KALKULUS II

(TKE 201 / WAJIB)

Dosen Pengajar:
Drs. Ir. Moch. Dhofir, MT.

AWAL
 MATERI

1 Ruang Dimensi Tiga dan Vektor

2 Fungsi Dinilai Vektor
3 Derivatif Parsial
4 Integral Lipat
5 Kalkulus Vektor

AWAL
Definisi
Jika f fungsi dua atau lebih variabel
bebas dan semua dipertahankan
tetap kecuali satu dari variabel,
maka derivatif f terhadap satu
variabel bebas tersebut disebut
dengan derivatif parsial f.

AWAL
Fungsi

w = f(x,y,z)  fungsi tiga variabel

w = f(x,yo,zo)  fungsi satu variabel
w = f(xo,y,zo)  fungsi satu variabel
w = f(xo,yo,z)  fungsi satu variabel
z = f(x,y)  fungsi dua variabel
z = f(x,yo)  fungsi satu variabel
z = f(xo,y)  fungsi satu variabel

AWAL
Interpretasi Geometrik

z = f(x,y)  berbentuk bidang

z = f(x,yo)  berbentuk kurve
z = f(x,yo) sama artinya dengan perpotongan
bidang z = f(x,y) dan bidang datar y = yo
Jadi bentuk dari z = f(x,yo) adalah sebuah kurve
dimana untuk nilai x sembarang, nilai y pada
kurve tetap sama dengan yo.

AWAL
z

fx = f/x (Slope garis singgung pada C)

(x,yo,z) y
C
z = f(x,y)

yo Kurve
z
C: z = f(x,yo)

y = yo
x

x AWAL
 Interpretasi Geometrik
Derivatif Parsial f(x,y)
z

C z = f(x,y)

y
Slope garis
singgung = fy(xo,yo) x = xo
 Laju perubahan yo
f(x,y) ketika y
Kurve
berubah
xo C: z = f(xo,y)
AWAL
x
Notasi Turunan Parsial
Turunan parsial fungsi f(x,y) terhadap
variabel x dengan menganggap
variabel y tetap dinotasikan sebagai :
f ( x, y) f
fx(x,y) atau atau
x x

Nilai fx(x,y) di titik (xo,yo) adalah fx(xo,yo)

atau f ( xo , yo )
x
AWAL
Notasi Turunan Parsial
Turunan parsial fungsi f(x,y) terhadap
variabel y dengan menganggap
variabel x tetap dinotasikan sebagai :
f ( x, y ) f
fy(x,y) atau atau
y y

Nilai fy(x,y) di titik (xo,yo) adalah fy(xo,yo)

atau f ( xo , yo )
y
AWAL
Orde Lebih Tinggi

  f   f2
f xy     Orde dua
x  y  xy
f xy  f yx
    f    f3
f xxx       Orde tiga
x  x  x   x 3

AWAL
Contoh
f(x,y,z) = (x2+y) cos(yz)
Tentukan : fx ; fy ; fz ; fxy ; fxyz
Jawab :
fx = 2x cos(yz) ;
fy = cos(yz) - z(x2+y) sin(yz)
fz = -y(x2+y) sin(yz)
fxy = -2xz sin(yz)
fxyz = -2x sin(yz) - 2xyz cos(yz)

AWAL
Contoh
Sebuah titik partikel Q bergerak
sepanjang interseksi bola x2 + y2 + z2 = 1
dan bidang datar x = 2/3. Berapa laju z
berubah terhadap y bila Q berada di titik
(2/3, 1/3, 2/3)?
Jawab :
Titik Q di (2/3, 1/3, 2/3) berapa pada bola
bagian atas, sehingga diambil :
z = √(1 – x2 –y2) = f(x,y)

AWAL
 z

1
P(2/3, 1/3, 2/3)

P X2 + y2 + z2 = 1
1/3
2/3 1
x y
1
x

x = 2/3

AWAL
Penyelesaian
Perpotongan bola dan bidang x = 2/3
berupa lingkaran dengan persamaan :
C: z = √(1 – (2/3)2 –y2) atau
C: y2 + z2 = 5/9
(C adalah lingkaran berpusat di (2/3,0,0)
dan berjari-jari √5/9). Semua titik pada
lingkaran mempunyai nilai x = 2/3 atau
tetap.

