Anda di halaman 1dari 4

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Rasa kopi yang berasal dari dataran tinggi Sumatera ini sangat digemari, tidak hanya di
Indonesia tetapi juga di luar negeri. Sebutkan kopi Aceh Gayo, Sidikalang, Lintong, dan kopi
Mandhaeling. Namun, mungkin belum banyak orang yang mengetahui kopi Sipirok dan Kopi
Maracar ,

Budidaya kopi di daerah Sipirok dan maraca sudah dilakukan sejak zaman kolonial. Pada masa
pemerintahan Siregar Akkola Dolok tahun 1839, dikenal perkebunan kopi yang kemudian
dipasarkan ke penjajah Belanda. Sedikitnya ada 6 provinsi penghasil kopi utama, yaitu Sipirok,
Marancar, Angkola Timur, Pantat, Lubang Saipar Dokok dan Aek Bilah. Kopi yang dipanen dari
Sipirok kemudian dikirim ke Mandhaeling untuk dipetik sebelum dijual. Makanya nama kopi
Mandhaeling lebih dikenal di pasaran.

Kopi Arabica Sipirok dikembangkan dari jenis kopi Sigarar Debt, Ateng Super dan Gayo Satu.
Biji kopi Arabica Sipirok tergolong kopi spesial karena memiliki cita rasa yang unik yaitu
campuran lemon tea, rempah-rempah dan gula aren. Nilai rasa berkisar dari 81,37 hingga 84,75.
Kualitas ini membuat Kopi Sipirok masuk dalam jajaran kopi spesial atau kopi spesial.

Sejak lama dikenal sebagai kopi madheiling, kini identitas Kopi Arabika Sipirok memiliki kantong paten
dan layak untuk berdiri. Sertifikat Indikasi Geografis nama Kopi Arabika Sipirok ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Februari
2018. Hal ini tidak lepas dari upaya Asosiasi Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Tapanuli Selatan
(MPIG- ). KTS), didukung oleh PLTA Batangtoru dan Dinas Pertanian Tapan Selatan.

Tidak hanya sertifikat paten yang diperoleh. Sebelumnya pada pertengahan 2014, rekor MURI juga
berhasil mengantongi kopi Sipirok saat menggelar festival kopi di Sipirok, Tapanuli Selatan. Berbagai
pengakuan tersebut tidak terlepas dari upaya seluruh elemen masyarakat, pemerintah kabupaten, dan
sektor swasta. Kematian dan penghargaan lain yang diterima Kopi Sipirok benar-benar didedikasikan
untuk memberdayakan kopi sebagai komoditas yang memiliki nilai sejarah dan akar yang jelas. .
Diharapkan para petani kopi juga dapat menikmati nilai tambah manfaat yang dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi di wilayah Sipirok atau Tapanuli Selatan di masa yang akan datang.

Perkebunan kopi yang dikelola masyarakat di Sipirok merupakan buffer zone dari Hutan Lindung Sibual-
buali yang berada pada ketinggian 1200-1300 mdpl, lokasi yang ideal menjadikan kawasan ini sebagai
salah satu sentra kopi arabika terbaik di Sumatera. Menjaga bentang alam Batang Toru juga berarti
melestarikan lahan tumbuh yang mendukung keberlanjutan varietas kopi Tapanuli yang indah ini,
Sahabat Senyum!

Cita rasa khas dan unik kopi Arabica Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Provinsi Sumatera
Utara menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat saat berkunjung ke PLTA Batangtoru dalam
Indonesia Green Growth & Sustainability Expo 2019 di Graha Cakrawala, Universitas Negeri Malang
Timur . Provinsi Jawa,

“Saya pernah mendengar tentang kekhasan dan keunikan kopi Arabica Sipirok. Tak disangka, hari ini
(Rabu 26/6-red) berkat PLTA Batangtoru, saya langsung berbaur dengan grill dan barista terpercaya dari
Tapanuli Selatan,” ujar Naufal, mahasiswa Universitas Brawijaya Jakarta yang kuliah menjadi barista di
waktu. Ia meminta izin untuk membantu menyeduh kopi bagi pengunjung. Tiga roaster dan barista
terpercaya asal Tapanuli Selatan yakni Erwinsyah Siregar, Suryadi dan Bambang Heri Santoso sengaja
didatangkan PLTA Batangtoru dalam acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Lingkungan
Hidup Sedunia 2019.

Warung PLTA Batangtoru dipadati pengunjung hingga para barista kewalahan menyiapkan racikan kopi
Arabica Sipirok yang memiliki sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Kementerian Hukum dan HAM.

Selain itu, Staf Khusus Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Laksmi Dewanti, Walikota
Malang, Sutiaji, Rektor Universitas mengunjungi stand PLTA Batangtoru yang merupakan PLTA ramah
lingkungan dan hemat energi sambil mencicipi kopi Arabica Sipirok.

