Anda di halaman 1dari 6

Hadiwiyono ., et al. / Perancangan Standard Operating Procedure (SOP) Departemen Human Resources (HR) Di PT. X / Jurnal Titra, Vol.

1,
No. 2, Juli 2013, pp. 227-232

Perancangan Standard Operating Procedure (SOP) Departemen


Human Resources (HR) Di PT. X

Priscyllia Surya Hadiwiyono1, Togar W.S. Panjaitan2

Abstract: Human Resources (HR) Department is department which handled all the employee’s
needs from many aspects, which is training, medical, uniform, etc. All employee fulfillments done
by a workflow that called Standard Operating Procedure (SOP). HR Department always doing
development by doing improvement in fulfillment employee’s needs and this process happened
fast enough that affect to SOP discrepancy between HR sub-Department. There are six SOP’s
that is not corresponding between HR sub-Department generates misunderstanding in practice,
such as Training, Medical, Uniform, Special Leave, ID Card, Pension Fund SOP. Therefore a
new SOP that corresponding is needed to accommodate all the changes that happened. Now the
SOP that is not corresponding, in the future needs PIC who responsible to update the SOP by
using method and template that already provide so that will be corresponding/uniformity SOP
between HR sub-Department.

Keywords: Standard Operating Procedure (SOP), Revamp, Human Resources.

Pendahuluan Manfaat SOP antara lain merupakan dokumen


referensi bagi seseorang tentang bagaimana
PT. X merupakan salah satu perusahaan yang cara menyelesaikan suatu pekerjaan atau
bergerak di bidang consumer goods di Indonesia. proses. SOP digunakan sebagai referensi oleh
PT. X terus berusaha mengembangkan kualitas orang yang sudah biasa melakukan proses
, salah satunya adalah Departemen Human tersebut, maupun referensi pelatihan kerja bagi
Resources (HR). Prinsip Departemen HR selain karyawan baru, membantu dalam melakukan
mengatur kepersonaliaan dan mengelola evaluasi kinerja, dan lain-lain.
sumber daya manusia adalah memenuhi
kebutuhan karyawan melalui program yang Departemen HR terus melakukan perbaikan
disediakan dengan cermat dan tepat waktu. berkelanjutan pada layanan HR untuk
Program yang disediakan perusahaan antara mengakomodasi kebutuhan karyawan demi
lain manfaat kesehatan, program training, dan tercapainya peningkatan mutu. Pembaharuan
program-program lainnya. Kelancaran program dan perbaikan yang cukup banyak dan cepat
yang mengakomodasi kebutuhan karyawan membuat SOP belum diperbaharui sesuai
didukung oleh sebuah standar yang pasti dengan kebijakan dan peraturan yang baru.
mengenai alur kerja proses tersebut yang SOP yang belum diperbaharui memicu
umumnya disebut Standard Operating terjadinya ketidaksesuaian prosedur dalam sub-
Procedure (SOP). SOP menurut Rudi M. Departemen HR yang digunakan untuk
Tambunan (2013) “SOP pada dasarnya adalah memgakomodasi kebutuhan karyawan.
pedoman yang berisi prosedur-prosedur
operasional standar yang ada di dalam suatu Ketidaksesuaian memberikan dampak negatif
organisasi yang digunakan untuk memastikan bagi Departemen HR, yaitu antara lain
bahwa setiap keputusan, langkah atau tindakan penurunan performa dan dapat berdampak
dan penggunaan fasilitas pemrosesan yang pada image Departemen HR di mata karyawan.
dilaksanakan oleh orang-orang di dalam suatu Oleh karena itu, Departemen HR PT. X perlu
organisasi, telah berjalan secara efektif, melakukan pembaharuan dokumentasi SOP
konsisten, standar, dan sistematis”. dan penyamaan pemahaman antar sub-
Departemen HR. Inti permasalahan yang
dihadapi oleh Departemen HR adalah terjadi
Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Industri,
1,2
ketidaksesuaian prosedur yang digunakan oleh
Universitas Kristen Petra. Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
sub-Departemen HR yang dapat menyebabkan
60236. Email: priscylli.sh@gmail.com, togar@petra.ac.id
kesalahpahaman, yaitu salah mengambil
langkah atau keputusan dalam menyelesaikan
sebuah proses. Tujuan pembaharuan SOP
227
Hadiwiyono ., et al. / Perancangan Standard Operating Procedure (SOP) Departemen Human Resources (HR) Di PT. X / Jurnal Titra, Vol. 1,
No. 2, Juli 2013, pp. 227-232

