Anda di halaman 1dari 17

NAMA : M.

AZZAM ASHAR
NIM : 210431100094
KELAS : C
Nama: M. Azzam Ashar NIM : 210431100094

MODUL II
MODEL MATEMATIS DAN TRANSIENT RESPON

2.1 Tujuan Praktikum


A. Mampu membuat model matematis dari beberapa sistem fisik.
B. Mampu menganalisis respon dari beberapa sistem fisik jika diberikan sinyal uji sebagai
inputnya dengan program matlab.
C. Mampu menganalisa spesifikasi transient respon darisistem orde 1,orde 2 dan orde
banyak.
D. Mampu menganalisa perbedaan transient respon antara sistem orde 1,orde 2 dan orde
banyak.
E. Mempelajari penggunaan matlab untuk melihat transient respon darisuatu sistem fisik

2.2 Dasar Teori


A. Model Matematis
Sebuah model matematis adalah representasi matematika dari suatu sistem atau
fenomena yang ingin dipelajari atau dipahami. Model ini menggunakan persamaan
matematika untuk menggambarkan hubungan antara variabel-variabel yang terlibat
dalam sistem tersebut. Dalam konteks ini, model matematis digunakan untuk
menganalisis dan memprediksi perilaku sistem secara kuantitatif.
Model matematis dapat berbentuk persamaan diferensial, persamaan aljabar, atau
kombinasi keduanya. Model ini dapat digunakan untuk mempelajari berbagai macam
sistem, seperti sistem fisika, ekonomi, biologi, atau sosial. Pada dasarnya, model
matematis mencoba menyederhanakan kompleksitas sistem dengan merumuskan
hubungan matematika yang menggambarkan fenomena yang diamati
Model matematis adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan sistem atau
fenomena nyata dalam bentuk persamaan matematika. Tujuannya adalah untuk
menyederhanakan kompleksitas sistem agar dapat dipahami dan dianalisis dengan
menggunakan alat matematika yang sudah teruji. Model matematis terdiri dari
beberapa elemen utama, yaitu:
Nama: M. Azzam Ashar NIM : 210431100094

1. Variabel: Variabel adalah simbol-simbol yang digunakan untuk mewakili


ukuran atau jumlah yang dapat berubah dalam sistem. Variabel ini bisa berupa
waktu, posisi, kecepatan, temperatur, tekanan, atau variabel lainnya yang
relevan dengan sistem yang sedang dipelajari.
2. Persamaan Matematika: Persamaan matematika menggambarkan hubungan
matematis antara variabel-variabel yang ada dalam sistem. Persamaan ini dapat
berbentuk persamaan diferensial, persamaan aljabar, atau kombinasi keduanya.
Persamaan ini didasarkan pada prinsip-prinsip fisika, hukum-hukum alam, atau
model matematika yang sesuai dengan sistem yang sedang dipelajari.
➢ Persamaan Diferensial: Persamaan diferensial menggambarkan hubungan
antara variabel dan turunan-turunan mereka terhadap waktu atau variabel
lainnya. Persamaan diferensial ini dapat berbentuk persamaan diferensial
biasa (ordinary differential equation/ODE) jika hanya melibatkan satu
variabel independen atau persamaan diferensial parsial (partial differential
equation/PDE) jika melibatkan beberapa variabel independen.
➢ Persamaan Aljabar: Persamaan aljabar menggambarkan hubungan antara
variabel-variabel tanpa melibatkan turunan-turunan mereka. Persamaan
aljabar ini sering digunakan dalam analisis statis atau sistem yang tidak
melibatkan perubahan terhadap waktu.
3. Parameter: Parameter adalah konstanta-konstanta dalam persamaan
matematika yang mempengaruhi perilaku sistem. Parameter ini dapat
mencerminkan sifat fisik sistem, kondisi awal, atau faktor-faktor lain yang
mempengaruhi sistem.
4. Kondisi Awal dan Kondisi Batas: Kondisi awal adalah nilai-nilai variabel pada
saat awal waktu yang ditentukan dalam sistem. Kondisi batas adalah nilai-nilai
variabel pada titik-titik atau wilayah-wilayah tertentu dalam sistem yang
diberikan sebagai batasan[1].
Model matematis digunakan untuk menganalisis perilaku sistem secara kuantitatif.
Dengan memasukkan nilai-nilai variabel awal, parameter, dan kondisi batas yang
sesuai ke dalam persamaan matematis, kita dapat mempelajari bagaimana sistem
Nama: M. Azzam Ashar NIM : 210431100094

