Anda di halaman 1dari 39

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR


ILUSTRASI MELALUI DIGITAL COLLAGE ART PADA
KELAS VIII SMP AL BIRUNI CERDAS MULIA

Dibuat untuk bahan Evaluasi Pembelajaran

Oleh:
Devianti Nurizatul Wahdah, S.Pd.

SMP AL BIRUNI CERDAS MULIA


Jl Terusan Panyileukan No.11 Cipadung Kidul, Kota Bandung
2021

i
Lembar Pengesahan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Judul
MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR
ILUSTRASI MELALUI DIGITAL COLLAGE ART PADA
KELAS VIII B SMPS AL BIRUNI CERDAS MULIA TAHUN
PELAJARAN 2021-2022

Karya :

Nama : Devianti Nurizatul Wahdah


Sekolah : SMP Al Biruni Cerdas Mulia

Laporan penelitian ini telah disetujui dan disahkan untuk


melengkapi perpustakaan SMP Al Biruni Cerdas Mulia dan dapat
diajukan sebagai salah satu karya ilmiah dan bahan evaluasi
dalam pembelajaran.

Mengetahui Bandung, 11 November 2021

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
yang dianugerahkan sehingga penelitian ini dapat selesai dengan lancar. Dengan
terselesainya Penelitian Tindakan Kelas ini dengan judul Meningkatkan Kreativitas dan
Hasil Belajar Menggambar Ilustrasi Melalui Digital Collage Art Pada Kelas VIII B
SMPS Al Biruni Cerdas Mulia Tahun Pelajaran 2021-2022”.

Karya ilmiah ini Penulis susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan sekolah
dan dapat dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman
sejawat juga bagi anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya
ilmiah.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu terima kasih penulis ucapkan dengan tulus dan sedalam dalamnya
kepada :

1. Yth. Kepala Sekolah SMP Al Biruni Cerdas Mulia Hj. Maria Susan, S.E, M.M
2. Yth. Rekan-rekan guru SMP Al Biruni Cerdas Mulia
3. Semua pihak yang telah banyak. Membantu sehingga penulisan PTK ini selesai.

Penulis Menyadari bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, demi lebih sempurnanya Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini, kritik dan
saran sangat penulis harapkan. Akhirnya, dengan segala keterbatasan yang ada, semoga
Penelitian Tindakan Kelas ini dapat bermanfaat.

Bandung, 11 November 2021


Penulis

Devianti Nurizatul Wahdah, S.Pd

iii
ABSTRAK

Devianti Nurizatul Wahdah.2021. Meningkatkan Kreativitas Menggambar Ilustrasi


Melalui Digital Collage Art Pada Kelas VIII B SMPS Al Biruni Cerdas Mulia Tahun
Pelajaran 2021-2022

Kata kunci : Pendidikan Seni Rupa, kreativitas, ilustrasi, Digital Collage Art

Peneliatian Tindakan Kelas (PTK) ini dilatarbelakangi oleh pengalaman peneliti dalam
mengajar gambar ilustrasi, dimana anak-anak kelas VIII di SMP Al Biruni Cerdas Mulia
dalam mengikuti pembelajaran menggambar ilustrasi kurang antusias dan menimbulkan
Tidak percayaan diri peserta didik dalam membuat karya gambar ragam ilustrasu, karena
mereka beranggapan “tidak bisa menggambar” dan tidak bisa mengonstruksi objek gambar
yang akan dibuat. Hal ini mengakibatkan kurangnya antusias siswa dalam menggambar
ilustrasi. Meningkatkan kreativitas menggambar ilustrasi melalui Digital Collage Art akan
menambah rasa ingin tahu dan meningkatkan kreativitas hasil belajarnya. Maka peneliti
merumuskan masalah yaitu bagaimana meningkatkan kreativitas peserta didik kelas VIII
SMP Al Biruni Cerdas Mulia dalam menggambar ragam hias dengan digital Collage art?.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam meningkatkan
kreativitas dan hasil belajar dalam pembelajaran menggambar ilustrasi dengan teknik
Digital Collage Art di kelas VIII SMP Al Biruni Cerdas Mulia. Hasil observasi awal
diketahui dari16 siswa,hanya 3 siswa yang sudah mampu menggambar ilustrasi dengan
baik dan kreatif dan sebanyak 13 peserta didik belum mampu menggambar ilustrasi dengan
baik dan kreatif. Dengan ini peneliti mencoba memecahkan masalah pembelajaran yaitu
dengan meningkatkan kreativitas dalam menggambar ilustrasi dengan teknik Digital
Collage Art . Tahap perencanaan siklus 1 mencapai 79%, dan pada Siklus II mencapai 93%
dan telah melebihi target yang diinginkan yaitu 85%. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa teknik Digital Collage Art dapat meningkatkan kreativitas dalam
menggambar ilustrasi pada peserta didik kelas VIII SMP Al Biruni Cerdas Mulia.

