Anda di halaman 1dari 35

RSUD Dr.

ADNAAN WD PROSEDUR KLIEN MASUK KE CVCU


PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu perangkat instruksi atau langkah – langkah kegiatan


yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dalam
transfer klien
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam mengantisipasi terjadinya kesulitan
pada waktu masuk
2. Transfer klien lebih aman, mudah melakukan prosedur pada
saat transfer / segera setelah tiba di CVCU
3. Mempercepat pemberian pelayanan / penanggulangan
kegawatan
4. Menghindari terjadinya salah komunikasi, salah terapi
KEBIJAKAN Protap ini dilaksanakan pada saat klien masuk ke CVCU
PROSEDUR 1. Setiap klien yang akan dikirim ke CVCU harus dengan
instruksi tertulis dr jaga dan sepengetahuan dr konsulen
jantung hari itu
2. Informasikan secara lengkap kepada keluarga klien hal – hal
yang perlu diketahui tentang CVCU (tata tertib)
3. Hubungi petugas CVCU segera bila klien sudah setuju rawat
CVCU
4. Klien sudah terpasang infus, O2 sesuai kebutuhan, diambil
EKG 12 lead, obat – obat darurat, RO thorax
5. Klien sudah menjalani pemeriksaan darah : Hb, Ht, Trombo,
Gula darah, Ureum, Kreatinin, Enzim CK-MB
6. Bila klien krisis tidak perlu ditunggu hasil pemeriksaan,
segera klien dikirim didampingi oleh perawat dengan
pemantauan ketat.
UNIT Protap ini digunakan untuk seluruh instalasi pelayanan yang
terkait yang akan mengirim klien ke CVCU
RSUD Dr. ADNAAN WD PERMINTAAN KONSUL
PAYAKUMBUH

NO.DOKUMEN TERBIT HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN Ketentuan umum permintaan konsul pada pelayanan intensif
KEBIJAKAN Ditujukan pada seluruh pasien yang dikonsulkan
PROSEDUR 1. Di lingkungan RSUD. Dr. Adnaan WD Payakumbuh, yang
berhak minta konsultasi ke pelayanan intensif (CVCU)
adalah :
- Dokter jaga ruangan / dokter jaga triase IGD
- Dokter ahli / chif residen
2. Permintaan konsultasi ditulis pada status rekam medis /
surat permintaan konsul
3. Pada perminatan konsul dituliskan :
- Sifat konsul yang dimintakan (biasa/cyto)
- Tanggal dan jam permintaan konsul
- Riwayat singkat penyakit
- Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan seperti
rontgen thorax
- Diagnosa sementara
- Hasil analisa gas darah dan laboratorium cyto
- Terapi dan tindakan yang telah dilakukan
- Tanda tangan yang meminta konsultasi
4. Konsul cyto untuk live saving dapat dilakukan melalui
telepon, permintaan dan jawaban konsul tersebut harus
dituliskan kedalam lembaran catatan integrasi dokter
dengan teknik SBAR dan diberi stempel verifiaksi
UNIT Instalasi Intensif
RSUD Dr. ADNAAN WD PROSEDUR PINDAH PASIEN DARI CVCU KE RUANG
PAYAKUMBUH RAWATAN
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu perangkat instruksi atau langkah – langkah kegiatan


yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dalam
memindahkan klien ke ruangan pemulihan
TUJUAN Mempercepat proses pemulihan klien
KEBIJAKAN Protap ini dilaksanakan pada saat klien pindah ruangan
PROSEDUR 1. Setiap klien yang pindah ruangan harus seizin dari Dr
konsulen secara tertulis
2. Petugas menginformasikan kepada klien, keluarga bahwa
klien boleh pindah ruangan dan ditandatangani di lembaran
blangko transfer pasien
3. Petugas menghubungi ruangan rawat tempat klien
dipindahakan
4. Petugas CVCU menginformasikan setiap klien yang
pindah ke ruangan, petugas ruangan yang menjemput klien
ke ruang CVCU
5. Saat dilakukan serah terima klien, perawat CVCU
menginformasikan :
- Identitas klien
- Keadaan umum klien
- Masalah keperawatan
- Tindakan lanjutan yang direncanakan
- Infus yang terpasang
- Obat – obatan yang diberikan
- Diet yang diberikan
- Status lengkap
- Sisa terapi yang ada
6. Serah terima klien didokumentasikan dalam catatan
transfer pasien dalam bentuk blangko
UNIT Instalasi intensif CVCU
RSUD Dr. ADNAAN WD MEMANDIKAN KLIEN YANG TERPASANG ALAT
PAYAKUMBUH INVASIF DAN NON INVASIF
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Tindakan yang dilakukan pada klien yang terpasang alat


invasive / non invasive untuk memenuhi kebutuhan personal
hygiene
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam emmandikan klien yang terpasang
alat
2. Membersihkan badan klien dari kotoran
3. Mencegah berkembang biaknya kuman
4. Melancarkan peredaran darah
5. Memberikan kesegaran dan kenyamanan
KEBIJAKAN Protap ini dilaksanakan pada saat setiap instalasi rawat
instensif yang merawat pasien dengan terpasang alat invasive /
non invasive
PROSEDUR 1. Penjelasan prosedur dan persetujuan klien
2. Persiapan alat
3. Persiapan klien
4. Alat didekatkan ke klien
5. Pasang sampiran
6. Perawat cuci tangan dan pasang handscoon
7. Buka monitoring yang terpakai (manset tensi)
8. Mencuci muka klien
9. Pakaian atas dibuka
10. Mencuci lengan klien
11. Mencuci dada dan bagian perut klien
12. Mencuci punggung klien dengan memperhatikan
hemodinamik
13. Mencuci paha dan kaki klien
14. Mencuci kemaluan klien
15. Memasang pakaian klien
16. Buka sarung tangan dan cuci tangan
17. Lepaskan handscoon dan cuci tangan
18. Evaluasi respon klien dan hemodinamik
19. Dokumentasikan tindakan
UNIT Instalasi Intensif dan CVCU
RSUD Dr. ADNAAN WD PROSEDUR PEMASANGAN INFUS
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Pemberian cairan melalui infuse yang dimasukkan kedalam


