Anda di halaman 1dari 3

PUASA MEMBANGUN KARAKTER UMMAT

Oleh: Herminarto Sofyan

Tidak terasa perjalanan kita menunaikan ibadah puasa Ramadhan telah sampai pada
hari yang ke-17, dimana bertepatan dengan peringatan Nuzulul Qur’an, hari
diturunkannya kitab suci Al Qur’an, sebagaimana disabdakan oleh ALLAH SWT
dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 185 yang artinya “Bulan Ramadhan bulan
yang didalamnya diturunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
bathil), maka barang siapa diantara kamu menyaksikan bulan itu, hendaklah
berpuasa,.....”. Pada ayat tersebut Allah SWT mengabarkan kepada Umat manusia
bahwa Al Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan dimana pada bulan itu umat
manusia yang beriman diwajibkan menjalankan ibadah puasa, agar menjadi orang-
orang yang bertaqwa. (S-Al Baqarah:183).
Esensi puasa adalah agar umat mampu “menahan diri”, yakni menahan diri dari hawa
nafsu (makan, minum, hubungan seksualitas di siang hari, berbuat tidak jujur, marah,
menggunjing, dsb). Menahan diri bisa terwujud bila dilandasi dengan ikhlas dan
sabar. Oleh karenanya menjalankan puasa menjadikan umat menjadi orang-orang
yang sabar. Sesungguhnya mulialah orang-orang yang bersabar, sebagaimana firman
Allah SWT: "Wahai sekalian orang-orang yang beriman! Mintalah pertolongan
(untuk menghadapi susah payah dalam menyempurnakan perintah Allah) dengan
bersabar dan dengan (mengerjakan) sembahyang. Kerana sesungguhnya Allah
berserta (menolong) orang-orang yang sabar".(S. al-Baqarah: 153).
Selain itu ibadah puasa mengandung hikmah: (1) mendidik umat untuk berperilaku
luhur dan dapat mengontrol seluruh nafsu, (2) mendidik jiwa agar terbiasa dan dapat
mengendalikan diri, sehingga mudah menjalankan semua kebaikan dan meninggalkan
semua larangan, (3) membiasakan berlaku sabar dan tahan uji, (4) mendidik jiwa agar
dapat memegang amanah sebaik baiknya, karena orang yang berpuasa sudah teruji
menahan tidak makan dan tidak minum serta hal-hal yang membatalkannya, (5) dari
segi kesehatan, puasa membuat badan kita menjadi sehat, (6) menambah rasa syukur
kepada Allah SWT atas Rahmat dan Karunia yang telah diberikan kepada kita, (7)
menanamkan rasa cinta kasih sesama manusia.
Kemampuan untuk dapat mengendalikan diri, berlaku sabar, tahan uji dengan penuh
kesabaran, dan selalu bersyukur atas nikmat yang diterimanya, merupakan wujud dari
karakter manusia yang tangguh. Karakter manusia yang tangguh sangat diperlukan
bagi pembangunan bangsa. Bangsa yang mempunyai karakter tangguh tercermin pada
moral, etika dan budi pekerti yang baik, serta mempunyai semangat, tekad dan energi
yang kuat, dengan pikiran positif dan sikap yang optimis, serta dipenuhi rasa
persatuan dan kebersamaan yang tinggi (Mohammad Nuh). Kita menyadari kondisi
saat ini karakter bangsa Indonesia makin lemah (Suwarsih, 2010); makin banyak
gejala penyalahgunaan kewenangan, kekuasaan, kecurangan, kebohongan,
ketidakjujuran, ketidakadilan, ketidakpercayaan, dsb. Penegak hukum yang
semestinya harus menegakkan hukum, ternyata harus dihukum; para pendidik yang
seharusnya mendidik, malah harus dididik; para pejabat yang seharusnya melayani
masyarakat, malah minta dilayani; anak didik kita kurang percaya diri dalam
menghadapi setiap persoalan, ini sebagian fenomena yang kita saksikan sehari-hari,
dan ini semua bersumber dari karakter.
Puasa jika dilakukan dengan hati yang tulus dan hanya berserah diri pada Allah SWT,
akan mampu membendung sifat-sifat ketidakjujuran, ketidaksabaran, ketidakadilan,
ketidakbohongan, karena dengan puasa kita dapat mengendalikan diri dari sifat-sifat
yang tamak. Hal ini bisa terwujud apabila puasa kita lakukan dengan tawadhu’ dan
ikhlas dan hanya mengharapkan ridho Allah SWT semata. Sebagaimana sabda
Rosululloh SAW “barang siapa berpuasa karena iman dan hanya mengharapkan
ridho Allah SWT semata, maka akan diampuni segala dosanya yang telah lalu”.
Jika esensi puasa itu benar-benar disadari dan diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari tidak hanya di bulan Ramadhan, oleh seluruh umat, insya Allah bangsa
kita akan menjadi bangsa yang mempunyai citra diri dan berkarakter unggul. Insya
Allah.

Anda mungkin juga menyukai