Anda di halaman 1dari 3

1.

- Kantor Perwakilan Negara Asing

- Organisasi-organisasi internasional sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri


Keuangan yang mengatur mengenai penetapan organisasi-organisasi internasional yang
tidak termasuk subjek Pajak Penghasilan.

- Organisasi-organisasi internasional yang ketentuan Pajak Penghasilannya didasarkan


pada ketentuan perjanjian internasional dan dalam perjanjian internasional tersebut
mengecualikan kewajiban pemotongan pajak, serta organisasi-organisasi dimaksud telah
ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

- Pemberi kerja orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
yang semata-mata mempekerjakan orang pribadi untuk melakukan pekerjaan rumah
tangga atau pekerjaan bukan dalam rangka melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas.

2. WP = 54.000.000
Menikah = 4.500.000
K/2 = 9.000.000
= 67.500.000

3. Tidak melebihi : 450.000


Melebihi : 450.000 potongan

4. Tarif pph 21 tuan Taufik sebesar 0%

5. - barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya

- barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak

- makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan
sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun
tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau
catering

-uang, emas batangan, dan surat berharga.

- Minyak mentah (crude oil)

- Gas bumi, tidak termasuk gas bumi seperti elpiji yang siap dikonsumsi langsung oleh
masyarakat

- Asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur, batu apung, batu permata,
bentonit, dolomit, felspar (feldspar), garam batu (halite), grafit, granit/andesit, gips,
kalsit, kaolin, leusit, magnesit, mika, marmer, nitrat, opsidien, oker, pasir dan kerikil,
pasir kuarsa, perlit, fosfat (phospat), talk, tanah serap (fullers earth), tanah diatome, tanah
liat, tawas (alum), tras, yarosif, zeolit, basal, dan trakkit

- Batubara sebelum diproses menjadi briket batubara

- Bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel, bijih perak, serta bijih
bauksit.

6. Barang-barang yang tergolong mewah dan harus dikenai PPnBM ialah Barang yang hanya
dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi dan barang yang dikonsumsi hanya untuk
menunjukkan status atau kelas social.

7. - Dermaga
- Jalan tol
- Tempat rekreasi

8.

Teguh Gunanto (menikah dengan satu anak)


pada bulan Januari 2020 bekerja pada
perusahaan PT Gerbang Transindo, menerima
upah sebesar Rp 550.000,00 per hari
Penghitungan PPh pasal 21 terutang sebelum upah harian melebihi Rp
4.500.000?
Penghitungan PPh Pasal 21 terutang:
Upah sehari Rp.
550.000
Batas upah harian tidak dipotong PPh Rp.
450.000
Penghasilan Kena Pajak sehari Rp.
100.000
PPh Pasal 21 harian (5% x Rp. 100.000) Rp.
5.000

Penghitungan PPh pasal 21 terutang saat upah harian melebihi Rp 4.500.000?

Upah s.d hari ke-9 (Rp 550.000 x 9) Rp.


4.950.000
PTKP sebenarnya:
9 x (Rp 54.000.000 / 360) Rp.
1.350.000
Penghasilan Kena Pajak s.d hari ke-9 Rp.
3.600.000
PPh Pasal 21 terutang s.d hari ke-9
5% x Rp 3.600.000 Rp.
180.000
PPh Pasal 21 yang telah dipotong s.d hari ke- Rp.
8 40.000
8 x Rp. 5.000
PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada hari Rp.
ke-9 140.000

Pada hari ke-9, upah bersih yang diterima Teguh Gunanto sebesar: Rp 550.000 - Rp 410.000
140.000 = Rp 410.000

PPh Yang harus dipotong Bulan Januari pada hari ke-10 dan
seterusnya

Upah sehari Rp.


550.000
PTKP sehari
untuk WP (TK/0) (Rp 54.000.000,00 / Rp.
360) 150.000
Penghasilan Kena Pajak Rp.
400.000
PPh Pasal 21 terutang Rp.
5% x Rp 400.000 Rp.
20.000

Pada hari ke-10, upah bersih yang diterima Teguh Gunanto sebesar: Rp 550.000 - Rp 530.000
20.000 = Rp 530.000

Anda mungkin juga menyukai