tersebut berubah seiring waktu, mengidentifikasi titik-titik kritis, menganalisis


stabilitas sistem, memprediksi respons terhadap input tertentu, dan banyak lagi.
Model matematis juga dapat digunakan untuk simulasi komputer, di mana
persamaan matematis diimplementasikan dalam bentuk algoritma yang dijalankan
pada komputer untuk memperoleh solusi numerik dan visualisasi hasilnya. Ini
memungkinkan kita untuk melakukan eksperimen virtual, memprediksi perilaku
sistem dalam skenario yang berbeda, dan mendapatkan wawasan yang berharga
sebelum mengimplementasikan perubahan pada sistem fisik secara nyata.
B. Transient Respon
Transient respon mengacu pada perilaku sementara suatu sistem setelah
mengalami perubahan atau gangguan pada kondisi awalnya. Dalam konteks sistem
dinamis, transient respon menggambarkan bagaimana sistem merespons terhadap
perubahan tiba-tiba pada input atau kondisi awalnya. Transient respon sering kali
ditandai dengan adanya osilasi atau fluktuasi yang terjadi sebelum sistem mencapai
kestabilan atau steady state. Perilaku transient ini biasanya terjadi karena inersia sistem
atau efek-efek lain yang mempengaruhi respons sistem terhadap perubahan.
Dalam analisis sistem, transient respon sangat penting karena dapat memberikan
informasi tentang kestabilan, kecepatan konvergensi, dan karakteristik lain dari sistem.
Dengan memahami transient respon, kita dapat merancang dan mengoptimalkan
sistem untuk mencapai performa yang diinginkan dalam waktu yang sesingkat
mungkin. Transient respon dapat dianalisis menggunakan model matematis sistem
yang tepat. Model ini dapat digunakan untuk memprediksi dan mengukur karakteristik
transient seperti overshoot (kelebihan respons), settling time (waktu pengendapan),
dan waktu pendekatan ke steady state[2].
Transient respon adalah perilaku sementara suatu sistem setelah mengalami
perubahan pada input atau kondisi awalnya. Ini terjadi ketika sistem tidak berada
dalam keadaan kesetimbangan dan merespons secara dinamis terhadap perubahan
tersebut sebelum mencapai keadaan stabil atau steady state[3].
Transient respon seringkali ditandai oleh fluktuasi atau osilasi dalam variabel-
variabel sistem seiring waktu. Respons ini dapat berupa perubahan nilai yang cepat,
naik turun, atau berosilasi sebelum akhirnya mencapai keseimbangan. Lamanya
Nama: M. Azzam Ashar NIM : 210431100094

