Anda di halaman 1dari 50

Kementerian Agama

Balai Diklat Keagamaan Bandung


SIM-Diklat
Balai Diklat Keagamaan Bandung

SUPERVISI
GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN

Disampaikan Oleh:
ENDANG FADLI
Widyaiswara
Kementerian Agama
Balai Diklat Keagamaan Bandung
1
http://bdkbandung.kemenag.go.id http://simdiklat.bdkbandung.com email: bdk_bandung@kemenag.go.id
Silaturahim-Silaturahmi
• Nama : Endang Fadli
• NIP : 150291683
• TTL : Sukabumi, 16 April
• Alamat Rumah : Tamansari Manglayang
Regency Blok F 2 No 17
Cimekar Cileunyi Bandung
• Email : muhamadirfanfirdaus9@gmail.com
• HP : 0857- 2044- 3557 &
0821- 2044 - 5848
• Alamat Kantor : Jl. Soekarno Hatta No. 716
(022) 7800147 Bandung 40294

2
Pendidikan : MI Cimaja Cisolok Sukabumi
MTs YPAI Cisolok Sukabumi
MAN Pacet Cianjur (Sekarang MAN 2 Cianjur)
IAIN SGD Bandung (Sekarang UIN SGD
Bandung)
PPs IAID Ciamis
Pesanteren Urwatul Wutsqo Cimaja, Darul
Hikmah Pacet Cianjur & Al Jawami Bandung
Berbagai ToT
Pengalaman : Guru RA, Guru MD, Tutor Paket C
Pengabdian Guru MI Cimaja Kec. Cisolok Kab. Sukabumi
Guru MAN Pangkalan Langkaplancar Ciamis
(Sekarang MAN 2 Pangandaran)
Dosen LB PTAIS s.d. sekarang
Widyaiswara BDK Bandung
Jabatan : Widyaiswara Ahli Madya IV/c (AK 929,904) 3
Indikator Pembelajaran

Peserta Diklat dapat memahami dan melaksanakan

Supervisi Guru

Tenaga Kependidikan
Uraian Materi Pokok

Konsep Penilaian kinerja


Konsep, Prinsip dan lang tendik, pemahaman instr
kah-langkah supervisi ak ument dan pelaksanaan
ademik penilaian kinerja tendik
Pengertian Supervisi

Supervisi akademik merupakan serangkaian


kegiatan membantu guru mengembangkan
Daresh (2001) menyebutkan bahwa supervisi
kemampuannya dalam mengelola proses
akademik merupakan upaya membantu guru
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
mengembangkan kemampuannya mencapai
kompetensi paedagogik dan profesional,
tujuan pengajaran.
yang muaranya kepada peningkatan mutu
lulusan peserta didik (Glickman:2007)

Inti dari kegiatan supervisi adalah membantu


guru dan berbeda dengan penilaian kinerja
guru, meskipun di dalam supervisi akademik
ada penilaian. Dalam supervisi akademik
menilai unjuk kerja guru dalam mengelola
proses pembelajaran merupakan salah satu
kegiatan yang tidak bisa dihindarkan
prosesnya (Sergiovanni, 1987).
Tujuan
Menurut Sergiovanni (Depdiknas, 2007: 10), ada tiga tujuan supervisi akademik,
yaitu:

• a) Supervisi akademik dilakukan untuk membantu guru mengembangkan


kemampuan profesionalnya dalam memahami kehidupan kelas,
mengembangkan keterampilan mengajarnya dan menggunakan kemampuannya
melalui teknik-teknik tertentu.
• Supervisi akademik dilakukan untuk memonitor kegiatan proses belajar
mengajar di sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui kunjungan
kepala sekolah ke kelas-kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi
dengan guru, teman sejawatnya, maupun dengan sebagian peserta didik
• Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru menerapkan
kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas mengajar, mendorong guru
mengembangkan kemampuannya sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki
perhatian yang sungguh-sungguh terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
Fungsi Supervisi
perubahan perilaku guru ke arah yang lebih berkualitas akan menimbulkan
perilaku belajar murid yang lebih baik

