Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP-KONSEP KEWIRAUSAHAAN
DOSEN PENGAMPU :

Drs.Agus Syarif, M.B.S


Alirmansyah, S.Pd., M.Pd
Dara Mutiara Aswan, M.Pd

Oleh Kelompok 3 :
1. Aulya Herliyana A1D122067
2. Ririn Butarbutar A1D122075
3. Husnul Khatimah A1D122076
4. Nuramna Fitriyani A1D122084
5. Fadhilah Berliana A1D122163

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS JAMBI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
mencurahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga berkat rahmat dan ridho-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep-Konsep Kewirausahaan”.Meskipun banyak
rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil
menyelesaikannya dengan baik.

Suatu kebahagiaan yang tidak ternilai bagi kami, yang telah menyelesaikan makalah ini,
untuk memenuhi salah satu persyaratan yang di ajukan dalam mata kuliah Kewarganegaraan.
Kami sangat menyadari keterbatasan pengalaman, pengetahuan, kemampuan dalam penyusunan
makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, karenanya kami masih
dalam proses belajar. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam
pembuatan makalah-makalah selanjutnya.

Muara Bulian, Februari 2023

Kelompok 3
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan penelitian 1

BAB II PEMBAHASAN 2

A. Pengertian Kewirausahaan 2

B. Karakteristik Kewirausahaan 4

C. Tujuan Wirausaha dan Kewirausahaan 5

D. Manfaat Wirausaha dan Kewirausaan 6

BAB III PENUTUP 7

A. Kesimpulan 7

B. DAFTAR PUSTAKA 8
ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris,
unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di
Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu
entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko, kontraktor, pengusaha (orang yang
mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri
Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa
meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang.
Indonesia entrepreneurial skill untuk bisa menekan sekecil mungkin tingkat kemiskinan
yang tinggi. Menngandalkan investor asing untuk membuka lapangan kerja tidaklah cukup,
menghimbau kepada perusahaan untuk tidak mem-PHK karyawan atau buruhnya juga sulit
diwujudkan. Salah satu cara atau jalan terbaiknya adalah mengandalkan sector pendidikan
utnuk mengubah pola piker lulsannya dari berorientasi mencari kerja menjadi mencetak
lapangan kerja sendiri alias menjadi wirausahawan mandiri.

B. Rumusan Masalah
• Pengertian wirausaha dan kewirausahaan
• Karakteristik wirausaha dan kewirausahaan
• Tujuan Wirausaha dan Kewirausahaan Manfaat Wirausaha dan Kewirausaan

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengerti tentang konsep kewirausaan dan dapat
menerapkan nya dikehidupan sehari hari, serta menjadi bekal untuk mengajar di sekolah dasar
kelak.
BAB II PEMBAHASAN

1
A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan sebagai Etika Ekonomi Modern, kewirausahaan sebagai etika (akhlak,
moralitas) ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan makna kewirausahaan
sebagai resep bertindak guna menumbuh kembangkan sistem perekonomian (bisnis) yang
modern. Pemaknaan seperti ini tidak saja berlaku secara tekstual, tetapi dikenal pula secara
umum dalam masyarakat. Pandangan tekstual bahwa kewirausahaan terkait dengan etika
ekonomi (bisnis) dapat dicermati pada pendapat Salim Siagian dan Asfahani (1995) yang
menyatakan sebagai berikut: Kewirausahaan adalah semangat, pelaku dan kemapuan untuk
memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan diri sendiri dan
atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusahan mencari
dan melayani lebih banyakndan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang
lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil
risiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.
Sedangkan menurut Alma (2007:5) menyatakan bahwa: Wirausahawan adalah seorang
inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat-lihat peluang, mempunyai
semangat, kemampuan dan pikira untuk menaklukkan cara berpikiran malas dan lamban.
Seorang wirausahawan mempunyai peran untuk mencari kombinasi-kombinasi baru, yang
merupakan gabungan dari lima hal, yakni: a. pengenalan barang; b. metode produksi baru; c.
sumber bahan mentah baru; d. pasar-pasar baru; e. organisasi industri baru.
Bertolak dari gagasan tersebut dapat disimpulkan bahwa wirausaha sangat penting,
mengingat bahwa modernisasi dalam bidang ekonomi, sangat bergantung pada kuantitas dan
kualitas kewirausahaannya. Karena itu tidak mengherankan jika PBB menyatakan, bahwa
suatu negara akan mampu membangun, apabila memiliki wirausahawan sekitar 2% dari jumlah
penduduknya. Jumlah penduduk Indonesia saat ini 200.000.000 jiwa, sehingga paling tidak
harus memiliki wirausahawan sebanyak 4.000.000 orang (Alma, 2008:4). Namun
kenyataannya, Indonesia hanya memiliki wirausahawan sekitar 0,18% dari jumlah penduduk
(Suruji, 2008). Wirausahawan memiliki kedudukan amat penting dalam kehidupan suatu negara.
Mengingat, bahwa wirausahawan tidak saja memberikan kemanfaatan bagi dirinya sendiri-
pekerjaan dan pendapatan secara mandiri, tetapi juga bagi negara dan warga masyarakat dengan
penciptaan lapangan kerja. Berbagai teori pembangungan menyatakan, bahwa keberhasilan suatu