transient respon dapat berbeda-beda tergantung pada sifat sistem yang sedang
dipelajari. Ada beberapa karakteristik umum dalam transient respon yang penting
untuk dipahami, antara lain:
1. Overshoot (Kelebihan Respons): Overshoot terjadi ketika nilai variabel sistem
melebihi nilai setpoint atau nilai kesetimbangan yang diinginkan. Hal ini
sering terjadi pada sistem yang responsif dan dapat menyebabkan fluktuasi
yang berlebihan sebelum mencapai keadaan stabil. Overshoot dapat terlihat
dalam bentuk puncak atau lonjakan pada grafik respons sistem.
2. Waktu Pendekatan (Rise Time): Waktu pendekatan mengacu pada waktu yang
dibutuhkan oleh sistem untuk mencapai nilai mendekati setpoint atau nilai
kesetimbangan setelah terjadinya perubahan input atau kondisi awal. Waktu
pendekatan adalah indikator kecepatan respons sistem dalam mencapai
keadaan stabil. Semakin singkat waktu pendekatan, semakin responsif sistem
terhadap perubahan.
3. Waktu Pengendapan (Settling Time): Waktu pengendapan adalah waktu yang
dibutuhkan oleh sistem untuk mencapai keadaan stabil dengan toleransi
tertentu setelah terjadi perubahan. Toleransi ini biasanya ditentukan sebagai
selisih maksimum antara nilai setpoint dan nilai aktual sistem. Waktu
pengendapan memberikan informasi tentang kestabilan sistem dan seberapa
cepat sistem mencapai keseimbangan setelah terjadinya perubahan.
4. Osilasi (Oscillation): Osilasi terjadi ketika nilai variabel sistem naik turun
secara berulang dengan amplitudo tertentu sebelum akhirnya mencapai
keadaan stabil. Osilasi dapat terjadi pada sistem yang memiliki kekuatan
restoratif atau dampak yang kuat. Osilasi ini dapat mempengaruhi kestabilan
dan kinerja sistem dalam jangka panjang[2].
Untuk menganalisis transient respon, model matematis sistem dapat digunakan.
Dengan memasukkan perubahan input atau kondisi awal ke dalam persamaan
matematis yang relevan, kita dapat memprediksi dan memahami perilaku sementara
sistem sebelum mencapai keadaan stabil. Analisis numerik atau simulasi komputer
juga dapat dilakukan untuk memvisualisasikan dan memperoleh informasi lebih lanjut
tentang transient respon dalam skenario yang berbeda.
Nama: M. Azzam Ashar NIM : 210431100094

Transient respon sangat penting dalam banyak aplikasi, seperti dalam sistem
kontrol, komunikasi, elektronika, dan lain-lain. Memahami transient respon membantu
dalam merancang sistem yang responsif, stabil, dan memiliki kinerja yang baik dalam
menghadapi perubahan dan gangguan yang terjadi.
C. MATLAB
MATLAB (Matrix Laboratory) adalah lingkungan komputasi dan bahasa
pemrograman yang dikembangkan oleh MathWorks. MATLAB dirancang khusus
untuk analisis numerik, komputasi matematika, visualisasi data, dan pemodelan.
Dengan menggunakan MATLAB, pengguna dapat melakukan berbagai tugas seperti
pengolahan sinyal, pemrosesan gambar, analisis statistik, simulasi, desain kontrol, dan
banyak lagi. Berikut adalah beberapa fitur utama dari MATLAB:
1. Lingkungan Pemrograman: MATLAB menyediakan lingkungan
pemrograman interaktif yang mudah digunakan. Pengguna dapat
menjalankan perintah dan skrip MATLAB secara langsung dalam command
window. Selain itu, MATLAB juga memiliki Editor untuk menulis dan
menyimpan skrip MATLAB dalam file M-file.
2. Bahasa Pemrograman: MATLAB menggunakan bahasa pemrograman yang
mirip dengan bahasa Inggris. Ini membuatnya mudah dipelajari dan
digunakan oleh pemula. Bahasa pemrograman MATLAB mendukung
struktur kontrol seperti percabangan (if-else), perulangan (for, while), serta
fungsi dan prosedur.
3. Operasi Matriks: MATLAB dirancang dengan fokus pada manipulasi
matriks. Dalam MATLAB, matriks adalah struktur data utama dan sebagian
besar operasi matematika diterapkan pada matriks. MATLAB menyediakan
berbagai fungsi untuk melakukan operasi matriks seperti perkalian,
penjumlahan, invers, dan dekomposisi matriks.
4. Fungsi dan Pustaka: MATLAB dilengkapi dengan berbagai fungsi
matematika yang siap pakai. Fungsi-fungsi ini mencakup berbagai topik
seperti aljabar linear, analisis numerik, statistik, pemrosesan sinyal,
optimasi, dan banyak lagi. Selain itu, MATLAB juga mendukung pustaka
Nama: M. Azzam Ashar NIM : 210431100094

