Anda di halaman 1dari 9

SAP MENINGITIS

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Meningitis

Sasaran : Masyarakat Tanjung Ledong

Tempat : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Hari/Tanggal : Selasa, 27 April 2021

Waktu : 30 menit

A. Tujuan Instruksional Umum


1. Setelah diadakan penyuluhan tentang Meningitis pada audiens diharapkan dapat mencegah
serta mengurangi terjadinya Meningitis.

B. Tujuan Instruksonal Khusus


1. Mengetahui apa yang dimaksud Meningitis
2. Mengetahui penyebab dari Meningitis
3. Mengetahui tanda dan gejala Meningitis
4. Mengetahui dampak dan bahaya dari Meningitis
5. Mengetahui pencegahan Meningitis
6. Mengetahui pengobatan dari Meningitis

C. METODE
Ceramah
D. MATERI

Pengertian Meningitis

Penyakit meningitis merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya infeksi meninges atau yang dikenal
dengan selaput yang melindungi sistem syaraf pusat pada tubuh manusia. Infeksi tersebut bisa terjadi
karena adanya peradangan yang disebabkan karena virus maupun bakteri pada selaput meninges
tersebut. Dari keterangan tersebut nampak jelas bahwa penyakit meningitis merupakan salah satu
penyakit yang berbahaya dan menakutkan. Penyakit meningitis diketahui mampu membuat bagian
syaraf manusia, sumsum tulang belakang dan otak menjadi rusak. Ada 3 tipe meningitis yaitu :

Meningitis triptokokus

Penyakit meningitis triptokokus adalah meningitis yang disebabkan leh jamur triptokokus. Jamur ini
dapat masuk ke tubuh kita saat menghirup debuatau uap dari kotoran burung yang sudah kering.

Viral Meningitis

Penyakit meningitis yang disebabkan oleh virus. Viral meningitis termasuk penyakit ringan, gejalanya
menyerupai sakit flu biasa dan pada umumnya akan sembuh sendiri.

3. Bacterial meningitis

Penyakit meningitis yang disebabkan oleh bakteri tertentu dan merupakan penyakit yang serius. Salah
satu contoh bakterinya yaitu meningococcal bacteria.

Penyebab Meningitis

Sebenarnya penyebab penyakit meningitis ini bukan merupakan jenis virus yang begitu berbahaya,
namun jika telah parah dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius seperti kerusakan otak,
kurangnya daya ingat, kurang nya kemampuan pendengaran dan bahkan menyebabkan kematian jika
tidak ditangani secara serius. Virus penyebab penyakit meningitis pada awal nya menginfeksi bagian
tubuh penderita dan mengalir masuk ke dalam sel-sel syaraf pusat yaitu otak manusia. Penyebab utama
penyakit meningitis pada dasar nya adalah virus yang dapat menyerang manusia dalam kondisi
kekebalan tubuh seperti apapun. Selain itu juga dapat disebabkan karena infeksi akibat bakteri atau pun
jamur, meskipun ini sangat jarang dijumpai. Bakteri penyebab meningitis tersebut antara lain :
Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae,Listeria monocytogenes,
Mycobacterium tuberculosis dan Staphylococcus aureus. Silakan Anda cari tahu sendiri mengenai asal
muasal bakteri-bakteri tersebut.

Tanda dan Gejala


Penderita penyakit meningitis perlu didiagnosis terlebih dahulu untuk memastikan dia benar-benar
terjangkit penyakit ini. Meskipun begitu, ada beberapa gejala penyekit meningitis yang biasanya muncull
pada penderita. gejala tersebut anara lain;

- Sakit kepala

- Demam

- Otot leher kaku

- Ketakutan pada cahaya terang

- Ketakutan pada suara keras (phonophobia)

- Sering ingin Muntah

- Nampak seperti kebingungan

- Susah bangun dari tidurnya

Sementara, jika penderita adalah seorang bayi, gejala tersebut tidak begitu nampak. Namun biasanya
bayi yang menderita penyakit meningitis akan nampak lemah dan kurang aktif, gemetar pada tubuhnya,
tidak mau menyusu ibu nya, dan sering muntah.

Dampak dan bahaya Meningitis

Dampak atau efek meningitis pada tiap orang berbeda, dari ringan hingga yang paling serius, yakni
melumpuh atau mematikan. Semua itu tergantung dari jenis virus, bakteri, dan jamur penyebab
meningitis. Berikut ini beberapa dampak meningitis pada orang dewasa dan anak-anak.