adalah membuat standarisasi proses yang baru melakukan perbaikan proses. SOP lama yang
dan sesuai dengan perubahan yang terjadi dimiliki oleh sub-Departemen HR dibuat dan
untuk menghindari ketidaksesuaian antar sub- dipantau oleh satu posisi yang tidak berhubungan
Departemen HR. SOP yang diperbaharui langsung dengan praktik yang terjadi di
disusun berdasarkan kebijakan perusahaan dan Departemen HR, sehingga hasilnya menjadi kurang
hanya terbatas untuk Departemen HR, maksimal. Departemen HR juga belum memiliki
termasuk di dalamnya proses-proses yang ada metode pembaharuan standar yang dijadikan acuan
di dalam sub-Departemen HR, dan data diambil dalam melakukan pembaharuan SOP. Metode yang
dari bulan November 2012 sampai dengan April pasti membantu Departemen HR memiliki format
2013. SOP yang standar dan mengindari metode
penyusunan SOP yang berbeda apabila disusun oleh
Metode Penelitian orang yang berbeda.

Metode yang digunakan dalam penyusunan SOP Pennetuan SOP yang Diperbaharui
yang baru adalah pengembangan berkala, dalam Diskusi dan wawancara dilakukan dengan Manager
metode ini bisa memilih dua metode dalam dan Supervisor sub-Departemen HR terkait SOP
pengembangan berkala yaitu pegembangan lama yang perlu diperbaharui beserta dengan sub-
sebagian dan keseluruhan. Metode yang dipilih prosesnya. Hasil diskusi dan wawancara yaitu
yaitu pengembangan berkala dan sebagian, artinya terdapat enam SOP yang perlu diperbaharui, yaitu
adalah dalam penyusunan SOP lebih terjadwal dan SOP Training, SOP Medical, SOP Uniform, SOP ID
merupakan program kerja wajib departemen yang Card, SOP Leave Khusus, dan SOP Pension Fund.
dilaksanakan sesuai keputusan bersama. Sub-proses SOP harus dikaji ulang berdasarkan
Pengembangan sebagian karena tidak secara SOP yang alam dan juga praktik yang terjadi
keseluruhan SOP yang dimiliki oleh Departemen sekarang di Perusahaan. Subject Matter Expert
HR diperbaharui. Format penyusunan yang (SME) yaitu Supervisor sub-Departemen HR
digunakan adalah flowchart, karena proses yang kedepannya selam wawancar dilakukan dapat
disusun memiliki banyak keputusan yang harus melakukan penambahan maupun pengurangan
diambil dalam proses tersebut. Flowchart dalam sub-proses. Penambahan/pengurangan sub-proses
penulisannya menggunakan simbol-simbol yang tidak boleh mempengaruhi isi dan tujuan SOP
sudah ditentukan bersama oleh perusahaan, tersbeut dibuat, sebagai contoh dengan
dimana setiap simbol mempresentasikan makna pengurangan sub-proses membuat SOP menjadi
tertentu dari kegiatan atau keputusan tertentu. terputus, dan efek-efek lainnya.