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. i


SURAT PERNYATAAN .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iii
ABSTRAK........................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................... 3
E. Batasan Masalah ...................................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran seni rupa ............................................................................................ 5
B. Pengertian Gambar Ilustrasi .................................................................................... 7
C. Pengertian Digital Collage Art ................................................................................ 9
D. Kreativitas ................................................................................................................ 14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ..................................................................................................... 20
B. Subjek Tempat dan Waktu Pelaksanaan .................................................................. 20
C. Metode dan Desain Penelitian ................................................................................. 20
D. Rancangan penelitian ............................................................................................... 22
E. Instrumen Penelitian ................................................................................................ 23
F. Teknik Analisis Data ............................................................................................... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Penelitian........................................................................................... 29
B. Pembahasan ............................................................................................................. 30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 52
B. Saran ........................................................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 53
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 54
v
vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambar Ilustrasi Naturalis ................................................................................. 6


Gambar 2. Gambar Ilustrasi Dekoratif ................................................................................ 35
Gambar 3. Gambar Ilustrasi Kartun .................................................................................... 35
Gambar 4. Gambar Ilustrasi Karikatur ................................................................................ 40
Gambar 5. Gambar Ilustrasi Cergam ................................................................................... 41
Gambar 6. Gambar Ilustrasi Buku Pelajaran ....................................................................... 42
Gambar 7. Gambar Ilustrasi Khayalan ................................................................................ 46
Gambar 8. Model spiral dan kemmis & Taggart ................................................................. 48

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan memiliki pengertian usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
menggembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masayarakat, bangasa dan Negara (Undang-undang No 20 tentang
Sistem Pendidikan Nasional). Pengertian diatas, maka kita dapat menarik kesimpulan
pembelajaran itu adalah kita dapat menciptakan suasana belajar yang dapat
meningkatkan seluruh potensi peserta didik dengan optimal.
pendidikan seni rupa di sekolah umum menawarkan beragam tujuan yakni:
(1)mengembangkan keterampilan menggambar; (2)menanamkan kesadaran budaya
lokal; (3)mengembangkan kemampuan apresiasi seni rupa; (4) menyediakan
kesempatan mengaktualisasikan diri; (5) mengembangkan penguasaan disiplin ilmu
seni rupa; dan (6) mempromosikan gagasan multikultural.
Minat dan kemampuan siswa dalam menggambar ilustrasi sangatlah kurang.
Banyak hal yang menjadi penyebab, berbagai keluhan dari peserta didik, ada yang
bersumber dari materi kesenian tidak sesuai dengan tingkat pertimbangan intelektual
peserta didik, ada juga yang bersumber dari cara guru menyajikan materi. Hak hal
inilah yang tercetus di peserta didik mereka sudah mempunyai anggapan “tidak bisa
menggambar”. Berdasarkan momentum tersebut, maka perlu adanya upaya dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya dalam hal kreativitas mereka
dalam membuat karya gambar ilustrasi. Model pengajaran dengan teknik digital
Collage Art merupakan salah satu upaya solusi terhadap strategi pembelajaran gambar
ilustrasi. Dalam pengajaran ini peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengeksplorasi kreativitasnya tanpa merasa dirinya tidak bisa menggambar.
Peran guru sebagai fasilitator tidak sebatas hanya membantu membimbing
siswa merai tujuan belajarnya, melainkan harus mampu mencari dan menemukan
metode pengajaran yang tepat selama proses pembelajaran supaya peserta didik dapat
mengembangkan pembelajarannya dan menunjukkan segala kemampuan yang dimiliki
oleh peserta didik tersebut. Guru juga sebagai pembaca karakteristik anak dalam