tambahan yang memungkinkan pengguna memperluas fungsionalitas


MATLAB.
5. Simulink: MATLAB juga memiliki alat yang disebut Simulink yang
digunakan untuk pemodelan dan simulasi sistem dinamis. Simulink
menggunakan pendekatan berbasis blok untuk membangun model sistem
dengan menggabungkan blok-blok yang mewakili komponen sistem dan
menghubungkannya[4].
Dalam kesimpulan, MATLAB adalah lingkungan pemrograman dan
komputasi numerik yang populer dan kuat. Dengan fokus utama pada manipulasi
matriks, MATLAB memberikan pengguna kemampuan untuk melakukan pemrosesan
data, analisis matematika, pemodelan, dan simulasi sistem dengan mudah. Kelebihan-
kelebihan utama MATLAB meliputi lingkungan pemrograman interaktif, bahasa
pemrograman yang mudah dipelajari, operasi matriks yang efisien, fungsi matematika
yang lengkap, visualisasi data yang kuat, serta dukungan untuk berbagai aplikasi
spesifik.
Nama: M. Azzam Ashar NIM : 210431100094

2.3 Alat dan Bahan


a. Modul praktikum
b. Laptop
c. Perangkat lunak matlab

2.4 Langkah Percobaan


a. Membuka dan menyalakan PC atau laptop
b. Buka aplikasi Matlab
c. Lakukan percoban sesuai dengan percobaan praktikum pada modul
d. Lakukan perhitungan manual seperti yang ada pada modul
e. Tulis hasil yang telah dipraktikan dalam hasil percobaan
f. Rangkaian orde-1 a
• C = 0,25f
• R = 2 Ohm
Rangkaian orde-1 b
• C = 3,2f
• R = 1 Ohm
Rangkaian orde-2 a
• L=2H
• C=1f
• R = 1,5 Ohm
Rangkaian orde-2 b
• L=2H
• C=1f
• R = 0,5 Ohm
g. Tuliskan fungsi alih yang didapat pada hasil percobaan
h. Tulis program pada MATLAB untuk mencari orde-1 dan orde-2
>> num=[ ]; den=[ ];
>> Gs=tf(num,den); % Pembuat fungsi alih
>> step (num,den);
>> title('STEP RESPON');grid;
Nama: M. Azzam Ashar NIM : 210431100094

>> xlabel('waktu (detik)');


>> ylabel('Vo(s)');
i. Cari nilai transient respon dari gelombang yang dihasilkan dari fungsialih dan tulis hasil
pada hasil percobaan :
● Rangkaian orde 1 :
a) Tr = …..
b) Ts = ….
c) Tp = ....
● Rangkaian orde 2 :
d) 1. Tr = …..
e) 2. Tp = …..
f) 3. Ts = …..
g) 4. Fv = ….
j. Pada simulink matlab buat proses transient respon seperti gambar dibawah :
● Rangkaian orde-1

● Rangkaian orde-2

k. Analisa proses tersebut pada hasil percobaan


2.6 Hasil Percobaan
LEMBAR PENGAMATAN MODUL 2

Nama Praktikan : M. Azzam Ashar


Nama Asprak : Moh. Nur Ilhami Fajri Santoso

A. Rangkaian Orde 1

Spesifikasi Transient Respon


NO Fungsi Alih G(s)
Tr Tx

1
1 𝐺(𝑠) = 1,1 1,96
0,5𝑠 + 1

1
2 𝐺(𝑠) = 7,03 12.5
3,2𝑠 + 1

B. Rangkaian Orde 2

Spesifikasi Transient Respon


NO Fungsi Alih G(s)
Tr Tp Tx Fv

1
1 𝐺(𝑠) = 2,4 5,28 8,17 1
2𝑠 2 + 1,5𝑠 + 1

1
2 𝐺(𝑠) = 1,69 4,42 28,5 1
2𝑠 2 + 0,5𝑠 + 1
Nama: M. Azzam Ashar NIM : 210431100094

b. Analisa
Pada modul kedua praktikum sistem kendali, kami fokus belajar tentang model
matematika dan respons transien. Selama percobaan, kami melakukan pengamatan yang
relevan terkait pencarian fungsi transfer. Dalam hal ini, kami menggunakan dua metode yang
berbeda. Pada percobaan pertama, kami melakukan perhitungan secara manual dengan
menggunakan tangan, sementara pada percobaan kedua, kami mengadopsi perangkat lunak
MATLAB untuk mensimulasikan perhitungan. Kedua metode tersebut sangat berharga
dalam memperdalam pemahaman tentang fungsi transfer dan respons transien yang terkait
dengan sistem dinamik. Kami berharap temuan menarik yang kami dapatkan dari percobaan
ini akan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa
depan. Dalam rangkaian percobaan ini, kami menguji dua jenis rangkaian, yaitu rangkaian
orde satu (deret 1) dan rangkaian orde dua (deret 2). Untuk rangkaian orde satu, kami
berhasil menemukan fungsi transfer G(s) = 1/(0,5s + 1) berdasarkan rumus yang kami buat
dalam percobaan. Fungsi transfer ini mempengaruhi respons transien dengan parameter Tr
= 1,1; Ts = 1,96; dan Tp = 3. Selanjutnya, pada rangkaian orde dua (deret 2), kami
menemukan fungsi transfer G(s) = 1/(3,2s^2 + s + 1). Respons transien rangkaian ini
memiliki parameter Tr = 7,03; Ts = 12,5; dan Tp = 20. Semua fungsi transfer yang kami
peroleh kemudian kami simulasi menggunakan perangkat lunak MATLAB dengan
menggunakan fungsi atau modul yang serupa dengan yang ada dalam Library SIMULINK.
Kami juga melakukan pengujian pada rangkaian orde kedua dengan nomor 1, dengan fungsi
transfer G(s) = 1/(2s^2 + 1,5s + 1). Respons transien rangkaian ini memiliki parameter Tr =
2,4; Ts = 5,28; Tp = 8,17; dan Fv = 1. Selain itu, kami juga melakukan pengujian pada
rangkaian orde kedua dengan nomor 2, dengan fungsi transfer G(s) = 1/(2s^2 + 0,5s + 1).
Respons transien rangkaian ini memiliki parameter Tr = 1,69; Tp = 4,42; Ts = 28,5; dan Fv
= 1. Berdasarkan hasil percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan perangkat lunak
MATLAB dan Library SIMULINK sangat membantu dalam melakukan simulasi fungsi
transfer. Dalam pembelajaran rangkaian elektronika, selain memahami model matematika,
pemahaman tentang respons transien juga sangat penting untuk memperdalam pengetahuan
kita. Hal ini memiliki aplikasi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan.
Selama pengujian respons transien, kami dapat mengamati bahwa respons terhadap sinyal
Nama: M. Azzam Ashar NIM : 210431100094

masukan dapat berlangsung lebih cepat, dan begitulah analisa dari saya pribadi selaku
praktikan.
Orde 1
a.

b.

Orde 2
a.

b.
Nama: M. Azzam Ashar NIM : 210431100094

2.6 Tugas Modul


1) Pertanyaan
a) Carilah model matematis dari rangkaian dibawah ini serta cari fungsi
alih nya !

b) Bagaimana respon transient dari soal pertama, jika inputan unit step
function dengan ketentuan R=10 OHM, C= 0,1 L1=10 H L2=5H ?
Tentukan juga kinerja peralihannya (Tp, Tr, Ts dan %OS) ?
c) Analisalah hasil respon transient yang diperoleh!
2) Jawaban
𝑑1
a) 𝑒(𝑡) = 𝑅1 + 𝐿1 + 𝑒0 … … (1)
𝑑𝑡

