Anda di halaman 1dari 13

Nomor Dokumen: No.

Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
INVESTIGASI DAN PELAPORAN 1 dari 13
Tanggal :
KECELAKAAN KERJA

1. TUJUAN
1.1 Petunjuk pelaksanaan dalam melakukan investigasi, analisa dan pelaporan
Kecelakaan Kerja (KK), Insiden, Nearmiss, Penyakit Akibat Kerja (PAK),
Penyakit Hubungan Akibat Kerja (PAHK) untuk mencari fakta dan tindakan
perbaikan agar kecelakaan kerja tidak terulang kembali.

2. RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB


2.1. Manager lokasi kerja bertanggung jawab atas pelaporan setiap kejadian
Kecelakaan Kerja yang terjadi di tempat kerja kepada Direktur.
2.2. HSE bertanggung jawab menyusun, melaksanakan, & melakukan
investigasi program pelaporan Kecelakaan Kerja, insiden, nearmiss,
Penyakit Akibat Kerja, Penyakit Hubungan Akibat Kerja.
2.3. Paramedis bertanggung jawab memberikan informasi kepada safety officer
saat terjadi Kecelakaan Kerja, insiden, nearmiss, Penyakit Akibat Kerja,
Penyakit Hubungan Akibat Kerja yang diberikan tindakan medis.
2.4. Karyawan berkewajiban memberikan informasi yang sebenarnya terkait
dengan kejadian Kecelakaan Kerja baik sebagai korban ataupun saksi.

3. REFERENSI
3.1. Undang-Undang 1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.
3.2. PP 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan &
Keselamatan Kerja sub elemen 8.2 tentang Pelaporan Insiden.
3.3. PP 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan &
Keselamatan Kerja sub elemen 8.3 tentang Penyelidikan Kecelakaan Kerja.
3.4. Permenaker No. 03/MEN/98, Tentang Tata Cara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan.
Nomor Dokumen: No. Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
INVESTIGASI DAN PELAPORAN 2 dari 13
Tanggal :
KECELAKAAN KERJA

4. DEFINISI
4.1. Investigasi adalah kegiatan penyelidikan untuk menentukan faktor penyebab
kejadian, menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan yang dibutuhkan
serta mengindentifikasi peluang utuk perbaikan berkelanjutan.
4.2. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang tidak diinginkan atau
direncanakan yang menimbulkan cedera, gangguan kesehatan atau
kehilangan nyawa, yang terjadi sebagai akibat adanya hubungan kerja pada
perusahaan termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja,
demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari
rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa
atau wajar dilalui.
4.3. Hampir Celaka (Near Miss) adalah kejadian tak terduga yang tidak
mengakibatkan cidera, gangguan kesehatan, atau kerusakan namun
berpotensi mengarah ke hal tersebut atau suatu insiden yang tidak
menyebabkan cidera, sakit penyakit atau kematian.
4.4. Kecelakaan Kerja Ringan/First Aid Case adalah kasus kecelakaan kerja
yang hanya memerlukan pertolongan pertama (first aid) dan korban dapat
kembali bekerja pada tugas semula pada giliran kerja hari berikutnya (kurang
dari 1 hari kerja).
4.5. Kecelakaan sedang/minor adalah kecelakaan kerja yang memerlukan
medical treatment dari dokter atau paramedic dan tidak ada jam kerja hilang
lebih dari 1 x 24 jam.
4.6. Kecelakaan Loss Time Injury (LTI) adalah kecelakaan kerja yang
memerlukan perawatan medis sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan
lebih dari 2 x 24 jam, dimana kondisi ini menyebabkan pengulangan jam
kerja aman.
4.7. Kecelakaan Berat/fatality adalah kecelakaan kerja yang mengakibatkan
kehilangan bagian anggota tubuh yang mengakibatkan kecacatan atau
mengakibatkan karyawan meninggal, dimana kondisi ini menyebabkan
pengulangan jam kerja aman.
Nomor Dokumen: No. Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
INVESTIGASI DAN PELAPORAN 3 dari 13
Tanggal :
KECELAKAAN KERJA

