Jawaban Diskusi 7 Perekonomian Indonesia
Jawaban Diskusi 7 Perekonomian Indonesia
salah
satu topik berikut.
Sumber :
https://kumparan.com/berita-bisnis/bagaimana-kesiapan-ekonomi-indonesia-dalam-
menghadapi-globalisasi-20Us2RSRHFs/full
2. Ya, sangat di mempengaruhi. Penularan yang sangat cepat dan menimbulkan korban jiwa,
serta upaya mitigasinya yang unprecedented menciptakan perubahan besar pada interaksi di
tingkat individu hingga pada tingkatan institusi/negara. Pembatasan gerak dan interaksi yang
masif membawa konsekuensi pada perekonomian. Kebijakan-kebijakan yang tidak dapat
dihindari seperti lockdown, physical distancing, travel ban/restriction, dan lainnya
menimbulkan konsekuensi turunnya aktivitas ekonomi secara signifikan, yang tentunya
menghasilkan implikasi yang sangat besar.
Ancaman krisis kesehatan dan ekonomi juga menimbulkan gejolak besar di pasar
keuangan di awal masa pandemi. Volatilitas di pasar keuangan global sudah mulai
terasa meningkat di awal penyebaran Covid-19 dipicu kekhawatiran terhadap
dampak ekonomi Tiongkok yang merupakan negara penopang utama pertumbuhan
global. Volatilitas semakin intensif seiring ketika eskalasi Covid-19 terjadi di banyak
negara. CBOE Volatility Index (VIX), sebagai indikator yang menggambarkan
kecemasan investor, sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada
pertengahan Maret 2020, yaitu ketika penyebaran Covid-19 sedang sangat eskalatif
di Eropa dan Amerika Serikat. Kepanikan investor memicu terjadinya capital flight,
dan peralihan permintaan pada aset yang aman seperti emas, US Treasury bonds,
dan mata uang Dollar Amerika (US$). Negara berkembang kembali menjadi yang
paling tersudut pada situasi seperti ini. IMF mengestimasi arus modal keluar dari
pasar keuangan negara emerging markets mencapai US$100 miliar dalam waktu
yang relatif singkat, atau setara dengan 0,4% dari Produk Domestik Bruto atau PDB-
nya, jauh lebih cepat dan dalam serta melebihi periode tekanan lain seperti GFC dan
Taper Tantrum.
Gejolak ekonomi akibat pandemi sudah tergambar pada data realisasi pertumbuhan
ekonomi negara-negara di dunia pada triwulan pertama 2020. Tiongkok, misalnya,
sebagai negara yang sudah berhadapan dengan Covid-19 sejak awal tahun,
mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif 6,8% di triwulan I 2020, meskipun
akhirnya dapat pulih cepat dan menjaga pertumbuhan positif untuk keseluruhan
2020. Untuk pertama kalinya sejak 1992 (statistik pertumbuhan ekonomi Tiongkok
mulai dirilis), negara tersebut mencatatkan kontraksi ekonomi atau pertumbuhan
ekonomi negatif.
Kontraksi yang cukup dalam juga dialami negara-negara yang menjalankan
kebijakan restriksi sangat ketat, seperti negara-negara Eropa. Hanya sedikit negara
yang masih mampu mencapai pertumbuhan ekonomi positif di triwulan I 2020, dan itu
pun pada tingkat yang jauh lebih rendah dibanding sebelumnya. Indonesia, Vietnam,
dan AS menjadi beberapa negara yang berada dalam kategori tersebut.
Di awal tahun 2020 sebelum pandemi terjadi, berbagai pihak masih melihat bahwa tahun
2020 merupakan tahun pemulihan ekonomi global. IMF bahkan memperkirakan Dunia akan
tumbuh 3,3%, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi global pada 2019 yang mencapai
2,9%. Meski sebetulnya masih sangat rentan dipengaruhi berbagai dinamika ekonomi seperti
produktivitas yang turun, proteksionisme dan perang dagang, tapi tidak ada yang menduga
badai ekonomi akan datang dan terjadi akibat isu kesehatan. Covid-19 telah mengubah
wajah sosial ekonomi dunia secara drastis dan mengubah arah perekonomian global yang
semula optimis membaik, menuju resesi.
Sumber :
https://pen.kemenkeu.go.id/in/page/sosialekonomiglobal