Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDEKATAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Diajukan untuk melengkapi syarat-syarat

Guna memenuhi tugas mata kuliah :

SUPERVISI PENDIDIKAN PAI

dosen pengampu :

Ibrahim, S.Pd., M.Pd.I

Oleh:

kelompok 02:

1. Khansa Qonita (T.PAI.I.2021.062)


2. Muhammad Qodri (T.PAI.1.2021.060)
3. Saskia Piharbi (T.PAI.I.2021.039)

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) SYEKH MAULANA QORI (SMQ)

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEMESTER IV / B

2023/ 2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puja dan puji syukur kita haturkan kehadirat allah subhanahuwata’ala
yang telah melimpahkan karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul
PENDEKATAN SUPERVISI PENDIDIKAN. Shalawat serta salam marilah kita haturkan
kepada junjungan kita nabi muhammad saw, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman terang benderang seperti saat ini.

Penulis menyadari,bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak


kekurangan, walaupun penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik bagi pembaca. Oleh
sebab itu, kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini dengan senang hati penulis
terima. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.

Bangko, 13 Mei 2023

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

A. Latar Belakang Makalah.....................................................................................1

B. Rumusan Makalah...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................2

A. Pengertian Pendekatan Supervisi Pendidikan.....................................................2

B. Pembagian Pendekatan Supervisi Pendidikan.....................................................2

BAB III PENUTUP........................................................................................................9

A. Kesimpulan........................................................................................................9

B. Kritik dan saran..................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Supervisi adalah pembinaan yang terencana dalam mengembangkan kualitas
sekolah seperti pembinaan terhadap kinerja kepala sekolah, kinerja guru, kinerja staf
sekolah, melakukan evaluasi dan penilaian terhadap proses pengembangan sekolah.
Pendekatan adalah proses penelitian untuk mencapai pengertian tentang suatu
masalah. Pendekatan adalah proses, cara, perbuatan mendekati usaha dalam rangka
aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, metode
untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian.
Pendekatan supervisi pendidikan memiliki berbagai macam. Pada umumnya
pendekatan supervisi pendidikan terdiri dari pendekatan supervisi pendidikan
langsung (direktif), pendekatan supervisi pendidikan tidak langsung (non-direktif),
dan pendekatan supervisi pendidikan kolaboratif. Kemudian pendekatan supervisi lain
yakni lima pendekatan supervisi pendidikan yang terdiri dari pendekatan supervisi
pendidikan kolegial, pendekatan supervise pendidikan individual, pendekatan
supervisi pendidikan klinis, pendekatan supervisi pendidikan artistik, dan pendekatan
supervisi pendidikan Ilmiah. Selanjutnya pendekatan supervisi pendidikan lain yakni
pendekatan supervisi pendidikan humanistik, pendekatan supervisi pendidikan
kompetensi, dan pendekatan supervisi pendidikan Profesional.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian pendekatan supervisi pendidikan?
2. Bagaimana pembagian pendekatan supervisi pendidikan?

1
BAB 1I

PEMBAHASAN

A. Pengertian pendekatan supervisi pendidikan


Supervisi adalah pembinaan yang terencana dalam mengembangkan kualitas
sekolah seperti pembinaan terhadap kinerja kepala sekolah, kinerja guru, kinerja staf
sekolah, melakukan evaluasi dan penilaian terhadap proses pengembangan sekolah.
Pendekatan adalah proses penelitian untuk mencapai pengertian tentang suatu
masalah. Pendekatan adalah proses, cara, perbuatan mendekati usaha dalam rangka
aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, metode
untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. Pengertian tersebut bila
dikaitkan dengan supervisi pendidikan, pendekatan dapat dipahami sebagai proses
mencapai pemahaman suatu masalah dengan pembinaan yang terancang sehingga
masalah dapat teratasi dan kualitas sekolah dengan seluruh jajarannya mengalami
peningkatan serta pengembangan secara khusus para guru.1

Berdasarkan hal tersebut dapat dipahami bahwa Pendekatan supervisi


pendidikan adalah proses yang didalamnya terdapat usaha yang dirancang khusus
untuk memahami permasalahan yang dihadapi oleh suatu sekolah, dimana supervisor
melakukan pembinaan dengan tujuan permasalahan dapat diselesaikan dan sekolah
tersebut. mengalami peningkatan kualitas.