1. Cidera Otak

Baik meningitis dan septicaemia (keracunan darah) dapat menyebabkan A cquired B rain I njury (ABI)
atau cidera otak yang diakuisisi, yakni cedera otak yang terjadi setelah lahir. Kerusakan otak yang parah
pada meningitis sebenarnya tidak umum dan biasanya baru diketahui setelah beberapa hari. Komplikasi
dari kerusakan otak ini adalah epilepsi dan cerebral palsy .

Otak memerlukan lebih dari 20 tahun untuk berkembang. Jadi, bisa dibayangkan jika seseorang anak
atau orang dewasa terkena ABI, diperlukan waktu bertahun-tahun untuk memulihkan otaknya.

2. Masalah P erilaku Kesulitan belajar dan masalah perilaku sering terjadi setelah meningitis,
terutama pada bayi dan anak-anak. Seringkali perubahan agresi dan kepribadian dikaitkan
dengan ABI. Ada juga masalah-masalah yang lebih halus, seperti, iritabilitas, kesulitan
berkonsentrasi, kecanggungan, amarah, dan gangguan tidur. Kadang sulit bagi keluarga
memastikan apakah masalah ini disebabkan oleh meningitis. Inilah kemudian mengapa keluarga
sulit memberikan dukungan dan bantuan yang tepat.

3. Pendengaran

Gangguan pendengaran adalah dampak yang paling umum dirasakan penderita meningitis.
Kesulitan dapat berkisar dari gangguan pendengaran ringan hingga tuli mendalam di satu atau
kedua telinga. Kerusakan pada telinga bagian dalam juga bisa mengakibatkan masalah
keseimbangan dan tinnitus (telinga berdenging).

Jadi, penting penderita meningitis untuk melakukan tes pendengaran selama proses pemulihan.
Semua hasil tes bisa berbeda, karenanya lakukanlah tes ini beberapa kali.

4. Gangguan Penglihatan

Meningitis dapat merusak saraf yang bertanggung jawab untuk penglihatan (saraf optik). Ini bisa
mengakibatkan hilangnya sebagian penglihatan atau kebutaan pada satu atau kedua mata.
Banyak orang mengalami kesulitan penglihatan akibat saraf optiknya bengkak, bahkan seringkali
hal ini meningkat dari waktu ke waktu. Lakukanlah tes penglihatan untuk perawatan lebih lanjut.

5. Perubahan Emosi

Pengalaman traumatis ini bisa menimbulkan dampak emosional yang besar pada penderita dan
keluarga, bahkan ketika proses pemulihan fisik berlangsung.

Kesulitan emosional bervariasi tergantung pada usia. Misalnya anak-anak, sering mengalami
mimpi buruk, mengompol, ngedumel, atau mudah marah. Pada remaja, mereka bisa depresi dan
sulit mengekspresikan emosi mereka. Sedang pada anak-anak dan orang dewasa, mungkin
mengalami kecemasan dan depresi, kurangnya harga diri dan kepercayaan diri, dan masalah
perilaku seperti agresi dan perubahan suasana hati.

6. Gagal Organ

Ketika bakteri meningokokus menyerang tubuh, mereka berkembang biak dalam aliran darah
dan melepaskan racun sehingga menyebabkan septicaemia.
Racun ini merusak pembuluh darah dan mengurangi aliran oksigen ke organ utama, termasuk
kulit dan jaringan yang mendasarinya. Ini dapat menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan,
kegagalan organ, dan kehilangan anggota tubuh.Septicaemia juga sering menyebabkan jaringan
parut pada tubuh dan dapat bersifat permanen. Kulit cangkokan dan bedah plastik dapat
memperbaiki penampilan dan mengembalikan fungsi daerah terluka.

Pada kasus yang parah (ketika jaringan mati), jari, jari kaki, dan anggota badan kadang perlu
diamputasi. Orang yang mengalami komplikasi akibat septicaemia harus sering mengunjungi
rumah sakit dan melakukan banyak operasi. Rehabilitasi dan pemulihan juga bisa berlangsung
hingga bertahun-tahun. Apapun dampak yang dirasakan penderita, sangat penting bagi keluarga
untuk menangani masalah ini dan mendampingi mereka dengan lebih sabar. Mereka sangat
membutuhkan dukungan Anda untuk bisa melewati masa-masa buruk ini.

Pencegahan Meningitis

Menjaga hygiene merupakan cara yang paling baik untuk menghindari transmisi penyakit.
Antibiotik diberikan untuk mencegah meningitis pada orang yang kontak dekat dengan orang
yang menderita meningitis. Walau pun demikian tetap harus diperiksa kembali oleh dokter bila
berkembang menjadi sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, atau sakit leher.