1
proses pembelajaran dimana guru harus bisa mengenal karakteristik setiap anak
didiknya.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat, memunculkan banyak ide


kreativitas gambar dengan teknik-teknik yang menggunakan teknologi seperti AI,
aplikasi gambar dll. Hal ini menandakan bahwa seni dan teknologi bisa saling
beriringan. Meskipun teknik tradisional tidak bisa kita tinggalkan, namun dalam
pembelajaran kita perlu paham mengenai karakteristik peserta didik kita sendiri.
Generasi milenial ini sudah tidak merasa awam dengan teknologi, bahkan sejak
mereka lahir dunia sudah berkembang pesat. Perubahan zaman akan mempengaruhi
generasinya. Maka seorang guru perlu lebih kreatif dan inovatif untuk mengarahkan
dan membimbing peserta didik untuk menggali segala potensi khususnya dalam
menggambar ilustrasi dengan mencari cara mudah dan prkatis namun masih memiliki
nilai seni yang tinggi.
Berdasarkan pengamatan, pembelajaran gambar ilustrasi yang dilaksanakan di
SMP Al Biruni Cerdas Mulia masih sangat rendah, hal tersebut dikarenakan masih
rendahnya pemahaman pengetahuan tentang metode pembelajaran gambar ilustrasi
dan kurang Anya pengemasan pembelajaran yang kurang menarik sesuai karakteristik
peserta didik, sehingga membuat peserta didik kurang menarik dan harus perlu ada
pemecahan masalah.
Dipilihlah Teknik digital Collage Art yang memiliki potensi besar untuk
mendorong siswa lebih aktif, kreatif, mandiri, sesuai kemampuan belajarnya masing-
masing. Karena kreativitas itu ada pada setiap orang, sebaik apa nantinya mereka bisa
mengembangkan potensi dengan stimulus-stimulus yang diberikan. Dalam penelitian
ini, peneliti berharap Melalui teknik digital Collage Art ini bisa memeberikan
dampak peningkatan dalam kreativitas peserta didik dalam menggambar ilustrasi
khususnya pada siswa kelas VIII SMP.
Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melaksanakan penelitian dengan
judul “Meningkatkan Kreativitas Menggambar Ilustrasi Melalui Digital Collage Art
Pada Kelas VIII B SMPS Al Biruni Cerdas Mulia Tahun Pelajaran 2021-2022

2
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut.
1. Bagaimana kreativitas peserta didik dalam menggambar ilustrasi melalui
teknik Digital Collage Art di kelas VIII SMP AL BIRUNI CERDAS MULIA?
2. Bagaimana hasil belajar peserta didik dalam menggambar ilustrasi melalui
teknik Digital Collage Art di kelas VIII SMP AL BIRUNI CERDAS MULIA?

Berdasarkan masalah-masalah yang ada di atas penulis mencoba mengambil


pemecahan masalah, seperti pihak sekolah harus bisa membuat setiap kondisi
kelas lebih kondusif dalam proses pembelajaran, hal ini sangat berkaitan
dengan guru untuk menciptakan kondisi kelas yang kondusif dan guru harus
bisa membuat proses semenarik mungkin dan membuat siswa antusias
mengikuti proses pembelajaran sehingga siswa dapat aktif dan semangat
mengikuti kegiatan belajar, harus menggunakan metode pembelajaran yang
menarik minat peserta didik agar berkembang dalam kegiatan belajarnya
khususnya dalam hasil belajar dan segi kreativitasnya dalam membuat karya
gambar ilustrasi melalui teknik digital collage Art.