Proses Perancangan SOP


Hasil dan Pembahasan Penyusunan SOP memiliki standar desain template
dan peraturan penyusunan yang harus diterapkan,
Kondisi Awal Departemen HR sehingga terdapat keseragaman isi dan bentuk SOP
PT. X memiliki karyawan bulanan dan harian yang dalam satu departemen. Format penyusunan SOP
mendapatkan akomodasi dari perusahaan melalui yang digunakan seperti yang sudah dijelaskan pada
Departemen HR dan sub-Departemen HR di bab Metode Penelitian adalah flowchart. Desain
dalamnya. Sub-Departemen HR memiiliki 5 divisi flowchart yang digunakan merupakan persetujuan
yang memiliki tanggung jawab memgang/mengatur dengan Manager sub-Departemen HR, dan desain
proses yang berbeda. Posisi paling atas di sub- yang digunakan oleh setiap departemen atau
Departemen HR dipegang oleh Manager sub- perusahaan bisa berbeda, karean desain yang dibuat
Departemen HR, lalu di bawahnya adalah merupakan desain hasil kesepakatan bersama yang
Supervisor sub-Departemen HR, dan yang terakhir paling yang bisa memudahkan karyawan untuk
adalah Admin sub-Departemen HR. Departemen memahami proses tersebut. Template SOP dibuat
HR sudah memiliki SOP yang pernah dibuat untuk dijadikan panduan pembuatan SOP yang
sebleumnya. Kenyataan yang terjadi di Departemen standar di Departemen HR.
HR adalah adanya perbedaan standar pedoman
yang digunakan antar sub-Departemen HR. Template SOP
Perbedaan standar pedoman menimbulkan Ada beberapa template yang digunakan dalam
kesalahpahaman dan perbedaan pengambilan penyusunan SOP, template yang pertama adalah
langkah/keputusan dalam melaksanakan sebuah bagian dari SOP yang menerangkan mengenai
proses. Salah satu penyebebab perbedaan standar perubahan yang dilakukan terhadap dokumen SOP
pedoman adalah kebijakan perusahaan yang terus terkait dan daftar isi SOP. Template yang kedua
berkembang demi meningkatkan kualitas adalah template isi SOP, merupakan bagian inti
pelayanan dan sub-Departemen HR yang terus SOP yang terdiri dari lima bab, bab pertama yaitu
228
Hadiwiyono ., et al. / Perancangan Standard Operating Procedure (SOP) Departemen Human Resources (HR) Di PT. X / Jurnal Titra, Vol. 1,
No. 2, Juli 2013, pp. 227-232

deskripsi SOP, bab kedua adalah ruang lingkup SME/PIC yang kedepannya bertanggung jawab
SOP, bab ketiga adalah diagram dan detik deskripsi, dan menjadi sumber informasi penyusunan SOP.
bab keempat adalah dokumen pendukung SOP, dan F. Posisi
yang terakhir adalah bab kelima yaitu referensi
SOP. Posisi SME/PIC yang memperbaharui dokumen
SOP.
Template Awal SOP G. Deskripsi
Template pertama yang merupakan identitas dari Deskripsi status SOP yaitu draft, di-review, dan
dokumen dan SOP secara garis besar dapat dilihat disetujui, arti dari ketiga status ini yaitu:
pada bagian ini.
 Draft memiliki arti yaitu SOP masih
Logo Nama Proses A
merupakan rancangan awal.
Perusahaan
Versi SOP PIC yang Bertanggungjawab Tanggal Berlaku  Status SOP di-review apabila SME/PIC telah
Pencatatan Perubahan Dokumen B melakukan review tetapi belum disetujui oleh
C D E F G Manager sub-Departemen HR.
 Status SOP disetujui apabila sudah disetujui
oleh Manager sub-Departemen HR dan ini jga
berarti SOP sudah dapat digunakan sebagai
dasar pada praktik kerja Departemen HR.
Daftar Isi H

Template Isi SOP


Isi SOP yang disusun meliputi lima bab, bab
pertama adalah deskripsi umum SOP, bab kedua
ruang ligkup SOP, bab tiga adalah diagram dan
detil deksripsi, bab keempat adalah dokumen yang
dibutuhkan dalam proses, dan bab kelima adalah
I sumber penyusunan SOP. Bab pertama
Halaman menceritakan mengenai deskripsi umum SOP,
mulai dari tujuan SOP, dan penjelasan mengenai
Gambar 1. Template halaman perubahan dokumen dan
daftar isi
proses yang akan dibahas. Deskripsi berisi
penjelasan mengenai proses yang akan dibuat
secara singkat dan mudah dimengerti, secara umum
Keterangan template halaman perubahan dokumen deskripsi berisi:
dan daftar isi:  Tujuan proses.
A. Header dokumen SOP  Informasi umum yang berkaitan dengan
proses, seperti persyaratan dan durasi
Header dokumen SOP yang terus digunakan proses. Informasi umum tidak termasuk
pada setiap dokumen sebagai identitas SOP. hal-hal rinci dalam suatu proses seperti
B. Pencatatan perubahan dokumen langkah langkah dalam proses tersebut,
Segala hal yang berkaitan dengan perubahan penjelasan setiap langkah, dan lain-lain.
yang dilakukan terhadap dokumen SOP akan Bab kedua merupakan ruang lingkup dimana
didokumentasikan pada tabel poin B ini. proses tersebut dapat berlaku dan kriteria
posisi karyawan dimana proses tersebut dapat
C. Versi/edisi dokumen SOP diterapkan. Tidak semua proses dapat
Versi menunjukkan urutan pembaharuan SOP diterapkan pada semua karyawan PT X.
dan versi/edisi setiap dokumen SOP bisa berbeda Sumber yang membantu penulisan ruang
tergantung pada data sebelumnya. Versi satu lingkup salah satunya adalah kebijakan
dituliskan jika SOP yang dibuat belum ada dan perusahaan. Bab ketiga terdiri dari dua bagian,
versi dua dituliskan jika SOP sebelumnya sudah bagian yang pertama merupakan urutan proses
pernah ada. dengan format penyusunan menggunakan
D. Tanggal Pembaharuan/Perubahan SOP flowchart. Template diagram flowchart yang
dibuat disertakan dengan keterangan posisi di
Tanggal terakhir SOP divalidasi adalah tanggal bagian samping kiri secara vertikal. Keterangan
SOP berlaku, tanggal ini sesuai dengan tanggal ini akan lebih memudahkan pembaca untuk
berlaku pada header pada halaman judul. melihat posisi yang terlibat dalam proses yang
E. Oleh (SME/PIC yang bertanggung jawab) akan dibuat. Berikut merupakan Template