Vaksinasi
Vaksin meningitis tersedia untuk yang disebabkan oleh Neisseria meningitides. Terdapat 2 tipe
yaitu: Meningococcal Conjugate Vaccine (MCV4) dan Meningocal Polysaccharide Vaccine
(MPSV4). MCV4 untuk usia 2-55 tahun, sementara MPSV4 untuk yang berusia >55 tahun.
Vaksin dapat mencegah terhadap 4 tipe serogroup. Dan dapat melindungi sampai 90% dari yang
mendapatkannya. MCV4 diberikan dosis tunggal dan disarankan untuk diulang 5 tahun sekali
sementara MSV4 cukup satu kali saja pada usia >55 tahun.

Orang-orang yang direkomendasikan untuk diberikan vaksin sbb:

1. Tinggal di asrama

2. Tentara
3. Bepergian ke daerah biasa meningitis

4. Jemaah haji

5. Memiliki penyakit paru

Vaksin Hib bisa melindungi dari infeksi meningitis karena bakteri Haemophilus influenza type
B (Hib). Diberikan pada orang dewasa bila:
1. Menderita penyakit sickle cell anemia
2. Menderita Leukemia

3. Menderita HIV/AIDS

4. Sedang menjalani kemo terapi suatu kanker


5. Vaksin pneumonia dapat juga memproteksi meningitis yang disebabkan oleh Streptococcus
pneumonia

Pengobatan Meningitis

Pengobatan umum untuk meningitis adalah aplikasi yang cepat dari antibiotik dan obat, kadang-kadang
antivirus. Dalam beberapa situasi, obat kortikosteroid juga dapat digunakan untuk mencegah komplikasi
dari peradangan yang terlalu aktif. Meningitis dapat menyebabkan serius konsekuensi jangka panjang
seperti defisit tuli, epilepsi, hidrosefalus dan kognitif, terutama jika tidak ditangani dengan cepat.

Pemberian antibiotik secara Infus (intravenous) adalah langkah yang baik untuk menjamin kesembuhan
serta mengurang atau menghindari resiko komplikasi. Antibiotik yang diberikan kepada penderita
tergantung dari jenis bakteri yang ditemukan.

Adapun beberapa antibiotik yang sering diresepkan oleh dokter pada kasus meningitis yang disebabkan
oleh bakteri Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis antara lain Cephalosporin
(ceftriaxone atau cefotaxime). Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh bakteri Listeria
monocytogenes akan diberikan Ampicillin, Vancomycin dan Carbapenem (meropenem),
Chloramphenicol atau Ceftriaxone.

Treatment atau therapy lainnya adalah yang mengarah kepada gejala yang timbul, misalnya sakit kepala
dan demam (paracetamol), shock dan kejang (diazepam) dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan.. Jakarta :EGCKapita Selekta Kedokteran

FKUI, (1999) Jakarta :Media Aesculapius.Brunner / Suddarth,( 2000). Buku saku keperawatan

medikal bedah. Jakarta: EGC.Harsono, (2007). Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta: UGM

PROSES PENYULUHAN

NO TAHAP KEGIATAN KEGIATAN METODE MEDIA


PENYULUH PESERTA

1. Pembukaan Membuka kegiatan 1. Menjawab salam Ceramah


dengan mengucapkan
2. Mendengarkan
salam
dengan baik
Memperkenalkan diri
3. Memperhatikan
Menjelaskan maksud dan dengan baik
tujuan dilakukan
4. Menyetujui dan
penyuluhan.
bersedia dilakukan
Menjelaskan proses yang pendidikan kesehatan
akan dilakukan dalam
melakukan penyuluhan.

2. Pelaksanaan Mengetahui apa yang Memperhatikan apa 1. Ceramah Poster


dimaksud Meningitis yang dijelaskan oleh
2.
penyuluh
Mengetahui penyebab Berdiskusi
dari Meningitis Mendengarkan apa dan sharing
yang disampaikan
Mengetahui tanda dan
penyuluh
gejala Meningitis
Saling sharing
Mengetahui dampak dan
bahaya dari Meningitis Menerima dan merasa
senang dengan
Mengetahui pencegahan
penyuluhan yang sudah
Meningitis
diberikan
Mengetahui pengobatan
dari Meningitis

3. Evaluasi Memberikan pertanyaan Menjawab pertanyaan/ Ceramah


kepada peserta tentang kooperatif
materi yang telah
disampaikan

4. Penutup Menyimpulkn materi Mendengarkan dengan Ceramah


yang telah disampaikan baik

Mengucapkan terima Menjawab salam


kasih atas peran serta
peserta

Mengucapkan salam
penutup sekaligus
menutup kegiatan

EVALUASI

Peserta dapat menjelaskan secara singkat tentang materi yang telah disampaikan oleh penyuluh
mengenai Meningitis.

Anda mungkin juga menyukai