Berbagai tanggapan positif dari pengunjung tentang kekhasan dan keunikan kopi Arabica Sipirok.
Misalnya, Suroso dan Buddie, pejabat eselon III Bappeda Kota Malang, yang menganggap kopi Arabica
Sipirok ini berbeda dari yang lain. Ia pun terlibat mencoba segala jenis kopi yang dibuat oleh barista.

Ada rasa buah (fruit), rasa pedas (pedas), dan rasa karamel yang lebih populer. Ini yang jarang
ditemukan pada produk kopi lain di Indonesia,” ujarnya.
Dede Wafiza Ashia, Humas (Humas) PT. PLTA Sumatera Utara (NSHE), selaku pengelola pengembangan
PLTA Batangtoru, sengaja memamerkan berbagai produk kopi Arabica Sipirok yang diolah oleh Asosiasi
Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) kopi Tapsel. Tujuannya agar kopi Arabika Sipirok lebih dikenal
secara nasional dan memiliki pangsa pasar yang lebih luas.

Menurut Dede, ada delapan jenis kopi olahan Arabika Sipirok yang dipamerkan yakni premium,
speciality, pea berry, wild luwak, wine, blend, natural dan honey. Selain itu, ada gula semut yang bahan
bakunya sama dengan gula merah

Kopi buatan kopi sangat berbeda dengan kopi rumahan. Meski rasanya enak, kualitas bahan baku
yang digunakan untuk membuat kopi di kedai kopi sangat penting untuk diperhatikan. Kini,
Anda tidak perlu khawatir lagi karena ada cara membuat kopi tiruan di rumah maupun di kedai
kopi.

1. Biji Kopi

Jika ingin mencicipi rasa kopi yang nikmat seperti di kopi, pastikan biji kopinya berkualitas baik.
Jangan gunakan kopi kemasan instan olahan. Pilih biji kopi yang masih segar atau baru
disangrai, agar menghasilkan aroma yang enak dan harum.

2. Penggilingan Kopi

Setelah biji kopi dipanggang, sekarang saatnya untuk menggilingnya. Pilih blender atau blender
kopi yang berkualitas agar hasilnya tetap bagus. Saat menggiling kopi, pastikan grinder atau
blender bersih dan tidak ada bau lain, karena dapat mempengaruhi rasa dan aroma kopi nantinya.

3. Perbandingan Perbandingan Kopi dan Air

Rasio ini juga dapat mempengaruhi rasa akhir nantinya. Sebaiknya jangan terlalu banyak minum
air karena akan membuat kopi terasa hambar, begitu juga sebaliknya, jangan terlalu sedikit
minum air karena akan membuat pahit. Perbandingan yang benar adalah per 1 gram bubuk kopi
yang diseduh dengan 15 cc air.

4. Suhu Air Panas

Suhu air panas yang digunakan juga akan mempengaruhi rasa kopi. Jadi, cara membuat kopi
enak seperti coffee shop jangan asal-asalan. Sebagai gantinya, gunakan air panas dengan suhu
89-96 derajat Celcius. Air panas yang mendidih akan merusak kualitas kopi dan mempengaruhi
rasanya.

5. Pakai Susu atau Krimer?


Jika ingin rasa yang lebih kaya, sebaiknya gunakan susu pasteurisasi atau UHT. Susu UHT
cocok dengan espresso atau kopi lainnya. Susu juga dapat memberikan rasa manis pada kopi
dibandingkan dengan krimer yang hambar.

6. Teknik Dripper

Coffee drip atau dripper adalah metode pembuatan kopi dengan mengandalkan air yang menetes
secara perlahan setelah bubuk kopi diseduh dengan air panas. Pertama, Anda bisa menuangkan
air panas ke dalam ketel yang sudah berisi bubuk kopi dengan dripper. Kemudian, tuangkan air
sedikit demi sedikit atau sekaligus secara perlahan. Teknik menuangkan air ini mempengaruhi
dan memanipulasi pergerakan bubuk kopi saat melewati air panas.

7. Membuat Kopi dengan Cafflano Klasik

Dengan tips cara membuat kopi di atas, maka Anda bisa menikmati kopi enak di rumah tanpa
harus membeli di kedai kopi. Selain teknik dan bahan yang berkualitas, Anda juga membutuhkan
mesin pembuat kopi yang praktis, seperti Cafflano Klassic. Cafflano Klassic adalah termos kecil
yang di dalamnya terdapat cup tumbler dripper untuk penggiling kopi. Alat ini juga sangat baik
untuk menghasilkan kopi yang nikmat karena bahannya yang anti karat sehingga aman dan tahan
lama. Untuk mendapatkan Cafflano Klassic kamu bisa membeli di Lakupon karena ada diskon
khusus DISINI.

Anda mungkin juga menyukai