229
Hadiwiyono ., et al. / Perancangan Standard Operating Procedure (SOP) Departemen Human Resources (HR) Di PT. X / Jurnal Titra, Vol. 1,
No. 2, Juli 2013, pp. 227-232

diagram, flowchart yang dimasukkan dalam bab sebelumnya posisi yang ini diisi oleh HR
tiga: Contact Center.
Penyusunan flowchart menggunakan simbol-
simbol seperti pada Tabel 1. Setiap simbol
memiliki fungsi masing-masing. Khusus untuk
penggambaran sebuah proses menggunakan
simbol nomor tiga, pada simbol tersebut
dilengkapi dengan kode aktivitas dan pihak
yang terlibat dalam aktivitas tersebut. Kode
aktivitas memiliki standar penulisan, sehingga
terdapat konsistensi dan standar pada kode
aktivitas tersebut. Kode aktivitas terdiri dari
tiga bagian. Bagian pertama adalah kode nama
proses, bagian kedua adalah nomor sub-proses
Gambar 2. Template diagram flowchart SOP, dan bagian ketiga adalah nomor aktivitas.
Kode nama proses mencerminkan nama
proses yang terangkum dalam SOP tersebut,
A. Nama Proses
jumlah maksimal huruf yang digunakan untuk
Judul atau nama proses yang dibuat dalam kode nama proses adalah empat huruf. Contoh
flowchart tersebut. kode nama proses untuk SOP Training adalah
B. Halaman flowchart TRNG, untuk SOP ID Card adalah ID, dan
seterusnya sesuai dengan nama proses. Kode
Halaman dituliskan untuk memudahkan
bagian kedua adalah kode nomor sub-proses
pembaca sehingga membeda flowchart proses
SOP, format yang digunakan untuk kode ini
yang satu dengan yang lainnya.
adalah 3.1, 3.2, 3.3, dan seterusnya. Angka tiga
C. Employee digunakan karena menyesuaikan dengan
Karyawan internal PT. X yang akan terlibat urutan daftar isi yaitu untuk diagram flowchart
langsung dalam proses. sendiri ditempatkan di bab ketiga. Kode ini
disesuaikan juga dengan jumlah sub-proses
D. Line Manager
yang ada di dalam SOP, sebagai contoh terdapat
Manager dari karyawan bersangkutan yang empat sub-proses di dalam SOP, berarti kode
terlibat dalam proses. yang dipakai yaitu 3.1-3.4. Kode bagian ketiga
E. Supervisor/Admin Sub-Departemen HR adalah kode nomor aktivitas yang merupakan
kode penomoran untuk setiap aktivitas. Kode
Baris ini khusus untuk Supervisor/Admin dari
nomor aktivitas dimulai dari 01, 02, 03, dan
sub-Departemen HR yang terlibat dalam proses.
seterusnya, kode nomor aktivitas akan berulang
F. Manager Sub-Departemen HR dari 01, jika memulai sub-proses yang baru.
Manager HR yang terlibat dalam proses. Setiap kode aktivitas memiliki fungsi
masing-masing, sehingga dibuat menjadi tiga
G. Other
bagian. Kode nama proses adalah kode utama
Departemen di luar HR atau pihak internak merupakan pengenal dari proses mana aktivitas
maupun eksternal di luar Departemen HR yang tersebut berasal. Kode nomor sub-proses bisa
terkait dengan proses. berfungsi sebagai sebuah urutan rangkaian sub-
proses dalam proses atau bisa juga tidak
Template flowchart digunakan dengan merupakan urutan. Kode ini juga menjadi
alasan yaitu sesuai dengan pernyataan pembeda antara satu sub-proses dengan sub-
menurut Richard Stup (2001) dalam jurnalnya proses lainnya, kode ini juga membantu untuk
dengan judul “Standard Operating Procedures: mencari proses yang ingin dicari dengan lebih
a writing guide” bahwa format flowchart cepat. Kode ini merupakan bantuan jika terjadi
digunakan ketika banyak keuputusan yang proses yang berlompat dalam sub-proses dan
harus diambil dalam proses tersebut. Template sebagai bantuan penulisan deskripsi di bagian
diagram flowchart memiliki perbedaan dengan tabel detil deskripsi.
sebelumnya, terdapat PIC yang berbeda dari
sebelumnya. Tambahan PIC yaitu Supervisor
sub-Departemen HR dan beberapa pekerjaan
yang dilakukan oleh HR Contact Center diambil
alih oleh Supervisor Sub-Departemen HR.
Posisi ini baru saja ditambahkan dan
230
Hadiwiyono ., et al. / Perancangan Standard Operating Procedure (SOP) Departemen Human Resources (HR) Di PT. X / Jurnal Titra, Vol. 1,
No. 2, Juli 2013, pp. 227-232

Tabel 1. Simbol flowchart Tabel 3. Daftar dokumen pendukung SOP

No. Simbol Keterangan No. Tipe Nama File Deskripsi File/Link


Dipakai untuk memulai /
1 Mulai
mengakhiri flow.
Dipakai untuk
menunjukkan alur Keterangan tabel dokumen pendukung SOP:
2
perjalanan suatu  No, merupakan nomor urutan dokumen.
kejadian.
 Tipe file yang dilampirkan merupakan
Nama Aktivitas
Dipakai untuk menyatakan sebuah database, form, Template, dan lain-
3 Kode Aktivitas sebuah aktivitas yang terjadi lain.
dalam sebuah proses.
PIC Aktivitas
 Nama File adalah nama identifikasi file
yang merupakan dokumen pendukung
Dipakai jika sebuah aktivitas proses.
4 Pilihan?
memiliki pilihan atau cabang.  Deskripsi adalah penjelasan singkat
Dipakai untuk mereferensikan mengenai fungsi file dalam proses.
5 Kode
ke proses/aktivitas lain yang  File/link dilampirkan, sehingga pembaca
Aktivitas telah ada sebelumnya, dengan dapat langsung melihat dokumen
menuliskan kode aktivitas. pendukung proses tersebut.
A Dipakai untuk mereferensikan Bab keempat yang merupakan kumpulan
6
ke halaman lain. dokumen pendukung ditambahkan dengan
Bagian kedua dari Bab ketiga adalah detil tujuan lebih memudahkan pembaca untuk
proses dari diagram flowchart. Detil proses mengetahui rangkuman dokumen yang
membantu pembaca mengerti proses yang digunakan untuk satu proses. Praktik yang
digambarkan pada flowchart, karena tidak terjadi sebelumnya dokumen pendukung
semua informasi dari setiap proses tersebut dilampirkan disetiap aktivitas dimana dokumen
tertuang pada flowchart. pendukung tersebut digunakan sehingga terjadi
pengulangan lampiran dokumen. Pembaca
Tabel 2. Detil deskripsi SOP terkadang mengalami kebingungan dan
Proses PIC Input Deskripsi Output
membuka dokumen pendukung yang sama
berulang-ulang, setiap kali dokumen tersebut
dilampirkan untuk aktivitas yang sama
maupun berbeda untuk memastikan apakah isi
dokumen pendukung yang digunakan sama
atau berbeda.
Keterangan detil proses flowchart:
Bab kelima merupakan salah satu sumber
 Kolom proses berisi kode proses dan nama
yang digunakan sebagai panduan penyusunan
aktivitas.
SOP. Sumber perlu dituliskan dengan jelas di
 PIC adalah posisi yang bertanggung jawab
bab kelima karena sumber ini sering mengalami
atas aktivitas tersebut.
perubahan isi, sehingga memberikan efek
 Input berupa benda/dokumen/data yang
perubahan SOP.
dibutuhkan untuk memastikan bahwa
aktivitas tersebut dapat berjalan
 Deskripsi adalah detil deskripsi atas
Simpulan
aktivitas pada flowchart.
Pembaharuan SOP dilakukan berdasarkan
 Output adalah hasil yang dikeluarkan atas
hasil analisa perbedaan, diskusi, dan
aktivitas tersebut, output dapat berupa
wawancara dengan beberapa pihak, yaitu
dokumen/file, barang dan bukan
Manager sub-Departemen HR, Supervisor sub-
merupakan sebuah action.
Departemen HR, dan SME. Hasilnya adalah
Bab keempat merupakan daftar dokumen
terdapat enam SOP yang diperbaharui sesuai
pendukung berupa form dan Template yang
dengan praktik yang terjadi di Departemen HR
digunakan dalam proses tersebut. Bab kelima
dan kebijakan perusahaan adalah SOP
merupakan sumber atau pedoman yang
Training, SOP Medical, SOP Uniform, SOP ID
digunakan dalam penyusanan SOP. Contoh
Card, SOP Leave Khusus, dan SOP Pension
pedoman atau sumber adalah kebijakan
Fund. Enam SOP ini dapat mengakomodasi
perusahaan. Berikut merupakan Template tabel
pengambilan keputusan Admin/Supervisor sub-
yang berisi dokumen pendukung SOP.
Departemen HR dalam sebuah proses, sehingga
231
Hadiwiyono ., et al. / Perancangan Standard Operating Procedure (SOP) Departemen Human Resources (HR) Di PT. X / Jurnal Titra, Vol. 1,
No. 2, Juli 2013, pp. 227-232