Pengembangan
Profesional

Penumbuhan Pengawasan
Motivasi Kualitas
Prinsip-prinsip Supak
b) Sistematis, artinya
a) Praktis, artinya mudah c) Objektif, artinya masukan
dikembangkan sesuai
dikerjakan sesuai kondisi data/informasi sesuai aspek-
perencanaan program supervisi
sekolah. aspek instrumen.
dan tujuan pembelajaran.

f) Konstruktif, artinya
d) Realistis, artinya e) Antisipatif, artinya mampu
mengembangkan kreativitas dan
berdasarkan kenyataan menghadapi masalah-masalah
inovasi guru dalam mengembangkan
sebenarnya. yang mungkin akan terjadi. proses pembelajaran.

g) Kooperatif, artinya ada kerja sama h) Kekeluargaan, artinya


yang baik antara supervisor dan mempertimbangkan saling asah,
guru dalam mengembangkan asih, dan asuh dalam
pembelajaran. mengembangkan pembelajaran.
Lanjutan…

k) Humanis, artinya mampu


i) Demokratis, artinya
j) Aktif, artinya guru dan menciptakan hubungan
supervisor tidak boleh
supervisor harus aktif kemanusiaan yang harmonis
mendominasi pelaksanaan
berpartisipasi. terbuka, jujur, ajeg, sabar,
supervisi akademik.
antusias, dan penuh humor.

l) Berkesinambungan
n) Komprehensif, artinya
(supervisi akademik m) Terpadu, artinya
memenuhi ketiga tujuan
dilakukan secara teratur dan menyatu dengan program
supervisi akademik di atas
berkelanjutan oleh Kepala pendidikan.
(Dodd, 1972)
sekolah).
Pendekatan Supak

• 1) Pendekatan langsung (direct contact) yaitu cara


pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung.
Dalam hal ini peran supervisor lebih dominan.
• 2) Pendekatan tidak langsung (indirect contact) yaitu cara
pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya tidak
langsung. Supervisor hanya mendengarkan, memberi
penguatan, menjelaskan, dan secara bersama-sama
memecahkan masalah.
• 3) Pendekatan kolaboratif adalah pendekatan yang
memadukan cara pendekatan langsung dan tidak
langsung
Teknik Supak
Teknik Supervisi Individual Teknik Supervisi Kelompok

• a). Kunjungan Kelas (Classroom • (1) pertemuan atau rapat, (2) diskusi
Visitation) kelompok, (3) pelatihan. Menurut
• b). Kunjungan Observasi (Observation Gwynn, ada tiga belas teknik supervisi
Visitation) kelompok, sebagai berikut: (1)
Kepanitiaan-kepanitiaan, (2) Kerja
• c). Pertemuan Individual
kelompok, (3) Laboratorium
• d). Problem Solving
kurikulum, (4) Baca terpimpin, (5)
• e). Kunjungan Antar Kelas
Demonstrasi pembelajaran, (6)
Darmawisata , (7) Kuliah/studi, (8)
Diskusi panel, (9) Perpustakaan
jabatan, (10) Organisasi professional
(11) Buletin supervisi, (12) Pertemuan
guru, (13) Lokakarya atau konferensi
kelompok
Model Supervisi

Model supervisi tradisional

• Pra-Observasi
• Sebelum observasi kelas, supervisor seharusnya melakukan wawancara serta diskusi dengan
guru yang akan diamati. Isi diskusi dan wawancara tersebut mencakup kurikulum, pendekatan,
metode dan strategi pembelajaran, media pengajaran, evaluasi dan analisis.
• Observasi
• Setelah wawancara dan diskusi mengenai apa yang akan dilaksanakan guru dalam kegiatan
belajar mengajar, kemudian supervisor mengadakan observasi kelas. Observasi kelas meliputi
keseluruhan jalannya pembelajaran, yaitu pendahuluan (apersepsi), pengembangan, penerapan
dan penutup.
• Post-Observasi
• Setelah observasi kelas selesai, mengadakan wawancara dan diskusi tentang: kesan guru
terhadap penampilannya, identifikasi keberhasilan dan kelemahan guru, identifikasi
ketrampilan-ketrampilan mengajar yang perlu ditingkatkan, gagasan-gagasan baru yang akan
dilakukan
Supervisi akademik dengan cara tidak langsung

