AI Galuh
AI Galuh
Guru di sekolah desa tersebut melihat potensi yang dimiliki oleh anak laki-laki tersebut.
Melihat ketekunan dan semangat belajarnya, guru tersebut memutuskan untuk membantu anak
tersebut. Guru tersebut memberikan buku-buku tambahan dan memberikan waktu tambahan
untuk belajar di sekolah setelah jam pelajaran selesai.
Anak laki-laki itu juga mendapatkan dukungan dari beberapa teman sekelasnya yang merasa
terinspirasi oleh semangatnya. Mereka membentuk kelompok belajar di mana mereka saling
membantu dan belajar bersama. Mereka saling membagi sumber daya yang mereka miliki,
seperti buku-buku dan catatan, untuk membantu anak laki-laki tersebut dalam belajar.
Melihat semangat dan tekad anak laki-laki itu, masyarakat desa juga ikut tergerak untuk
membantu. Beberapa orang dewasa menyumbangkan buku-buku bekas mereka untuk anak
laki-laki tersebut. Mereka juga memberikan bantuan makanan dan pakaian kepada anak dan
ibunya untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.