Simulator IADC
Simulator IADC
(Rangkuman ini disusun dengan referensi dari training IADC (modul dan latihan) dan pengalaman ikut tes simulator IADC
bersama insruktur)
1
• Instruksi
“ Oke Driller, sebelum memulai pengeboran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama,
segera shut-in well jika ditemui salah satu dari 3 positif indikator dari kick berikut ini:
> Peningkatan aliran (increase in flow)
> Peningkatan volume di pit (increase in pit volume)
> Ada aliran ketika pompa mati ( flow with pumps off)
“Mohon dimonitor juga bila ada indikasi kemungkinan terjadi kick (possible indicators) dengan
indikasi seperti berikut ini:
> Penurunan tekanan pompa atau peningkatan pada stroke
> Perubahan pada jumlah, bentuk, dan ukuran dari cuttings
> Perubahan pada mud properties
> Drilling breaks (ROP naik ataupun turun)
> Perubahan pada parameter drilling (drag dan torsi)
“Cek aliran dengan seksama dan bersiap-siap, apabila positif indikator terlihat segera shut-in well”
4. Informasi Kick
• Driller melaporkan bahwa telah terjadi kick, kumpulkan informasi tentang kick tersebut (tulis di
Driller’s white board)
“Driller, jam berapa tepatnya kick terjadi? Berapa pit gain-nya? Berapa SICP?”
“Oke Driller, sekarang kita akan melakukan bump float untuk mendapatkan SIDP”
> Pada proses bumping the float digunakan rate pompa serendah mungkin yang bisa diberikan
oleh pompa rig, dengan posisi choke tetap tertutup.
2
> Jarum di pressure gauge DP akan naik perlahan kemudian sampai pada nilai tertentu jarum akan
turun (drop) sedikit (disebut dengan “lull”) sebagai indikasi telah terbuka penuhnya float valve.
Pada saat jarum drop sedikit inilah nilai SIDPP. Beri tanda/ garis pada pressure gauge untuk
memastikan titik mulai turunnya/ SIDPP. Instruksikan Driller untuk mematikan pompa setelah
“lull” terlihat.
> Kadang sering ada trapped pressure akibat pemompaan ini, sehingga ketika pompa dimatikan,
beberapa saat kemudian, jarum di pressure gauge DP akan merupakan/menunjukkan SIDPP plus
trapped pressure. Untuk mereferensi nilainya bisa dilihat di pressure gauge casing. Setelah
bumping float selesai dan pompa dimatikan, dan setelah beberapa saat untuk mencapai kondisi
stabil, lihat berapa kenaikan pressure yang ditunjukkan oleh jarum di pressure gauge casing, dari
nilai initial SICP, sebesar itulah juga trapped pressure-nya di pressure gauge DP. Sehingga
SIDPP = Nilai yang ditunjukkan jarum di pressure gauge DP – trapped pressure. Bila perlu/
terlalu besar, trapped pressure ini di bleed-off. Catat SIDPP di Driller’s white board.
“Oke Driller, kita akan memulai bumping the float, berikan saya rate terkecil yang bisa diberikan
pompa. Nanti matikan pompa setelah mendengar instruksi dari saya”
5. Communication Meeting
• Sirkulasi pertama metode driller
“Driller kita akan melakukan sirkulasi dan kill well dengan menggunakan metode driller. Pada
sirkulasi pertama kita akan mensirkulasikan keluar influx dengan menggunakan current/old mud
weight. Pada sirkulasi kedua kita akan meng-kill well dengan menggunakan kill mud weight.
“Sekarang kita akan fokus pada sirkulasi pertama”
“Ada beberapa hal yang perlu dipastikan pada sirkulasi pertama ini, yaitu:
> Pastikan volume aktif pit kita cukup untuk mengakomodasi ekspansi gas maksimum
> Jaga konstan fluid density selama pemompaan
> Jaga konstan pump rate (slow pump rate/ SPR)
3
“Kita juga akan melihat surface casing pressure akan meningkat ketika kita sudah sampai pada kondisi
menjaga konstan pressure di DP (ICP), karena gas mulai naik ke atas di annulus dan ber- ekspansi.
Surface casing pressure mencapai titik maksimum ketika gas mencapai permukaan kemudian mulai
turun ketika gas mulai keluar dipermukaan.”
“Untuk titik di casing shoe (titik lemah), pressure di casing shoe akan meningkat ketika gas
bermigrasi ke atas. Pressure di casing shoe (hidrostatik pressure + surface pressure) akan mencapai
nilai maksimum (Pc max) ketika top gas menyentuh casing shoe. Kemudian turun ketika kolom gas di
annulus bermigrasi ke atas mulai melewati casing shoe. Kemudian akan konstan setelah semua kolom
gas telah melewati casing shoe”
“Inilah mengapa pada kondisi sirkulasi gas keluar, setelah gas mulai melewati casing shoe, surface
casing pressure yang terus meningkat mendekati MISICP tidak berarti shoe akan mendekati kondisi
pecah, karena pada saat bersamaan pressure di casing shoe turun karena hidrostatik pressure di atas
shoe yang menekan casing shoe turun tekanannya karena old mud dengan weight yang lebih berat
terdorong keluar dan diganti oleh gas yang lebih ringan. Jadi pada kondisi sirkulasi gas melewati dan
di atas casing shoe, nilai MISICP/ surface pressure limit dapat diabaikan.
