Anda di halaman 1dari 2

Mitta Alvia Fauzianti

2034021127

Reg. 62/ R.309

Manajemen Investasi

Kamis, 25 Mei 2023

___________________________________________________________________________

1. Apa itu portofolio dalam konteks keuangan dan investasi?

Jawab : Portofolio adalah kumpulan dari berbagai aset baik finansial seperti saham,

obligasi, mata uang, reksadana, kas, maupun aset tidak bergerak seperti rumah, tanah,

emas. Portofolio bisa dimiliki oleh perorangan maupun badan.

2. Bagaimana portofolio dapat membantu dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang?

Jawab : Capital gain digunakan untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Memegang uang tunai (cash) mengandung biaya (opportunity cost) karena kehilangan

kesempatan untuk mendapatkan hasil (return) bila uang tersebut diinvestasikan pada suatu

usaha atau dibelikan instrumeninvestasi, di samping kemungkinan menurunnya daya beli

dari uang tersebut akibat inflasi. Oleh karena itu biasanya protofolio disusun sedemikan

rupa agar mendapatkan hasil yang maksimal untuk meningkatkan nilai kekayaan, tetapi

dengan risiko sekecil mungkin, sehingga dapat mencapai tujuan keuangan jangka panjang

3. Apa perbedaan antara portofolio yang terdiversifikasi dengan yang tidak terdiversifikasi?
Jawab : Diversifikasi portofolio adalah menempatkan dana investasi di beberapa

instrumen investasi yang berbeda karakteristiknya. Yang dimaksud dengan karaketeristik

disini adalah likuiditas, risiko, dan potensi returnnya. Sebagai contohnya adalah

potensi return jika berinvestasi dalam pada saham akan berbeda dengan Obligasi, Sukuk,

dan Reksa dana. Sedangkan portofolio yang tidak terdiversifikasi tidak menempatkan

dana di instrumen yang berbeda.

4. Apa arti dari alokasi aset dalam sebuah portofolio?

Jawab : Alokasi aset adalah teknik investasi portofolio yang bertujuan untuk

menyeimbangkan risiko dan menciptakan diversifikasi dengan membagi aset di antara

kategori utama seperti uang tunai, obligasi, saham, real estate, dan turunannya. Setiap

kelas aset memiliki berbagai tingkat pengembalian dan risiko, sehingga masing-masing

akan berperilaku berbeda dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, ketika sebuah aset

mengalami kenaikan nilai, aset yang lain mungkin menurun atau tidak meningkat terlalu

besar. Sejumlah kritikus melihat pola investasi seimbang ini sebagai terlalu linier atau

pola yang biasa-biasa saja, tetapi bagi kebanyakan investor pola ini memberi

perlindungan yang terbaik terhadap risiko kerugian besar.

Anda mungkin juga menyukai