AWAL
Penyelesaian
Laju perubahan z terhadap y = fy

f y  ( 12 )(1  x 2  y 2 ) 1/ 2 ( 2 y )
y
fy 
1 x2  y2
 1  1
f y ( 23 , 13 )  3
 3

1  ( 2 3 ) 2  ( 13 ) 2 2
3

f y ( 23 , 13 )   1
2

AWAL
 Derivatif Parsial Fungsi
Dinilai Vektor
Fungsi konvensional : z = f(x,y)
Fungsi dinilai vektor :
r(u,v) = x(u,v) ax + y(u,v) ay + z(u,v) az
Turunan parsial :
r x y z
 ax  ay  az
u u u u
r x y z
 ax  a y  az
v v v v
AWAL
Bidang Tangen dan Garis Normal

Bidang Tangen
n
∂r/∂v
Kurve-v
∂r/∂u
z = f(x,y)
Kurve-u

r(u,v) Garis Normal

(0,0,0)
r
: vektor menyinggung kurve  u
u
r
: vektor menyinggung kurve  v
v
AWAL
 Persamaan Bidang Tangen
dan Garis Normal
Pers. bidang tangen yang menyinggung
r(u,v) = x(u,v) ax + y(u,v) ay + z(u,v) az
dapat ditentukan bila satu titik P(xo,yo,zo)
dan vektor normal n diketahui.

ax a y az
r r
n   x
u
y
u
z
u
u v y
x z
v v v

n  Aa x  Ba y  Ca z AWAL
Bila sembarang titik Q(x,y,z) pada
bidang tangen, maka vektor PQ
akan normal pada n, sehingga
berlaku :
PQ • n = 0
<x-xo, y-yo, z-zo> • <A,B,C> = 0
A(x-xo)+B(y-yo)+C(z-zo) = 0
Ax + By + Cz + D = 0 PBT
D = - (Axo+Byo+Czo)

AWAL
Karena vektor n sejajar garis normal dan
garis normal juga melalui titik P(xo,yo,zo),
dan dengan mengambil sembarang titik
R(x,y,z) pada garis normal, maka
PR sejajara n, maka berlaku :
PR = t n
<x-xo, y-yo, z-zo> = t <A,B,C>
atau
x = xo+At ; y = yo+Bt ; z = zo+Ct

AWAL
Contoh
Tentukan persamaan bidang tangen dan
garis normal pada paraboloida :
r(u,v) = u ax + v ay + (u2+v2) az
di u = 1 dan v = 2.

Catatan :
Bentuk konvensional paraboloida tsb
adalah z = x2+y2.

AWAL
Penyelesaian
x = u ; y = v ; z = u2+v2
Titik yang terkait u=1 dan v=2 adalah
P(1,2,5). Titik ini dilalui oleh bidang
tangen dan garis normal.

ax a y az ax a y az
n x
u
y
u
z
u  1 0 2u
x y z 0 1 2v
v v v

nu , v   2u a x  2v a y  a z
n1,2   2 a x  4 a y  a z
AWAL
Penyelesaian
Persamaan bidang tangen (PBT) :
Ax + By + Cz + D = 0
-2x - 4y + z + 5 = 0 ; D = - (-2 -8 + 5) = 5

Persamaan garis normal (PGN) :

x = xo+At ; y = yo+Bt ; z = zo+Ct
x = 1 – 2t ; y = 2 – 4t ; z = 5 + t

AWAL
Persamaan Bidang Tangen dan
Garis Normal Fungsi z =f(x,y)

Vektor normal pada fungsi z = f(x,y)

adalah :
n = <fx, fy, -1>
Sehingga persamaan bidang tangen
melalui titik P(xo,yo,zo) adalah :
fx(xo,yo)(x-xo)+ fy(xo,yo)(y-yo)-(z-zo) = 0

AWAL
Persamaan Bidang Tangen dan
Garis Normal Fungsi z =f(x,y)

Karena garis normal melalui titik

P(xo,yo,zo) dan sejajar vektor normal
n = <fx, fy, -1>
maka PGN :
x=xo+t fx(xo,yo);
y=yo+ tfy(xo,yo);
z=zo- t

AWAL
Contoh
Tentukan persamaan bidang tangen dan
persamaan garis normal pada
paraboloida z = x2+y2 di titik P(1,2,5).

AWAL
Penyelesaian
Vektor normal pada z = x2+y2 adalah :
n(x,y) = <fx, fy, -1> = <2x, 2y, -1>
n(1,2) = <2, 4, -1>
PBT:
fx(x-xo)+ fy (y-yo) - (z-zo) = 0
2(x-1) + 4(y-2) - (z-5) = 0
2x + 4y - z - 5 = 0 atau
-2x - 4y + z + 5 = 0 (sama dg sebelumnya)

AWAL
Penyelesaian
dan persamaan garis normalnya :
x=xo+t fx(xo,yo); y=yo+ tfy(xo,yo); z=zo- t
x = 1 + 2t ; y = 2 + 4t ; z = 5 - t
Dengan perubahan parameter t = - ,
maka PGN menjadi :
x = 1 - 2 ; y = 2 - 4 ; z = 5 + 
(yang terakhir bentuknya sama dg
jawaban sebelumnya).

AWAL