Anda di halaman 1dari 2

PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

Di sebuah desa kecil yang tersembunyi di lereng bukit, hiduplah seorang guru
yang tidak pernah mencari pujian atau tanda jasa. Namanya Pak Surya,
seorang pria yang tulus dan rendah hati. Ia tinggal di rumah kecilnya di
pinggir desa, yang lebih mirip gubuk sederhana.

Pak Surya bukanlah guru di sekolah formal, tetapi ia telah menjadi pencerah
bagi anak-anak desa selama bertahun-tahun. Setiap sore, setelah
pekerjaannya sebagai petani selesai, Pak Surya membawa beberapa buku tua
dari lemari kayu di sudut rumahnya dan membuka kelas di bawah pohon
besar di tengah desa.

Anak-anak desa datang ke kelas Pak Surya tanpa membayar sepeser pun.
Mereka belajar membaca, menulis, dan berhitung dari buku-buku lusuh yang
dimiliki Pak Surya. Ia juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan, seperti kejujuran,
kerja keras, dan kepedulian terhadap sesama.

Pak Surya selalu sabar dan penuh kasih sayang. Ia tidak pernah marah
meskipun anak-anak kadang-kadang kurang fokus atau melakukan kesalahan.
Beliau selalu memberi dorongan dan mendukung mereka untuk menjadi
pribadi yang baik.

Suatu hari, salah satu murid Pak Surya, seorang anak bernama Ani, datang
kepadanya dengan senyum ceria. Ani telah berhasil masuk ke sekolah
menengah pertama terbaik di kota, berkat usaha keras dan bimbingan dari
Pak Surya.

Berita tentang prestasi Ani menyebar ke seluruh desa, dan orang-orang mulai
menyadari betapa besar pengaruh Pak Surya terhadap pendidikan anak-anak
mereka. Namun, ketika mereka mencoba memberikan penghargaan atau
tanda jasa kepadanya, Pak Surya selalu menolak dengan tegas.

"Bukan untuk pujian atau hadiah saya mengajar," ujarnya dengan lembut.
"Saya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak ini dan melihat
mereka tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan baik hati."

Meskipun begitu, warga desa tetap ingin menghormati Pak Surya atas
dedikasinya. Mereka akhirnya mengadakan sebuah acara kecil di desa untuk
merayakan jasa-jasanya. Meskipun sederhana, acara itu penuh dengan rasa
terima kasih dan cinta dari seluruh desa.

Pak Surya tersenyum dan bersyukur. Baginya, kebahagiaan terbesar adalah


melihat anak-anaknya tumbuh dan berkembang. Ia tidak pernah mencari
tanda jasa atau penghargaan, karena baginya, memberikan ilmu dan kasih
sayang kepada anak-anak adalah hadiah terindah yang bisa diberikan oleh
seorang guru.

Anda mungkin juga menyukai