pembuluh darah vena
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pemasangan infuse
2. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit
3. Sebagai terapi dan penambahan nutrisi
KEBIJAKAN Protap ini dilaksanakan pada setiap pemasangan infuse
PROSEDUR 1. Penjelasan prosedur dan persetujuan klien
2. Persiapan alat
3. Persiapan klien
4. Perawat cuci tangan dan pasang handscoon
5. Buka infuse set, letakkan klem dalam 2 -4 cm dibawah
bilik pengatur, pastikan klem dalam keadaan tertutup
6. Ujung klem ditutup dengan jarum yang tersedia
7. Buka tutup botol cairan maksimal, tusukan infuse set
kedalam cairan
8. Isi selang infuse set dengan cairan infuse sampai
dipastikan udara tidak berada dalam selang infus dan
sekaligus pasang treeway stopcock dan pastikan udara
tidak ada pada treeway
9. Letakkan selang pada standar infuse
10. Pasang pengalas yakinkan vena yang akan ditusuk
11. Anjurkan klien untuk mengepal tangannya
12. Desinfeksi daerah tusukan dan buka intraket lalu lakuakan
penusukan pada vena, pastikan darah keluar kemudian
tarik jarum keluar setelah IV cath masuk semua
13. Sambungkan selang dengan lumen IV cath, aalirkan cairan
lalu lakukan fiksasi dengan plester, tempat penusukan
diberi kassa betadinlalu di plester
14. Rapikan pasien dan bereskan alat – alat
15. Lepaskan handscoon dan cuci tangan
16. Evaluasi respon klien dan hemodinamik
17. Dokumentasikan tindakan
UNIT Instalasi Intensif CVCU Dan Rawat Inap
RSUD Dr. ADNAAN WD PEMBERIAN OKSIGEN NASAL
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Pemberian oksigen kedalam paru – paru melalui saluran


pernafasan dengan menggunakan alat bantu oksigen dengan
kanul binasal atau kateter nasal
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam pemberian oksigen binasal
2. Memenuhi kebutuhan oksigen
3. Mencegah terjadinya hipoksia
KEBIJAKAN Protap ini dilaksanakan pada setiap pemberian oksigen melalui
nasal diunit intensif dan rawat inap
PROSEDUR 1. Penjelasan prosedur dan persetujuan klien
2. Persiapan alat
3. Persiapan klien
4. Perawat cuci tangan dan pasang handscoon
5. Bebaskan jalan nafas
6. Tentukan panjang kanul yang akan dimasukkan
7. Buka regulator, atur flow meter dari tabung oksigen sesuai
kebutuhan
8. Uji keadekuatan aliran oksigen dengan cara meletakkan
ujung nasal pada punggung tangan kita, rasakan aliran
udara yanga keluar
9. Oleskan pelicin pada ujung nasal kateter kemudian
masukkan ujung kateter kedalam hidung sampai batas
yang ditentukan
10. Pasang plester pada selang kateter dan rekatkan pada
batang hidung
11. Rapikan pasien dan bereskan alat – alat
12. Lepaskan handscoon dan cuci tangan
13. Evaluasi respon klien dan hemodinamik
14. Dokumentasikan tindakan
UNIT Instalasi intensif CVCU dan rawat inap
RSUD Dr. ADNAAN WD LATIHAN NAFAS DALAM
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Memasukkan udara kedalam paru – paru dalam satu kali


bernafas jumlah 1,5 – 2 kali nafas normal
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam membimbing klien dalam
melaksanakan nafas dalam
2. Mengupayakan pengembangan paru – paru
3. Merangsang terjadinya batuk dan mengeluarkan sekret
4. Mencegah terjadinya kolap paru
5. Menghindari terjadinya infeksi paru
KEBIJAKAN Protap ini dilaksanakan pada setiap instalasi rawat intensif
yang merawat pasien dengan retensi sputum, reflek batuk yang
menurun dan klien yang tidak diizinkan untuk fisioterapi dada
PROSEDUR 1. Penjelasan prosedur dan persetujuan klien
2. Persiapan alat
3. Persiapan klien
4. Perawat cuci tangan dan pasang handscoon
5. Kedua tangan klien diletakkan diatas perut
6. Anjurkan klien untuk menarik nafas panjang melalui
hidung dengan mulut tertutup
7. Kemudian ditahan dengan hitungan 1,2,3 lalu hembuskan
pelan – pelan melalui mulut sambil perut dikecilkan seperti
meniup balon
8. Tindakan ini dapat diulangi 2 – 3 kali dengan cara yang
sama
9. Pada nafas dalam yang ke 4 anjurkan klien tarik nafas
yang penjang lalu tahan, kemudian batukkan
10. Rapikan pasien dan bereskan alat – alat
11. Buka handscoon dan cuci tangan
12. Evaluasi respon klien dan hemodinamik
13. Dokumentasikan tindakan
UNIT Instalasi intensif CVCU dan rawat inap
RSUD Dr. ADNAAN WD MEMBERIKAN NUTRISI ORAL
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak


mampu memenuhi kebutuhan nutrisi memalui oral secara
mandiri
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam memberikan nutrisi melalui oral
2. Memenuhi kebutuhan nutrisi
KEBIJAKAN Protap ini dilaksanakan pada setiap pemberian nutrisi melalui
oral
PROSEDUR 1. Penjelasan prosedur dan persetujuan klien
2. Persiapan alat
3. Persiapan klien
4. Perawat cuci tangan
5. Alat – alat didekatkan pada klien
6. Pasang pengalas
7. Berdoa sebelum makan
8. Informasikan keadaan diet yang tersaji
9. Tawarkan klien untuk minum terlebih dahulu sebelum
makan
10. Bantu aktivitas dengan cara menyuapi klien sedikit –
sedikit sambil dilihat perubahan EKG
11. Lanjutkan dengan pemberian obat sesuai kolaborasi
12. Bila selesai makan, bersihkan mulut klien
13. Rapikan pasien dan bereskan alat – alat
14. Cuci tangan
15. Evaluasi respon klien dan hemodinamik
16. Dokumentasikan tindakan
UNIT Instalasi intensif CVCU dan rawat inap
RSUD Dr. ADNAAN WD PEMBERIAN OBAT INTRAVENA
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Pemberian obat yang dilakukan dengan cara memasukkan obat


