Anda di halaman 1dari 3

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategi

dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data

yang ditetapkan.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,

berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data

dapat dikumpulkan pada setting alamiah, pada laboratorium dengan

metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu

seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber

datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer,

dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber

sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat


dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik

pengumpulan data, maka teknik pengumpualn data dapat dilakukan

dengan obsevasi (pengamatan) interview (wawancara), kuesioner

(angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.

Untuk mengumpulkan data dilapangan dalam rangka menjawab

Fokus penelitian, maka dipergunakan metode pengumpulan data

sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara atau interview adalah bentuk komunikasi verbal jadi

semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi atau

dapat diartikan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

tanya jawab antara peneliti dengan obyek yang diteliti. Dalam metode

ini kreatifitas pewawancara sangat diperlukan karena dapat dikatakan

bahwa hasil interview yang diteliti banyak bergantung pada

kemampuan penyelidik untuk mencari jawaban, mencatat dan

menafsirkan setiap jawaban.


Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu untuk

memperoleh informasi dari teori wawancara. Bagaimana wawancara

dilakukan dalam penelitian kualitatif?

Wawancara dilakukan dangan secara terbuka, diawali dengan

peneliti bisa mengajukan pertanyaan yang tidak berstruktur (karena

pada tahap awal si peneliti sendiri tidak tahu apa yang tidak

diketahuinya. Artinya informan mendapat kebebasan dan kesempatan

untuk mengeluarkan buah pikiran, pandangan, dan perasaannya tanpa

diatur ketat oleh peneliti. Setelah peneliti memperoleh sejumlah

keterangan maka peneliti dapat mengadakan wawancara yang lebih

berstruktur berdasarkan apa yang telah disampaikan informan

tersebut.

Anda mungkin juga menyukai