Anda di halaman 1dari 2

Perubahan Undang-Undang KUP No.

11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja


Terdapat 4 pasal undang-undang perpajakan dalam UU Cipta Kerja yang mengatur:

1. Pasal 111 tentang Pajak Penghasilan (PPh).


2. Pasal 112 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
3. Pasal 113 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).
4. Pasal 114 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRP).

Pasal 113 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).
UU KUP No. 6/1983 yang diubah dengan UU 16/2009
Pengenaan sanksi terlambat dan kurang bayar bayar pajak sebesar 2% per bulan
diubah menjadi disesuaikan dengan tingkat atau tarif suku bunga acuan per bulan
1. Penurunan Sanksi Telat Lapor SPT dan Kurang Bayar Pajak.
1. Apabila pembetulan SPT dan utang pajak menjadi lebih besa : tarif bunga per
bulan ditambah 5% dan dibagi 12, paling lama 24 bulan.
2. Apabila tidak melunasi SPT yang kurang bayar. : tarif bunga per bulan ditambah
10% dan dibagi 12, paling lama 24 bulan.
3. Apabila terlambat membayar PPh Pasal 29 SPT Tahunan. : tarif bunga per bulan
ditambah 5% dan dibagi 12, paling lama 24 bulan.
4. Apabila terlambat bayar SPT Masa : tarif bunga per bulan ditambah 5% dan
dibagi 12, paling lama 24 bulan.
5. Apabila telah mendapatkan SKPKB : tarif bunga per bulan ditambah 15% dan
dibagi 12, paling lama 24 bulan.
2. Penurunan Sanksi Pelaporan Pajak Tidak Sesuai
Pengenaan sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% dari jumlah pajak yang
kurang bayar pada saat pengungkapan pelaporan pajak yang tidak benar ini lebih
rendah dari yang sebelumnya tertulis pada UU KUP yang sebesar 150%
3. Surat Tagihan Pajak

Dalam Pasal 14 ayat (3) dalam klaster perpajakan UU Cipta Kerja ini, jika PPh
Pengusaha Kena Pajak (PKP) kurang bayar akan dikenakan sanksi administratif
berupa bunga sebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
terhitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian
Tahunan Pajak, atau Tahun Pajak sampai dengan diterbitkannya Surat Tagiahan
Pajak (STP).

4. PKP Tidak Terbitkan Faktur

Dalam Pasal 14 ayat (5) klaster perpajakan UU Cipta Kerja, disebutkan sanksi
dalam STP karena PKP tidak menerbitkan faktur atau menerbitkan faktur tidak
lengkap akan dikenakan sanksi 1% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP).
5. Sanksi Terkait SKPKBT

SPT keterlambatan pembayaran Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan


(SKPKBT), SK Pembetulan, Banding dan Pengajuan Kembali, akan dikenakan
sanksi bunga per bulan yang ditetapkan Menteri Keuangan dihitungberdasarkan
suku bunga acuan dibagi 12 (dua belas) dan maksimal 24 (dua puluh empat) bulan.

6. Sanksi Penundaan Pembayaran

Besar sanksi bunga dari penundaan pembayaran karena mengangsur dikenakan


tarif bunga yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang dihitung berdasarkan suku
bunga acuan dibagi 12, maksimal 24 bulan.

Sedangkan bunga atas STP penundaan yang nilainya lebih kecil, akan dikenakan
tarif bunga yang ditetapkanoleh Menteri Keuangan dihitung berdasarkan suku bunga
acuan dibagi 12 (dua belas), maksimal 24 (dua puluh empat) bulan.

7. Penghentian Penyidikan

Didalam Pasal 44B klaster perpajakan UU Cipta Kerja, penghentian penyidakan


tindak pindana di bidang perpajakan hanya dilakukan setelah Wajib Pajak melunasi
utang pajak yang tidak/kurang bayar/seharusnya dikembalikan dan ditambah
dengan sanksi administrasi berupa denda sebesar 3 kali dari jumlah pajak yang
tidak/kurang bayar, atau yang tidak seharusnya dikembalikan.

Anda mungkin juga menyukai