C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian meningkatkan kreativitas menggambar ilustrasi melalui teknik
digital collage Art yaitu ::
1. Untuk mengetahui kreativitas peserta didik dalam menggambar ilustrasi
melalui teknik digital collage art.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menggambar ilustrasi melalui
teknik digital collage Art.

D. Manfaat Penelitian
Merujuk pada rumusan masalah yang akan dibahas, maka manfaat yang diharapkan
dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas
pembelajaran pendidikan seni rupa di sekolah Menegah pertama. Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Siswa
a. Dapat meningkatakan minat dan motivasi siswa dalam belajar.
3
b. Dapat meningkatkan kemampuan dan kreativitas siswa dalam menggambar
ilustrasi

2. Guru
a. Memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pengajaran dikelas maupun diluar
kelas, sekaligus ketercapaian ketuntasan belajar siswa.
b. sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kreatifitas belajar Seni
budaya..
3. Sekolah
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan ide atau manfaat yang baik pada
sekolah dalam rangka memperbaiki pembelajaran pada khususnya dan sekolah
pada umumnya.

E. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas VIII B SMP AL BIRUNI CERDAS
MULIA
2. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2021-2022
3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan menggambar ilustrasi.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Gambar Ilustrasi
1. Pengertian Gambar Ilustrasi
Menurut Kusrianto dalam Parmadi, dkk (2015: 780) Ilustrasi secara harfiah berarti gambar
yang dipergunakan untuk menerangkan atau mengisi sesuatu. Ilustrasi merupakan unsur
grafis yang sangat vital dan dapat disajikan mulai dari goresan atau titik sederhana sampai
dengan yang kompleks, ilustrasi merupakan subjek tersendiri yang memiliki alur sejarah
serta perkembangan yang spesifik atas jenis kegiatan seni. Menurut Supriyono dalam
Sugihartono (2015: 1101) ilustrasi adalah untuk memperjelas teks dan sekaligus sebagai
eyecatches. Supriyono juga menjelaskan ilustrasi yang efektif umumnya memiliki kriteria
sebagai berikut :
1. Komunikatif, informatif, mudah dipahami.
2. Menggugah perasaan dan hasrat.
3. Ide baru, orisinil, bukan merupakan plagiat.
4. Memiliki daya pukau yang kuat.
5. Memiliki kualitas baik (teknik pembuatan dan nilai seni).

2. Jenis-jenis ilustrasi

Soedarso (2014: 566) menjelaskan ilustrasi memiliki bentuk yang bermacam-macam


berdasarkan penampilannya. Diantaranya adalah :
a) Ilustrasi Naturalis yaitu gambar yang memiliki bentuk dan warna yang sama
dengan kenyataan (real) yang ada di alam tanpa adanya pengurangan atau pun
penambahan.

5
b) Ilustrasi Dekoratif yaitu gambar yang berfungsi untuk menghiasi sesuatu dengan
bentuk yang disederhanakan atau dilebih-lebihkan.

c) Ilustrasi Kartun yaitu gambar yang memiliki bentuk bentuk yang lucu atau
memiliki ciri khas tertentu. Biasanya gambar kartun banyak menghiasi majalah
anak anak, komik, dan cerita bergambar.

d) Ilustrasi Karikatur yaitu gambar kritikan atau sindiran yang


dalam penggambarannya telah mengalami penyimpangan bentuk proporsi tubuh.
Gambar ini banyak ditemukan di majalah atau koran.

6
e) Ilustrasi Cerita Bergambar (Cergam) yaitu sejenis komik atau gambar yang diberi
teks. Teknik menggambar cergam dibuat berdasarkan cerita dengan berbagai sudut
pandang penggambaran yang menarik.

f) Ilustrasi Buku Pelajaran


mempunyai fungsi untuk menerangkan teks atau suatu keterangan peristiwa
baik ilmiah maupun gambar bagian. Bentuknya bisa berupa foto, gambar natural, juga
bisa berbentuk bagan.

g) Ilustrasi Khayalan yaitu gambar hasil pengolahan daya cipta secara imajinatif
(khayal). Cara penggambaran seperti ini banyak ditemukan pada ilustrasi cerita,
novel, roman, dan komik.