tidak terjadi kesalahpahaman antar sub-


Departemen HR. Pembaharuan enam SOP
dapat menghilangkan ketidaksesuaian antar
sub-Departemen HR, karena enam SOP ini
yang digunakan sebagai standar proses dalam
Departement HR.
Perubahan yang dilakukan untuk
mendukung SOP yang telah diperbaharui
sehingga menghilangkan ketidaksesuaian
adalah melakukan penunjukkan PIC yang
bertanggung jawab terhadap SOP yang ada dan
jika ada perubahan kebijakan perusahaan maka
PIC bertugas memperbaharui SOP tersebut.
Salah satu pertimbangan Supervisor sub-
Departemen HR ditunjuk menjadi PIC yang
bertanggung jawab untuk perubahan SOP
karena berhubungan langsung dengan proses
yang terjadi dalam sub-Departemen HR.
Perubahan lainnya adalah untuk template SOP
yang digunakan sebagai panduan penyusunan
atau pembaharuan SOP, terdapat tambahan
bab 4 untuk kumpulan dokumen pendukung
dan bab 5 merupakan sumber SOP. Bab
keempat ditambahkan dengan tujuan untuk
mengurangi kebingungan yang timbul dari
pembaca, karena dokumen pendukung pada
SOP sebelumnya muncul berulang-ulang.
Dalam penyusunan SOP disesuaikan dengan
praktik yang terjadi di sub-Departemen HR,
selain itu ditambahkan Bab kelima di dokumen
SOP yang bertujuan untuk menjadi salah satu
panduan penyusunan perubahan SOP.

Daftar Pustaka

1. Ekotama, Suryono. (2011). “Cara Gampang


Bikin Standard Operating Procedure”.
Jakarta: Media Pressindo.
2. EPA. (2001, March). Guidance for preparing
standard operating procedures (SOPs). Office
of Environmental Information. From
<http://www.epa.gov/QUALITY/qs-docs/g6-
final.pdf>
3. Grusenmeyer, David. Developing effective
Standard Operating Procedure. From
<http://www.ansci.cornell.edu/pdfs/sopsdir.pd
f>
4. Stup, Richard. (2001). Standard Operating
Procedures: a writing guide. Dairy Alliance,
Penn State University. From
<http://dairyalliance.psu.edu/pdf/ud011.pdf
and
http://www.uvm.edu/extension/agriculture/fa
ccp/files/aglabor/sop_outlines.pdf>
5. Tambunan, Rudi M. (2013, Januari).
Pedoman Penyusunan Standard Operating
Procedures (SOP). Jakarta: Maiestas
Publishing.
232

Anda mungkin juga menyukai