𝑑1
𝑒(0) = + 𝐿2 … … (2)
𝑑𝑡
𝑑𝑒𝑣
𝐼𝑐 = 𝐼1 (𝑡) − 𝐼2 (𝑡) = 𝑐
𝑑𝑡
Laplace
𝑐 (𝑠)
𝑒0 (𝑠) − 𝑠𝐿2 = 𝐼2 (𝑠) = 0 … (1) → 𝐼2 (𝑠) =
𝑠 𝐼2
𝐼1 (𝑠) − 𝐼2 (𝑠) = 𝑠𝐿𝑒0 (𝑠)
𝐸(𝑠) = (𝑅 + 𝑠𝐿1 ) 𝐼1 (𝑠) + 𝐸0 (𝑠)
𝐸(𝑠) − 𝐸0 (𝑠)
𝐼1 (𝑠) =
𝑅 + 𝑠𝐿1
𝐸(𝑠) − 𝐸0 (𝑠) 𝐸0 (𝑠)
− = 𝑠𝐿𝑒0 (𝑠)
𝑅 + 𝑠𝐿1 𝑠𝐿2
𝑠𝐿2 (𝑠) − 𝑠𝐿2 𝐸0 (𝑠) − (𝑅 + 𝑠𝐿1 )𝐸0 (𝑠)
= 𝑠𝐿𝑒0 (𝑠)
(𝑅 + 𝑠𝐿1 )𝑠𝐿2
Nama: M. Azzam Ashar NIM : 210431100094

𝑠𝐿𝑒0 (𝑠)(𝑅 + 𝑠𝐿1 )𝑠𝐿2 = 𝑠𝐿2 (𝑠) − 𝑠𝐿2 𝐸0 (𝑠) − (𝑅 + 𝑠𝐿1 )𝐸0 (𝑠)
𝑠𝐿2 𝐸0 (𝑠) = (𝑅3(𝐼1 + 𝐿2 ))𝐸0 (𝑠) = (𝑅 + 𝐿1 )(𝑠 2 (2)𝐸0 (𝑠))
𝑠𝐿2 𝐸0 (𝑠) = [𝑠 2 𝐿2 (𝑅 + 𝑠𝐿1 ) + 3(𝐿1 + 𝐿2 ) + 𝑅]𝐸0 (𝑠)
𝐸0 (𝑠) 𝑠𝐿2 𝑠𝐿2
= 2 = 3 2
𝐸0 𝑠 𝐿2 (𝑅 + 3𝐿1 ) + 3(𝐼1 + 𝐿2 ) + 𝑅 𝑠 𝐿1 𝐿2 𝑐𝑡𝑠 𝐿2 𝐶𝑅 + 𝑠(𝐼1 + 𝐿2 ) + 𝑅

𝑠𝐿2
b) 𝐹 (𝑠) =
𝑠3 𝐿1 𝐿2 𝑐𝑡𝑠2 𝐿2 𝐶𝑅+𝑠(𝐼1 +𝐿2 )+𝑅
5𝑠
𝐹(𝑠) =
(10 × 5 × 0,1)𝑠 3 + (5 × 0,1 × 10)𝑠 2 + (10 + 5)𝑠 + 10
5𝑠
𝐹(𝑠) =
5𝑠 3 + 5𝑠 2+ 15𝑠 + 10
setelah digunakan matlab didapatkan Tp = 6,38 ; Tr = 1,25 ; Ts = 20 ; %0s
= 15,4
c) Dari respon transient yang didapatkan banyak terjadi overshoot, dimana respon
sistem ini merupakan respon transient dari orde 3.
Nama: M. Azzam Ashar NIM : 210431100094

2.7 Penutup
a. Kesimpulan
Pada praktikum modul kedua tentang model matematis dan respons transien,
kami mempelajari metode matematis sebagai pendekatan untuk menyelesaikan masalah
atau menjelaskan fenomena dengan menggunakan pemikiran logis dan struktur
matematika. Teknik matematis melibatkan pemodelan, manipulasi simbol matematika,
dan penerapan prinsip-prinsip matematika untuk mendapatkan solusi yang akurat atau
penjelasan yang tepat. Metode matematis yang digunakan dapat bervariasi, tergantung
pada karakteristik masalah yang ingin diselesaikan dan alat matematika yang paling
relevan. Selain itu, kami juga mempelajari tentang respons transien, yang merujuk pada
perubahan sementara dalam sistem setelah menerima input atau rangsangan. Respons
transien ini digunakan untuk menjelaskan bagaimana sistem bereaksi terhadap
perubahan tiba-tiba dalam input atau kondisi awal. Dalam konteks matematika dan
sistem dinamis, respons transien dapat digunakan untuk mempelajari perilaku sistem
setelah terjadi perubahan kondisi awal atau input. Dalam percobaan kami, kami
menggunakan respons transien untuk mempelajari sistem elektronik, di mana kami
mengamati bagaimana tegangan atau arus dalam rangkaian berubah setelah terjadi
perubahan input seperti pulsa atau sinyal. Kami juga menggunakan analisis respons
transien dengan menggunakan persamaan diferensial untuk memodelkan hubungan
antara variabel yang berubah seiring waktu. Sebagai contoh, kami menerapkan
persamaan diferensial dalam rangkaian RC (resistor-kapasitor) sederhana untuk
menjelaskan perubahan tegangan pada kapasitor seiring waktu setelah tegangan input
diberikan. Dalam percobaan kami, kami menggunakan perangkat lunak MATLAB,
yang memiliki ciri-ciri dan potensi yang sangat luas. Disarankan untuk mempelajari
MATLAB secara mendalam melalui dokumen resmi, tutorial online, atau kursus
MATLAB untuk meningkatkan pemahaman tentang penggunaan yang lebih maju dan
kompleks. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang MATLAB, kami dapat
memanfaatkannya secara lebih efektif dalam simulasi dan analisis fungsi transfer serta
respons transien.
b. Saran
Nama: M. Azzam Ashar NIM : 210431100094

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada asisten praktikum dan dosen
pengampu praktikum kali ini. Baik asisten praktikum maupun dosen telah memberikan
ilmu dan bimbingan yang berharga selama praktikum dan penulisan laporan praktikum
ini. Penulis menghargai kemurahan hati mereka dalam berbagi pengetahuan dan
membantu kami memahami materi praktikum dengan baik. Namun, penulis ingin
memberikan saran terkait penjelasan materi mengenai penggunaan software MATLAB.
Meskipun materi yang telah disampaikan cukup baik, penulis berharap penjelasan dapat
diperluas dan diperinci. Kami menginginkan penjelasan yang lebih terperinci tentang
langkah-langkah penggunaan MATLAB, termasuk tampilan antarmuka pengguna,
fungsionalitas, dan fitur-fitur penting yang dapat digunakan dalam simulasi. Dengan
penjelasan yang lebih detail, kami yakin akan lebih memahami penggunaan MATLAB
dan dapat mengaplikasikannya dengan mudah. Contoh penggunaan MATLAB dalam
simulasi sistem kendali atau respons transien juga akan sangat membantu kami dalam
mempelajari aplikasi tersebut. Terima kasih atas perhatian dan dukungannya.
Nama: Tetwoko Albar Imamy Ghofar NIM : 210431100060

Daftar Pustaka

[1] AnsYusuf, C., & Saputra, D. I. (2020). Optimasi Kendali Suhu pada Sistem Nirkabel
Penetasan Telur Berbasis PI dan PI Anti Windup. Jurnal Otomasi Kontrol dan
Instrumentasi, 12(2), 79-101.
[2] Fajrianto, M. R., Wahyudi, W., & Sudjadi, S. (2017). PERANCANGAN
KONTROLER FUZZY MODEL REFERENCE LEARNING CONTROL (FMRLC)
BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 SEBAGAI KENDALI MOTOR
BRUSHLESS DC (BLDC). Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 6(4), 597-604.
[3] Martha, K. P. T. (2018). Analisa Gangguan Transient Response Dan Harmonisa
Pada Sistem Kelistrikan Kapal Tanker Dengan Simulasi (Doctoral dissertation, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember).
[4] Laalobang, S., Warsito, A., & Pingak, R. K. (2021). Analisa Respon Steady dan
Transient pada Sistem Mekanik Pegas Ganda serta Terapan Metode PID Memanfaatkan
Transformasi Laplace dan Simulink Matlab. Magnetic: Research Journal of Physics and It’s
Application, 1(1), 1-5.

Anda mungkin juga menyukai