1. Warga negara di definisikan sebagai anggota konstituen masyarakat.
- pada dasarnya pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk mempersiapkan warganegara yang demokratis untuk mendukung dan mengembangkan kehidupan demokrasi. Dikatakan sebagai seperangkat karakteristik menjadi warganegara. - setiap warganegara mempunyai hak dan kewajiban terhadap negaranya sebaliknya negara mempunyai kewajiban memberikan perlindungan terhadap warganegaranya kewarga negaraan republik indonesia dapat juga diperoleh melalui pewargan negaraan. pendidikan kewarga negaraan yang mendasarinya fokus dari sebuah studi di definisikan sebagai kontribusi untuk pengembangan mereka karakteristik warga negara. -kepentingan negara dan pemerintah sangat berpengaruh terhadap konsep dan kurikulum pendidikan kewarga negaraan topik-topik tertentu seperti loyalitas,ketertiban,keamanan nasional sangat ditentukan sementara topik seperti hak-hak asasi manusia,demokrasi politik,demokrasi ekonomi,tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat,kebebasan berbicara. 2. Persepsi para guru peserta SM3T yang menjadi subjek dalam penelitian tentang sosok warga negara yang baik berbeda-beda tetap memiliki beberapa kesamaan ketika diminta pengurutkan tiga teratas prioritas pengembangan bertanggung jawab,mandirir,demokratis dan kritis. 3. Rasa mengindentifikasi,perikmatan hak-hak tertentu,pemenuhan kewajiban yang sesuai,penerimaan nilai-nilai dasar masyarakat. 4. Dalm bidang pendidikan di gital sangat membantu untuk menambah wawasan dan informasi terbaru dari bidang pendidikan yaitu dari cara mengajar dan mendapatkan ilmu yang baru seiring berjalan nya waktu perkembangan terjadi di dunia menggunakan layar lcd proyektor di bandingkan dengan papan tulis tidak hanya itu siswa dan mahasiswa lebih menggunakan e-book di bandingkan buku yang konfensional karena dirasa lebih mudah dan tidak perlu untuk berat-berat membawa buku ke sekolah atau insitutsi pendidikan masyarakat idonesia saat ini belum sepenuh nya mengetahui pondosi dari literasi digital itu sendiri. 5. Pancasila dalam pendidikan kewarganegaraan mengajarkan kita bagaimana cara kita menjadi masyarakat yang baik dan masyarakat yang berpedoman dan itu juga di pakai sebagai pandangan hidup para siswa dan kehidupan sehari-hari. 6. Kesimpulan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai kelompok Mata kuliah Institusional berfungsi sebagaii orientasi mahasiswa dalam memantapkan wawasan dan semangat kebangsaan, cinta tanah air, demokrasi, kesadaran hukum, penghargaan atas keragamaan dan partisipasinya membangun bangsa berdasar Pancasila. Sesuai dengan fungsinya, Pendidikan Kewarganegaraan menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi, hukum, multikulural dan kewarganegaraan bagi mahasiswa guna mendukung terwujudnya warga negara yang sadar akan hak dan kewajiban, serta cerdas, terampil dan berkarakter sehingga dapat diandalkan untuk membangun bangsa. 7. Kesimpulan Teori Kewarganegaraan Van gusteren: Terdapat tiga teori kewarganegaraan yang dijadikan sebagai rujukan atau bahan kajian yaitu liberalisme (liberal-individualist theories), komunitarianisme (komunitarian theories of citizen), dan republikanisme (republikant theories of citizen). Dan atas dasar kurang idealnya ketiga teori diatas Gunsteren mengintrodusir atau mengetengahkan teori kewarganegaraan alternatif yang disebut dengan teori kewarganegaraan noerepublikanisme. 8. Contoh pada kasus moratorium TKI (lihat PSDR LIPI 2011), menyebutkan bahwa pada tanggal 22 Juni 2011 pemerintah menetapkan soal kebijakan moratorium tenaga kerja Indonesia ke Arab Saudi. Selanjutnya, pada 1 Agustus 2011 kebijakan moratorium resmi diberlakukan. Kebijakan moratorium adalah kebijakan penghentian sementara pengiriman tenaga kerja ke suatu negara karena adanya persoalan-persoalan yang belum disekapakati antara negara pengirim dengan negara penerima tenaga kerja. Kebijakan moratorium ini diberlakukan untuk menjawab maraknya TKW Indonesia yang bermasalah di Arab Saudi, mulai dari gaji tidak dibayar, penyiksaan oleh majikan, pelecehan seks, dan hukuman pancung yang dikenakan kepada TKW Indonesia.