• a) Diskusi kasus
• Diskusi kasus berawal dari kasus-kasus yang ditemukan pada observasi Proses
Pembelajaran (PBM), laporan-laporan atau hasil studi dokumentasi. Kepala Sekolah
bersama guru mendiskusikan kasus demi kasus, mencari akar permasalahannya
dan mencari alternatif jalan keluarnya.
• b) Metode angket
• Supervisi melalui metode angket dilakukan dalam upaya penggalian data
permasalahan guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Angket ini
berisi yang berkaitan erat dan mencerminkan penampilan guru di kelas, kinerja
guru, strategi pembelajaran, hubungan guru dengan siswanya dan sebagainya.
• c) Model kontemporer (masa kini)
• Supervisi akademik model kontemporer dilaksanakan dengan pendekatan klinis,
sehingga sering disebut juga sebagai model supervisi klinis.
Supervisi Klinis

Prosedur supervisi klinis sama dengan supervisi akademik


langsung, yaitu: dengan observasi kelas, namun
pendekatannya berbeda. Pada supervisi klinis, inisiatif
lebih dominan berasal dari guru yang ingin disupervisi.
Supervisi klinis adalah pembinaan performansi guru
mengelola proses pembelajaran (Sullivan & Glanz, 2005).
Sedangkan menurut Achenson (1987) klinis berarti:
hubungan tatap muka (temu muka) antara guru dan
supervisor, berfokus pada tingkah laku aktual guru di
dalam kelas
Karakteristik supervisi klinis
(a) Perbaikan keterampilan pembelajaran spesifik

(b) Fungsi utama supervisor (kepala sekolah) adalah pada keterampilan


mengamati, menganalisis implementasi kurikulum, dan membuat catatan,

(c) Fokus pada perbaikan cara mengajar

(d) Analisis berdasar bukti pengamatan

(e) Instrumen disusun atas kesepakatan guru dan supervisor

(f) Umpan balik diberikan secara cepat dan obyektif


Prinsip-prinsip Supervisi Klinis

a) bersahabat, b) demokratis, c) terbuka,


objektif, konstruktif, d) kesepakatan
bersama e) berpusat pada kebutuhan
dan aspirasi guru, f) siklus perencanaan,
pelaksanaan, dan balikan, g)
berkesinambungan dan berkelanjutan
Langkah-langkah Supervisi Klinis

(c)
(a)
(b) pertemuan (d) refleksi
perencanaan
observasi; berikutnya; kolaborasi
pertemuan;
dan

Sullivan & Glanz (2005)


KERJA KELOMPOK STUDI KASUS

PERENCANAAN PELAKSANAAN KEGIATAN


• 1 • 1 TINDAK
• 2 • 2 LANJUT
• 3 • 3 • 1
• 2
• 3
Supervisi Akademik

Kemampuan Kepala Madrasah dalam


melaksanakan supervisi akademik yakni
menilai dan membina guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran di
kelas.

20
TUJUAN SUPERVISI
.

Pencapaian Motivasi
Tujuan

Quality
Profesional Control

SERGI0VANNI 1987 21
Tujuan
Untuk meningkatkan:
 Interaksi tatap muka antara guru dengan siswa
(kepala madrasah pengawas)
 Pembelajaran bagi guru dan ( kepala madrasah
pengawas)
 Meningkatkan pembelajaran siswa
 Basis data untuk pengambilan keputusan
 Pengembangan kapasitas individual dan
organisasi
 Membangun kepercayaan dan proses
22
KEPALA SEKOLAH YANG ULET

Menjadi guru berurusan dengan bagaimana


membantu anak-anak belajar.
Menjadi kepala sekolah berurusan dengan
bagaimana membantu orang dewasa untuk
belajar.
Itulah alasannya mengapa kita jadi ulet. Saya
masuk ke kelas…, masuk ke kelas…, masuk ke
kelas…, dan saya hanya masuk ke ruang kepala
sekolah ketika semua orang sudah pulang.

