KAMIS MALAM
• PESERTA DARI CABANG SUDAH TIBA DI JAKARTA
JUMAT
• 08:00 - 09:00 = SAMBUTAN MANAJEMEN (P.SIMON / P.ABONG)
• 09:00 - 10:00 = PEMBAHASAN TENTANG KOMUNIKASI DAN KERJASAMA YANG BAIK (DARI
LEMBAGA TALENTA INDONESIA)
• 10:00 - 10:10 = COFFEE BREAK
• 10.10 - 12:00 = PEMBAHASAN TENTANG KOMUNIKASI DAN KERJASAMA YANG BAIK (DARI
LEMBAGA TALENTA INDONESIA)
• 12:00 - 12:45 = LUNCH
• 12:45 – 15:00 = PEMBAHASAN & TANYA JAWAB SESI PERSEDIAAN DAN PRODUKSI
• 15:00 - 15:10 = COFFEE BREAK
• 15:10 - 17:00 = PEMBAHASAN & TANYA JAWAB SESI PEMBELIAN DAN ABIPRO
• 17:00 - 18:00 = PEMBAHASAN & TANYA JAWAB SESI ACCOUNTING DAN ABIPRO
• 18:00 - 18:45 = DINNER
• 18:45 - 20:00 = PEMBAHASAN & TANYA JAWAB SESI ACCOUNTING DAN ABIPRO
• 20:00 = ISTIRAHAT
SABTU
• 08:00 - 09:30 = PEMBAHASAN SESI HRD
• 09:30 - 10:00 = PEMBAHASAN & TANYA JAWAB SESI PAJAK, SPT PPH 21 & 23, DAN ABIPRO
• 10:00 - 10:10 = COFFEE BREAK
• 10:10 - 12:00 = PEMBAHASAN & TANYA JAWAB SESI PAJAK, SPT PPH 21 & 23, DAN ABIPRO
• 12:00 - 12:45 = LUNCH
• 12:45 - 14:45 = PEMBAHASAN & TANYA JAWAB SESI INTERNAL AUDIT
• 14:45 - 14:55 = COFFEE BREAK
• 14:55 - 17:25 = PEMBAHASAN & TANYA JAWAB SESI FINANCE
• 17:25 - 18:00 = PEMBAHASAN & TANYA JAWAB SESI PROGRAM ABIPRO
• 18:00 - 18:45 = DINNER
• 18:45 - 20:00 = PEMBAHASAN & TANYA JAWAB SESI PROGRAM ABIPRO
• 20:00 = ISTIRAHAT
MINGGU
• PERJALANAN PULANG PESERTA CABANG
DAFTAR PESERTA :
Dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009), ada beberapa istilah baru atau penggantian istilah,
antara lain : istilah Kewajiban menjadi Liabilitas, Modal menjadi Ekuitas, Neraca menjadi
Laporan posisi keuangan, Laporan laba rugi menjadi Laporan laba rugi komprehensif,
istilah baru : Aset dan liabilitas keuangan, dan lain-lain
Informasi yang disampaikan dalam laporan keuangan pun menjadi lebih informatif bagi
pengambil keputusan.
Laporan laba rugi dibuat secara tegas karena pengguna laporan keuangan adalah
bersifat umum sehingga dibuat sesimple dan segampang mungkin dimengerti oleh
semua pengguna.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang saat ini masih berlaku di Indonesia
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable
(representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga
meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat
menjelaskan kepada masing-masing pengguna
1) Memberikan informasi tentang posisi dan hasil kinerja keuangan perusahaan yang
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (investor,
kreditur, dan pemerintah) dalam rangka membuat keputusan-keputusan bisnis.
2) Menunjukkan pertanggung-jawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka.
Sebuah laporan keuangan dikatakan baik dan memenuhi persyaratan bila disusun
sedemikian rupa sehingga kedua tujuan tersebut diatas bisa dicapai. Agar tujuan tersebut
bisa tercapai, maka proses penyusunan dan penyajian laporan keuangan perlu
memperhatikan beberapa hal penting sebagai berikut :
Bahasa Laporan Keuangan – Laporan keuangan dibuat, tidak semata-mata untuk dibaca
sendiri. Melainkan untuk pihak luar (eksternal) juga, yakni: investor, kreditur, dan Ditjen
Pajak (pemerintah). Untuk di Indonesia, bahasa yang wajib digunakan dalam pelaporan
keuangan di Indonesia adalah bahasa Indonesia, tetapi merujuk pada ketentuan Badan
Pengawas Pasar Modal (saat ini digantikan oleh Otoritas Jasa Keuangan), perusahaan
emiten dibolehkan menyampaikan laporan keuangan berbahasa Inggris, namun versi
Bahasa Indonesianya tetap harus ada, dan keduanya harus memuat informasi (akun dan
angka) yang sama.