B. Pembagian pendekatan supervisi pendidikan

Pada umumnya pendekatan supervisi pendidikan terdiri dari pendekatan


langsung, pendekatan tidak langsung, dan pendekatan kolaboratif. Berikut tiga
pendekatan supervisi pendidikan:

1. Pendekatan lansung (direktif)


Pendekatan ini adalah pendekatan yang dilakukan tanpa ada perantara
artinya proses penyelesaian masalah dilakukan dengan cara mendatangi
sekolah dan menjumpai seluruh perangkat sekolah. Pendekatan ini didasarkan
pada pemahaman bahwa yang dilakukan berasal dari refleksi, dari respon

1
Puspo nugroho dkk. SUPERVISI PENDIDIKAN. Pasaman barat: CV. AZKA PUSTAKA. 2022.
HAL.51-52

2
3

terhadap rangsangan. Dengan pendekatan langsung para guru memperoleh


rangsangan untuk menolong mereka mengungkapkan permasalahan yang
dihadapi dan memiliki pemikiran bagaimana menghadapi dan menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Pendekatan ini dilakukan oleh supervisor dengan memberikan
pembinaan langsung, dimana supervisor memberikan penjelasan, menyajikan,
memberikan pengarahan, memberikan contoh, menentukan tolak ukur yang
harus digunakan oleh sekolah, kemudian terakhir memberikan penguatan.
Pendekatan langsung supervisor memiliki pengaruh yang kuat terhadap
perkembangan kualitas sekolah serta perangkat sekolah dalam menyelesaikan
masalah.
2. Pendekatan tidak lansung (non-direktif)
Pendekatan ini menggunakan cara yang bersifat tidak langsung dalam
menghadapi masalah. Pendekatan ini berangkat dari premis bahwa belajar
merupakan pengalaman pribadi, sehingga pada akhirnya individu mampu
memecahkan permasalah yang dihadapinya. Pada pendekatan ini supervisor
tidak langsung menunjukkan permasalahan, tetapi terlebih dahulu meminta
para guru untuk mengungkapkan permasalahan yang dihadapi.
Dalam pendekatan tidak langsung yang dilakukan supervisor adalah
terlebih dahulu mendengarkan secara aktif apa yang diungkapkan oleh para
guru. Perilaku supervisor tidak secara langsung menunjukkan permasalahan,
tetapi supervisor terlebih dahulu mendengarkan secara aktif apa yang
dikemukakan oleh para guru. Supervisor memberikan kesempatan sebanyak
mungkin kepada para guru untuk mengemukakan permasalahan yang dialami.
Dalam proses mengungkapkan permasalahan yang dihadapi guru yang sedang
dibina perlu ditanggapi dengan disertai rasa hormat, artinya apa yang
diungkapkan perlu dipercayai sebagai kebenaran dan suatu hal yang serius
untuk ditangani. Supervisor akan mendengarkan, memberikan penguatan,
memberikan penjelasan, menyajikan, dan memecahkan masalah yang
diungkapkan oleh guru.
3. Pendekatan kolaboratif
Pendekatan kolaboratif merupakan paduan antara pendekatan langsung
(direktif) dan pendekatan tidak langsung (non-direktif). Pendekatan
kolaboratif merupakan perpaduan antara pendekatan langsung dan pendekatan
4

tidak langsung, dengan membagi tanggung jawab antara supervisor dan guru.
Pendekatan kolaboratif ini dilakukan atas kesepakatan antara supervisor
dengan perangakat sekolah yang disupervisi, kesepakatan mengenai struktur
proses dan kriteria dalam melaksanakan supervisi untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi. Dengan kata lain pendekatan kolaboratif adalah
pendekatan dua arah yakni dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Pada
pendekatan kolaboratif supervisor akan melakukan penyajian, penjelasan,
menjadi pendengar, memecahkan masalah dan melakukan negosiasi. Terdapat
beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan, yakni percakapan awal,
observasi, analisis, percakapan akhir, analisis akhir dan diskusi. Pendekatan
kolaboratif didasari atas pemahaman psikologi kognitif.
Dengan demikian pendekatan kolaboratif adalah pendekatan supervisi
pendidikan yang memadukan cara pendekatan langsung dengan pendekatan
tidak langsung yang bersadarkan pada paham bahwa setiap guru memiliki
kemampuan menghubungan kreativitas dengan pengalaman dalam suatu
lingkungan yang menghasilkan suatu pengetahuan dan pengetahuan tersebut
menolong guru menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan menentukan
cara meningkatkan kualitas pendidikan pada sekolahnya.

