Disusun oleh:
Kelompok 8
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya dengan sangat sederhana.
Kami merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik secara teknis
maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki. Maka dari itu, kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhindar kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan setimpal kepada
mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan itu sebagai ibadah.
Amin Ya Rabbal Alamin.
Penulis
BAB 1
1.1Latar Belakang
Sebuah upaya yang sangat besar dilakukan agar pelatihan dan Pendidikan formal
Kewirausahaan adalah gagasan para peneliti perintis di Pendidikan tingkat perguruan tinggi
yang kini berusaha lebih dari satu abad yang telah menyebar ke jaringan pelatihan dan
Lembaga Pendidikan formal di seluruh dunia. Pada umumnya dapat mengklaim salah satu
arema yang paling diamati serta dievaluasi secara ketat di semua penilaian hasil Pendidikan.
Landasan teoritis kewiraushsaan berasal dari ilmu ekonomibersama dengan ahli teori
Schumpeter, landasan intelektual Pendidikan Kewiraushahaan berasal dari Pertanian. Sebuah
perternakan kecil telah menjadi bentuk modal usaha yang kecil, dan keberhasilan negara
masish bergantung pada keberhasilan pertanian. Menyadari hal itu, pertanian yang sukses
adalah sebuah dasar untuk ekonomi yang sukses. Perintis Universitas abad ke-19 seperti
Phillip Emanuel Von Fellenberg dari Bern, Swiss, mengembangkan model yang sekarang
disebut sebagai “Penyuluhan Pertanian (AgEx)”.
Model AgEx didasarkan pada kelas Universitas yang diadakan selama musim dingin
untuk anak-anak pertain, dengan muslim panas dicadangkan untuk penelitian fakultas dan
konsultasi oleh fakultas “Penjangkauan” (Guru pertanian keliling atau Wanderlehrer) agar
petani mencoba Teknik terbaru (Jones & Garforth, 1997).Terinspirasi dari Model Eropa,
Amerika mengesahkan UU Morril tahun 1862, mendirikan universitas pertanian dan “Seni
Mekanik” yang didanai publik , Universitas Hibah Tanah Asli, dan UU Penetasan yang
menciptakan layanan Penyuluhan Pertanian Formal. Layanan AgEx adalah template sukses
untuk US Small Bussisness Administration pada tahun 1953 dan kemudian Small Bussiness
Development Center (SBDC) pada tahun 1977 (Katz, 2003). Varian dari pendekatan ini ada
dalam bentuk standar untuk intervensi usaha mikro diseluruh Dunia.
Pendekatan ini dipelopori dan dijadikan model disfusi teknologi berbasis Universitas
sebuah model yang berfungsi tanpa perubahan lebih dari 160 tahun kemudian. Untuk
Kewirausahaan , ada fakultas yang melakuka penelitian dan mengembangkan pendekatan
baru. Ada pusat kewirausahaan, Inkubator, dan Pusat Pengembangan usaha kecil yang
menyediakan berbagai bentukpenjangkauan melalui saran ahli yang didasarkan pada
penelitian. Ada kelas formal dan jurusan . Inovasi Approach adalah pengembangan jaringan
dan dukungan (alumni, mentor, malaikat, dan pemodalan ventura) untuk melengkapi upaya
Pendidikan dan penjangkauan.
Lantas, yang dibicarakan disini adalah pelatihan untuk profesi kewirausahaan. Pelatihan
semacam ini dimaksud untuk membuat seseorang menjadi pemilik bisnis yang lebih
berkompeten dan lebih professional, bukan menjadikan individu tersebut sebagai
wirausahawan asli. Inilah perbedaan Bill Gates dari Microsoft dan Steve Ballmer. Gates
mungkin seorang Visioner, dan Visi tidak mudah untuk diajarkan, tetapi Ballmer (orang
ketiga yang diperkerjakan oleh Microsoft) adalah orang yang mengorganisir bisnis untuk
menjadi pesaing yang agresif dan bisnis kecil yang secara relative akan tumbuh dengan
lancar menjadi satu perusahaan terbesar di dunia.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan dan Pelatihan
Kewirausaan antara lain ;
BAB II