melalui pembuluh darah vena
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam memberikan obat melalui pembuluh
darah vena
2. Memenuhi kebutuhan klien terhadap program pengobatan
KEBIJAKAN Protap ini dilaksanakan pada setiap instalasi rawat intensif
PROSEDUR 1. Persiapan klien
- Klien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
- Atur posisi klien
2. Persiapan Alat
Trolly injeksi berisi :
- Obat yanga kan diberikan dalam tempatnya
- Cairan pelarut / aqua steril
- Disposible spuit steril
- Sarung tangan 1 pasang
- Bak instrumen injeksi steril
- Gergaji ampul 1 buah
- Kapas alkohol dalam tempatnya
- Buku injeksi
- Karet pembendung
- Pengalas bengkok
- Obat anti anafilaktik syok
3. Cara kerja
1. Perawat cuci tangan dan pasang handscoon
2. Ambil obat yang akan diinjeksikan dengan
memperhatikan prinsip 7 benar (benar pasien, obat,
dosis, waktu pemberian, rute pemberian, dokumentasi,
bentuk sediaan)
3. Keluarkan udara dengan cara menegakkan spuit
dengan posisi jarum tertutup, lalu masukkan spuit
kedalam bak instrumen
4. Bebaskan daerah yang akan diinjeksi, pastikan vena
yang akan ditusuk
5. Pasang
6. Pasag karet pembendung dibagian atas area yang akan
disuntikkan ± 5 – 7,5cm
7. Desinfeksi daerah yang diinjeksi dengan kapas alkohol
dengan cara melingkar berdiameter minimal 2,5 cm
8. Lakukan penusukkan dengan lobang jarum menghadap
keatas membentuk sudut 20 – 30 derajat terhadap
permukaan kulit
9. Lakukan aspirasi, bila ada darah buka bendungan, lalu
masukkan obat secara perlahan – lahan sambil
diobservasi respon klien hingga obat habis
10. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol pada
tempat penusukkan
11. Tutup spuit, masukkan spuit bekas kedalam safety box
12. Rapikan pasien dan bereskan alat – alat
13. Buka handscoon dan cuci tangan
14. Evaluasi respon klien dan hemodinamik
15. Dokumentasikan tindakan
UNIT Instalasi intensif CVCU dan rawat inap
RSUD Dr. ADNAAN WD PEMBERIAN OBAT INTRA MUSCULER
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Pemberian obat yang dilakukan dengan cara parenteral melalui


intra musculer
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam memberikan obat melalui IM
2. Memenuhi kebutuhan klien terhadap program pengobatan
KEBIJAKAN Protap ini dilaksanakan pada setiap tindakan pemberian
pengobatan secara intra musculer
PROSEDUR 1. Persiapan klien
2. Persiapan Alat
3. Perawat cuci tangan
4. Pasang sampiran / gorden
5. Pasang handscoon
6. Sediakan obat sesuai program pengobatan memperhatikan
prinsip 7 benar
7. Membaca etiket obat minimal 3 kali
8. Memasang pengalas
9. Mendesinfeksi karet flacon atau mematahkan ampul
10. Memasukkan obat kedalam spuit, keluarkan udara lalu
masukkan dalam bak instrument
11. Pastikan daerah yang akan disuntik
12. Desinfeksi daerah yang akan disuntik
13. Masukkan jarum tegak lurus dengan permukaan kulit
(minimal 2/3 panjang jarum), kemudian aspirasi jelas
benar lalu masukkan obat hingga habis
14. Cabut jarum kemudian tekan dengan kapas alcohol
15. Observasi respon pasien
16. Bereskan alat – alat, perawat cuci tangan
17. Buka sarung tangan, cuci tangan kembali
18. Dokumentasikan tindakan
UNIT Instalasi intensif CVCU dan rawat inap
RSUD Dr. ADNAAN WD PEMBERIAN OBAT INJEKSI SUBKUTAN LOVENOX /
PAYAKUMBUH ARIXTRA
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Pemberian obat yang dilakukan dengan cara memasukkan obat


kebawah jaringan kulit
TUJUAN Sebagai acuan dalam memberikan obat melalui bawah kulit,
dilakukan untuk pemberian terapi
KEBIJAKAN Protap ini dilakukan pada setiap tindakan pemberian
pengobatan secara subkutan lovenox / arixtra
PROSEDUR 1. Persiapan klien
2. Persiapan Alat
3. Perawat cuci tangan
4. Pasang sampiran / gorden
5. Pasang sarung tangan
6. Sediakan obat sesuai program pengobatan memperhatikan
prinsip 7 benar
7. Membaca etiket obat minimal 3 kali
8. Letakkan obat lovenox / arixtra pada bak instrument
9. Pastikan daerah yang akan disuntik pada abdomen
disekitar pusar
10. Desinfeksi daerah yang akan disuntik
11. Masukkan jarum tegak lurus dengan permukaan kulit
(seluruh jarum masuk ke permukaan kulit)
12. Kemudian masukkan obat lovenox / arixtra seluruhnya dan
kemudian cabut jarum
13. Bereskan alat – alat, perawat cuci tangan
14. Buka sarung tangan, cuci tangan kembali
15. Dokumentasikan tindakan
UNIT Instalasi intensif CVCU
RSUD Dr. ADNAAN WD PEMBERIAN OBAT SKIN TEST MELALUI
PAYAKUMBUH INTRACUTAN
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Pemberian obat untuk tes alergi yang dilakukan dengan cara
memasukkan obat kedalam jaringan kulit
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam memberikan obat tes alergi kedalam
jaringan kulit
2. Dilakukan untuk tes alergi antibiotik
KEBIJAKAN Protap ini dilaksanakan pada setiap instalasi rawat intensif
yang akan melakukan skin test
PROSEDUR 1. Persiapan klien
2. Persiapan Alat
3. Perawat cuci tangan dan pasang sarung tangan
4. Sediakan obat sesuai program pengobatan memperhatikan
prinsip 7 benar
5. Membaca etiket obat minimal 3 kali
6. Lalu larutkan obat kemudian ambil 0,1 cc jadikan 1 cc
dengan aquades kedalam spuit 1 cc letakkan dalam bak
instrument
7. Bebaskan daerah injeksi
8. Pasang pengalas, desinfeksi daerah yang akan disuntik
9. Lakukan penusukan dengan membentuk sudut 15-20
derajat terhadap permukaan kulit
10. Kemudian masukkan obat sehingga terjadi gelembung
11. Beri tanda dengan pena dengan diameter 5 cm
12. Catat reaksi pemberian setelah 15 – 20 menit kemudian
13. Bereskan alat – alat, perawat cuci tangan
14. Buka sarung tangan, cuci tangan kembali
15. Dokumentasikan tindakan
UNIT Instalasi intensif CVCU dan rawat inap
RSUD Dr. ADNAAN WD PEREKAMAN EKG
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

TUJUAN Untuk menegakkan diagnose dan evaluasi perjalanan penyakit


atau evaluasi efek terapi
KEBIJAKAN Dilakukan pada klien dengan gangguan atau kelainan
kardiovaskuler
PROSEDUR 1. Alat – alat diletakkan sebelah kanan atau kiri klien
2. Klien diberi tahu tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan
3. Siapkan lingkungan, pakai penyekat ruangan terutama
pada klien wanita
4. Pasang kabel power pada listrik, nyalakan perekan EKG
5. Buka pakaian bagian atas klien
6. Beri jelly pada tempat – tempat sadapan precordial EKG
7. Hubungkan sadapan dengan elektrode yang sesuai
8. Buatlah rekaman kalibrasi, kemudian rekan lead I, II, III,
aVR, aVL, aVF, V1 sampai V6, buat rekaman kalibrasi
9. Setelah selesai alat dimatikan, dan dibereskan, bersihkan
electrode dan klien dari sisa jelly
10. Letakkan alat pada tempatnya
11. Tulis pada kertas ECG pada kanan atas, nama klien, umur,
tanggal dan jam pengambilan serta nama perawat yang
melakukan
UNIT Instalasi intensif
RSUD Dr. ADNAAN WD KARDIOVERSI
PAYAKUMBUH (MESIN MARQUETTE HELLIEGE CARDIOSERV)
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu tindakan pengobatan menggunakan aliran listrik secara


sinkron, dimana tindakan ini dilakukan pada pasien dengan
takikardi supra ventrikel, takikardi ventrikel dengan nadi
teraba. Energy yang digunakan mulai dari 50 – 360 juole
dengan menggunakan alat yang disebut defibrillator
TUJUAN 1. Sebagai acuan untuk melakukan tindakan kardioversi
2. Membantu mengatasi kegawatan jantung pada pasien
dengan gambaran EKG takikardi supra ventrikel, takikardi
ventrikel dengan nadi teraba.
3. Untuk mengurangi terjadinya kesalahan saat melakukan
tindakan kardioversi
KEBIJAKAN Peraturan direktur yang mengatur pemberian pelayanan sesuai
standar yang ditetapkan di RSUD, Dr. Adnaan WD
Payakumbuh
PROSEDUR 1. Persiapan klien
2. Persiapan Alat
3. Perawat cuci tangan
4. Pasang sampiran / gorden
5. Pasang sarung tangan
6. Hidupkan defibrillator
7. Yakinkan modul yang dipakai sinkron
8. Pilih energy yang diperlukan (50 joule untuk SVT dan 100
joule untuk VT)
9. Bila pasien masih sadar, tidurkan dengan menggunakan
sedasi
10. Pertahankan dan monitor ABC
11. Oleskan jelly pada paddle dan ratakan pada permukaan
paddle
12. Letakkan paddle pada apeks dan sternum sesuai petunjuk
pada paddle
13. Nilai kembali irama pada monitor apakah masih SVT/VT
dengan andi
14. Pastikan pengaruh sedasi sudah bekerja
15. Tekan tombol “charge”
16. Jika energy telah terisi dan defibrilasi siap untuk
dilakukan, berikan aba-aba dengan suara keras agar semua
orang tidak menyentuh pasien atau tempat tidur pasien
17. Nilai kembali irama dan pastikan keamanan yang
melakukan tindakan kardioversi
18. Tekan tombol “discharge” dan “charge” bersamaan,
diiringi pemberian tekanan ±10-12 kg pada kedua paddle
19. Paddle jangan langsung diangkat
20. Evaluasi gambaran EKG, jika masih SVT/VT dengan nadi,
lakukan tindakan kardioversi kedua dan ketiga dengan
energy yang lebih tinggi
21. Kaji ABC selama dan setelah melakukan kardioversi
22. Jika tindakan berhasil, bersihkan dada dari bekas jelly
23. Orientasikan pasien terhadap sekeliling saat apsien mulai
sadar
24. Bereskan alat – alat, perawat cuci tangan
UNIT Seluruh instalasi pelayanan RSUD. DR. Adnaan WD
Payakumbuh yang memiliki defibrillator, terutama unit intensif
CVCU
RSUD Dr. ADNAAN WD PEREKAMAN EKG
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu tindakan perekaman yang menggambarkan aktifitas