5. PROSEDUR
5.1. Klasifikasi Kecelakaan Kerja
Sebelum membentuk tim investigasi kecelakaan kerja perlu mengidentifikasi
kecelakaan kerja yaitu :
5.1.1 Kecelakaan cidera berat dan kecelakaan fatal
5.1.2 Kecelakaan first aid, kecelakaan sedang, dan loss time injury (LTI)
5.2. Waktu Pelaksanaan
Investigasi kecelakaan kerja dilakukan paling lambat satu hari setelah
terjadinya kecelakaan kerja.
5.3. Membentuk Tim Investigasi
Tim investigasi kecelakaan kerja adalah dari HSE perusahaan yang terdiri
dari ketua dan anggota. Ketua tim adalah personel yang telah mendapatkan
pelatihan investigasi kecelakaan kerja.
5.4. Menyiapkan Peralatan Pendukung
5.4.1 Alat perekam suara
5.4.2 Kamera
5.4.4 Alat tulis
5.4.5 Laptop
5.5. Membuat Daftar Pertanyaan
Daftar pertanyaan investigasi kecelakaan kerja meliputi aspek 5W + 1H (apa,
siapa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana). Pertanyaan yang telah
dibuat dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan investigasi.
5.6. Menentukan Pihak yang Diwawancarai
Pihak-pihak yang kemungkinan terlibat dalam kecelakaan kerja atau menjadi
saksi perlu diidentifikasi agar proses investigasi berjalan efektif dan efisien,
meliputi :
5.6.1 Personel yang ada di lapangan, HSE, dan lain-lain tanpa
memandang jabatan dari masing-masing personel.
Nomor Dokumen: No. Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
INVESTIGASI DAN PELAPORAN 4 dari 13
Tanggal :
KECELAKAAN KERJA

5.6.2 Pihak-pihak selain yang telah diidentifikasi dapat dimintai


keterangan sesuai dengan kebutuhan.
5.7. Proses Investigasi
5.7.1 Pemanggilan pihak-pihak yang telah diidentifikasi
kemungkinannya untuk menjadi saksi.
5.7.2 Bertanya sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan
sebelumnya.
5.7.3 Observasi di lapangan juga dilakukan untuk dokumentasi dan jika
diperlukan dapat dilakukan reka adegan kecelakaan kerja.
5.8. Pembahasan
5.8.1 Setelah proses investigasi dilakukan, tim investigasi melakukan
pembahasan dari semua keterangan saksi dan dokumentasi yang
telah dikumpulkan untuk kemudian dibuat sebuah kronologi
kecelakaan kerja.
5.8.2 menentukan kesimpulan serta tindakan pengendalian agar
kecelakaan kerja serupa tidak terulang kembali.
5.9. Pelaporan
Hasil investigasi kecelakaan kerja perlu dilaporkan kepada pimpinan
perusahaan. Apabila diperlukan, kecelakaan kerja juga dilaporkan ke pihak
eksternal dalam hal ini Disnakertrans wilayah setempat.

6. DOKUMENTASI
6.1 Form Laporan Investigasi Kecelakaan Kerja
Nomor Dokumen: No. Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
INVESTIGASI DAN PELAPORAN 5 dari 13
Tanggal :
KECELAKAAN KERJA

7. FLOW PROSES

7.1 Tindakan Penanganan

Flow Proses Uraian Kegiatan Keterangan

1. Apabila terjadi Kecelakaan Hampir


MULAI Celaka (Near Miss) dan First Aid,
tindakan penanganannya cukup
dilakukan oleh supervisor area kerja
tersebut atau oleh pekerja itu
KECELAKAAN
sendiri. Supervisor tetap mendapat
pelaporan dan diteruskan kepada
CEDERA SEDANG,
NEARMISS LTI, KECELAKAAN bagian HSE.
/ FIRST AID BERAT, FATAL
2. Apabila terjadi Kecelakaan Cidera
Sedang, LTI, Cidera Berat dan Fatal,
pekerja lain yang melihat atau
supervisor area tersebut wajib
PENANGANAN
KECELAKAAN melaporkan ke bagian HSE.
a. Apa yang terjadi?
b. Dimana tempat kejadian?
c. Kapan terjadi?
d. Jumlah korban dan jenis cidera?
e. Tindakan yang telah dilakukan?
SELESAI
f. Bantuan yang diperlukan?
3. Bagian HSE yang menerima
informasi kecelakaan menuju lokasi
kejadian dan mengkoordinir
penanganan kecelakaan di tempat
kejadian serta memberitahukan
kepada pihak-pihak terkait, seperti :
a. Dinas Pemadam Kebakaran • Nomor
apabila terjadi Kebakaran bila telepon
diperlukan Dinas
Nomor Dokumen: No. Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
INVESTIGASI DAN PELAPORAN 6 dari 13
Tanggal :
KECELAKAAN KERJA

b. Rumah Sakit/Puskesmas/Klinik Pemadam


untuk pertolongan pada korban Kebakaran
c. Security/Petugas Penengak • Nomor
Disiplin mengamankan lokasi telepon
tersebut Rumah
d. Manajer HSE untuk melakukan Sakit/
investigasi kecelakaan Puskesmas/
e. Bagian perawatan alat/mesin bila Klinik
diperlukan
Nomor Dokumen: No. Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
INVESTIGASI DAN PELAPORAN 7 dari 13
Tanggal :
KECELAKAAN KERJA