 McKinsey & company


23
KEPALA SEKOLAH DALAM PENJAMINAN DAN
PENINGKATAN MUTU
2
.
3
Capaian 1 Keterangan :
Peningkatan 2 4 1. Penetapan Standar
Mutu 6
3 2. Pelaksanaan
1 5 3. Evaluasi Diri
2 4 4. Supervisi
6 5. Rumusan Koreksi
3 6. Benchmarking
1 5
4
6
5

24
D I M E N S I KO M P E T E N S I S U P E R V I S I A K A D E M I K
K E PA L A S E KO L A H M E N U R U T P E R M E N D I K N A S N O
1 3 TA H U N 2 0 0 7

25
KEPALA terapkan siapkan
SEKOLAH/MADRASAH prinsip instrumen
supervisi

dll

PROGRAM SUPERVISI PELAKSANAAN


SUPERVISI

lalu
bicarakan dg lakukan apa??
para guru evaluasi dg
guru

Evaluasi dan
tindak lanjut

26
27
BAGAIMANA SUPERVISI
AKADEMIK DILAKUKAN ?

28
Metoda dan Teknik Supervisi
Akademik

29
PROSES SUPERVISI
.

KEGIATAN
SUPERVISI

• STANDAR • PERSIAPAN • KESENJANGAN


INPUT PEMBELAJARAN YANG
• STANDAR • PROSES DITEMUKAN
PEMBELAJARAN
PROSES • PELUANG
• PENILAIAN HASIL
• STANDAR BELAJAR PENGEMBANG
OUTPUT • PENCAPAIAN AN
ACUAN KOMPETENSI
STANDAR MEMBERIKAN
BANTUAN

SUMIDI 30
KEGIATAN TINDAK
LANJUT/FOLLOW UP
UNTUK PERBAIKAN
PROSES
PEMBELAJARAN

UMPAN
BALIK/FEEDBACK PERENCANAAN
BAGI GURU

ANALISIS PELAKSANAAN
DATA SUPERVISI

31
Siklus Supervisi

Tahap Pertemuan Awal: Tahap Pengamatan:


 Menganalisis rencana • Mencatat secara obyektif
pembelajaran. dan selektif RPP dan
 Menetapkan aspek-aspek yang peristiwa selama
akan diamati dalam Pembelajaran
Pembelajaran.

Tahap Pertemuan Balikan:


 Menganalisis hasil observasi bersama guru.
 Menginterpretasi hasil analisis.
 Menetapkan aspek-aspek yang harus
dilakukan untuk membantu meningkatkan RPP
dan prilaku pembelajaran berikutnya
32
ALUR PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PERSIAPAN PEMBELAJARAN

MERUMUSKAN MENYUSUN
PRINSIP2 MELAKUKAN
INDIKATOR PERANGKAT
PENG. RPP OBSERVASI
KESESUAIAN OBSERVASI

Perbaikan/pe
ngembangan

No Apakah
Memberikan sudah
bimbingan sesuai

Ya

RPP SIAP
DIGUNAKAN

33
ALUR PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN

RPP & Menyusun


Melakukan
PEDAGOGIK perangkat
observasi
Observasi

Perbaikan/pe
ngembangan

No Apakah
Memberikan sudah
Umpan Balik sesuai

Ya

PEMBELAJARAN
BERHASIL

34
.

MENYUSUN INSTRUMEN SUPERVISI

35
Instrumen Supervisi

• Dalam melaksanakan Supervisi,


Kepala Madrasah berpedoman pada
instrumen pada pra pengamatan telah
disosialisasikan pada guru.

36
PENGERTIAN INSTRUMEN

1. ALAT YANG DIPAKAI UNTUK MENGUMPULKAN


INFORMASI TERHADAP SUATU OBYEK
SASARAN.