listrik jantung dalam tubuh yang dapat dicatat dan direkam
melalui elektroda - elektroda
TUJUAN 1. Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemeriksaan
ECG
2. Membantu menegakkan diagnose beberapa penyakit
jantung
3. Untuk mengurangi terjadinya kesalahan saat melakukan
tindakan perekaman ECG
KEBIJAKAN Peraturan direktur yang mengatur pemberian pelayanan sesuai
standar yang ditetapkan di RSUD, Dr. Adnaan WD
Payakumbuh
PROSEDUR 1. Persiapan klien
2. Persiapan Alat
3. Hidupkan mesin EKG
4. Tutup gorden
5. Masukkan data pasien sesuai format dalam computer
mesin EKG
6. Buka pakaian bagian atas klien
7. Bersihkan dada, kedua pergelangan tangan dan kaki
dengan kapas alcohol
8. Pasang kabel elktroda :
 Ekstremitas tangan kanan : warna merah (RA)
 Ekstremitas tangan kiri : warna kuning (LA)
 Ekstremitas kaki kanan : warna hitam (RL)
 Ekstremitas kaki kiri : warna hijau (LL)
9. Cari posisi sadapan precordial dan langsung diberi jelly :
 V1 : RIC IV garis sternal kanan
 V2 : RIC IV garis sternal kiri sejajar V1
 V3 : Pertengahan V2 dan V4
 V4 : RIC V garis midklavikula kiri
 V5 : Sejajar V4 garis aksila depan atau pertengahan
V4 - V6
 V6 : Sejajar V5 garis aksila tengah
10. Pasang elektroda precordial dengan menekan balon
penghisap
11. Tekan “Display EKG”
12. Setelah gambaran EKG keluar pada monitor EKG, tekan
Auto 1
13. Lepaskan elektroda setelah prin out gambaran EKG keluar
dari mesin EKG
14. Bersihkan sisa jelly dari tubuh pasien dengan kertas tissue
atau kapas alcohol
15. Rapikan kembali pakaian pasien
16. Beritahukan pasien bahwa tindakan telah selesai
17. Matikan mesin EKG dan alat dirapikan
UNIT Seluruh instalasi pelayanan RSUD. DR. Adnaan WD
Payakumbuh yang memiliki defibrillator, terutama unit intensif
CVCU
RSUD Dr. ADNAAN WD TERAPI NEBULIZER
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu tindakan memberikan campuran zat aerosol dalam


partikel udara dengan tekanan udara
TUJUAN 1. Sebagai acuan untuk melakukan tindakan terapi nebulizer
2. Untuk memberikan obat melalui nafas spontan
KEBIJAKAN Peraturan direktur yang mengatur pemberian pelayanan sesuai
standar yang ditetapkan di RSUD, Dr. Adnaan WD
Payakumbuh
PROSEDUR 1. Persiapan klien
 Posisi semi fowler / fowler
2. Persiapan Alat
 Mesin nebulizer
 Oksigen set
 Cairan normal saline dan obat yang akan dipakai
 Nierbeken
 Tisu
 Air hangat
 Spuit sesuai kebutuhan
3. Perawat cuci tangan
4. Dekatkan alat kepada pasien
5. Hubungkan alat dengan listrik
6. Persiapan obat sesuai dengan 7 benar
7. Hidupkan alat dengan menekan tombol “ON”
8. Masukkan cairan / obat kedalam tabung nebulizer lalu
dikunci rapat
9. Lakukan setting alat yaitu :
 NEBULIZER volume : disesuaikan dengan jumlah
cairan / obat (dalam cc) yang dimasukkan kedalam
tabung
 TIME : waktu tindakan disesuaikan dengan lamanya
waktu yang diminta
 AIR FLOW : kekuatan tekanan udara disesuaikan
dengan kondisi klien (0 – 10 liter / menit)
10. Tekan “START”
11. Anjurkan klien untuk melakukan teknik napas dalam
selama tindakan nebulizer dilakukan
12. Setelah tindakan selesai, matikan alat apda posisi “ OFF”
13. Anjurkan untuk melakukan batuk efektif untuk
mengeluarkan lendir yang ada
14. Rapikan dan bersihkan pasien
15. Bereskan alat – alat, perawat cuci tangan
16. Monitor dan catat respon klien setelah tindakan dilakukan
UNIT Seluruh instalasi pelayanan RSUD. DR. Adnaan WD
Payakumbuh yang memiliki Nebulizer terutama unit CVCU
dan Rawat Inap
RSUD Dr. ADNAAN WD PENATALAKSANAAN KLIEN STREPTOKINASE
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu perangkat instruksi atau langkah – langkah kegaitan


yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dalam
penatalaksanaan klien yang akan menjalani prosedur
streptokinase
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam mengantisipasi terjadinya kesalahan
pada waktu menjalani prosedur streptokinase
2. Prosedur streptokinase lebih aman
3. Mempercepat pemberian pelayanan / penanggulangan
kegawatan
4. Menghindari terjadinya salah komunikasi, salah terapi
KEBIJAKAN Protap ini dilaksanakan pada saat klien menjalani prosedur
streptokinase
PROSEDUR A. Persiapan klien
B. Persiapan klien dan keluarga
C. Persiapan dokumen
D. Penatalaksanaan
Pre streptokinase
1. Cuci tangan
2. Tim siap (Dr , tim, resusitasi, alat resusitasi, troly
emergency lengkap)
3. Hidupkan monitoring, pasang modul – modul monitoring
yang dibutuhkan
4. Pasang infus pada lengan kiri, menggunakan IV Cath no
22, sambungkan dengan mcro dip yang telah diisi dengan
NaCl 0,9 % - 100 cc
5. Pasang infus pada lengan kanan menggunakan Iv Cath no
20, sambungkan dengan cairan Asering ungtuk loading
6. Bila ada obat meantenance, sambungkan dengan infus
pada tangan kann dengan menggunakan tree way
7. Atur tetesan sesuai kolaborasi
8. Masukkan obat streptase kedalam cairan pada micro dip
9. Siapkan lembaran dokumentasi vital sign
10. Informasikan bahwa tindakan Streptokinase siap kepada
tim lain
11. Atur tetesan cepat 100 tts per menit pada infus streptase
Intra streptokinase
1. Catat tanda vital setiap 5 – 15 menit selama prosedur
berlangsung (bias 3-5 menit sesuai kebutuhan)
2. Pantau ketat vital sign (nadi, tekanan darah)
3. Pantau adanya tanda – tanda perdarahan (gusi, mata)
4. Pantau adanya penurunan kesadaran (menguap/mengantuk,
tidak kooperatif, komunikasi tidak searah)
5. Bila terjadi hipotensi (TD < 90 mmhg)
 Posisi trendelenburg
 Berikan cairan loading 100 – 250 cc (sesuai
kebutuhan)
 Stop trombolitik sementara, lakukan lagi bila TD
membaik (sesuai kolaborasi dengan tim medis)
6. Bila terjadi bradikardi (klien gelisah, HR < 50 x/i)
 Stop streptokinase
 Berikan Sulfas Atropin 0,5 mg (2 ampul) bolus
 Monitor vital sign
 Bila perlu berikan bantuan nafas (baging)
 Hentikan obat – obat maintenance yang bersifat
dilatator, mis Nitrocyn (kolaborasi)
 Catat waktu kejadian, tindakan yang diberikan
 Laporkan kegiatan pada tim medis
7. Bila terjadi sakit dada berulang :
 Morphin 2,5 mg IV / Phetidin 25 – 50 mg IV
(kolaborasi)
 Hemodinamik baik, nitrocyn drip diberikan
8. Bila alergi (bibir bengkak, flasing, urtikaria)
 Berikan antihistamin, kortikosteroid (Oredekson
IV) kolaborasi
Post streptokinase
1. Monitoring vital sign
2. Monitoring respon klien
3. Monitoring EKG lengkap 2 jam setelah streptokinase
4. Monitoring kadar enzim CKMB (kolaborasi)
UNIT Protap ini digunakan khusus untuk CVCU yang akan
melaksanakan prosedur streptokinase pada klien Akut MCI
RSUD Dr. ADNAAN WD PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

KEBIJAKAN Dilakukan pada klien yanga kan dilakukan pemeriksaan


laboratorium
PROSEDUR 1. Tuliskan surat permintaan pemerikasaan laboratorium
2. Pengambilan sampel dilakukan oleh perawat atau dokter
CVCU
3. Sampel dalam spuit atau botol diberi label nama pasien, no
MR, ruang rawat CVCU
4. Sebelum diantarkan ke laboratorium, sampel diantarkan
oleh petugas POS atau keluarga pasien ke laboratorium
5. Hasil labor dijemput oleh keluarga pasien dan diserahkan
pada perawat/petugas/dokter ruangan
UNIT Instalasi Pelayanan Intensif CVCU
RSUD Dr. ADNAAN WD PEMERIKSAAN AGD
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu tindakan fungsi arteri dengan mengambil darah arteri


sebanyak 1 -2 cc untuk pemeriksaan AGD
TUJUAN Untuk mengetahui nilai normal atau tidaknya : PO2, PCO2,
PH, BE, HCO3 dan parameter lainnya
KEBIJAKAN Pada klien dengan gangguan pernafasan, dalam ventilator,
henti jantung, gangguan asam basa, penentuan pintas
kardiovaskuler kanan ke kiri
PROSEDUR 1. Klien diberi tahu tujuan tindakan
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
3. Persiapan alat, spuit 3 cc yang telah dibilas heparin, kapas
alcohol, karet penutup jarum
4. Posisi klien disiapkan sesuai dengan daerah pengambilan
darah
5. Lokasi pengambilan dan ujung jari tangan petugas
didesinfeksi. Tentukan / raba letak arteri, lakukan
penusukan dengan posisi jarum sesuai lokasi, radialis 15-
30 derajat, brachialis 30-45 derajat, femoralis 90 derajat
6. Bila kena arteri darah akan mengalir kedalam spuit secara
otomatis tanpa diaspirasi, sebaiknya jangan diaspirasi
7. Darah diambil sesuai kebutuhan
8. Udara yang ada di spuit harus dikeluarkan
9. Tutup ujung jarum dengan karet
10. Lokasi pengambilan ditekan dengan kapas alcohol selama
5 menit
11. Atur posisi klien seperti semula
12. Kirim ke labor tulis suhu dan HB
13. Alat dibereskan
UNIT Pelayanan Intensif CVCU
RSUD Dr. ADNAAN WD PERSIAPAN TROLY EMERGENCY
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu perangkat meja dorong yang berisi alat – alat dan obat –
obatan yang dapat diperlukan segera pada klien dalam keadaan
emergency atau gawat darurat
TUJUAN Sebagai acuan untuk mempermudah memberikan pertolongan
dalam keadaan darurat bagi perawat dan dokter
KEBIJAKAN 1. Protap ini dilaksanakan pada setiap unit rawat
2. Kepala ruangan mempunyai tanggung jawab terhadap
kelengkapan alat dan obat yang harus tersedia
3. Diletakkan pada posisi yang mudah dijangkau oleh semua
posisi tempat tidur klien
4. Obat – obat yang telah dipakai segera diganti atau
diresepkan
5. Pengontrolan kembali alat – alat dan obat dilakukan oleh
setiap petugas dan dilapor kepada kepala ruangan
PROSEDUR ISI TROLY EMERGENCY
1. Alat untuk memberi nafas buatan
a. Air viva
b. Gudel dengan bermacam ukuran
c. Face mask dengan bermacam ukuran
d. Selang oksigen
e. 1 unit oksigen lengkap siap pakai
2. Alat – alat untuk intubasi
a. ETT dengan bermacam ukuran
b. Laringoskop besar kecil
c. Xylocain jelly
d. Xylocain spray
e. Spuit dengan segala ukuran
f. Konektor bermacam ukuran
g. Plester
h. Gunting
i. Mandarin
3. Perlengkapan infus
a. Infus set
b. Transfuse set
c. IV catheter dengan bermacam ukuran
d. Kapas alcohol
e. Bermacam jenis cairan infus
f. CVP set lengkap
g. Piggy beg
h. Ekstension tube
i. Three way berbuntut
j. Three way stop knock
4. Alat cardioversi / DC Shock 1 unit
5. Macam – macam obat :
a. Vaso Pressor
 Dopamine / dobujek
 Adrenalin / vascon
 Isuprel
b. Muscle Relaksan
 Pavulon
 Succinyl colin
 Esmeron
 Trakium
c. Sedative
 Morphin
 Pethidin
 Valium
 Largactil
d. Analgetik
 Toradol
 Tramal
 Pronalges
e. Anti koagulan
 Heparin
 Vit K
f. Antipiretik
 Xylamidon
 Phenergan
g. Antihistamin
 Kortikosteroid
 Deladril
h. Diuretic
 Lasik / furosemide
i. Antiaritmia
 Xylocard
 Isoptin
 Cordaron
 Sulfas atropine
j. Obat – obat lain
 Bicnat
 Calcium glukonas
 Potassium chloride
 MgSO4
 Nitrocyn
 Dextrose 40%
UNIT Setiap Unit Intensif RSUD. Dr. Adnaan WD Payakumbuh
RSUD Dr. ADNAAN WD PEMASANGAN MONITORING
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu alat untuk memantau hemodinamik