5
7. Complication
Selama sirkulasi ada kemungkinan terjadi komplikasi, beberapa kemungkinan komplikasi yang terjadi
antara lain: Nozzle plugged, choke plugged, choke washout, dan pump failure.
• Nozzle plugged
> Indikasi: Pressure di pressure gauge DP naik secara tiba-tiba, sementara pressure di casing tidak
berubah.
> Occurrence: Dapat terjadi kapan saja, namun umumnya terjadi ketika kill fluid mencapai bit
> Tindakan: Lanjutkan pemompaan, beri tanda/garis pada ICP yang baru di pressure gauge.
> Penjelasan: Nozzle plugged tidak berpengaruh pada nilai SIDPP, yang berubah hanyalah KRP
(kill rate pressure) karena friksi yang harus di lawan pompa semakin tinggi akibat nozzle di bit
plugged. Catat ICP yang baru dan hitung KRP yang baru.
New ICP = New KRP + SIDPP, maka New KRP = New ICP - SIDPP
• Choke plugged
> Indikasi: Casing pressure naik kemudian diikuti oleh penaikan di pressure gauge DP
> Occurrence: Dapat terjadi kapan saja, namun umumnya terjadi selama bottoms-up, ketika
cutting dan debris keluar dari choke.
> Tindakan: Buka choke, bila tidak ada respon penurunan pada casing pressure, segera shut down
pompa untuk mencegah trapped pressure yang lebih besar di annulus. Tutup manual choke untuk
memastikan well dalam kondisi shut-in (choke plugged tidak menutup aliran choke 100%).
Ganti dengan line-up choke cadangan, kemudian bleed-off trapped pressure di annulus. Setelah
trapped pressure dikeluarkan dari annulus, lanjutkan sirkulasi. Jangan lupa menjaga casing
pressure konstan ketika memulai menyalakan pompa bertahap ke slow pump rate/ kill rate.
• Choke washout
> Indikasi: Kehilangan pressure di casing pressure
> Occurrence: Dapat terjadi kapan saja, namun umumnya terjadi karena gas sering menghantam-
hantam choke.
> Tindakan: Tutup choke untuk memastikan apakah choke washout atau tidak, bila tetap tidak ada
pressure, segera tutup manual choke, shut down pompa dan shut-in well, ganti choke washout
dengan line-up choke cadangan. Lanjutkan sirkulasi. Jangan lupa menjaga casing pressure
konstan ketika memulai menyalakan pompa bertahap ke slow pump rate/ kill rate.
• Pompa rusak.
> Indikasi: Kehilangan pressure DP secara tiba-tiba yang akan diikuti dengan kehilangan pressure
di casing.
> Occurrence: Dapat terjadi kapan saja
> Tindakan: Segera shut-in well, tutup choke, ganti dengan line-up pompa cadangan. Jangan lupa
menjaga casing pressure konstan ketika memulai menyalakan pompa bertahap ke slow pump
rate/ kill rate.
6
“Sekarang kita akan melihat prosedur sirkulasi kedua kita”
> Re-set stroke counter ke posisi zero
> Kita akan mulai menghidupkan dan menaikkan rate pompa hingga ke kill rate (slow pump rate)
yang kita inginkan (bring pump up to speed) secara bertahap, dengan tetap menjaga casing
pressure konstan. (Beri tanda/ garis pada jarum di casing pressure gauge yang akan kita jaga
konstan sebelum menghidupkan pompa)
> Jaga casing pressure tetap konstan ketika memompakan kill mud dari surface ke bit. Pastikan
perhitungan total stroke dari surface ke bit. Lihat total stroke kill mud yang telah dipompakan di
stroke counter
> Jaga DP pressure konstan (final circulating pressure/ FCP) setelah kill mud mencapai bit sampai
kill mud mencapai permukaan. Pastikan perhitungan total stroke keseluruhan ( surface to bit +
annulus). Lihat total stroke kill mud yang telah dipompakan di stroke counter. Untuk konfirmasi
kill mud telah mencapai surface, cek mud yang keluar, apakah sama dengan kill mud weight.
> Shut down pompa dan tutup choke dengan teratur setelah kill mud bersirkulasi keluar.
> Setelah pompa mati, SIDP=SICP=0 psi. Bila ada trapped pressure silahkan di bleed-off sehingga
SIDP=SICP=0 psi.
Note:
> Secara umum step-step di atas memiliki poin penilaian (ada form guideline penilaian yang diisi oleh
Instruktur pelatihan).
> Tidak semua step dimintai penjelasan detil oleh instruktur, namun
> Hal-hal yang bersifat instruksi dari kita kepada Driller (pada tes yang menjadi Driller adalah instruktur
pelatihan) sebaiknya disampaikan secara lengkap karena memiliki poin penilaian.
> Ikuti latihan choke drill dan kill well dengan baik dan benar
> Sebaiknya dilatih juga instruksi umum dalam bahasa inggris, karena kemungkinan besar instrukturnya
adalah berbahasa inggris.
Good luck !
Salam
Ikhsan
NWW-2008