Mata Uang Pelaporan – Laporan keuangan yang dibuat hendaknya mencerminkan kondisi
perusahaan yang sebenarnya. Termasuk dalam hal penggunaan mata uang. Jika dalam
transaksi sehari-harinya lebih banyak menggunakan mata uang Rupiah, seperti perusahaan
pada umumnya di Indonesia, maka laporan keuangan yang disajikan juga dalam mata uang
Rupiah. Sehingga, benar-benar mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Bagi perusahaan
asing (foreign company) atau perusahaan lokal (local company) yang bergerak dibidang
ekspor-impor, biasanya banyak menggunakan mata uang asing. Dalam kondisi seperti ini,
laporan keuangan bisa dalam mata uang yang paling banyak digunakan, istilahnya “mata
uang fungsional.”
Saat Pelaporan – Setiap perusahaan diharapkan masih akan terus beroperasi secara
kontinyu di masa-masa yang akan datang. Untuk tujuan penilaian dan pengawasan, laporan
keuangan dibuat dan disajikan secara periodik per rentang waktu tertentu. Pengaturan
waktu pelaporan per periode ini dalam akuntansi disebut “periodisasi.”
Untuk pihak internal, perusahaan mungkin membuat laporan keuangan per bulan. Namun
untuk pihak eksternal, termsuk Ditjen Pajak dan OJK, laporan disampaikan secara tahunan.
Rentang waktu satu tahun ini dalam akuntansi dikenal dengan istilah “satu tahun buku.”
Untuk pelaporan ke Ditjen Pajak disebut “satu tahun fiskal.”
Periode satu tahun buku, pada umumnya, dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir pada
tanggal 31 Desember setiap tahunnya. Pada setiap akhir peridode, perusahaan melakukan
tutup buku. Untuk ke Ditjen Pajak (sebagai kelengkapan SPT), laporan keuangan harus
disampaikan paling lambat 1 kwartal setelah tutup buku. Dengan kata lain, 120 hari setelah
tanggal 31 Desember setiap tahunnya, yakni setiap 30 April. Jadwal ini dilaksanakan secara
konsisten setiap tahun.
Penyajian Secara Wajar – Disamping komponen disajikan secara lengkap, perusahaan juga
perlu memperhatikan kewajaran penyajian laporan keuangan sebagai berikut :
a. Penyajian Akun Pada Laporan Posisi Keuangan – Penyajian aset lancar terpisah dari
aset jangka panjang (tidak lancar) dan Liabilitas jangka pendek terpisah dari liabilitas
jangka panjang . Aset lancar disajikan menurut urutan likuiditas, sedangkan liabilitas
disajikan menurut urutan jatuh temponya.
c. Penyajian Akun Pada Laporan Laba Rugi – Laporan laba rugi perusahaan disajikan
sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang
diperlukan bagi penyajian secara wajar. Perusahaan menyajikan di laporan laba rugi,
rincian beban dengan menggunakan klasifikasi yang didasarkan pada fungsi beban di
dalam perusahaan, sedangkan pada catatan atas laporan keuangan beban tersebut
dirinci menurut sifatnya.
Untuk menjelaskan adanya bagian dari suatu jumlah harus dilakukan dengan
mencantumkan jumlah atau persentasenya, bukan kata “sebagian.” Catatan atas
Laporan Keuangan harus mengungkapkan secara terpisah jumlah dari setiap jenis
transaksi dan saldo dengan para direktur, karyawan, komisaris, pemegang saham
utama, karyawan kunci dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Apabila
jumlah transaksi untuk masing-masing kategori tersebut dengan Pihak tertentu
melebihi Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah), maka jumlah tersebut harus
disajikan secara terpisah dan nama pihak tersebut harus diungkapkan.
Tanggung Jawab Isi Laporan – Yang menyusun laporan keuangan bisa jadi pihak
perusahaan sendiri atau pihak di luar perusahaan (konsultan atau kantor akuntan
publik). Siapapun yang menyusun, perlu disadari bahwa yang bertanggungjawab atas
isi Laporan Keuangan adalah manajemen perusahaan. Bukan pihak lain.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
PT. SSAS
PERKEMBANGAN AKTIVA LANCAR
2015 10.058.117.363
• Tabel tersebut diatas dapat kita lihat bahwa persentase rata-rata perkembangan
• Jika kita cermati dari mulai dari tahun 2015 ke 2016 ada ratio kenaikan sebesar
0,27.
• Dari tahun 2016 ke 2017 juga ada ratio kenaikan sebesar 0,97.
• Akan tetapi dari tahun 2017 ke 2018, ada penurunan ratio aktiva lancar yang cukup
signifikan sebesar minus (2,83) bahkan ke tahun 2019 juga menurun sebesar minus
(0,46)
PERKEMBANGAN HUTANG LANCAR
TAHUN NILAI (Rp) PERTUMBUHAN (Rp) RATIO
66.598.554.063
2015
lancar atau dengan menciptakan utang yang baru.Sehingga manajemen hutang lancar
perlu mendapat perhatian, dengan tujuan agar dapat menjaga rasio kecukupan
kas/bank.
• Tabel diatas terlihat bahwa perkembangan hutang lancar dari tahun 2015-2019
mengalami fluktuatif, dimana rata-rata industri selama 5 (lima ) tahun adalah 0,03.
• Perkembangan Hutang lancar yang paling baik terjadi pada tahun 2018 dimana terjadi
penurunan hutang lancar 1,18 sedangkan yang paling buruk terjadi pada tahun 2017
75.236.219.952
2015
• Asset adalah sebuah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana beberapa manfaat ekonomi
Perkembangan rata-rata industri aktiva dari tahun 2015 -2019 sangat fluktuatif, dimana
tahun 2016 naik sebesar 0,35, tahun 2017 naik lagi sebesar 0,78 dan tahun 2018
menurun drastis adalah sebesar (0,64), dan tahun 2019 naik sebesar 0,15.
• Hal ini terjadi kemungkinan terjadi sebagai akibat produktivitas dan efisiensi
perusahaan rendah, atau juga dari total aset yang dimiliki tidak mampu menghasilkan
77.662.939.587
2015
industrinya berjalan secara Fluktuatif yaitu pada tahun 2016 naik sebesar 0,33,
tahun 2017 naik sebesar 0,74 dan tahun 2018 turun secara signifikan sebesar (0,91)
• Jadi mulai tahun 2018 perusahaan mulai hati-hati dalam kebijakan hutangnya dan
(2.426.719.635)
2015
Kebutuhan ekutias merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting
tahun 2015-2019 adalah 0,55. Terjadi fluktuasi selama 5 tahun tersebut dimana
tahun 2017 adalah dengan perkembangan yang paling bagus sebesar 1,01.
9.100.705.430
2015
0,86
2017 916.637.141.961 785.929.693.136
waktu 2015-2019.
memang dalam situasi kurang baik. Bahkan untuk tahun 2019 rata-rata
(2.921.634.291)
2015
4.559.451.432 2,78
2016 1.637.817.141
65.806.465.199 0,98
2017 67.444.282.340
(20.808.624.631) (0,45)
2018 46.635.657.709
8.111.854.111 0,68
Rata-rata 28.464.381.010
• Manajemen laba itu sangat penting bagi sebuah perusahaan, karena dengan manajemen
• Tabel diatas adalah mengambarkan perkembangan laba bersih perusahaan dalam kurun
waktu 2015-2019.
• Tabel tersebut diatas nampak bahwa rata-rata industri perkembangan laba bersih 0,68.
Bahkan tahun 2019 rata-rata industri penurunan laba bersih (0,58). (nyaris tidak ada
• Fluktuasi laba atau rugi tersebut diatas kemungkinan sebagai akibat rendahnya harga jual,
208.066.397.903 0,42
Rata-rata 124.034.101.167
• Current ratio / Ratio Likwiditas merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan
kewajiban lancar.
• Current ratio / Ratio Likwiditas merupakan ukuran yang paling umum digunakan
pendeknya.
• Berdasarkan pada tabel diatas, ratarata industri rasio lancar selama tahun 2015-2019
adalah 0,42 kali, dimana rasio tertinggi adalah tahun 2017 yaitu sebesar 0,94 dan
• Secara umum pada tahun 2015-2019 , perusahaan dalam kondisi ilikuid (tidak mampu
(0,02)
492.360.345.972
Rata-rata 28.464.381.010
• Ratio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
• Tabel diatas menjelaskan bahwa rasio rata rata industri Net Profit Margin tahun 2015-
• Selama 2015-2019 capain Net Profit Margin tertinggi yaitu pada tahun 2017 yaitu 0,07
• Hal ini menyebabkan terjadinya fluktuasi pada pos-pos laba rugi mengalami kenaikan
Kesimpulan :
Kesimpulan :
Kesimpulan :
• Nomor Bukti Voucher, SO, Surat Jalan dan Invoice yang Tidak
Urut (Terlongkap)
Kesimpulan :
Kesimpulan :
Kesimpulan :
PAJAK
• Perlakuan Pph Pasal 23, jika ada jasa truk tetapi supir truk tidak
mau dipotong Pph Pasal 23. Apakah bisa dimarkup untuk
dipotong Pph Pasal 23 tersebut.
Kesimpulan :
Kesimpulan :
INTERNAL AUDIT
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
• Adanya HPP Yang Belum Terisi
Kesimpulan :
Kesimpulan :
Kesimpulan :
• Adanya nilai laba bruto lebih dari 100%
Kesimpulan :
KASUS PENGGELAPAN/KORUPSI
• Penggelapan/korupsi hasil penjualan tunai
Kesimpulan :
Kesimpulan :
KASUS LAINNYA
• Kelebihan pemotongan BPJS
Kesimpulan :
Kesimpulan :