ABSTRAK
Peran kearifan lokal sangat penting dalam kehidupan berbangsa. Pasalnya, sebuah
bangsa yang kuat bersumber dari nilai-nilai yang digali dari sebuah kebudayaan
masyarakatnya. Penanaman kearifan lokal dapat menjadi modal pembentukan
karakter luhur yang mempunyai akar yang kuat sehingga tercipta jati diri bangsa
secara nasional. Akan tetapi, di era sekarang perkembangan informasi semakin
cepat. Arus cepat inilah yang bisa melatar belakangi hilangnya kearifan lokal
karena bisa saja tergerus oleh budaya asingnya khususnya budaya barat yang
semakin digemari generasi muda.
A. Pendahuluan
Salah satu kesenian yang sering kita dengar apalagi menjadi kebudayaan lokal
penulis yaitu kesenian Reog Ponorogo. Sebuah kesenian budaya yang telah
ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu seni pertunjukan asli dari Indonesia
tercinta. Reog Ponorogo menjadi sebuah kesenian daerah yang melegenda, sebab
kesenian ini dipelihara secara turun temurun. Kesenian ini adalah kesenian yang
lahir dan berkembang di Ponorogo, Jawa Timur yang pasti menjadi kekayaan
kebudayaan di Jawa yang masih terjaga kelestariannya sampai sekarang. Reog
Ponorogo memiliki sejarah, agama, dan filosofis yang dapat digunakan sebagai
pedoman kehidupan untuk menyeleksi keberadaan budaya asing.
Rasa nasionalisme dari generasi muda mulai luntur karena masuknya budaya
asing yang menjadi permasalahan dan tantangan bagi bangsa saat ini. Munculnya
budaya bebas yang dibawa bangsa asing membonceng arus globalisasi yang
sangat tidak koheren dengan bangsa ini. Sehingga munculnya berbagai ancaman
tindakan amoral seperti meminum minuman keras, seks bebas sangat amat
mungkin terjadi. Hal-hal tersebutlah secara perlahan namun pasti akan mengikis
sendi-sendi kepribadian bangsa dan berakibat merosotnya nilai moral karakter
bangsa, khususnya Indonesia. Maka dari itu yang dapat kita lakukan sekarang
adalah dengan memperkuat ketahanan kebudayaan nasional maupun daerah
melalui penggalian dan pengembang nilai budaya, salah satunya adalah melalui
kesenian Reog Ponorogo, dimana nilai-nilai dari kesenian ini diharapkan dapat
diamalkan guna membangun jati diri bangsa yang diharapkan.
B. Pembahasan
Pada era saat ini seperti yang kita semua tahu, sangat disayangkan karakter
generasi muda yang notabene adalah calon pemimpin bangsa di masa depan justru
memperlihatkan perilaku yang kurang terpuji. Predikat bangsa Indonesia yang
ramah dan sopan menjadi kehilangan makna, manakala pembangunan karakter
bangsa menjadi kabur dilanda isu kekerasan dan korupsi (Situmorang, 2010).
Pendidikan karakter sangatlah penting, oleh karena itu melalui kesenian Reog
Ponorogo sebagai kearifan lokal kita dapat menggali nilai-nilai dalam suatu
tersebut untuk dijadikan nilai-nilai pendidikan karakter didalam sistem pendidikan
kita dimana itu sangat berguna bagi generasi penerus bangsa. Nilai pendidikan
karakter pada kesenian reog ini diambil dari karakter beberapa tokoh-tokoh dalam
kesenian Reog Ponorogo, yakni warok, jathil, bujangganong, klono sewandono,
dan singo barong atau barongan.
Kurnianto, Rido, dan Lestaini, Niken. (2015). Nilai-Nilai Edukasi dalam Seni
Reyog Ponorogo. Jurnal el Harakah Vol.17 No.2, Universitas Muhammadiyah
Ponorogo.
Windy Fransiska (2021). Kajian Nilai dan Makna Kearifan Lokal Reog Ponorogo
dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Karakter Bangsa. PENSA: Jurnal
Pendidikan dan Ilmu Sosial Volume 3, Nomor 3, Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.