Anda di halaman 1dari 3

1.

Sebutkan Tiga (3) pendekatan teoritis utama pada gender dan artinya

 Pendekatan Konstruksionis: Pendekatan ini menekankan bahwa gender adalah konstruksi


sosial yang dibuat oleh masyarakat melalui interaksi sosial. Gender dipahami sebagai
suatu proses dan hasil dari praktik-praktik sosial yang dipengaruhi oleh budaya, sejarah,
dan kekuasaan. Dalam pendekatan ini, gender dianggap tidak terikat dengan seks biologis
seseorang, melainkan lebih terkait dengan identitas sosial dan peran yang diberikan oleh
masyarakat.
 Pendekatan Essentialis: Pendekatan ini menekankan bahwa gender adalah suatu
karakteristik esensial yang melekat pada individu berdasarkan pada perbedaan biologis
seksual yang dimilikinya. Gender dipandang sebagai sesuatu yang tidak dapat diubah dan
merupakan bagian dari identitas yang melekat pada seseorang. Dalam pendekatan ini,
peran gender dipandang sebagai bentuk-bentuk yang alami dan sudah terbentuk sejak
lahir.
 Pendekatan Feminis: Pendekatan ini menekankan pentingnya melihat gender sebagai suatu
permasalahan yang terkait dengan kekuasaan dan kesetaraan. Pendekatan ini menekankan
bahwa kesetaraan gender hanya dapat dicapai melalui penghapusan sistem kekuasaan yang
memberikan dominasi kepada laki-laki dan mengeksploitasi perempuan. Dalam
pendekatan ini, gender dipahami sebagai suatu permasalahan sosial yang harus diatasi
melalui gerakan feminis dan penghapusan diskriminasi gender.

2. Prinsip Asuhan yang Berpusat Pada Perempuan (Women Centered) yaiu pilihan, akses
dan kualias, jelaskan.

 Pilihan (Choice): Perempuan memiliki hak untuk memilih jenis pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Pelayanan yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan preferensi perempuan akan meningkatkan partisipasi perempuan
dalam pengambilan keputusan, dan meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan.
 Akses (Access): Perempuan harus memiliki akses yang mudah dan terjangkau ke layanan
kesehatan yang berkualitas. Akses yang mudah dan terjangkau akan meningkatkan
kepatuhan perempuan terhadap pemeriksaan dan pengobatan, serta mendorong
perempuan untuk melakukan pencegahan dan pengobatan yang lebih baik.
 Kualitas (Quality): Pelayanan kesehatan harus berkualitas dan menghargai kepercayaan,
budaya, dan nilai-nilai perempuan. Pelayanan kesehatan yang berkualitas akan
meningkatkan kepuasan perempuan terhadap layanan kesehatan, meningkatkan
kepatuhan terhadap pengobatan, dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam
pengambilan keputusan tentang kesehatan mereka.

3. Apakah yang dimaksut dengan hubungan politik terhadap masyarakat.....

Hubungan politik terhadap masyarakat merujuk pada interaksi antara kekuasaan politik atau
pemerintah dengan masyarakat atau warga negara dalam suatu negara. Hubungan ini
mencakup berbagai aspek, seperti partisipasi politik, pengambilan keputusan politik,
kebijakan publik, dan penerapan hukum. Dalam hubungan politik yang baik, pemerintah
bertindak responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat, dan memberikan akses yang
adil terhadap sumber daya dan pelayanan publik. Dalam hal ini, partisipasi masyarakat dalam
proses politik sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil
mencerminkan kepentingan dan kebutuhan mereka.

4. Ator politik kesehatan belum mampu menyakinkan bahwa kesehatan adalah investasi,
sektor produktif dan bukan sektor konsumtif. Praktisi kesehatan juga belum mampu
memperlihatkan secara jelas di dalam mempengaruhi para pemegang kebijakan
tentang manfaat investasi bidang kesehatan yang dapat menunjang pembangunan
bangsa. apakah pendapat anda terkait ulasan di atas tersebut dan berikan contoh

Ator politik kesehatan belum mampu menyakinkan bahwa kesehatan adalah investasi dan
sektor produktif karena dalam pemikiran umum, kesehatan masih dianggap sebagai
kebutuhan mendasar yang hanya memakan biaya tanpa memberikan nilai tambah yang
signifikan pada pembangunan bangsa. Beberapa pemangku kepentingan bahkan cenderung
melihat kesehatan sebagai beban ekonomi, bukan investasi yang menghasilkan keuntungan
jangka panjang. Akibatnya, alokasi anggaran untuk sektor kesehatan seringkali minim, yang
dapat berdampak negatif pada kualitas pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Di sisi lain, praktisi kesehatan belum mampu memperlihatkan secara jelas manfaat investasi
bidang kesehatan yang dapat menunjang pembangunan bangsa karena masih kurangnya bukti
empiris yang dapat mengukur dampak investasi kesehatan terhadap pembangunan nasional.
Sementara itu, kurangnya komunikasi dan kolaborasi antara praktisi kesehatan dan pemangku
kepentingan lainnya, seperti politisi dan pengambil kebijakan, juga menyebabkan sulitnya
menyampaikan pesan tentang pentingnya investasi kesehatan.

Contoh konkrit mengenai kesehatan sebagai investasi dapat dilihat dari investasi dalam
vaksinasi. Vaksinasi memiliki manfaat jangka panjang dalam mencegah penyebaran penyakit
dan menurunkan angka kematian akibat penyakit tertentu. Selain itu, vaksinasi juga dapat
meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat, yang pada gilirannya dapat
memberikan kontribusi positif pada perekonomian. Penelitian menunjukkan bahwa setiap
dolar yang diinvestasikan dalam program vaksinasi dapat menghasilkan pengembalian
investasi sebesar 16 dolar dalam jangka panjang.

Penting bagi praktisi kesehatan untuk mengumpulkan bukti empiris yang kuat dari manfaat
investasi kesehatan dan berkomunikasi dengan jelas dan persuasif dengan pemangku
kepentingan lainnya. Selain itu, kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan juga
penting untuk memastikan investasi kesehatan yang efektif dan efisien serta memberikan
manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan pembangunan bangsa secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai