Disusun Oleh:
SALOMO LIKO ELU
No. Mahasiswa : 110017147
Program Studi : Teknik Sipil
MAKALAH SEMINAR
Diajukan oleh :
Dosen Pembimbing
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................vi
BAB I PEDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Batasan Masalah..................................................................................2
1.3 Maksud & Tujuan................................................................................2
1.4 Lokasi Proyek......................................................................................3
1.5 Data Proyek.........................................................................................4
1.5.1 Data Umum Proyek................................................................4
1.6 Data Teknis..........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................6
2.1 Pengertian Kolom................................................................................6
2.2 Jenis-jenis Kolom................................................................................6
2.2.1 Berdasarkan jenis Penguatan.....................................................6
2.2.2 Berdasarkan jenis Pembebanan atau Letak Pemuatan...............7
2.2.3 Berdasarkan jenis Slenderness Ratio.........................................8
2.2.4 Berdasarkan jenis Bentuk..........................................................8
BAB III PELAKSANAAN PEKERJAAN....................................................10
3.1 Pekerjaan Kolom.................................................................................10
3.1.1 Perakitan Kolom........................................................................11
3.1.2 Pengecoran Kolom....................................................................12
3.1.3 Pelepasan Bekisting dan Perawatan pada Kolom......................13
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................15
4.1 Kesimpulan..........................................................................................15
iii
4.2 Saran....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16
iv
DAFTAR TABEL
1.1 Jenis Bangunan dan Elevasi Lantai............................................................5
3.1 Data Teknis Struktur Kolom.......................................................................10
v
DAFTAR GAMBAR
1.1 Gambar Denah Lokasi Proyek....................................................................3
2.1 Kolom Utama dan Kolom Praktis...............................................................9
3.1 Struktur Kolom...........................................................................................10
3.2 Perakitan Kolom.........................................................................................11
3.3 Pengecoran Kolom......................................................................................13
3.4 Pelepasan Bekisting dan Perawatan pada Kolom.......................................14
vi
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perguruan Tinggi Pariwisata bertugas mempersiapkan SDM pariwisata
yang unggul untuk mendukung keberlangsungan industri pariwisata dan ekonomi
kreatif. Sebagai propinsi tujuan wisata kedua setelah Bali, Daerah Istimewa
Yogyakarta telah mencanangkan visi pembangunan wisata 2012-2025 adalah
mewujudkan Yogyakarta sebagai destinasi wisata berkelas dunia, berdaya saing,
berwawasan budaya, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah
serta pemberdayaan masyarakat.
Universitas Sekolah Tinggi Pariwisata Yogyakarta (STIPARY) merupakan
salah satu universitas yang diminati oleh para calon mahasiswa untuk
meneruskan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dengan sistem promosi yang
baik dan pencitraan yang bagus serta visi baru yaitu menjadi universitas yang
bermutu, bermartabat, mandiri dan berorientasi kewirausahaan, membuat
penerimaan calon mahasiswa STIPARY dari tahun ke tahun meningkat sangat
pesat. Hal tersebut mulai terasa berpengaruh pada perluasan bangunan maupun
pembangunan gedung baru untuk menampung jumlah mahasiswa yang kian
pesat. Pembangunan yang sedang giat dilaksanakan dewasa ini, khususnya di
Yogyakarta, dititikberatkan pada pembangunan fisik serta pengembangan kualitas
sumber daya manusia. Yogyakarta merupakan kota pusat kegiatan dan aktifitas
berbagai bidang, khususnya bidang pendidikan pariwisata. Seiring dengan hal ini,
STIPARY sebagai salah satu institusi pendidikan yang sedang berkembang
membangun gedung kampus baru. Beberapa bangunan gedung baru mulai
dibangun untuk memenuhi kebutuhan kampus. Dalam fungsinya sebagai tempat
belajar mengajar serta pengembangan ilmu pengetahuan, maka proyek gedung
STIPARY yang dibangun adalah seperti lahan parkir, ruang administrasi, ruang
perkuliahan sampai ruang serbaguna.
vii
I.2 Batasan Masalah
Makalah seminar ini disusun berdasarkan pengamatan dari penyusun
selama melakukan kegiatan Kerja Praktek di lapangan. Terhitung mulai tanggal
10 Maret 2022 sampai dengan 10 April 2022, salah satu pekerjaan yang diamati
yaitu pelaksanaan pekerjaan kolom lantai 3 tipe K1.
viii
STA. MAGUWOHARJO RUMAH WARGA
U. SANATA DHARMA
PERUMAHAN
U
CAFE BJONGNGOPI
RINGROAD UTARA
ix
c. Nilai Kontrak : Rp. 5.508.000.000,- (Lima Milyar Lima
Ratus Delapan Juta Rupiah)
d. Kontraktor Pelaksanaan : APP Group
e. Konsultan Pengawas : APP Group
f. Lokasi Proyek : Jl. Nambongan, Caturharjo, Kabupaten
Sleman, DI Yogyakarta
x
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Kolom
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang
bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,
1996). SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur
bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan
bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.
xi
c. Struktur kolom komposit
Merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang
dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan
pokok memanjang.
