Anda di halaman 1dari 4

TOPIK PENGOLAHAN LIMBAH/TK5043 31 Oktober 2019

Nama : Gustin Mustika Krista /23019028


Dosen: Prof. Tjandra Setiadi, Ph.D.

BAB 9

BIOAUGMENTASI
Merupakan proses penambahan produk bakteri kedalam air limbah untuk menambah
efisiensi proses biologis.

PASTEURISASI
Pasteurisasi dilakukan dengan pemanasan hingga suhu 63 oC selama 30 menit.
Fermentasi jus terpasteurisasi dapat diawali dengan penambahan sendimen dasar yang
diperoleh dari proses batch anggur yang baik.

BIBIT CULTURE MURNI


Kultur murni didapat dari isolasi kultur campuran. Kultur mikroba banyak digunakan
dalam prose pembuatan bir, perusahaan susu, proses produksi obat-obatan dan industri-
industri lainnya. Pengetahuan tentang organisme spesifik yang dapat tumbuh optimal pada
kondisi tertentu dapat bermanfaat dalam menghasilkan produk ataupun hasil. Seperti
contohnya, dengan pengguanaan kultur awalan yang berbeda, sebuah industri susu dapat
memproduksi bermacam-macam produk keju dari produk susu yang sama.

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN PROSES BIOLOGI


Kultur mikroba dapat berguna dalam proses pengolahan air limbah. Air limbah
merupakan campuran material kompleks dan membutuhkan berbagai varietas kultur mikroba
untuk pengolahan. Karena kondisi pertumbuhan dari kultur ini sangat bervariasi, hasil yang
dihasilkan dalam proses bioaugmentasi tidak dapat diprediksi dengan mudah.

PRODUK BIOAUGMENTASI UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH


BENTUK PRODUK. Bentuk dalam bubuk kering ataupun suspensi cair merupakan produk dari
teknologi bioaugmentasi. Beberapa produk dapat berbentuk sebuah pasta. Produk bubuk
kering diproduksi kebanyakan dari proses pengeringan dengan udara. Lyophilization merupakan
proses pengeringan pada kondisi dingin. Namun proses ini jarang digunakan karena biaya yang
dibutuhkan cukup banyak dibanding dengan proses lainnya.
TOPIK PENGOLAHAN LIMBAH/TK5043 31 Oktober 2019
Nama : Gustin Mustika Krista /23019028
Dosen: Prof. Tjandra Setiadi, Ph.D.

Suspensi cair diproduksi dengan pertumbuhan bakteri dalam media cair dengan
penambahan agen stabilisasi untuk mendukung kelangsungan hidup dari bakteri. Produk dalam
bentuk bubuk kering akan lebih stabil ketimbang produk dalam bentuk suspensi cair.
Kebanyakan dari produk bioaugmentasi harus disimpan dalam temperatur antara 4
sampai 32oC. Produk kering dapat mengadsorp uap dengan cepat dan harus diisolasi dari
lingkungan. Untuk kebanyakan pasta disimpan dalam kulkas.

KOMPOSISI PRODUK. Aktivitas produk dipengaruhi beberapa factor seperti tipe, kelangsungan
hidup, dan konsentrasi bakteri yang terkandung. Terdapa 2 faktor utama yang mempengaruhi
aktivitas bakteri dari produk, yaitu genetic bakteri dan lingkungan. Industri dari produk
bioaugmentasi bergantung pada bakteri dengan spesies yang berbeda-beda. Ada 2 jenis bakteri
yang umumnya ditemukan dalam produksi bioaugmentasi yaitu Pseudomonas dan Bacillus.
Kedua bakteri ini dipercaya dapat meningkatkan proses pengolahan limbah cair. Pseudomonas
berguna dalam pengolahan berbagai macam limbah industry, sedangkan Bacillus dapat
memproduksi exoenzim dalam jumlah yang banyak yang berfungsi untuk mengurai nutrisi yang
panjangang menjadi nutrisi pendek sehingga dapat mudah untuk dikonsumsi oleh mikroba lain.
Penggunaan produk bioaugmentasi dapat menjadi cukup murah apabila dalam proses
pengolahannya berjalan secara efisien.