TUJUAN Sebagai acuan dalam memantau / memonitor hantaran listrik
dari otot jantung secara terus menerus sehingga dapat diketahui
dengan cepat bila terdapat kelainan terutama gangguan irama
jantung dan hemodinamik
KEBIJAKAN Dilakukan pada klien yang memerlukan monitoring
PROSEDUR 1. Persiapan klien
 Memberitahu pada klien tentang manfaat pemasanagn
EKG Monitor bila pasien sadar
 Bersihkan daerah pemsangan elektroda dengan kapas
alkohol
2. Persiapan alat
 1 unit EKG lengkap dengan aksesoris siap pakai
 5 buah elektroda
 Jelly EKG
 Plester jika diperlukan
3. Posisi pemasangan elektroda
 RA : tangan kanan
 RL : kaki kanan
 LA : tangan kiri
 LL : kaki kiri
 V : antara LL dengan LA
4. NIBP
 Pemasangan manset pada tangan atau kaki klien yang
bebas dari selang infus dan hubungkan kabel NIBP
kemodul monitor
 Tekan tombol parameter, pilih NIBP untuk mengukur
interval waktu atau batas alarm sesuai dengan yang
diinginkan
5. Saturai Oksigen
 Lokasi tempat sensor dibersihkan dari darah atau
kotoran lain
 Pilih sensor yang tepat sesuai dengan ukuran jari
 Pilihlah jari yang bebas, jangan memasang pada
daerah pemasangan NIBP
6. Respirasi
 Secara otomatis akan muncul pada layar monitor
apabila dinyalakan
7. Observasi
 Tanda – tanda vital sign klien dan respon
8. Dokumentasi
 Catat nama klien, umur, diagnose medis dan tanggal
mulai dipasang monitor

UNIT Instalasi Anestesi dan rawat intensif CVCU


RSUD Dr. ADNAAN WD SATURASI O2 PERIFER
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Monitoring saturasi oksigen perifer merupakan teknik


monitoring non invasive untuk mengukur saturasi oksigen
arteri di perifer dan fungsi hemoglobin. Nilai normal > 95 %
TUJUAN 1. Menilai data dasar oksigen yang merupakan bagian
pengkajian oksigenasi
2. Deteksi dini terhadap perubahan saturasi yang sering
berubah pada pasien sakit kritis atau pada pasien yang
sedang dianestesi
3. Menilai respon penderita terhadap inetrvensi yang
berpengaruh terhadap oksigenasi pasien seperti :
penurunan volume intravaskuler, tindakan penghisapan
trakea, merubah konsentrasi O2, pemberian PEEP,
endotrakeal tube yang terdorong kedalam salah saru
bronkus, dll.
PROSEDUR 1. Lokasi tempat sensor dibersihkan dari darah atau kotoran
lain
2. Pilih sensor yang tepat sesuai dengan lokasi tempat sensor
3. Sambungkan oxymeter ke sumber listrik dan kabel sensor
ke apsien.
4. Hidupkan tombol power ON/OFF
5. Atur alarm yang diinginkan dan fungsi lainnya
6. Untuk mematikan tekan kembali tombol ON/OFF
UNIT Pelayanan Intensif CVCU dan ICU
RSUD Dr. ADNAAN WD PEMASANGAN OKSIGEN REBREATHING MASK
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu cara pemberian oksigen dengan menggunakan


rebreathing mask
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan pemasangan
oksigen rebreathing mask
2. Mencegah hipoksia
3. Menurunkan kerja jantung
4. Menurunkan kerja nafas
KEBIJAKAN Protap ini dilakukan pada setiap tindakan pemasangan oksigen
rebreathing mask
PROSEDUR 1. Persiapan klien dan alat
2. Cuci tangan dan pasang handscoon
3. Hubungkan slang oksigen ke humidifier dengan aliran
rendah 8 – 12 liter
4. Isi oksigen ke dalam kantong dengan cara menutup
konektor antara kantong dengan sungkup.
5. Atur tali pengait sungkup muka sehingga dapat menutup
rapat dan nyaman, bila perlu letakkan kassa dibawah tali
pengikat pada daerah yang tertekan
6. Atur konsentrasi yang diinginkan sesuai kebutuhan klien
7. Evaluasi respon klien, posisi kantong udara, analisa gas
darah tiap 1 kali siklus dinas
8. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan
UNIT Instalasi intensif CVCU dan rawat inap
RSUD Dr. ADNAAN WD PEMASANAGAN INFUS PUMP
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Tata cara penggunaan infus pump sesuai prosedur


TUJUAN Agar infus pump dapat dipergunakan dengan baik
KEBIJAKAN Dipakai pada setiap infus pump yang akan dipergunakan
PROSEDUR Cara I
1. Tekan tombol