Gambar 2.1 Kolom sengkang lateral, Kolom spiral dan kolom komposit
Sumber : https://www.anakteknik.co.id/ish_sagita/articles/18-jenis-kolom-
bangunan-pada-konstruksi
xii
Gambar 2.2 Kolom aksial
Sumber : https://www.anakteknik.co.id/ish_sagita/articles/18-jenis-kolom-
bangunan-pada-konstruksi
a. Kolom Pendek
Kolom pendek adalah kolom yang jika rasio panjang efektif kolom ke dimensi
lateral paling kecil adalah kurang dari 12. Kolom pendek gagal karena hancur
xiii
(kegagalan kompresi murni).
b. Kolom Panjang
Kolom pajang adalah kolom yang jika rasio panjang kolom efektif dengan
dimensi lateral paling sedikit melebihi 12. Kolom panjang gagal karena
tertekuk atau bengkok.
xiv
membangun kolom persegi panjang atau persegi daripada yang melingkar
karena kemudahan bekisting dan untuk menghndarkannya dari keruntuhan
karena tekanan.
c. Kolom Berbentuk L
Kolom berbentuk L adalah kolom yang digunakan di sudut-sudut dinding
bangunan dan memiliki karakteristik yang sama dari kolom persegi panjang
atau persegi. Kolom berbentuk L memiliki daya tahan lebih baik terhadap gaya
lateral
d. Kolom Berbentuk T
Kolom Berbentuk T ini digunakan berdasarkan persyaratan desain struktur.
Kolom Berbentuk T banyak digunakan dalam pembangunan jembatan.
Untuk kolom pada bangunan sederhana bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom
utama dan kolom praktis.
xv
yang sering digunakan pada bangunan adalah 3.5 m sampai 4 m. Sedangkan
dimensi kolom utama untuk suatu bangunan biasanya bervariasi, misalnya 20
cm x 20 cm, dengan tulangan pokok 8 d 12 mm, dan begel d 8 mm - 10 cm.
Ukuran tersebut hanyalah contoh, ukuran kolom utama perlu disesuaikan
dengan ukuran bangunan dan jenis bangunan itu sendiri.
Sumber : https://www.pengadaan.web.id
xvi
Gambar 2.1 Kolom praktis.
Sumber : http://inarisk.bnpb.go.id
BAB III
PELAKSANAAN PEKERJAAN
III.1 Pekerjaan Kolom
Pekerjaan kolom meliputi beberapa tahap yakni pembesian atau perakitan,
pengecoran dan pelepasan bekisting serta perawatan
xvii
Gambar 3.1. Struktur kolom
xviii
sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan sengkang diikat oleh
kawat bendrat dengan sistem silang.
e. Setelah tulangan siap sesuai jumlah dan ukuran kemudian dipindahkan ke
area perletakkan dan diangkat ke titik yang akan di pasang dengan bantuan
truck crane.
f. Pasang beton decking pada sisi samping tulangan untuk memberikan selimut
beton dengan ketebalan sesuai yang diinginkan. Beton decking ini diikatkan
ke tulangan menggunakan kawat bendrat dengan ketebalan 4 cm.
Pemasangan beton decking dilakukan dengan jarak tiap 1 meter atau sesuai
dengan keadaan di lapangan.
xix
tersebut.
e. Setelah semua peralatan siap dan nilai slump memenuhi syarat, kemudian
masukkan beton ready mix dari concrete mixer ke dalam concrete pump
dengan muatan ±0,6 m3 yang telah dipasang pipa tremie. Concrete pump
yang sudah tersambung dengan pipa tremie tersebut diangkat dengan
menuju lokasi pengecoran.
f. Di lokasi pengecoran, masukan pipa tremie ke dalam area bekisting
kemudian beton dituang ke dalam bekisting. Penuangan beton dilakukan
dengan tinggi maksimal 1 m dari dasar jatuhnya kolom, semakin dekat
dengan dasar tempat pengecoran akan semakin baik dikarenakan
material-material yang ada di campuran beton tidak akan hancur dan
terpisah, sehingga mutu dan kualitas beton yang dihasilkan tetap terjaga.
g. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan concrete vibrator ke semua
bagian dan sudut kolom, beton akan merata sendiri. Concrete vibrator ini
berfungsi agar menghasilkan mutu beton yang merata dan menghindari
terjadinya keropos yang disebabkan karena adanya rongga yang tidak terisi
campuran beton.
h. Setiap satu jam setelah pengecoran dilakukan verticality agar kolom tetap
lurus.
xx
a. Pertama-tama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar
lekatan beton pada plywood dapat terlepas.
b. Kendurkan semua baut atau wing nut yang terdapat pada bekisting.
c. Lepaskan adjustable support pada bekisting.
d. Lepaskan semua tie rod, balok penjepit dan besi hollow sampai tersisa
plywood nya saja.
e. Lepaskan plywood dengan hati-hati karena akan digunakan lagi untuk
pekerjaan selanjutnya.
f. Perawatan beton kolom setelah pengecoran adalah dengan sistem kompon,
yaitu dengan disiram 3 kali sehari selama 3 hari.
xxi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan
xxii
untuk itu pendisplinan bagi pekerja yang tidak menggunakan helm proyek,
rompi proyek, sepatu boots atau alat pelindung diri proyek (APDP) lainnya,
seharusnya diberikan sanksi misalnya berupa pemotongan gaji atau denda.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
xxiii