FUNGSI PRODUK. Produk bioaugmentasi cair tidak memerlukan treatment awal sebelum
digunakan, sedangkan untuk produk kering perlu dilakukan rehidrasi. Rekomendasi dari
pembuat haruslah dituruti. Penggunaan bioaugmentasi akan sukses jika diaktifkan terlebih
dahulu sebelum ditukan langsung pada untuk fungsinya.

PEMASOK PRODUK. Ada beberapa pertanyaan yang harus ditanyak terkait produk
bioaugmentasi kepada supplier, karena berbeda dengan produk kimia, produk ini mempunyai
reaksi yang cukup lama, sehingga harus dipastikan hal-hal yang terkait dengan produk agar
proses pengolahan air limbah dapat berjalan dengan baik.
TOPIK PENGOLAHAN LIMBAH/TK5043 31 Oktober 2019
Nama : Gustin Mustika Krista /23019028
Dosen: Prof. Tjandra Setiadi, Ph.D.

PENERAPAN PRODUK BIOAUGMENTASI PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH


Produk bioaugmentasi akan tetap berjalan dan berpengaruh pada pengolahan air
limbah, kecuali pada proses anaerob. Pencernaan aerobik tersusun dari 2 proses yang berbeda,
pada umumnya berhubungan dengan tahap pertama dan kedua. Proses tahap pertama yaitu
proses pemecahan padatan dan produksi dari asam volatil. Proses tahap kedua yaitu konsumsi
dari asam volatil oleh pasangan bakteri metanogenik dengan memproduksi metana dan gas
karbondioksida. Jika dalam produk bioaugmentasi tidak mengandung bakteri metanogenik,
produksi akan meningkat karena hasil asam volatil yang lebih banyak yang dapat dikonsumsi
pada reaksi tahapan kedua.

FAKTOR LINGKUNGAN DAN EFISIENSI BIOAUGMENTASI


Ada 2 genera bakteri yang mampu mengubah amonium menjadi nitrit dan mengubah
nitrit menjadi nitrat yaitu Nitrosomonas dan Nitrobacter. Akan tetapi kehadiran 2 jenis bakteri
ini tidak menjamin proses nitrifikasi dapat berlangsung.

Berikut beberapa kondisi lingkungan yang mampu mempengaruhi proses nitrifikasi :


a. Konsentrasi substrat atau amonium sulfat.
b. Konsentrasi oksigen terlarut.
c. Konsentrasi alkalinitas bikarbonat.
d. Konsentrasi bakteri nitrifikasi.
e. Waktu tinggal hidraulik.
f. Temperatur limbah.

SELEKSI ALAM DAN AKLAMASI


Banyak produk bioaugmentasi mengandung bakteri tanah yang termutasi. Pada kondisi
alami, mutasi terjadi dalam tingkatan rendah. Prose mutasi ini dapat dipercepat melalui aplikasi
dari spesifik teknik, hasilnya :
a. Tidak terlihat jelas perubahan dalam aktivitas mikroba.
b. Eliminasi dari aktivitas spesifik.
c. Reduksi dari aktivitas spesifik.
d. Kenaikan dari aktivitas spesifik.
e. Pembentukan dari aktivitas total terbaru, namun jarang terjadi.
TOPIK PENGOLAHAN LIMBAH/TK5043 31 Oktober 2019
Nama : Gustin Mustika Krista /23019028
Dosen: Prof. Tjandra Setiadi, Ph.D.

Keuntungan lain dari bakteri yang telah dimutasi adalah dapat mengontrol dan disesuaikan
dengan apa yang dibutuhkan juga bersifat lebih stabi.

KONTROL OPERASI DAN BIOAUGMENTASI


kontrol yang efektif dalam proses dapat mengukur efektifitas biomassa, yang
selanjutnya akan menghasilkan proses pengolahan limbah yang lebih efektif. Kontrol operasi
memperhatikan beberapa hal, antara lain kondisi operasi proses maupun kesesuiain kondisi
dengan mikroorganisme sebagai agen bioaugmentasi yang akan ditambahkan dalam proses.
Yang perlu diperhatikan adalah pH, suhu, dan ketersediaan nutrisi juga adanya inhibitor dalam
proses.

Anda mungkin juga menyukai