Anda di halaman 1dari 27

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. Manajemen Inovasi

PRODI S1 MJM - FE

Skor Nilai :

Manajemen Inovasi Peluang Sukses Menghadapi Perubahan.

(Wawan Dhewanto, 2013)

Nama mahasiswa : Faisal Akbar

Nim : 7173510025

Dosen pengampu : Hendra Saputra, S.E,

M.Si Mata kuliah : Manajemen Inovasi

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI

MEDAN

MEDAN
Bulan 12 2020

2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah CBR (Critical Book
Review)ini tepat waktu, yang mana tugas makalah ini merupakan dari mata kuliah
Manajemen Inovasi yang dibawakan oleh Bapak Hendra Saputra, SE., M.Si.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Adapun makalah ini jauh dari
kesempurnaan, sehingga penyusun membutuhkan saran dan kritik untuk membangun
makalah ini menjadi lebih baik.

Medan, 01 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

Rasionalisasi Pentingnya CBR...........................................................................................1

Tujuan Penulisan CBR........................................................................................................1

Manfaat CBR.......................................................................................................................1

Identitas Buku Yang Di Review.........................................................................................2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU.........................................................................................3

Ringkasan Buku 1...............................................................................................................3

Ringkasan Buku 2...............................................................................................................13

BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................................21

Keunggulan buku...............................................................................................................21

Kelemahan buku................................................................................................................21

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................22

KESIMPULAN.....................................................................................................................22

SARAN.................................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................23

i
BAB I

PENDAHULUAN

Rasionalisasi Pentingnya CBR

Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam


meringkas dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis
dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis
yang dianalisis

Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami,
terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis
membuat CBR Kepemimpinan ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku
referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang kepemimpinan

Tujuan Penulisan CBR

Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang kepemimpinan serta


membandingkan dengan dua buku yang berbeda dengan topik yang sama. Yang
dibandingkan dalam buku tersebut yaitu kelengkapan pembahasannya, keterkaitan
antar babnya, dan kelemahan dan kelebihan pada buku-buku yang dianalisis.

Manfaat CBR

Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas ialah:

• Menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian kepemimpinan, ciri-ciri


kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan dan lainnya.
• Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di
lengkapi dengan ringkasan buku , pembahasan isi buku, serta kekurangan dan
kelebihan buku tersebut.
• Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-
buku yang dianalisis tersebut.

1
Identitas buku yang direview:

Judul : Manajemen Inovasi Peluang Sukses Menghadapi


Perubahan

Edisi :-

Pengarang / (Editor, jika ada): Wawan

Dhewanto Penerbit : Andi

Kota terbit : Yogyakarta

Tahun terbit 2014

ISBN : 978-979-29-2337-7

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

BUKU 1

BAB I

Manajemen Inovasi dan Inovasi Manajemen

Schumpeter mendefinisikan inovasi sebagai kombinasi baru dari faktor-faktor


produksi yang dibuat oleh pengusaha dan pemikiran inovasi adalah kekuatan
pendorong yang penting dalam pertumbuhan ekonomi. Konsep inovasi yang dibuat nya
terdiri atas konsep makro yang kemudian bergeser menjadi mikro. Konsep
makro berkaitan dengan inovasi yang dilakukan secara makro yang berhubungan
dengan pertumbuhan ekonomi, sedangkan konsep mikro terkait dengan inovasi yang
dilakukan oleh perusahaan.

Pendekatan yang kedua adalah innovation as an outcome dimana dikatakan


bahwa inovasi adalah produk yang dibuat atau penciptaan produk yang memiliki nilai
tambah. Inovasi dibagi dua yaitu, inovasi radikal adalah adanya teknologi yang
mendorong inovasi dalam menciptakan sesuatu yang baru bagi perusahaan dan juga
untuk pasar atau pelanggan. Inovasi yang kedua yaitu, inovasi incremental biasanya
dikategorikan sebagai inovasi yang berorientasi pasar karena ide-ide yang didapatkan
dalam penciptaan produk baru berasal dari pasar, sehingga sering disebut sebagi
produk yang berorientasi pasar atau marketable product.

Manajemen inovasi merupakan alat yang digunakan oleh manajer maupun


organisai atau perusahaan untuk mengembangkan prosuk dan inovasi organisasi atau
dengan kata lain manajemen inovasi adalah pengelolaan dan pengorganisasian sebuah
proses. Perkembangan konsep manajemen inovasi dibagi menjadi empat generasi:

1. Generasi Pertama (dari tahun 50an sampai dengan pertengahan tahuan 60an),
konsep manajemen inovasi pada generasi awal ini lebih menekankan pada
penelitian dan pengembangan (R&D) perusahaan dalam menghasilkan produk-
produk inovatif, sehingga ppendekatan inovasi technology oriented sehingga
pendekatan inovasi yang dilakukan adalah technology push dan

3
cenderung menghasilkan radical innovation.

2. Generasi Kedua (dari pertengahan tahun 60an sampai dengan akhir tahun
70an), periode ini berada dalam kondisi perekonomian dunia yang stabil dan
menuju kemakmuran, sehingga kondisi pasar menjadi kompetitif dan
keterlibatan pemerintah pada sisi permintaan menjadi dominan.
3. Generasi Ketiga (dari akhir tahun 70an sampai dengan awal tahun 90an). Pada
generasi ini, pendekatan inovasi yang dilakukan sudah mengkombinasikan
strategi market pull dengan technology push, namun fokus yang dilakukan hanya
sebtas pada inovasi produk dan proses, sehingga cenderung mengabaikan
inovasi perusahaan.
4. Generasi Keempat (dari awal tahun 90an sampai dengan awal tahun 2000an).
Kemajuan teknologi dn informasi menjadikan globalisasi sebagai faktor utama
dalam periode ini, dimana kompetisi tingkat global semakin ketat.

BAB II

Mengelola Kreativitas

Kreativitas adalah sebuah ide atau gagasan yang mampu membawa perubahan
dalam sebuah aktivitas kehidupan. Kreativitas dan pengetahuan hal yang sangat
penting dalam menerapkan sebuah inovasi. Pemikiran kolektif adalah pemikiran yang
memiliki proses dan pola yang berbeda-beda antarindividu di dalam perusahaan.
Kreativitas membutuhkan pemikiran yang memperluas persepsi dan pandangan
seseorang sehingga menghasilkan cara baru untuk menyelesaikan sebuah masalah.
Amabile (1996) mendefinisikan tiga komponen utama dalam kreativitas:

1. Pengetahuan; seumua pemahaman relevan yang membawa individu


mengusahakan kreativitas.
2. Pemikiran kreativitas; berkaitan dengan bagaimana orang mendekati masalah
dan bergantung pada kepribadian dan pemikiran atau gaya kerja.
3. Motivasi; merupakan kunci untuk menghasilkan produk menjadi kreatif dan
yang paling penting adalah gairah intrinsic dan minat dalam pekerjaan tersebut.

4
Kreativitas memiliki tujuan untuk membuat perubahan atau inovasi, sehingga
kehidupan yang terbatas menjadi lebih menarik dan dapat terpenuhi. Inovasi tidak bisa
lepas dari kreativitas. Inovasi adalah hasil penerapan dari ide-ide kreatif dalam bentuk
produk baru, jasa atupun proses. Kreativitas menjadi dasar terpenting di dlam proses
inovasi dalam perusahaan inovasi dalam perusahaan, baik di perusahaan-perusahaan
besar maupun perusahaan- perusahaan kecil.

Tantangan setiap perusahaan adalah bagaimana untuk menemukan kembali potensi


kreativitas yang ada di dalam perusahaan nya. Salah satu pendekatan untuk membantu
perusahaan mencapai kesuksesan adalah dengan mengembangkan keterampilan dan
kreativitas pribasi masing-masing karyawannya. Salah satu cara perusahaan
mengembangkan kreativitas individu pegawainya adalah dengan mengembangkan
pemikiran kreatif. Pemikiran kreatif adalah kemauan untuk berpikir melebihi apa yang
terlihat .

BAB III

Inovasi Produk

Inovasi produk merupakan hasil dari pengembangan produk oleh


suatu perusahaan atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Pengembangan
produk sangat penting untuk keberlangsungan bisnis, terutama dalam membentuk
loyalitas pelanggan. Inovasi produk secara lebih baik dapat terlaksana dengan
memahami praktik apa yang terbaik yang harus diadopsi untuk proses pengembangan
produk, dan kemudian mengadopsi praktik-praktik ini untuk mengulangi kesuksesan
dan proses maturity dari perusahaan yang memiliki performa terbaik.

Inovasi produk menjadi tanggung jawab seluruh bagian dalam bisnis. Baik
departemen pemasaran, operasional, keuangan, akuntansi, pembelian, semua
merupakan bagian integral dari suatu organisasi untuk mengembangkan produk secara
efektif dan efisien. Ide-ide baru dapat tercipta terutama dari kebutuhan konsumen yang
tersampaikan kepada salah satu karyawan dalam perusahaan yang dapat
mengembangkannya menjadi suatu nilai tambah akan produk lama atau menjadi
produk pengganti yang lebih diharapkan customer.

5
Pelanggan menghasilkan ide-ide yang lebih inovatif dibandingkan dengan
para teknisi yang bekerja dalam perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, mengumpulkan
saran-saran konsumen sangatlah penting untuk menjadikannya sebagai bahan
pertimbangan pengembangan produk baru yang lebih sukses di pasaran karena sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Perubahan paradigm customer dari peserta pasif
menjadi kontibutor aktif dalam inob=vasi sebuah produk telah disarankan untuk waktu
yang lama. Pelanggan memiliki pengetahuan yang unik tentang bagaimana mereka
menggunakan produk dalam rumahnya.

BAB IV

Inovasi Jasa

Konsep inovasi jasa pertama kali dibahas oleh Miles dan telah dikembangkan
dalam dua dekade terakhir. Berikut merupakan konsep inovasi yang dikemukakan oleh
Miles : Inovasi dalam pelayanan, inovasi dalam proses, inovasi dalam perusahaan jasa,
organisasi, dan industri. Inovasi jasa adalah konsep baru atau peningkatan layanan
secara signifikan yang diterapkan ke dalam praktik bisnis.

Misalanya saluran baru untuk interaksi pelanggan, sistem dstribusi atau konsep
teknologi.Den hertog (2000) mengidentifikasi empat dimensi inovasi jasa yaitu konsep
jasa, interface klien, sistem service delivery dan pilihan teknologi. Fitur jasa dan
potensi inovasi fitur layanan yang terkait dengan produksi jasa adalah teknologi dan
gedung, tenaga kerja , organisasi proses kerja, fitur produksi, organisasi industri. Fitur
layanan yang terkait dengan produk jasa yaitu sifat produk dan fitur produk. Fitur jasa
yang terkait dengan konsumsi jasa ada pengiriman produk, peran konsumen dan
organisasi konsumsi. Fitur layanan yang terkait dengan pasar jasa adalah
penataan pasar, peraturan dan pemasaran.

Inovasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan reutasi dan citra perusahaan


dalam tiga cara utama, pertama tingkat efisiensi dan kualitas layanan. Kedua,

proyeksi citra publik yang akan meningkatkan daya tarik internasional dan menarik
investor. Ketiga, kaji banding untuk penilaian dan atau memiiki kepentingan dalam
memenuhi komitmen yang dirasakan dalam opini publik.

6
BAB V

Manajemen Inovasi Dan Teknologi

Manajemen teknologi didefenisikan sebagai penghubung teknik,ilmu


pengetahuan, disiplin manajemen untuk merencanakan, mengembangkan, dan
menginplementasikan kemampuan teknologi untuk membentuk dan mencapai tujuan
strategis dan operasional dari sebuah organisasi.

Globalisasi dan teknologi adalah dua pendorong paling signifikan dari


kinerja bisnis. Perusahaan mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi dan ruang
lingkup degan memanfaatkan teknologi global, tetapi juga mereka membutuhkan
teknologi untuk beroperasi secara global.

Defenisi manajemen inovasi adalah pendekatan yang komprehensif untuk


manajerial dalampemecahan masalah dan tindakan berdasarkan kerangka pemecahan
masalah integratif serta pemahaman tentang keterkaitan antara aliran inovasi, tim
organisasi, evolusi organisasi. Proses inovasi adalah proses yang berkesinambungan
dalam organisasi. Ini bukan proses yang terjadi sekali, tetapi berkelanjutan
menghasilkan suatu inovasi yang dibutuhkan untuk keberlangsungan perusahaan.
Manajemen teknologi melibatkan lingkup yang lebih luas untuk melanjutkan dan
memelihara teknologi yang ada daripada inovasi. Inovasi langsung
melibatkan penemuan dan pengembangan produk baru dan atau proses.

BAB VI

Komersialis dan Transfer Teknologi

Komersialisasi adalah kelanjutan dari suatu pengembangan produk baru yang


belum diketahui dan pasar. Komersialisasi adalah proses transformasi teknologi baru
yang membuat produk sukses secara komersial. Proses komersialisasi termasuk upaya
seperti penilaian pasar, desain produk, teknik manufaktur, manajemen hak kekayaan
intelektual, pengembangan strategi pemasaran,meningkatkan modal, dan pelatihan
pekerja. Konsep dari komersialisasi teknologi adalah sebagai evaluasi dan prioritas dan
kegiatan proyek research & development, jika perlu juga memperhatikan dampak

7
Proyek tersebut. Sebuah proyek mungkin adalah pengembangan atau
pengkomersialisasian sebuah produk baru dan proses pembuatan atau kerumitan dari
suatu produk, proses pengemasan serta pemasaran yang dianggap satu unit kegiatan.

Tujuan evaluasi adalah untuk mengukur potensi komersialisasi suatu proyek,


yaitu pergerakan dari laboratorium ke pasar Teori adopsi dan difusi inovasi (Rogers,
1962) adalah kerangka sistemik yang berguna untuk menggambarkan, baik adopsi atau
nonadopsi teknologi baru. Difusi terjadi secara progresif dalam satu pasar ketika
informasi dan pendapat tentang teknologi baru disebarkan di antara pengguna
potensial melalui alur-alur komunikasi.

Dengan cara ini, pengguna memperoleh pengetahuan baru tentang teknologi.

BAB VII

Taman Ilmu dan Teknologi

Taman ilmu dan teknologi atau science technology park didirikan untuk
merangsang pembentukan dan pengembangan perusahaan yang berbasis pada
terciptanya teknologi baru. Menurut Association Of University Related Research Park
science park memiliki tiga karakteristik dasar:

1. Dirancang untuk mendorong pembentukan dan pertumbuhan perusahaan yang


inovatif
2. Menyediakan lingkungan yang memungkinkan perusahaan besar untuk
mengembangkan hubungan dengan kecil
3. Mempromosikan hubungan formal dan operasional dalam lembaga yang
menjadi pusat penciptaan pengetahuan, seperi perguruan tinggi

Selain menyediakan ruang bagi produk berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi,
science park dapat menjadi rumah untuk penelitian ilmiah,inovasi teknologi dan
inkubasi, pelatihan, peramalan, serta fasilitas untuk pameran produk pengembangan
pasar.

8
Menurut Kharabsheh (2012), Science Technology Park yang telah sukses dalam
pengelolaan dan pengembangannya memiliki faktor – faktor sebagai indikator
kesuksesan sebagai berikut:

a. Budaya dalam pengambilan resiko “Entrepreneurism” ( jiwa kewirausahaan)


b. Manajemen STP yang tidak memihak
c. Lingkungan yang kondusif
d. Keterlibatan perusahaan asing
e. Kesamaan visi

BAB VIII

Inovasi Hijau

Inovasi hijau adalah tanggung jawab bersama karena merupakan hasil produk
dari pemerintah, sector swasta dan individu masyarakat. Nilai-nilai dan makna
‘inovasi hijau’ juga dikenal dengan istilah lain, yaitu:

a. Eco-Inovasi
b. Inovasi Lingkungan
c. Inovasi Berkelanjutan

Saat ini ada banyak definisi inovasi hijau. Yang menarik adalah definisi- definisi
tersebut dapat dikelompokkan menjadi tig kategori (Hordern dkk., 2008). Mereka
melihat inovasi hijau sebagai:

1. Pengurangan dampak lingkungan:


Pengenalan/ penciptaan kinerja lingkungan. 3) Peningkatan kinerja lingkungan.
Literature inovasi hijau focus dengan peran inovasi dalam memberikan solusi
untuk berbagai isu lingkungan, termasuk:
a. Produk hijau, dengan mengurangi dampak lingkungan selama siklus
hidup mereka dengan lingkup yang lebh besar bagi mereka untuk
diperbarui/ulang.
b. Proses yang lebih efisien, untuk meminimalkan, mengobati, dan
menggunakan kembali/mendaur ulang limbah.

9
c. Teknologi alternative, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan
polutan lain serta menyediakan energy yang dapat diperbarui.
d. System inovasi, untuk mengukur dan memantau dampak lingkungan,
juga termasuk system sosioteknis baru.
Inovasi hijau diharapkan dapat menghasilkan produk-produk yang ramah lingkungan,
tidak hanya untuk kelangsungan hidup produk tersebut tetapi untuk keberlanjutan
lingkungan hidup.

BAB IX

Inovasi Terbuka

Saat ini msih banyak perusahaan yang mengembangkan konsep inovasi tertutup.
Perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang teknologi cenderung menggunakan
inovasi tertutup. Perusahaan sangat berhati-hati dalam mengembangkan inovasi di
bidang tenologi. Keuntungan dari penggunaan proses inovasi secara tertutup adalah
kerahasiaan dalam kekayaan intelektual terjamin.

Output inovasi yang dilakukan perusahaan menjadi hak milik perusahaan


dan dapat dipatenkan. Apabila output tersebut berhasil, perusahaan tersebut
akan menjadi

pelaku utama dalam bisnis. Fetterhoff dan Voelkel (2006) mengusulkan sebuah model
termasuk lima tahap berikut:

1. Mencari peluang.
2. Mengevaluasi potensi pasar dan daya cipta.
3. Merekrut mitra pembangunan potensial.
4. Menangkap nilai melalui komersialisasi.
5. Memperluas penawaran inovasi.Model inovasi terbuka memungkinkan
manajer untuk dapat mengorganisir pengetahuan yang keluar dan masuk ke
dalam perusahaan melalui pembuatan, pembelian, kerjasama atau menjual
pengetahuan eksternal perusahaan

1
BAB X

Manajemen Inovasi Bebasis Pengetahuan

Manajemen pengetahuan adalah sebuah konsep baru yang mempunyai peranan


yang penting yang berasal dari konsep yang sudah ada sebelumnya yaitu, inovasi
(Nonaka dan Takeuchi, 1995). Secara ekonomis, inovasi merupakan elemn yang paling
penting dari pertumbuhan ekonomi karena inovasi diibaratkan sebagai bumbu utama
bagi perusahaan untuk menciptakan pertumbuhannya dalam jangka panjang (Darroch
dan McNaughton, 2002).

Secara konseptual, hubungan antara manajemen pengetahuan dan inovasi telah


didiskusikan secara mendalam oleh beberapa pakar yang menyimpulkan bahwa
manajemen inovasi seharusnya tidak bisa dipisahkan dari manajemen inovasi
seharusnya tidak bisa dipisahkan dari manajemen pengetahuan dan Xu, dkk (2010)
menciptakan sebuah model yang komprehensif yang menggamarkan berbagai aspek
dari manajemen pengetahuan yang mendukung inovasi berkelanjutan.

Terdapat beberapa tahapan dalam proses manajemen pengetahuan, dimana pada tiap
tahapnya terdapat proses pembentukan ide-ide yang akan menjadi sebbuah bentuk
inovasi untuk menciptakan nilai tambah bagi organisasi.proses manajemen
pengetahuan pada dasarnya terbagi menjadi empat tahapan, yaitu (Alavi dan Leidner,
2001):

a. Creating Knowledge-internal creating and external acquiring


b. Storing Knowledge-in documents and in routine
c. Transferring Knowledge
d. Applying Knowledge

Teknologi dalam proses manajemen pengetahuan merupakan salah satu faktor utama
selain proses (process) dan sumber daya manusia (people).

1
Bab XI

Manajemen Inovasi Pada Usaha Kecil Menengah

Bila dibandingkan dengan perusahaan besar, UKM memungkinkan


perusahaan untuk lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan lingkungannya. Oleh
karena itu, keberadaan UKM menjadi penting sebagai penggerak kewirausahaan dan
pembangunan ekonomi.

Berikut adalah perbedaan antara UKM dengan perusahaan besar berdasarkan


manajemen, struktur, budaya dan sumber daya manusia (Nada, et.al, 2012):

a. Manajemen: Seorang manajer di perusahaan besar memiliki kekuatan dalam hal


mendelegasikan beberapa tanggungjawab mereka terhadap manajemen yang
lebih rendah.
b. Struktur: UKM struktur yang sederhana sehingga membuat pengambilan
keputusan di UKM lebih fleksibel mengatasi perubahan.
c. Budaya: UKM cenderung memiliki budaya yang lebih kekeluargaan
dibandingkan perusahaan besar.
d. Sumber Daya Manusia (SDM): Kelemahan yang dihadapi oleh UKM adalah dalam
memperkerjakan SDM yang ahli dan berpengalaman.

1
BUKU 2

BAB I

Manajemen Inovasi

Proses inovasi merupakan aktivitas yang sangat penting dalam sebuah


organisasi atau usaha. Proses inovasi tetap menjadi keunggulan daya siang dan
pertumbuhan sebuah usaha. Organisasi atau unit bisnis yang secara konsisten mampu
dan mau menerapkan proses inovasi dan mengelola inivasi tersebut dengan baik akan
mendapatkan keunggulan secara finansial dan pertumbuhan. Inti dari sebuah kegiatan
inovasi adalah bagaimana melakukan sebuah kegiatan yang dapat menambah nilai
dannkeunggulan dari keadaan atau kondisi saat ini.

Proses inovasi tidak hanya dapat menciptakan pertumbuhan dan keunggulan


bagi usaha yang sudah berjalan dan stabil tetapi juga menciptakan peluang bagi
muncul dan bertumbuhnya usaha-usaha kecil dan mikro yang baru. Kemampuan
berinovasi seharusnya tidak hanya berada pada level unit usaha tetapi juga berada
pada level Negara.

Inovasi terbuka merupakan sebuah konsep dimana proses inovasi yang semula
dilakukan secara sendiri-sendiri dirubah untuk dilakukan secara bekerjasama. Dalam
lingkungan bisnis yang begitu sangat kompetitif, sulit bagi sebuah institusi bisnis
termasuk usaha kecil dan mikro untuk dapat menguasai semua bentuk sumberdaya dan
keahlian, oleh karena itu membentuk aliansi atau kerjasama adalah sesuatu yang baik
untuk dilakukan, termasuk dalam kegiatan inovasi.

Proses inovasi adalah proses yang berisiko, bila tidak dikelola dengan baik akan
memberikan kegagalan, tetapi bila dikelola dengan baik akan memberikan keuntungan
yang besar. Ketika sebuah usaha kecil dan mikro melakukan proses inovasi, langkah
selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengukur tingkat keberhasilan proses inovasi
yang telah dilakukannya.

1
BAB II

Usaha Kecil dan Mikro

Usaha kecil dan mikro biasanya dikelola oleh pemilik modal usaha itu sendiri
dan berbentuk bisnis keluarga. Oleh karena itu biasanya kesuksesan usaha serupa ini
sangat bergantung kepada kapabilitas kewirausahaan dan manajerial pemiliknya.
Berdasarkan UU no. 20 tahun 2008 tentang UMKM dijelaskan bahwa pemerintah sangat
mendorong terciptanya usaha-usaha tersebut.

Batasan usaha mikro, kecil dan menengah menurut Badan Pusat Statistik
merujuk kepada jumlah pekerja yang terdapat di usaha tersebut; usaha mikro, usaha
kecil dan usaha menengah. Pett dan Wolff dalam tulisannya membedakan antara

usaha kecil dan mikro melalui orientasi kewirausahaan, orientasi belajar, dan
kompetensi teknologi informasi yang dimiliki oleh suatu usaha.Pett dan wolff dalam
mendefinisikan usaha kecil dan mikro sebagai usaha yang memiliki orientasi
kewirausahaan yang terbatas, orientasi belajar yang harus besar untuk dapat bersaing,
namun lebih cenderung ke bentuk pengadaptasian dari usaha menengah atau besar;
serta berkompetensi pengelolaan teknologi informasiyang masih sangat terbatas.

Pihak yang menentukan dalam keberhasilan sebuah usaha adalah


pimpinannya, yaitu tergantung pada kemampuannya dalam melaksanakan fungsi-
fungsi manajemen, disamping pemegang saham, para langganan, para kreditur,
pemerintahan lain-lain. Usaha mikro merupakan usaha dengan karakteristik
berpenghasilan rendah, bergerak di sektor informal dan sebagian besar termasuk
dalam kelompok keluarga miskin. Sinergi dan peran serta masyarakat dalam
pembangunan ekonomi merupakan perwujudan dari demokrasi ekkonomi.

BAB III

Nilai Inovasi Pada Usaha Kecil dan Mikro

Inovasi biasanya mengacu pada kata sifat seperti: memperbarui, mengubah, atau
membuat pproses mauoun produk, serta cara dalam melakukan sesuatu sehingga
menjadi lebih efektif. Inovasi dapat menjadi bagi pertumbuhan dan keberhasilan bisnis

1
anda, dan membantu anda beradaptasi dan tumbuh di pasar. Banyaknya usaha kecil dan
mikro yang ada bukan berarti secara otomatis menandakan pertumbuhan bisnisnya.

Inovasi sangat penting untuk daya tahab bisnis, apapun jenis bisnisnya apakah
itu sektor kreatif, industri, fashion, kekayaan alam, dan lain sebagainya. Usaha kecil dan
mikro harus membuat inovasi sebagai bagian mendasar dari pengembangan organisasi
mereka dikarenakan inovasi dapat menciptakan kesuksesan bisnis. Charan dan lafley
berpendapat bahwa inovasi tidak hanya mendorong pertumbuhan keuntungan
perusahaan tetapi juga meningkatkan berbagai kemampuan seperti kemampuan untuk
memasuki pasar dan menarik pelanggan. Dengan memahami serta menggunakan
inovasi dalam bersaing dengan perubahan dalam dunia bisnis yang dinamis, pelaku
usaha harus terus maju dengan kekayaan ide-ide kreatif dan inovatifnya yang dapat
dirubah menjadi produk dan jasa yang kompetitif. Oslo Manual telah mengidentifikasi
dan membedakan empat jenis utama dari inovasi, yaitu: produk, proses, pemasaran,
dan organisasi.

Inovasi proses adalah penerapan dari metode produksi atau pengiriman atau
metode dalam aktivitas penunjang lainnya yang bersifat baru atau yang secara
siginifikan mengalami peningkatan. Inovasi pemasaran adalah implementasi dari
metode pemasaran baru yang melibatkan perubahan signifikan dalam desain produk
atau kemasan, penempatan produk, promosi produk atau harga. Inovasi organisasi
adalah implementasi dari sebuah metode organisasi baru dalam praktik bisnis
perusahaan, organisasi kerja atau hubungan eksternal.

Bab IV

Sumber dan Pemetaan Inovasi

Inovasi menjadi kata yang semakin populer khususnya dalam konteks bisnis, hal
ini dikarenakan persaingan global yang semakin ketat.Proses inovasi di mulai dengan
analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi obyek. Inovasi beresifat konseptual dan
perseptual, dapat di pahami dan dilihat inovator harus maelihat bertanya dan
mendengar orang lain dalam mencari inovasi.Mereka berfikir keras dengan segenap
kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan

1
mendengarkan pendapat orang lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi
yang di carinya untuk memenuhi harapan nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil
pada umumnya sederhan dan terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang di desain khas,
jelas dan cermat. Inovasi lebih banyak melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran.

BAB V

Inovasi dan Resiko

Manajemen resio berati proses unntuk mengerti dan memahami alasan dan sifat
dasar dari ketidakpastian masa depan dan membuat perencanaan produktif untuk
mengurangi dari ancaman saat ini atau mengambil kesempatan atau peluang dari masa
yaang sekarang. Analisis resiko membantu sebuah organisasi mencapai sebuah
pemahaman dari kerusakan yang ditimbukan dari sebuah risiko proyek. Faktor lain
yang dapat membawa kepada kegagalan proyek adalah sikap untuk menanggani risiko
yang ada dari usaha kecil dan mikro.

Key Innovation adalah inti dari bisnis dan teknologi. Kebocoran informasi
pribadi akan mengarah pada pelanggan dari copyright dan kompetitor kepada
pelanggan yang artinya menciderai reputasi dan kehilangan pasar. Penanganan yang
benar dari hasil keluaran teknologi termasuk persetujuan confidential dengan pegawai
dan pelangga untuk menghindari material bisnis yang dicuri ataupun bocor.

Bab VI

Inovasi Produk dalam Usaha Kecil dan Mikro

Inovasi produk bukan hanya sebuah pengembangan produk, namun dapat


berupa pengenalan produk baru. Peningkatan karakteristik atau kegunaan produk
tersebut juga dianggap sebagai nilai tambah hasil dari inovasi produk yang dilakukan
perusahaan. Inovasi produk sebagai sebuah perancangan produk baru atau membuat
pembaharuan dari produk yang sebelumnya sudah hadir.

1
Inovasi produk bukan hanya merupakan bentuk dari penciptaan produk baru
yang dihasilkan perusahaan, namun dapat diartikan pula sebagai penigkatan mutu (baik
dari segi bahan baku, bentuk fisik ataupun kemampuan). Barang yangsebelumnya
dipasarkan. Inovasi produk bukan hanya dapat dilakukan pada barang yang tangible,
namun juga dapat dilakukan pada barang yang intangible atau juga dapat berupa dari
kombinasi keduanya.

BAB VII

Inovasi Jasa pada Usaha Kecil dan Mikro

Inovasi merupakan berbagai yang baru, dan pembaharuan hal yang lama, baik
dalam proses dan aktivitas organisasi, penciptaan produk baru,atau proses
implementasi ide yang dapat dimanfaatkan oleh sebuah organisasi. Pengalaman
menyenangkan yang dialami oleh konsumen dapat menjadi nilai tambah bagi
perusahaan penyedianya.

Karakter- karakter yang dapat menjadi indikator atau pembeda antara produk jasa dan
produ diantaranya intangibility (wujud), simultaneity (waktu yang serempak),
heterogeneity (beraneka ragam),perishable (mudah rusak), ownership
(kepemilikan),opportunities “bundling” (peluang untuk pengelompokan).

Tiga jenis inovasi yang paling penting untuk diperhatikan, yaitu inovasi produk,
inovasi proses, inovasi pemasaran. Beberapa bidang usaha yang melakukan inovasi jasa
diantaranya airport, financial services, retail. Salah satu inovasi yang dilakukan dalam
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa adalah menyediakan customer service.
Selain mengenal dan memahami produk, beberapa kriteria berikut ini dapat menjadi
pertimabangan menjadi customer sevice adalah reliability (kehandalan),
assurance (jaminan), empati, dan resvonsiveness (daya tanggap). Terdapat tiga
sektor bisnis yang merupakan urat nadi aktivitas service, yang sangat menjajikan dan
berkontribusi dalam mendorong

pengembangan UKM diantaranya jasa logistik, jasa teknologi informasi dan komunikasi
dan jasa keuangan.

1
Bab VIII

Inovasi Hijaupada Usaha Kecildan Mikro

Inovasi hijau merupakan suatu konsep inovasi yang lazim ditemukan di


perusahaan besar sebagai bagian dari tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan
lingkungan. Mereka merumuska suatu konsep inovasi yang tidak hanya memenuhi
aspek ekonomi, sosial, dan teknologi, namun juga mempertimbangkan aspek dampak
temuan tersebut bsgi kelestarian lingkungan. Pada gelombang keempat terjadi mega
tren global seperti globalisasi, perkembangan teknologi yang semaki pesat, perubahan
demografi, munculnya negara berkebang yang keberadaannya semakin mendapatkan
perhatian dunia, dan perhatian masyarakat terkait dengan permasalahan
lingkungan.Dalam kontribusi usaha kecil dan mikro untuk mendorong ekonomi hijau
dan pembangunan yang berkesinambungan terdapat hambatan dari sisi eksternal
usaha yang berasal dari para pembuat kebijakan. Mereka dapat mendorong
pertumbuhan usaha kecil dan mikro yang memulai usaha dengan basis inovasi hijau.
Eko – efisiensi merupakan strategi penting dalam menciptakan industri yang bisa
mengikuti baik kehendak pasar, maupun berdampak baik bagi lingkungan.Semakin
efektif eko – efisiensi suatu usaha, maka semakin meningkat potensi kesinambungan
usaha tersebut dan kondisi ini hampir independen dengan aktivitas dan ukuran usaha
di berbagai situasi ekonomi.

Karena meningkatnya kesadaran akan masalah lingkungan dan tekanan untuk


mengurangi emisi karbon nasional, permintaan untuk praktik bisnis yang ramah
lingkungan telah tumbuh. Kegiatan eko- inovasi ini diharapkan dapat memberikan
konsumsi daya alam yang lebih rendah. Eko – inovasi merupakan perilaku yang pro
lingkungan yang giat, yang melibatkan perubahan proses bisnis untuk mengurangi
limbah dan mengurangi konsumsi bahan baku. Tingkah laku pro lingkungan mendorong
adanya suatu kemampuan untuk memasarkan produk dengan eko-inovasi dan jasa
produk baru.

1
Bab IX

Inovasi dan Teknologi

Badan bisnis ini umumnya menggunaka teknologi sebagai strategi kunci dan
menganggap teknologi sebagai resource mereka yang dapat digunakan sebagai
technology advantage. Entrepreneur kadang merasa sebagai pencipta kedinamisan
dalam pengembangan teknologi, peningkatan sosial dan pertumbuhan ekonomi.
Keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan yang baru dan masih berskala kecil terletak
pada sisi behaviral sementara batasi yang dihadapi mereka bersifat resource issue.

Dengan menggunakan perspektif dari basis sumber daya, Mata et al (1995)


menaruh dua gagasan untuk menjelaskan sustained competitive advantage. Konsep
pertama adalah keragaman sumber daya yang menjelaskan persaingan perusahaan
mungkin bervariasi dari sumber daya dan kapabilitas mereka. Konsep kedua adalah
kelangkaan sumber daya dimana peredaan di antara sumber daya dan kapabilitas
antara perusahaan yang akan bersaing mungkin akan berlangsung lama.Berdasarkan
penelitian mengenai group dynamics (Silbertang, 2008), dapat dikatakan bahwa
munculnya kepemimpinan adalah suatu grup atau kelompok yang dapat beradaptasi
pada perubahan lingkungan dan perbedaan internal yang berada di dalam konteks
fasilitas, kemampuan potensial dan intelegensi budaya.

BAB X

Manajemen Imitasi

Strategi imitasi bukanlah sesuatu yang tabu dan terlarang, strategi ini bisa
menjadi alternatif yang tidak hanya dapat dilakukan oleh usaha kecil dan mikro tetapi
beberapa industri besar telah berhasil dan sukses menerapkan strategi imitasi ini.
Meskipun strategi imitasi dipilih sebagai sebuah cara alternative
untuk mengembangkan bisnis industri kecil tetapi strategi inovasi tetap harus menjadi
sebuah mimpi dan cita-cita setiap pelaku bisnis.

Stategi imitasi adalah sebuah strategi alternatif bagi pelaku bisnis dalam hal ini
adalah usaha kecil dan mikro yang bisa dilakukan untuk menghindari kegagalan dan

1
keterbatasan dalam melakukan strategi inovasi. Imitasi dapat dilakukan dalam 3 tipe
atau cara yang bisa dilakukan oleh pelaku bisnis antara lain usaha kecil dan mikro
dalam melakukan strategi imitasi yaitu: harga lebih rendah, mengimitasi dan
meningkatkan (imitate dan improve), dan kekuatan pasar (market power). Persaingan
usaha begitu sangat dinamis sehingga memahami persaingan usaha dengan
menggunakan strategi imitasi menjadi penting. Usaha kecil dan mikro yang akan
melakukan imitasi juga harus menyadari bahwa industri pesaing yang diimitasi juga
akan melakukan usaha untuk meminimalisasi ancaman, industri pesaing tidak akan
tinggal diam dengan apa yang dilakukan oleh usaha kecil dan mikro.

2
BAB III

PEMBAHASAN

Keunggulan/ Kekuatan

buku Buku 1

• Dalam buku pertama manajemen inovasi peluang sukses menghadapi perubahan


isi bukunya jelas dan mudah dimengerti, sehingga sipembaca mudah memahami
isi dari buku ini. Serta dalam buku ini juga ada dicantumkan contoh
implementasi tiap per bab. Sehingga sipembaca buku ini setelah mengerti
dengan teori-teori yang telah dibaca diakhir bab akan mengetahui contoh
implementasi dari teori-teori dan paparan yang dibaca di awal per bab.
Buku 2

• Dalam buku manajemen inovasi yang ke dua ini tampilan bukunya cukup
menarik, dan cover bukunya juga cukup menarik dan warnanya juga cerah
sehingga membuat pembaca tertarik untuk membaca isi buku tersebut. Tulisan
dalam buku ini juga mudah dipahami dan tidak terlalu banyak penulisan kata
yang salah. Didalam buku ini juga diberikan contoh tentang materi tiap bab,
sehingga sipembaca lebih mengerti dan mengetahui caramengaplikasikannya.

Kelemahan/kekurangan buku

Buku 1

• Tampilan dari cover buku ini kurang menarik, warnanya juga tidak menarik
karena dominan warna hitam. Daftar pustaka dalam buku ini dibuat per bab
dimana dicantumkan diakhir bab, menurut saya itu terlalu berlebihan
dan membuat pemborosan kertas.
Buku 2

• Dalam buku ini kekurangannya hamper sama dengan buku yang ke dua yaitu
didalam buku ini dicantumkan daftar pustaka tiap perbab yang menyebabkan
pemborosan kertas.

2
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

Dari hasil critical book review yang saya kerjakan, kesimpulan yang dapat saya
ambil dari kedua buku ini adalah bahwa didalam kedua buku ini meurut saya sudah
bagus dan lengkap. Namun, dari kedua buku ini memiliki kekurangan yang sama yaitu
peletakan daftar pustka yang dicantumkan di setiap bab yang menurut say terlalu
berlebihan karena membuat pemborosan kertas.

Jadi, dari antara kedua buku ini yang menurut saya lebih bagus dari segi isinya
adalah buku yang pertama yaitu Manajemen Inovasi: Peluang Sukses Menghadapi
Perubahan. Sedangkan yang lebih bagus dari segi cover adalah buku yang kedua
Manajemen Inovasi: Untuk Usaha Kecil Dan Mikro.

Saran

Sebaiknya penulis tidak perlu mencantumkan datfar pustaka disetiap bab dan
menambah contoh-contoh implementasi yang lebih sering terjadi dikalangan
masyarakat agar si pembaca lebih mudah untuk memahami dan mengaplikasikan teori-
teori yang tercantum disetiap bab.

2
DATAR PUSTAKA

• Dhewanto, dkk. 2013. Manajemen Inovasi: Peluang Sukses


Menghadapi Perubahan. Bandung: CV Andi Offset.
• Dhewanto, dkk. 2015. Manajemen Inovasi: Untuk Usaha Kecil Dan
Mikro. Bandung: CV Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai