Anda di halaman 1dari 7

Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Lompat Kelinci Pada Anak Kelompok A Di

TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN


LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA
MOJOAGUNG JOMBANG

Imarotul Rozia
Jurusan PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,Email: imarozia@gmail.com

Nurul Khotimah
Jurusan PG-PAUD,Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,Email: nurulkhotimah@unesa.ac.id

Abstrak

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan motorik kasar anak
melalui permainan lompat kelinci pada anak kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang.
Subyek penelitian adalah anak usia 4-5 tahun di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang dengan jumlah 16
anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini
menggunakan statistik deskriptif yaitu berdasarkan analisis refleksi pada siklus. Hasil dari penelitian ini pada
siklus I, aktivitas guru menunjukkan persentase 71,88% kemudian pada siklus II meningkat menjadi 87,5%%.
Aktivitas anak pada siklus I sebesar 71,88 % meningkat menjadi 90,63 % pada siklus II. Nilai rata-rata
kemampuan motorik kasar siklus I tingkat perkembangannya memperoleh persentase sebesar 62,5 % dan pada
siklus II meningkat menjadi 81,25 %. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan lompat kelinci pada anak kelompok A di TK
Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang.
Kata kunci : Kemampuan Motorik Kasar, Permainan Lompat Kelinci.

Abstract

This classroom action research aims to describe the increase in gross motor abilities of children through rabbit
jumping games in A group children in the Kindergarten of Integrated Ceria Mojoagung Jombang. The subjects
were children aged 4-5 years in Kindergarten Islamic Integrated Mojoagung Jombang with 16 children. Data
collection techniques use observation and documentation. Technique of data analysis this research use
descriptive statistic that is based on analysis of reflection on cycle. Results from this research in cycle I, teacher
activity showed percentage of 71,88% then in cycle II increased to 87,5 %%. The activity of children in cycle I
was 71.88% increased to 90.63% in cycle II. The average value of gross motor abilities of cycle I of development
rate obtained percentage of 62.5% and in cycle II increased to 81.25%. Based on the above description it can be
concluded that there is an increase in gross motor abilities of children through rabbit jump games in children
group A in the Islamic Kindergarten Integrated Ceria Mojoagung Jombang.
Keywords: Gross Motor Skill, Rabbit Jumping Game.

PENDAHULUAN

Motorik kasar diperlukan dalam melaksanakan melibatkan otot-otot besar anak yang bekerja, seperti
aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, berlari, saat anak sedang berjalan, berjinjit, melompat, dan
melompat dan melempar. Sujiono (2008: 1.3) berlari.
berpendapat motorik merupakan semua gerakan yang Melihat kenyataan bahwa fisik motorik anak usia
mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh. dini masih dapat dikembangkan, seharusnya pendidik
Perkembangan motorik anak usia dini berhubungan memaksimalkan perannya untuk mengembangkan
dengan perkembangan motorik anak dan fisik motorik anak usia dini tersebut. Untuk program
berhubungan dengan kemampuan gerak anak. pengembangan keterampilan motorik anak usia dini
Kemampuan motorik anak dapat dilihat dari berbagai seringkali terabaikan atau dilupakan oleh guru
gerakan dan permainan yang dilakukan setiap hari. sendiri. Hal ini lebih dikarenakan pembelajaran untuk
Masa kemampuan motorik anak usia dini terkait erat fisik motorik kasar jarang dilaksanakan.
dengan aktivitas yang dilakukan anak. Anak yang Sesungguhnya pengembangan keterampilan motorik
banyak melakukan aktivitas fisik, kemampuan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
motorik kasarnya akan berkembang dengan baik, kehidupan anak usia dini. Jadi perlu dikembangkan
pertumbuhan anak juga akan optimal. Motorik kasar sebuah program pengembangan keterampilan motorik

1
Jurnal PAUD Teratai, Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017

anak usia dini, khususnya para pendidik dapat membentuk gerak dasar seperti kekuatan, kelincahan,
memahami dan mampu menerapkan pembelajaran kelentukan pada siswa (Bujang dan Cahyani, 2014).
fisik motorik kepada anak. Permainan lompat kelinci adalah bentuk latihan
Perkembangan motorik pada anak usia Taman dasar yang berorientasikan pada unsur permainan
Kanak-kanak adalah anak belajar untuk bisa terampil meniru lompatan binatang kelinci. Proses
menggerakkan anggota tubuh, baik motorik halus pembelajaran lompat kelinci bertujuan untuk
maupun motorik kasar. Pada usia 5 tahun motorik membentuk gerak dasar seperti kekuatan, kelincahan,
anak mengalami perkembangan sangat pesat seperti kelentukan pada siswa (Bujang dan Cahyani, 2014).
mengisi gelas dengan air, menggambar, dan Adapun menurut Pramono, dkk., (2010:35), lompat
mewarnai (Sumantri, 2005: 96). kelinci adalah gerakan menirukan kelinci melompat.
Standar isi tentang tingkat pencapaian Caranya dengan menekuk kedua kaki, badan
perkembangan anak kelompok A pada aspek dicondongkan ke depan, kedua tangan lurus ke
perkembangan motorik kasar harus mampu depan, dan melompat ke depan sejauh 8 lompatan.
menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, Adapun pelaksanaan permainan lompat kelinci dalam
pesawat terbang, dan melakukan gerakan melompat, penelitian ini adalah sebanyak 3 lompatan setinggi
meloncat, dan berlari secara terkoordinasi (Lampiran 15-20 cm.
I Permendikbud nomor 137 tahun 2014: 21). Kondisi Penelitian yang relevan dilakukan oleh Apriani
tersebut menunjukkan bahwa anak usia 4-5 tahun (2012) diperoleh hasil bahwa dari siklus I dan siklus
atau kategori TK kelompok A harus sudah mampu II menunjukkan peningkatan pada persentase serta
melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari ketuntasan, artinya penerapan permainan tradisional
secara terkoordinasi. engklek dapat meningkatkan kemampuan motorik
Berdasarkan hasil observasi pada anak kasar anak kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik
Kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Sidoarjo. Penelitian Apriani (2012), dijadikan dasar
Jombang pada tanggal 28 Nopember 2016 yang dalam penelitian ini karena sama-sama bertujuan
sedang melakukan kegiatan melompat, kegiataan meningkatkan kemampuan motorik kasar, sama-sama
yang dilakukan yaitu lompat dari tegel satu ke tegel menggunakan metode permainan dan sama-sama
yang di depannya secara horizontal. Ketika anak menggunakan penelitian tindakan kelas untuk
melakukan kegiatan melompat, masih ditemukan 8 memperbaiki pembelajaran guru dan kinerja guru,
anak atau 50% dari 16 anak, kurang baik melakukan sehingga kemampuan anak menjadi lebih baik
lompatan, anak kesulitan untuk melompat dari tegel termasuk kemampuan motorik kasar anak.
satu ke satunya, anak dibantu oleh guru. Tumpuan Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan
kaki anak yang belum kuat dan anak belum mampu masalah dalam penelitian ini adalah : a.
mempertahankan tubuh anak setelah melakukan bagaimanakah aktivitas guru dalam pembelajaran
lompatan. Kemampuan anak melompat seharusnya kemampuan motorik kasar anak melalui permainan
sudah dikuasai sesuai dengan indikator dapat lompat kelinci pada anak kelompok A di TK Islam
mengkoordinasikan tubuh untuk dilatih kekuatan dan Terpadu Ceria Mojoagung Jombang? , b.
keseimbangan. bagaimanakah aktivitas anak dalam pembelajaran
Selain hal-hal di atas keseimbangan dalam kemampuan motorik kasar anak melalui permainan
melompat pada anak kelompok A di TK Islam lompat kelinci pada anak kelompok A di TK Islam
Terpadu Ceria Mojoagung Jombang yang kurang Terpadu Ceria Mojoagung Jombang? , c.
juga disebabkan pembelajaran yang kurang bervariasi bagaimanakah peningkatan kemampuan motorik
atau menyenangkan dapat menyebabkan anak kurang kasar anak melalui permainan lompat kelinci pada
antusias dalam mengikuti pembelajaran motorik anak kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria
kasar sehingga dapat menghambat perkembangan Mojoagung Jombang?
motoriknya, oleh karenanya kemampuan motorik Adapun tujuan penelitian ini adalah : a. untuk
kasar anak perlu dikembangkan dengan berbagai mendeskripsikan aktivitas guru dalam pembelajaran
aktivitas yang merangsang anak untuk terlibat secara kemampuan motorik kasar anak melalui permainan
langsung dalam pembelajaran. Untuk meningkatkan
lompat kelinci pada anak kelompok A di TK Islam
kemampuan motorik kasar anak perlu dilakukan
tindakan penelitian kelas dengan menerapkan Terpadu Ceria Mojoagung Jombang, b. untuk
permainan lompat kelinci. Dipilihnya lompat kelinci mendeskripsikan aktivitas anak dalam pembelajaran
disebabkan karena di TK Islam Terpadu Ceria kemampuan motorik kasar anak melalui permainan
Mojoagung Jombang biasanya dilakukan dengan lompat kelinci, c. untuk mendeskripsikan
melompat dari tegel satu ke tegel yang lainnya, peningkatan kemampuan motorik kasar anak melalui
sedangkan permainan lompat kelinci berbeda anak permainan lompat kelinci pada anak kelompok A di
diminta memperagakan gerakan kelinci yang sedang
TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang.
melompat-lompat. Kegiatan ini diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Sujiono (2009:13) menyatakan bahwa motorik
Proses pembelajaran lompat kelinci bertujuan untuk kasar adalah kemampuan yang membutuhkan