2
negara dalam proses percepatan pembangunan ekonomi sangat bergantung pada kuantitas dan
kualitas kewirausahaan yang dimiliki suatu negara.
Kewirausahaan sebagai Etika Sosial Modern, berkaitan dengan adanya kenyataan,
bahwa konsep-konsep, gagasan-gagasan, ide-ide atau dalil-dalil yang tercantum di dalam
kewirausahaan bisa diberlakukan sebagai resep bertindak yang bersifat universal, yakni tidak
saja dalam bidang bisnis, tetapi juga dalam bidang kemasyarakatan guna mewujudkan
kehidupan suatu masyarakat modern (kewirausahaan sosial). Hal ini tercermin pada pendapat
McClelland (1987:86) yang menyatakan sebagai berikut:

1. Perilaku Kewiraswastaan: a. memikul risiko-risiko yang tidak terlalu besar sebagai suatu
akibat dari keahlian dan bukan karena kebetulan; b. kegiatan yang penuh semangat dan/atau
yang berdaya cipta; c. tanggung jawab pribadi; d. pengetahuan tentang hasilhasil
keputusan, uang sebagai ukuran atas hasil.
2. Minat terhadap peerjaan kewiraswastaan sebagai suatu akibat dari martabat dan “sikap
berisiko: mereka.
3. Dalam Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995, pemerintah mendefinisikan kewirausahaan
sebagai berikut : Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.

Jadi wirausahawan adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan kewirausahaan, atau orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan
dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan.

B. Karakteristik Wirausaha
William Bygrave (Alma, 2007) mendeskripsikan karekteristik wirausaha ke dalam sepuluh
konsep yang disebutnya sebagai konsep 10D. Kesepuluh konsep itu adalah, Dream,
Decisiveness, Doers, Determination, Dedication, Devotion, Details, Destiny, Dollars, and

3
Distribute. Konsep dream, dimaksukan bahwa seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana
keinginannya terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya, dan yang paling penting adalah dia
mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impian tersebut. Konsep decisiveness, bahwa
seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara
cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah
merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya. Konsep doers, begitu seorang wirausaha
membuat keputusan maka dia langsung menindaklanjutinya. Mereka melaksanakan
kegiatannya secepat mungkin yang dia sanggup. Artinya seorang wirausaha tidak mau
menunda-nunda kesempatan yang dapat dimanfaatkan. Konsep determination, seorang
wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi
dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada rintangan yang mustahil diatasi.
Konsep dedication, dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-
kadang dia mengorbankan hubungan kekeluargaan, melupakan hubungan dengan keluarganya
sementara. Mereka bekerja tidak mengenal lelah. Konsep devotion, artinya seorang wirausaha
mencintai pekerjaannya dan produk yang dihasilkannya secara gila-gilaan. Hal inilah yang
mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang
ditawarkannya. Konsep details, seorang wirausaha sangat memerhatikan faktor-faktor kritis
secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor kecil sekalipun yang dapat menghambat
kegiatan usahanya. Konsep destiny, seorang wirausaha bertanggungjawab terhadap nasib dan
tujuan yang hendak dicapai. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung pada
orang lain. Konsep dollars, seorang wirausaha tidak sangat mengutamakan mencapai
kekayaan. Motivasinya bukan untuk memperoleh uang. Baginya, uang dianggap sebagai
ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi, jika mereka sukses berbisnis maka mereka
pantas memperoleh uang atau keuntungan. Konsep distribute, seorang wirausaha bersedia
mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang–orang kepercayaannya. Orang-orang
kepercayaan ini adalah orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam
bidang bisnis.
C. Tujuan kewirausahaan
Seorang sosiolog Bernama David McCleland mengemukakan bahwa apabila suatu negara
ingin menjadi Makmur minimal sejumlah 2% dari presentasi keseluruhan penduduk dinegara
tersebut menjadi wirausahawan . Indonesia sendiri saat ini menurut riset jumlah penduduk

