WAHAM
:Oleh
Qisthi Aulia Khoirunnisa
J2214901070
g. Rentang Respon
WAHAM
A. PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi klien
DO: klien tampak gelisah
DS: klien menyatakan dirinya sebagai seorang nabi
B. Diagnosa keperawatan
Waham
C. Tujuan
a. Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
b. Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
c. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
d. Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
D. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
Sebelum memulai mengkaji pasien dengan waham, saudara harus membina
hubungan saling percaya terlebih dahulu agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan yang harus saudara
lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya adalah:
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Berjabat tangan
3) Menjelaskan tujuan interaksi
4) Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien.
b. Bantu orientasi realita
1) Tidak mendukung atau membantah waham pasien
2) Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
3) Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
4) Jika pasien terus menerus membicarakan wahamnya dengarkan tanpa
memberikan dukungan atau menyangkal sampai pasien berhenti
membicarakannya
5) Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai dengan
realitas.
Latihan II
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“assalamualaikum"
b. Evaluasi validasi
“bagaimana perasaannya saat ini? Bagus!”
“Apakah B sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran abang
c. Kontrak topik
“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?” "
d. Kontrak tempat
Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi B tersebut?
e. Kontrak waktu
“Berapa lama B mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit
tentang hal tersebut?"
2. Kerja
“Apa saja hobby abang? Saya catat ya Bang, terus apa lagi?” “Wah.., rupanya B
pandai main volley ya, tidak semua orang bisa bermain volley seperti itu lho
B”(atau yang lain sesuai yang diucapkan pasien). “Bisa B ceritakan kepada saya
kapan pertama kali belajar main volley, siapa yang dulu mengajarkannya kepada
B, dimana?” “Bisa B peragakan kepada saya bagaimana bermain volley yang baik
itu? Wah..baik sekali permainannya” “Coba kita buat jadual untuk kemampuan B
ini ya, berapa kali sehari/seminggu B mau bermain volley?” “Apa yang B
harapkan dari kemampuan bermain volley ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan B yang lain selain bermain volley?”
3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien
“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan
kemampuan abang?”
2. Evaluasi perawat
b. Tindak lanjut klien
“Setelah ini coba B lakukan latihan volley sesuai dengan jadual yang telah kita
buat ya?”
c. Kontrak yang akan datang
“Besok kita ketemu lagi ya pak?” “Bagaimana kalau nanti sebelum makan
siang? Di kamar makan saja, ya setuju?” “Nanti kita akan membicarakan
tentang obat yang harus B minum, setuju?”
“Bagaimana kalau sekarang B teruskan kemampuan bermain volley
tersebut……
Latihan III
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat siang Pak?
b. Evaluasi validasi
“Bagaimana bang sudah dicoba latihan volleynya? Bagus sekali” "
c. Kontrak topik
“Siang ini kita akan latihan bagaimana cara makan yang baik "
d. Kontrak tempat
Kita latihan langsung di ruang tamu ya..!”
e. Kontrak waktu
Mau berapa lama berbincang-bincangnya? Bagaimana kalau 20 menit?“
2. Kerja
“pak berapa macam obat yang diminum/ Jam berapa saja obat diminum?” “B
perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang” “Obatnya
ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang,
yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini
namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali
sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam”. “Bila nanti setelah minum obat
mulut B terasa kering, untuk membantu mengatasinya bisa banyak minum dan
mengisap-isap es batu”. “Sebelum minum obat ini B dan ibu mengecek dulu label
di kotak obat apakah benar nama B tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang
harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya
sudah benar”
“Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus
diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya B tidak
menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan
dokter”
3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien
“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap tentang obat yang B
minum?. Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”
2. Evaluasi perawat
b. Tindak lanjut klien
"Mari kita masukkan pada jadual kegiatan. Jangan lupa minum obatnya dan
nanti saat makan minta sendiri obatnya pada suster"Jadwal yang telah kita
buat kemarin dilanjutkan ya!”
c. Kontrak yang akan datang
"pak, besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah
dilaksanakan. Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan di tempat sama?
Sampai besok.”
DAFTAR PUSTAKA
Fitria Nita.2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan Srategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta: Salemba Medika.
Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN (Basic Course).
Jakarta: EGC
Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Jiwa. Jakarta: Salemba Medika