Anda di halaman 1dari 2

Keberadaan boiler merupakan jantung dari sebuah pabrik kelapa sawit.

Dimana, uap yang dihasilkan oleh boiler ini menjadi sumber tenaga yang
akan dipakai untuk menghasilkan energi listrik dari ketel uap untuk
menggerakkan turbin. Ketel uap merupakan suatu alat konversi energi yang
merubah Air menjadi Uap dengan cara pemanasan dan panas yang
dibutuhkan air untuk penguapan diperoleh dari pembakaran bahan bakar
pada ruang bakar ketel uap. Uap (energi kalor) yang dihasilkan ketel uap
dapat digunakan untuk menggerakkan turbin dimana sumber penggerak
generatornya adalah uap. selain turbin alat lain di pabrik kelapa sawit yang
membutuhkan uap seperti di sterilizer (Alat untuk memasak TBS) dan
distasiun pemurnian minyak (Klarifikasi). oleh karena itu kualitas uap yang
dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan yang ada dipabrik kelapa sawit
tersebut.
Kualitas uap yang dihasilkan dari ketel uap sesuai dengan yang dibutuhkan maka
diperlukan sejumlah panas untuk menguapkan air dari pembakaran bahan bakar di
ruang bakar ketel. bahan bakar yang digunakan untuk operasional boiler ini adalah
serabut dan cangkang yang berasal dari operasional pengolahan kelapa sawit.
Berdasarkan hal itu, selama ada operasional pabrik maka pasokan bahan bakar
boiler dapat terpenuhi. Operasional boiler berpotensi menimbulkan dampak
terhadap kualitas udara karena sumber emisi yang dihasilkan berupa gas,
partikulat dan filter udara dari fasilitas pengendalian pencemaran udara. Oleh
sebab itu, perlu dilakukan pengelolaan dan pemantauan secara rutin

Dalam pergaulan sehari-hari interaksi yang terjadi di dalam


masyarakat didasarkan pada asas kerukunan berwarga. Adat dan
kebiasaan yang berlaku di dalam kehidupan bersama didasarkan
pada adat dan kebiasaan pada etnis yang dominan. Dilihat dari
etnik yang terdapat di wilayah tersebut ralatif homogen, dimana
mayoritas beretnik melayu, meskipun terdapat penduduk yang
berasal dari etnik lainnya seperti Jawa, Batak, Banjar, Bugis dan
etnik lain namun jumlahnya relatif kecil.
Hasil studi menjelaskan bahwa adat dan kebiasaan yang
berlaku di dalam masyarakat didasarkan pada etnis yang dominan
yaitu etnis melayu. Tata cara kehidupan bersama diatur dalam
norma adat dan sopan santun dalam pergaulan. Peranan tokoh
masyarakat seperti tokoh pemerintahan, tokoh adat dan tokoh
agama di dalam kehidupan bermasyarakat masih dominan, hal ini
terlihat jika terjadi kesalaha pahaman diantara para warga maka
akan diselesaikan melalui tetua kampung dan apabila hal-hal
yang bersifat criminal barulah penyelesaiannya dilakukan secara
hukum dengan melibatkan aparat kepolisian.
Organisasi yang tumbuh di dalam masyarakat yang
membentuk suatu kelembagaan untuk memenuhi keiinginan dan
tujuan kehidupan bersama pada masyarakat di wilayah studi
seperti Lembaga Musyawarah Desa, organisasi kepemudaan,
Koperasi, lembaga keagamaan dan lembaga adat yyang perannya
masih terlihat jelas dalam kehidupan bermasyarakat. Disamping
organisasi tersebut terdapat juga organisasi informal seperti
perkumpulan kematian dan wirid pengajian.
Sikap keterbukaan masyarakat dalam menerima pendatang
terlihat cukup baik, hal terlihat dengan adanya pendatang di
daerah tersebut. Disisi lain kehidupan bersama antar etnis
dibuktikan dengan adanya amalgamasi (perkawinan campuran)
antara etnis setempat dengan etnis pendatang.

Anda mungkin juga menyukai