2
Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Lompat Kelinci Pada Anak Kelompok A Di
TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang

koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. METODE


Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot-otot Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
besar seperti otot tangan, otot kaki dan seluruh tubuh (classroom action research) di TK Islam Terpadu
anak. perkembangan motorik kasar anak lebih dulu Ceria Mojoagung Jombang yang berupaya
memberikan gambaran secara sistematis dan akurat
dari pada motorik halus, misalnya anak akan lebih
serta dapat mengungkapkan adanya Peningkatan
dulu memegang benda-benda yang ukuran besar dari Kemampuan Motorik kasar melalui permainan
pada ukuran yang kecil. Karena anak belum mampu lompat kelinci Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di TK
mengontrol gerakan jari-jari tangannya untuk Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang.
kemampuan motorik halusnya, seperti meronce, Menurut Arikunto, (2009: 16), secara garis besar
menggunting dan lain-lain. model penelitian tindakan kelas terdapat empat
Motorik kasar berkaitan dengan aktivitas tahapan yang lazim dilalui, yaitu : 1) perencanaan, 2)
pelaksanaan, 3) pengamatan, dan 4) refleksi.
fisik/jasmani dengan menggunakan otot-otot besar,
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing
seperti otot lengan, otot tungkai, otot bahu, otot tahap adalah sebagai berikut :
punggung dan otot perut yang dipengaruhi oleh
kematangan fisik anak. Motorik kasar dilakukan Perencanaan
dalam bentuk berjalan, berjinjit, melompat, meloncat, aan
berlari, dan berguling (Depdiknas, 2008:5). Refleksi Siklus I Pelaksanaan
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan
bahwa motorik kasar adalah kemampuan anak dalam Pengamatan
mengkoordinasiakan seluruh anggota tubuh dengan
menggunakan aktivitas otot-otot besar seperti otot Perencanaan
tangan, otot kaki dan seluruh tubuh anak. Pada
penelitian ini motorik kasar yang digunakanan adalah
Refleksi Siklus II
melompat kedepan melalui permainan lompat kelinci. Pelaksanaan
Permainan lompat kelinci adalah bentuk latihan
dasar yang berorientasikan pada unsur permainan Pengamatan
meniru lompatan binatang kelinci. Proses
pembelajaran lompat kelinci bertujuan untuk Dihentikan / dilanjutkan
membentuk gerak dasar seperti kekuatan, kelincahan, siklus berikutnya
kelentukan pada siswa (Bujang dan Cahyani, 2014).
Lompat kelinci adalah gerakan menirukan kelinci Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas
(Arikunto, 2009: 16)
melompat. Caranya dengan menekuk kedua kaki,
badan dicondongkan ke depan, kedua tangan lurus ke Tempat penelitian ini dilaksanakan di TK Islam
depan, dan melompat ke depan sejauh 8 lompatan Terpadu Ceria Mojoagung Jombang tahun pelajaran
(Pramono, dkk., 2010:35). Salah satu modifikasi 2016/2017. Subyek penelitian adalah anak usia 4-5
lompat kelinci adalah dengan berjalan melingkar. tahun yang berjumlah 16 anak yang terdiri dari 9
Adapun langkah lompat kelinci mengikuti lingkaran anak laki-laki dan 7 anak perempuan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
adalah sebagai berikut: berdiri tegak dengan kedua
penelitian ini yaitu observasi (pengamatan) dan
tangan di depan dada, kedua kaki selebar bahu, dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah
pandangan lurus ke depan. Melompat seperti kelinci aktivitas guru, aktivitas anak dan kemampuan
ke depan, mengikuti lingkaran yang telah dibuat oleh motorik kasar anak. Pengamatan dilakukan selama
bapak/ibu guru (Kurniadi dan Prapanca, 2010:4-5). kegiatan berlangsung dan dibantu oleh teman
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan sejawat. Dalam penelitian yang dilaksanakan selain
bahwa lompat kelinci adalah lompatan yang data berupa catatan tertulis juga dilakukan
pendokumentasian berupa foto. Foto ini dapat
dilakukan dengan menggunakan dua kaki menirukan
dijadikan bukti autentik bahwa pelaksanaan siklus 1
lompatan kelinci. Lompat kelinci dapat dilakukan ke dan siklus II telah dilaksanakan.
depan maupun mengikuti lingkaran yang dibuat guru, Data aktivitas guru dan aktivitas anak yang di
pada penelitian ini lompat kelinci dilakukan dengan peroleh selama penelitian berlangsung di kelola
melompat ke depan sebanyak 5 lompatan. dengan rumus sebagai berikut:

3
Jurnal PAUD Teratai, Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017

tanggal 12 Juni 2017, pertemuan 2 dilaksanakan


𝐹 tanggal 14 Juni 2017.
𝑃 = 𝑥 100% Adapun peneliti merencanakan terlebih dahulu
𝑁
motorik kasar melalui permainan lompat kelinci pada
Keterangan : siklus I dengan cara peneliti menyusun langkah-
P = Angka Persentase langkah pembelajaran dengan menyiapkan RPPM
F = Skor yang diperoleh aktivitas guru / aktivitas dan RPPH untuk digunakan sebagai acuan dalam
anak yang telah dicapai melaksanakan tindakan pada siklus I. RPPH
N = Nilai maksimal dikalikan jumlah seluruh anak memuat skenario pembelajaran, alat peraga yang
Data kemampuan motorik anak kelompok A di digunakan dan format observasi pembelajaran.
TK Islam Terpadu Ceria yang diperoleh selama Selanjutnya rancangan RPPH pada siklus I ditindak
penelitian berlangsung dikelola dengan rumus: lanjuti dengan pelaksanaan. Selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung peneliti adalah sebagai guru
𝐹
𝑃= 𝑥 100% dan dibantu teman sejawat (sesama guru) bertindak
𝑁 sebagai pengamat yang akan mengamati langsung
Keterangan : semua yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar
P = Angka Persentase dalam kelas, baik aktivitas guru, aktivitas anak serta
F = Skor yang diperoleh atau kemampuan motorik kemampuan motorik kasar anak ketika melakukan
kasar yang dicapai anak permainan lompat kelinci di TK Islam Terpadu Ceria
N = Nilai Maksimal dikalikan jumlah seluruh anak Mojoagung Jombang.
Untuk mengetahui persentase tersebut digunakan Selama pelaksanaan peneliti pengambil data dan
kriteria sebagai berikut:
dilanjutkan mengolah data. Hasil pengolahan data
80% - 100% = Sangat Baik
56% -79% = Baik menunjukkan bahwa peneliti harus melanjutkan pada
26% - 55% = Cukup siklus II. Kemudian peneliti merancang tindakan
0% - 25% = Kurang pada siklus II berupa RPPM dan RPPH, setelah itu
Selanjutnya data aktivitas guru, aktivitas anak, peneliti melaksanakan siklus II. Adapun berikut ini
dan kemampuan motorik kasar anak yang diperoleh data aktivitas guru, aktivitas anak dan kemampuan
di analisis dengan menggunakan statistik deskriptif. motorik kasar di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung
Data yang diperoleh kemudian dibuat tabel statistik
Jombang.
yang kemudian dideskripsikan. Hal ini dilakukan
agar terlihat jelas bagaimana peningkatan aktivitas Hasil rekapitulasi aktivitas guru dan anak
guru, aktivitas anak, dan kemampuan motorik kasar tercantum pada grafik dan tabel di bawah ini :
dari siklus I ke siklus II.
Adapun indikator penelitian dikatakan berhasil Tabel 1. Rekapitulasi hasil Observasi Aktivitas
apabila 80% dari jumlah anak mendapatkan nilai Guru Siklus I dan Siklus II
berkembang sangat baik (BSB) atau berkembang Pertemuan Pertemuan Rata-
sesuai harapan (BSH) dari kemampuan melompat. No Pencapaian
1 2 rata
Jika pada siklus I belum mencapai target 80% dari 1 Siklus I 68,75 75,00 71,88
kemampuan motorik kasar melalui permainan lompat 2 Siklus II 81,25 93,75 87,50
kelinci, maka akan dilanjutkan pada siklus II.
Data tabel 1 dapat digambarkan melalui grafik 1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Aktivitas guru siklus I dan siklus II, seperti di bawah
desain penelitian tindakan kelas berdasarkan siklus- ini:
siklus (Arikunto, 2010), adapun subjek penelitian ini Grafik 1. Grafik hasil Observasi Aktivitas Guru
Siklus I dan Siklus II
adalah anak kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria
Mojoagung Jombang, penelitian ini dilaksanakan
pada semester genap 2016/2017 dalam dua siklus.
Siklus I dan siklus II masing-masing dua kali
pertemuan dilaksanakan pada bulan Juni 2017. Siklus
I pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 6 Juni
2017, pertemuan ke 2 dilaksanakan pada tanggal 7
Juni 2017. Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada

4
Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Lompat Kelinci Pada Anak Kelompok A Di
TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang

Berdasarkan grafik di atas maka pada siklus I


aktivitas guru sebesar 71,88% meningkat menjadi
87,50% pada siklus II. Perolehan ini sudah
menunjukkan adanya peningkatan yang sangat
signifikan.

Tabel 2. Rekapitulasi hasil Observasi Aktivitas


Anak Siklus I dan Siklus II
Pertemuan Pertemuan Rata-
No Pencapaian
1 2 rata
1 Siklus I 68,75 75,00 71,88
2 Siklus II 87,50 93,75 90,63 Dari grafik diatas diketahui terjadi peningkatan
kemampuan motorik kasar sebesar 87,5% dari siklus
Data tabel 2 dapat digambarkan melalui grafik 2 I ke Siklus II.
Aktivitas anak siklus I dan siklus II, seperti di bawah Berdasarkan grafik di atas maka pada siklus I
ini: kemampuan motorik kasar melalui permainan lompat
Grafik 2. Grafik hasil Observasi Aktivitas Anak kelinci sebesar 62,5% meningkat menjadi 81,3%
Siklus I dan Siklus II pada siklus II. Perolehan ini sudah menunjukkan
adanya peningkatan yang sangat signifikan dan sudah
mencapai target keberhasilan yang diharapkan yaitu
> 80%.
Hasil penelitian diatas maka permainan lompat
kelinci mempunyai manfaat dalam meningkatkan
kemampuan melompat. Peningkatan yang dicapai
tersebut menegaskan bahwa permainan lompat
kelinci mampu meningkatkan kemampuan motorik
kasar pada anak kelompok A TK Islam Terpadu
Ceria Mojoagung Jombang. Kemampuan melompat
sangat penting dikembangkan pada anak usai dini
sebagaimana teori yang dikemukakan Hasan (2010),
bahwa fase melompat merupakan keseimbangan yang
baik, kemampuan koordinasi motorik, dan
Berdasarkan grafik di atas maka pada siklus I perencanaan gerak (motor planning). Jika anak tidak
aktivitas anak sebesar 71,88% meningkat menjadi kuat dalam perkembangan melompat, biasanya akan
90,63% pada siklus II. Perolehan ini sudah menghadapi kesulitan dalam sebuah perencaaan tugas
menunjukkan adanya peningkatan yang sangat yang terorganisasi (tugas-tugas yang membutuhkan
signifikan. kemampuan motor planning). Kemampuan motorik
kasar anak pada anak kelompok A di TK Islam
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Kemampuan Motorik Terpadu Ceria Mojoagung Jombang dikembangkan
Kasar Melalui Permainan lompat kelinci pada melalui permainan lompat kelinci, dan hasilnya
Siklus I dan Siklus II sangat efektif yang mana permainan lompat kelinci
Pertemuan Pertemuan Rata- mampu meningkatkan kemampuan motorik kasar
No Pencapaian anak.
1 2 rata
1 Siklus I 56,3 68,8 62,5 Selain itu, hasil penelitian ini sesuai teori yang
2 Siklus II 75,0 87,5 81,3 dikemukakan Tedjasaputra (2001) yang mana
data tabel 3 dapat digambarkan melalui grafik 3 bermain memungkinkan anak untuk bereksplorasi
terhadap kemungkinan yang ada untuk meningkatkan
dibawah ini:
kemampuan melompat maka dilakukan dengan
Grafik 3. Grafik hasil Observasi Kemampuan kegiatan yang menyenangkan, sehingga secara tidak
Motorik kasar Anak Siklus I dan langsung anak tertarik dan menikmati permainan atau
Siklus II kegiatan tersebut. Kegiatan permainan lompat kelinci
merupakan kegiatan yang sangat sederhana untuk
dilakukan anak agar anak merasa senang.
Hasil penelitian ini juga mendukung sesui dengan
teori Sujiono (2008) yang menyatakan bahwa salah
satu unsur keterampilan motorik kasar adalah
keseimbangan, yang terdiri dari keseimbangan statis
dan keseimbangan dinamis. Penelitian ini lebih

5
Jurnal PAUD Teratai, Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017

mengacu pada keseimbangan dinamis, atau Saran


kemampuan untuk mempertahankan tubuh agar tidak Berdasarkan hasil penelitian yang telah
jatuh pada saat sedang melakukan gerakan. Hal ini disimpulkan dan dalam upaya peningkatan
sesuai dengan indikator yang ditetapkan yaitu anak kemampuan motorik kasar anak dengan Indikator
dikatakan berkembang sesuai harapan jika anak yang digunakan adalah mampu melompat 2 kali
mampu melompat sebanyak 2 kali lompatan setinggi lompatan setinggi 15-20 cm tanpa jatuh pada anak
15-20 cm tanpa jatuh. usia 4-5 tahun kelompok A di TK Islam Terpadu
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ceria Mojoagung Jombang, maka dikemukakan
Puspitasari (2015) yang diperoleh hasil bahwa beberapa saran sebagai berikut:
permainan tradisional karetan berpengaruh secara 1. Bagi Guru TK
signifikan terhadap kemampuan motorik kasar Dengan adanya bukti bahwa permainan lompat
melompat dua kaki pada anak kelompok A di TK kelinci dapat mempengaruhi kemampuan
Dharma Wanita Desa Bulukidul Kecamatan Balong melompat pada anak, maka guru dapat
Ponorogo. Kaitan penelitian Puspitasari (2015), melaksanakan pembelajaran dengan
dengan hasil penelitian di TK Islam Terpadu Ceria menggunakan permainan lompat kelinci, tidak
Mojoagung Jombang adalah sama-sama harus menggunakan bahan industri.
menggunakan melompat dengan dua kaki, serta 2. Bagi Peneliti Lain
sama-sama menggunakan keseimbangan dinamis, Penerapan permainan lompat kelinci
sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan memberikan hasil kemampuan melompat pada
kemampuan motorik anak dapat dilakukan dengan anak kelompokA di TK Islam Terpadu Ceria
kegiatan atau permainan melompat, sebab melompat Mojoagung Jombang, sehingga peneliti lain
adalah salah satu gerakan dasar selain jalan, lari, dan dapat menggunakan penelitian ini namun
lempar. Jika pada penelitian Puspitasari (2015) anak dengan aspek perkembangan atau kemampuan
masih berlari terlebih dahulu, sedangkan penelitian di anak yang berbeda dengan kemampuan yang
TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang anak telah digunakan peneliti dalam penelitian ini.
tidak menggunakan awalan sambil berlari. Hasil ini
menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak DAFTAR PUSTAKA
dapat ditingkatkan dengan kegiatan melompat baik
menggunakan awalan (Puspitasari, 2015), maupun Apriani, Dian. 2012. Penerapan Permainan
tanpa menggunakan awalan sebagaimana penelitian Tradisional Engklek Untuk Meningkatkan
yang dilakukan di TK Islam Terpadu Ceria Kemampuan Motorik Kasar Anak Kelompok B
Mojoagung Jombang. RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo. Artikel
Penelitian. Program Sarjana Pendidikan Guru
SIMPULAN DAN SARAN Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Ilmu
Simpulan Pendidikan Pendidikan Guru Pendidikan Anak
Hasil penelitian disimpulkan bahwa kemampuan Usia Dini Universitas Negeri Surabaya.
motorik kasar anak kelompok A di TK Islam Terpadu Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan
Ceria Mojoagung Jombang dapat ditingkatkan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta.
melalui permainan lompat kelinci. Peningkatan Bujang dan Cahyani. 2014. Pengaruh Permainan
kemampuan motorik kasar melalui permainan lompat Lompat Kelinci Terhadap Peningkatan
kelinci tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok.
peningkatan hasil observasi pra tindakan, siklus I dan Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014
siklus II. Sebelum dilaksanakan tindakan dapat halaman 23-39.
diketahui bahwa kemampuan motorik kasar melalui Hasan, Maimunah. 2010. PAUD Pendidikan Anak
permainan lompat kelinci anak mencapai persentase Usia Dini Jogjakarta: Diva Press
sebesar 43,75%. Pada pelaksanaan siklus I meningkat Pramono, dkk. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga,
menjadi 56,25%. Pada pelaksanaan Siklus II terjadi dan Kesehatan untuk Kelas II SD dan MI.
peningkatan menjadi 87,50%. Hasil penelitian ini Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian
menunjukkan bahwa kemampuan motorik pada anak Pendidikan Nasional
kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Puspitasari 2015 yang berjudul “Pengaruh
Jombang sudah berkembang secara optimal karena Permainan Tradisional Karetan Terhadap
berada di atas 80% maka penelitian ini dihentikan. Kemampuan Motorik Kasar Melompat Dua
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa Kaki Anak Kelompok A Di TK”
permainan lompat kelinci anak efektif untuk Sanjaya, Wina. 2015. Penelitian Tindakan Kelas.
meningkatkan kemampuan motorik kasar. Jakarta:Prenadamedia.

6
Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Lompat Kelinci Pada Anak Kelompok A Di
TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang

Sujiono, Bambang. 2008. Metode Pengembangan


Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka
Sumantri. M. S. 2005. Model Pengembangan
Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.
Jakarta; Departemen Pendidikan Nasional.
Tedjasaputra, Maykes S. 2001. Bermain, Mainan,
dan Permainan. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
.

Anda mungkin juga menyukai