4
yang menjadi wirausahawan baru 0,8%. Kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan
ekonomi manusia dan secara umum meningkatkan harkat dan martabat pribadi wirausahawan
serta bangsa dan negara, dengan pengetahuan tersebut di harapkan semakin banyak warga
negara Indonesia khususnya mahasiswa yang terjun dalam dunia usaha.
Berikut ini beberapa tujuan dari kewirausahawan:
 Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas
Ketika seseorang berwirausaha , tentunya ia membutuhkan sumber daya manusia yang
dapat membantunya meningkatkan kuaitas usahanya, dengan memberdayakan sumber
daya manusia tidak hanya meningkatkan usaha tapi juga dapat melatih sumber daya
manusia mejadi calon wirausaha yang berkualitas.
 Memberikan kesadaran masyarakat untuk berwirausaha dengan Tangguh dan kuat Seorang
wirausahawan sukses tentunya akan membuat masyarakat bergerak dan sadar untuk
mencoba berwirausaha sekaligus memahami arti pentingnya wirausaha. Masyarakat akan
terus mencari tips dari wirausahawan tersebut dalam menjalakan usaha tersebut hingga
sukses, masyarakat akan paham bahwa mereka harus berusaha dengan kuat dan Tangguh
dalam menjalankan usahanya jika ingin mencapai kesuksesan.
 Memajukan dan menyejahterakan masyarakat
Usaha yang sukses dan semakin besar tentunya semakin banyak membutuhkan sumber
daya manusia, dengan memberdayakan masyrarakt sekitar tempat usaha maka dapat
memberikan lapangan pekerjaan bagi mereka sekaligus mengurangi jumlah pengangguran
dan dengan mempunyai pekerjaan yang tetap, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
akan tercapai.
 Mendidik karyawan menjadi mandiri, disiplin, dan tekun
Seorang wirausahawan yang sukses akan menularkan kemandirian dan ketekunan dalam
bekerja untuk meraih kesuksesan, tentunya semangat tersebut harus disertai rasa disiplin
dan kejujuran sekaligus memahami arti kewirausahaan yang benar.

D. Manfaat Kewirausahawan
Manfaat dari kewirausahaan yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan peluang dan kebebebasan menetukan Nasib sendiri

5
Memiliki usaha sendiri akan memberikan peluang dan kebebbasan bagi pebisnis untuk
mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan mecoba memenangkan hidup mereka dan
memungkinkan mereka memanfaatkan bisnisnya guna untuk mencapai cita-citanya
2. Memberi peluang melakukan perubahan
Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena merka dapat mengkap peluang
untuk melakukan perubahan yang menurut mereka sangat pennting
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
Banyak orang yang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan sering kali
membosankan, kurang menantang, dan tidak ada daya Tarik, ini tidak berlaku bagi
wirausahawan bagi mereka tidak banyak perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi.
Bisnis-bisnis yang dimiliki wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan aktualisasi
diri, keberhasilan mereka ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi dan visi mereka
sendiri, memiliki usaha dan perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka,
kebangkitan spiritual dan mampu mengikuti hobi atau minatnya sendiri
4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan
Keuntungan wirausaha merupakan factor motivasi yang penting untuk mendirikan usaha
sendiri kebanyakan wirausahawan tidak ingin menjadi kaya tetapi mereka ingin hidup
berkecukupan, menurut hasil penelitian, Thomas Stanley dan Wiliam Danko pemilik
perusahaan sendiri mencapai 2,3 juta dari jutawan Amerika Serikat. Orang- orang yang
bekerja di perusahaan sendiri 4 kali lebih besar untuk menjadi jutawan dari pada
orangorang yang bekerja di perusahaan orang lain.
5. Memperkuat pertumbuhan ekonomi
6. Meningkatkan produktivitas dan menciptakan teknologi
7. Mengubah dan meremajakan pasar

BAB III PENUTUP

6
A. KESIMPULAN
Wirausaha adalah seorang innovator atau individu yang mempunyai kemampuan naruliah
untuk meliah benda materi sedemikian rupa, dan terbukti benar mempunyai semangat
tinggi.kewirausahaan merupakan proses eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar
yang Sebagian besar berhubungan dengan pengarahan atau kombinasi input yang produktif,
keberhsilan atau kegagalan wirausaha sangat di pengaruhi oleh sifat kepribadian seseorang.

B. SARAN
Makalah yang kami buat belum sempurna yang sesuai dengan harapan, masih banyak
kekurangan dan kesalahan karena kami hanya manusia biasa yang tidak liput dari
khilaf/kesalahan, karena kesempurnaan hanya milik Alloh SWT semata. Untuk itu kami
memerlukan kritik dan saran dari Ibu/Bapak Dosen serta teman-teman semua demi perbaikan
makalah selanjutnya yang akan mendatang.

7
8
Lampiran Power Point

9
10
11
12
Daftar Pustaka

Griffin, RW. dan Ebert, RJ., 1997. Binis (Jilid 1), Jakarta:Prehallindo.

Instruksi Presiden RI. 1995. No. 4.

John Naisbitt, 1994. dalam event Global Entrepreneur ’95 di Singapore

Kasmir. 2007. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

McClelland. 1987. The Achieving Society. Canada: D. Van Nastrard Company, Inc.

Marzali, A.. 2005. Antropologi dan Pembangunan Indonesia. Jakarta: Prenada Media.

Meredith, Geoffrey G.et al. . 1996. Kewirausahaan; Teori dan Praktek. Jakarta:PPM,
(terjemahan).
Mutis, Thoby. 1995. Kewirausahaan yang Berproses. Jakarta:Cresindo.

Salim siagian dan Asfahani, 1995. Kewirausahaan Indonesia dengan Semangat 17.8.45. Kloang

13

Anda mungkin juga menyukai