Selain ketiga pendekatan supervisi pendidikan di atas, terdapat lima


pendekatan Supervisi lain. salah satu penulis yang menguraikan kelima pendekatan.
Berikut kelima pendekatan supervisi pendidikan:

1. Pendekatan kolegial
Pendekatan kolegial atau sering disebut pendekatan rekan sejawat yang
mengembangkan profesional dengan mengutamakan kerjasama, yakni dua
orang guru atau lebih bekerjasama dalam mengembangkan profesional guru.
Pendekatan kolegial bertujuan agar para guru dapat saling membantu dalam
memperbaiki bagalamana merancang, mengimplementasikan dan
mengevaluasi hasil belajar yang telah dilakukan. Hal ini dapat terjadi karena
para guru dapat saling berbagi pengalaman dan bertukar pikiran
menyelesaikan permasalahan dalam proses belajar mengajar, dan dapat saling
memberi motivasi untuk meningkatkan kemampuan sebagai seorang guru.
5

2. Pendekatan individual
Pendekatan Individual yakni pendekatan dimana kepala sekolah atau
supervisor membuat kesempatan berkerja secara individu bersama guru
berkaitan dengan masalah-masalah profesionalismenya. Guru membuat
rancangan pembelajaran kemudian disampaikan kepada supervisor.
Pendekatan Individual disebut juga pendekatan wawancara, karena setiap
akhir semester supervisor akan mengadakan pertemuan dengan para guru
untuk membahasa permasalahan pelaksanaan pendidikan. Kepala sekolah atau
supervisor memberikan kesempatan kepada guru untuk melihat bagaimana
menciptakan proses transformatif, sehingga kegiatan supervisi yang
merupakan jawaban untuk pengembangan profesionalisme guru dapat terlihat.
3. Pendekatan klinis
Pendekatan klinis yakni pendekatan yang didasarkan pada proses
belajar bagi guru merupakan hal terpenting untuk mengalami pertumbuhan
dan perkembangan dalam jabatannya. Pendekatan klinis memiliki asumsi
dasar bahwa proses belajar para guru untuk berkembang dalam jabatannya
tidak dapat dipisahkan dari proses belajar yang dilakukan oleh guru.
Pendekatan ini berfokus pada peningkatan pembelajaran dengan siklus yang
sistematis dalam perencanaan, pengamatan, analisis yang logis dan intensif
mengenai penilaian mengajar yang nyata dalam mengadakan perubahan
dengan cara rasional. Pendekatan ini mengarahkan guru dapat
mengembangkan kemampuan untuk bertanggungjawab menganalisis kinerja
mereka dan bersedia membantu orang lain. Pendekatan klinis dilaksanakan
dalam bentuk tatap muka sehingga memungkinkan penganalasisan dilakukan
bersama-sama.
4. Pendekatan artistik
Pendekatan artistik adalah aktivitas manusia yang diarahkan untuk
mencapai suatu tujuan yang melibatkan kemampuan kreatif, kecerdikan,
pertimbangan dan keterampilan. Pendekatan artistik merupakan bantuan
profesional kepada para guru baik secara individu maupun kelompok dalam
rangka perbaikan pengajaran dan program kurikulum melalui instuisi,
kreativitas, kecerdasan, keterampilan yang dilakukan oleh supervisor dalam
kegiatan supervisi yang belum disepakati secara tertulis untuk meningkatkan
6

mutu pendidikan. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan


dengan cara menyungkap pengajaran dan menjangkau latar belakang guru.
5. Pendekatan ilmiah
Pendekatan ilmiah adalah pendekatan yang memberikan respons atas
kekurangan dalam proses penilaian efektivitas pembelajaran. Pendekatan ini
memandang pembelajaran sebagai suatu ilmu sehingga dalam pelaksanaan
supervisi supervisor akan menggunakan metode-metode ilmiah. Supervisor
mencari pembelajaran mana yang efektif berdasarkan hasil penemuan para
peneliti. Kemudian untuk mendapatkan gambaran pembelajaran supervisor
bersama dengan guru melakukan penelitian di bidang pembelajaran dan hal
yang terdapat masalah.

Selain pendekatan supervisi pendidikan di atas masih ada tiga pendekatan


supervisi pendidikan yang lain, yakni:

1. Pendekatan humanistik
Pendekatan humanistik memandang bahwa setiap guru memiliki
kebebasan menentukan tindakan dalam menyikapi suatu permasalahan yang
dihadapi, dan setiap guru mengalami pertumbuhan yang kontinu. Maka
diperlukan bimbingan dari supervisor bagaimana guru dapat mandiri dalam
mengerjakan tugasnya dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Dari
penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa pendekatan humanistik adalah
pendekatan yang memiliki dasar psikologi positif. Psikologi positif adalah
ilmu yang mempelajari tentang kekuatan dan kebijaksanaan yang dimiliki oleh
setiap manusia baik dalam individu maupun dalam suatu kelompok.
2. Pendekatan kompetensi
Kompetensi merupakan karakteristik yang dimiliki individu yang
didasari potensi intelektual maupun perilaku yang bisa menghasilkan kinerja
superior dan dapat bertahan lama atau stabil serta efektif dalam bidang
pekerjaan. Sebagai seorang pendidik kompetensi merupakan alat utama untuk
dapat menganalisa dan menyelesaikan permasalahan dalam kegiatan belajar
mengajar. Guru wajib mengembangkan komptensi pedagogik, komptensi
sosial, komptensi kepribadian, dan kompetensi profesional.
Berkaiatan dengan pendekatan supervisi pendidikan pendekatan
kompetensi didasarkan pada tujuan supervisi yakni membentuk kompetensi
7