2. ALAT YANG BERFUNGSI UNTUK MEMUDAHKAN


PELAKSANAAN SESUATU. (Arikunto 1988: 51)

37

37
BENTUK INSTRUMEN

Wawancara
Langsung
Bentuk observasi
Instrumen
Tidak Tes
Langsung Angket

38
Kriteria Instrumen
1. Validitas
a) Construct Validity
b) Content Validity
c) Face Validity

(Margono 2004: 186)

39

39
PEDOMAN OBSERVASI

Fungsi : Bentuk :
1. Mengetahui apa
yang harus
diobservasi atau 1. Skala-skala
diawasi. penilaian
2. Menentukan 2. Daftar cek; dan
kriteria-kriteria yang lain-lain
dijadikan tolak ukur
pertimbangan
observasinya; dan
sebagainya
40
Penulisan butir-butir insrtrumen.

 Mengkaji ulang instrumen yang Digunakan


saat ini
 Penyusunan perangkat instrumen.
 Melakukan uji coba instrumen
 Perbaikan instrumen sesuai hasil uji coba.
 Penataan kembali perangkat instrumen yang
terpakai untuk memperoleh data yang akan
digunakan.

41
TINDAK LANJUT HASIL
SUPERVISI AKADEMIK

42
TUJUAN
???

Mampu menindaklanjuti hasil


supervisi akademik melalui
pembinaan guru dan
pemantapan instrumen untuk
peningkatan profesionalisme
guru.

43
TINDAK LANJUT HASIL SUPERVISI AKADEMIK

LANGSUNG
PEMBINAAN
GURU

TIDAK
PEMANTAPAN LANGSUNG
TINDAK LANJUT INSTRUMEN
HASIL SUPERVISI
AKADEMIK

PELAPORAN
SUPERVISI
AKADEMIK

44
PENDEKATAN PEMBINAAN GURU ?
.

KOLABORATIF Abstraksi NON


(Kemampuan) DIREKTIF

Kuadran III :
Kuadran IV :
Analytical
Professional
Observer
Komitmen
(Motivasi)
Kuadran I : Kuadran II :
Dropout Unfocused Worker
DIREKTIF KOLABORATIF

45
K E G I ATA N DA N P E N D E K ATA N S U P E RV I S I

Kegiatan Direktif Kola boratif Non-Direktif

Clarifiying (Mengklarifikasi)   
Presenting (Pemaparan)   
Directing (Mengarahkan)  - -

Demonstrating (Memperagakan)  - -

Setting the Standards (menetapkan standar)  - -

Reinforcing (memberi penguatan) 

Listenning (mendengarkan) -  
Problem Solving (Pemecahan Masalah) -  
Negotiating (Perundingan) -  -

Encouraging (Mendorong) - - 

46
PEMBELAJARAN SUPERVISI KLINIS
Simulasi
. (TUGAS KELOMPOK)

Dalam
. proses pembelajaran ada 3 siswa yang selalu
mengganggu pelaksanaan pembelajaran. Guru yang mengajar di
kelas mengeluh kepada kepala sekolah bahwa dirinya tidak
mampu menyelesaikan masalah tersebut. Bagaimana anda
sebagai seorang kepala sekolah melakukan supervisi klinis.
Diketahui guru tersebut kemampuan akedemis/abstraksi dan
komitmen rendah.
Selesaikan masalah dengan melakukan simulasi dengan tahapan;
tentukan peran masing-masing, siapa yang berperan sebagai
kepala sekolah, guru, 3 orang siswa yang selalu mengganggu,
siswa yang lainnya, dan pengamat dalam simulasi.

47
TAHAPAN SUPERVISI KLINIS
DISKUSI
PELAKSANAAN
PEMBAGIAN KELOMPOK
.
SIMULASI
KELOMPOK
1. Mempersiapkan
1. Preconference
1. Menentukan kegiatan
2. Observasi
ketua simulasi
3. Analisis hasil
kelompok 2. Mengatur
observasi
2. Menentukan pembagian
4. Melakukan
yang berperan waktu (pre
tindaklanjut
sebagai; confrence,
Supervisor, observasi,
Guru, dan analisis hasil
siswa observasi, dan
tindak lanjut)
48
TAHAPAN PEER COACHING :
GROW ME
• GOAL
G GOAL
• REALITY
R EVALUASI REALITY

• OPTION
O
• WHAT’S NEXT
W MONITORI OPTION
NG
• MONITORING
M WHAT’S
NEXT
• EVALUASI
E

49
Selamat Beraktivitas!!

50

Anda mungkin juga menyukai