2. Masukkan data rate yang dikehendaki


Start
3. Tekan Stop

Cara II
1. Tekan tombol

2. Tekan tombol dibawah vol, tampak tanda

3. Dibawah vol

4. Bila perlu tekan C

5. Masukkan banyaknya cairan yang diperlukan

6. Tekan vol lagi, tanda hilang

7. Tekan time, tampak tanda dibawah time, hapus data


lama bila perlu

8. Masukkan total waktu yang dikehendaki

9. Tekan time, tanda tampak dibawah rate

10. Tekan rate, tanda hilang, angka rate pindah ke display


Start
11. Tekan Stop untuk memulai

UNIT Pelayanan Intensif CVCU, ICU dan NICU


KETERANGAN ALUR KLIEN MASUK DAN KELUAR CVCU

INDIKASI MASUK CVCU


1. Semua pasien yang dicurigai kasus IMA < 6 – 24 jam
2. Semua Angina Pectoris Tidak Stabil
3. Gagal jantung dengan hemodinamik yang tidak stabil
4. Aritmia yang hemodianmik tidak stabil
5. Kegawatan vaskuler, diseksi aorta, emboli paru, thrombosis vaskuler akut
6. Hipertensi emergency atau HHD dengan heart failure
7. Tamponade jantung
8. Endokartis akut
9. Post PTCA
10. Hipotensi yang berat

INDIKASI KELUAR CVCU


1. Semua klien IMA, sampai kondisi stabil selama 2 x 24 jam
2. Klien tidak memerlukan lagi terapi intensif dengan kriteria :
a. Keluhan berkurang atau teratasi seperti nyeri dada berkurang, nafas sesak berkurang,
aritmia teratasi
b. Hemodinamik dalam batas normal
c. Intake output tercukupi
d. Irama EKG normal
3. Masalah seluruhnya / sebagian teratasi karena disertai diagnose lain yang tidak berkaitan
dengan jantung

ASAL KLIEN
1. Instalasi gawat darurat
2. Instalasi rawat jalan
3. Instalasi rawat inap
Dokter jaga memeriksa klien dan kemudian dikonsulkan ke dokter spesialis jantung (dokter
konsulen) pada hari itu, untuk penatalaksanaan terapi lanjutan di ruangan CVCU

MASUK CVCU
Pengobatan dan perawatan intensif oleh dokter, perawat dan konsulen CVCU

KERJASAMA INSTALASI TERKAIT


 Staf medic fungsional
 Instalasi radiologi, gizi, farmasi, laboratorium
 Structural, keuangan, BPJS, MR
CARA PASIEN KELUAR

 Ke bangsal penyakit dalam / Instalasi rawat inap


 Pulang
 Meninggal
RSUD Dr. ADNAAN WD PENGGUNAAN SYRINGE PUMP
PAYAKUMBUH
NO.DOKUMEN TERBIT KE 1 HALAMAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


OPERASIONAL

PENGERTIAN Tata cara penggunaan infus syringe pump sesuai prosedur


TUJUAN 1. Sebagai acuan untuk penggunaan syringe pump
2. Agar syringe pump dapat dipergunakan dengan baik
KEBIJAKAN Dipakai pada setiap syringe pump yang akan digunakan
PROSEDUR 1. Pastikan alat sudah terhubung dengan aliran listrik
2. Jika menggunakan baterai, pastikan pasokan energy pada
baterai masih ada / cukup
3. Tarik dan putar pengait / penahan syringe pada alat
berlawanan dengan jarum jam
4. Pasangkan syringe pada alat dengan mencocokkan panjang
ujung pendorong pada syringe dengan “PLUNGER” pada
syringe pump
5. Putar kembali pengait / penahan syringe pada alat sehingga
syringe terpasang pada syringe pump
6. Hidupkan dengan menekan tombol ON/OFF
7. Pada syringe pump B-BRAUN :
 Setelah hidup, pada layar akan tampil informasi /
perintah yang harus diikuti
 Jika syringe tidak terpasang dengan baik, maka
gambar indicator syringe pada layar kanan akan
berkedip. Atur kembali syringe sesuai dengan
indicator yang berkedip pada layar
 Jika sudah terpasang dengan baik, maka pada layar
akan muncul “F”, tekan tombol F yang ada pada alat
 Masukkan jumlah dosis yang diinginkan dengan
menekan tombol angka pada alat
 Tekan START/STOP untuk menjalankan atau
menghentikan kerja alat
 Tanda alat bekerja, gambar lingkaran pada sudut kiri
atas layar berputar
 Tanda alat tidak bekerja, gambar lingkaran pada sudut
kiri atas layar tidak berputar/diam
 Matikan alarm dengan menekan gambar “lonceng
disilang” pada (bagian kiri atas) alat.
8. Pada syringe pumpTERUMO TE-331 :
 Setelah hidup, akan terdengar bunyi “BEEP” satu kali
 Jika syringe tidak terpasang dengan baik, maka
indicator syringe yang terletak didepan syringe akan
berkedip. Atur kembali syringe sesuai dengan
indicator yang berkedip
 Jika sudah terpasang dengan baik, indicator yang
berkedip akan hilang dan ukuran syringe yang dipakai
seperti syringe 50, 20, 10 akan muncul didepan
syringe yang terpasang
 Masukkan jumlah dosis yang diinginkan dengan
memutar tombol pada bagian kanan alat
 Putar kedepan untuk menaikkan dan kebelakang untuk
menurunkan dosis
 Dosis yang diinginkan dapat dilihat pada layar
indicator pada alat
 Tekan START / STOP untuk menjalankan atau
menghentikan kerja alat
 Tanda alat bekerja, indicator berbentuk lingkaran akan
berkedip dan berputar melingkar
 Matikan alarm dengan menekan gambar “lonceng
disilang” pada (bagian kiri atas) alat.
UNIT Seluruh instalasi pelayanan RSUD. DR. Adnaan WD
Payakumbuh yang memiliki dan menggunakan syringe pump,
terutama unit pelayanan intensif

Anda mungkin juga menyukai