minimal yang harus dikuasai oleh para guru. Pendekatan kompetensi


mempertimbangkan bagaimana pengetahuan dan keterampilan menganalisis
pekerjaan, mengidentifikasi tugas dapat digunakan. Pendekatan kompetensi
menjadi dasar penyusunan kurikulum, karena pendekatan kompetensi
mengikuti tahap: analisis tugas, penentuan komptensi, penentuan pengalaman
belajar, penyusunan garis besar program pengajaran, serta penyusunan
rancangan pembelajaran.
Dengan demikian Pendekatan kompetensi adalah pendekatan supervisi
pendidikan yang fokus pada peningkatan kompetensi para guru karena
kompentensi merupakan alat utama untuk dapat menganalisa dan
menyelesaikan permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagai
seorang pendidik yang profesional guru berkewajiban menguasai bahkan
memiliki kualitas yang baik dalam menguasai komptensi pedagogik,
komptensi sosial, komptensi kepribadian, dan kompetensi profesional. Oleh
karena itu kepala sekolah atau supervisor dalam melaksanakan supervisi
pendidikan menjadikan guru sebagai rekan sejawat, sehingga guru memiliki
kebebasan dalam mengutarakant permasalahannya. Apapun yang dilakukan
oleh kepala sekolah atau supervisor berpusat pada kebutuhan guru dalam
meningkatkan kompetensi keguruannya.
3. Pendekatan profesional
Profesional yakni segala sesuatu yang berkenaan dengan tipe pekerjaan
yang bersifat keahlian, kejuruan, spesialis, dan hal-hal yang terkai dengan
upah. Makna kata profesional adalah pekerjaan yang memiliki spesialisasi dan
kemampuan teknis yang didasari oleh pengetahuan, etika kerja yang
memenuhi kebutuhan peserta didik, identitas kelompok yang kuat, dan
otonomi profesi yang diwujudkan dalam pengawasan praktik profesi dan
standar profesi. Dengan demikian pendekatan professional menekankan pada
tugas guru sebagi pengajar maka supervisi pendidikan diarahkan pada hal
yang berkaitan dengan tugas mengajar, maka sasaran supervisi mengarah pada
hal-hal yang menyangkut tugas mengajar.
Pendekatan professional memiliki teknik dengan memberikan
penataran kepada guru oleh kepala sekolah dan supervisor. Kemudian
8

dilaksanakan penggugusan di dalam masing-masing sekolah maupun


kelompok sekolah.2

2
Puspo nugroho dkk. SUPERVISI PENDIDIKAN. 2022. HAL.53-67
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendekatan supervisi pendidikan adalah proses yang didalamnya terdapat


usaha yang dirancang khusus untuk memahami permasalahan yang dihadapi oleh
suatu sekolah, dimana supervisor melakukan pembinaan dengan tujuan permasalahan
dapat diselesaikan dan sekolah tersebut. mengalami peningkatan kualitas yang
tentunya seorang supervisor harus memahami hal ini terlebih dahulu.

Pendekatan supervisi pendidikan memiliki berbagai macam. Pada umumnya


pendekatan supervisi pendidikan terdiri dari pendekatan supervisi pendidikan
langsung (direktif), pendekatan supervisi pendidikan tidak langsung (non-direktif),
dan pendekatan supervisi pendidikan kolaboratif. Kemudian pendekatan supervisi lain
yakni lima pendekatan supervisi pendidikan yang terdiri dari pendekatan supervisi
pendidikan kolegial, pendekatan supervise pendidikan individual, pendekatan
supervisi pendidikan klinis, pendekatan supervisi pendidikan artistik, dan pendekatan
supervisi pendidikan Ilmiah. Selanjutnya pendekatan supervisi pendidikan lain yakni
pendekatan supervisi pendidikan humanistik, pendekatan supervisi pendidikan
kompetensi, dan pendekatan supervisi pendidikan Profesional.

B. KRITIK DAN SARAN

Penulis menyadari,bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak


kekurangan, walaupun penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik bagi pembaca.
Oleh sebab itu, kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini dengan senang
hati penulis terima. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin

9
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho Puspo dkk. 2022. SUPERVISI PENDIDIKAN. Pasaman barat: CV. AZKA
PUSTAKA.

10
,

11

Anda mungkin juga menyukai