7.2 PELAPORAN
Flow Proses Uraian Kegiatan Keterangan

1. Apabila terjadi
MULAI
Kecelakaan
Nearmiss dan First
Aid :
a. Laporan First Aid
KECELAKAAN
dibuat oleh
bagian HSE
CEDERA
NEARMISS
CEDERA
BERAT/ untuk diteruskan
/ FIRST AID FATAL
SEDANG
ke Manajer HSE.
Bentuk Laporan
sesuai dengan
LAPORAN INFORMASI INFORMASI
Laporan First Aid.
2. Apabila terjadi • Form
kecelakaan cedera Laporan
LAPORAN LAPORAN
sedang : Investigasi
a. Informasi Kecelakaan
kecelakaan dan
secepatnya dan Tindakan
WAJIB WAJIB
LAPOR LAPOR paling lambat 2 Perbaikan
jam setelah
kejadian.
TINDAKAN
INVESTIGASI b. Laporan
Kecelakaan
Cidera Sedang
dibuat secara
tertulis sesuai
SELESAI dengan Form
Laporan
Investigasi
Kecelakaan dan
Tindakan
Perbaikan oleh
Nomor Dokumen: No. Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
INVESTIGASI DAN PELAPORAN 8 dari 13
Tanggal :
KECELAKAAN KERJA

HSE untuk
diteruskan ke
direktur.
c. Form Laporan
Kecelakaan dan
Form Laporan
Pemeriksaan dan
Pengkajian
Kecelakaan Kerja
dilaporkan
kepada Kepala
Departemen
Kantor Tenaga
Kerja setempat
dalam kurun
waktu 2 x 24 jam
setelah terjadi
kecelakaan
3. Apabila terjadi
• Form
kecelakaan cedera
Laporan
berat dan fatal :
Investigasi
a. Informasi
Kecelakaan
kecelakaan
dan
secepatnya dan
Tindakan
sesaat setelah
Perbaikan
kejadian.
b. Laporan
Kecelakaan
Cidera Berat dan
Fatal dibuat
secara tertulis
sesuai dengan
Form Laporan
Investigasi
Nomor Dokumen: No. Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
INVESTIGASI DAN PELAPORAN 9 dari 13
Tanggal :
KECELAKAAN KERJA

Kecelakaan dan
Tindakan
Perbaikan oleh
HSE untuk
diteruskan ke
direktur.
Pelaporan dalam
bentuk lisan
sebelum
dilampirkan
laporan tertulis.
c. Form Laporan
Kecelakaan dan
Form Laporan
Pemeriksaan dan
Pengkajian
Kecelakaan Kerja
dilaporkan
kepada Kepala
Kantor
Departemen
Tenaga Kerja
setempat dalam
kurun waktu 1 x
24 jam setelah
terjadi
kecelakaan.
Pelaporan dalam
bentuk lisan
sebelum
dilampirkan
laporan tertulis.
d. Laporan
Investigasi
Nomor Dokumen: No. Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
INVESTIGASI DAN PELAPORAN 10 dari 13
Tanggal :
KECELAKAAN KERJA

kemudian
disampaikan ke
bagian terkait
untuk dilakukan
tindakan
perbalkan lebih
lanjut.
Nomor Dokumen: No. Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
INVESTIGASI DAN PELAPORAN 11 dari 13
Tanggal :
KECELAKAAN KERJA

7.3 PENYELIDIKAN KECELAKAAN


Flow Proses Uraian Kegiatan Keterangan

1. Kecelakaan
MULAI
Nearmiss dan First
Aid :
a. Investigasi
dilakukan oleh
KECELAKAAN
HSE dalam
bentuk Form
CEDERA
NEARMISS
CEDERA
BERAT/ Laporan First Aid
/ FIRST AID FATAL
SEDANG
b. Manajer HSE
mengevaluasi
laporan dan
apabila
INVESTIGASI INVESTIGASI diperlukan dapat
dilakukan
investigasi lebih
REVIEW PENCATATAN
lanjut
2. Kecelakaan cedera
• Form
sedang :
Laporan
a. Investigasi
Investigasi
dilakukan oleh
Kecelakaan
HSE dan bagian
SELESAI dan
terkait
Tindakan
b. Hasil investigasi
Perbaikan
dicatat ke dalam
Laporan
Investigasi
Kecelakaan dan
Tindakan
Perbaikan
Nomor Dokumen: No. Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
INVESTIGASI DAN PELAPORAN 12 dari 13
Tanggal :
KECELAKAAN KERJA

3. Kecelakaan cedera
berat dan fatal :
• Form
a. Investigasi
Laporan
dilakukan oleh
Investigasi
HSE dan bagian
Kecelakaan
terkait serta
dan
direktur
Tindakan
b. Hasil investigasi
Perbaikan
dicatat ke dalam
Laporan
Investigasi
Kecelakaan dan
Tindakan
Perbaikan
Nomor Dokumen: No. Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
INVESTIGASI DAN PELAPORAN 13 dari 13
Tanggal :
KECELAKAAN KERJA

Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


HSE MANAGER DIREKTUR

Nama : Nama : Nama : KUSYADI

Anda mungkin juga menyukai