7
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa ilustrasi adalah gambar
yang dirancang untuk memberi penjelasan mengenai suatu cerita ataupun kejadian.

B. Digital Collage Art


Digital collage art adalah sebuah seni turunan dari collage art atau seni kolase.
Collage Art adalah sebuah seni menggabungkan beberapa gambar yang disusun kemudian
menjadi komposisi artistik. Yang membedakannya dengan digital collage art adalah media
pengolahannya. Digital collage art dibuat secara digital menggunakan software editing
grafis seperti Photoshop, Illustrator, dan Coreldraw. Namun teknologi saat ini sudah lebih
maju, membuat karya digital Collage Art bisa dibuat dengan. Hanya aplikasi yang ada di
handphone misalnya pictart, canva dll.

Digital collage art tidak memiliki batasan dalam pembuatannya. Seniman bebas
menggabungkan komposisi warna, bentuk, atau aturan grid. Jadilah digital collage
art merupakan alat untuk menyampaikan ekspresi si pembuatnya.

8
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SMP Al Biruni Cerdas Mulia Kecamatan


Panyileukan Kota Bandung. Adapun peneliti memilih lokasi tersebut karena adanya
permasalahan dalam mata pelajaran Seni Budaya, terutama mengenai proses
pembelajaran menggambar ilustrasi.
B. Subjek Penelitian dan Waktu Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu pihak-pihak yang menjadi bahan untuk pengumpulan
data. Data yang dikumpulkan dapat diperoleh dari guru, dan siswa selama proses
pembelajaran dalam menggambar ilustrasi melalui teknik digital collage art pada siswa
kelas VIII SMP Al Biruni Cerdas Mulia tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 16
Siswa.

2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini adalah waktu berlangsungnya penelitian. Penelitian ini
dilaksanakan bulan November semester ganjil.
C. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur yang harus dilakukan dalam
rangka kegiatan penelitian. Karena pada dasarnya metode penelitian dapat mempermudah
dalam sistematika penelitian dan menjelaskan metode penelitian apa yang akan peneliti
gunakan.
Pengertian metode penelitian menurut Solihin (2011, hlm. 1) yaitu sebagai berikut:

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja
untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi
metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.

9
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan suatu cara yang ditempuh
secara sistematika untuk memecahkan suatu permasalahan yang diteliti untuk memecahkan
masalahn maupun untuk membuktikan suatu kebenran dari teori-teori atau ilmu.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al Biruni Cerdas Mulia pada siswa kelas VIII
dengan jumlah 16 siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Tujuan utama penelitian
tindakan kelas adalah untuk memperbaiki praktik (proses dan hasil) pembelajaran Seni
Budaya.
Ada beberapa pengertian penelitian tindakan kelas menurut para ahli. Menurut
Kemmis (Wiriaatmadja, 2007, hlm. 12) bahwa:
Penelitian tindakan kelas adalah sebuah reflektif yang dilakukan secara kemitraan
mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalisme
dan keadilan dari : a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka; b) pemahaman
mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan itu; dan c) situasi yang
memungkinkan berlangsungnya kegiatan praktek itu.
Selanjutnya menurut Suherman (2012: 59) bahwa:
Penelitian tindakan kelas (classroom action research) merupakan suatu bentuk
penelitian yang bersifat dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran dikelas secara profrsional.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang di ungkapkan Ebbutt dalam Wiriaatmadja (2007,
hlm. 12), yang menyatakan bahwa
Penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek
pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam
pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran kemampuan siswa dalam
melakukan gerak dasar tolakan lompat jauh maka digunakan rancangan penelitian tindakan
kelas (classroom action research) dengan model penelitian yang mengacu pada spiral
refleksi yang di kembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart.
Dengan mengacu pada pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang dilakukan di kelas atau
dilapangan dengan tujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan kualitas praktek
pembelajaran penjas sehingga PTK berfokus pada permasalahan praktek yaitu
permasalahan yang muncul pada proses pembelajaran pada anak yang kurang mampu
10
menguasai gerak dasar tolakan lompat jauh. Yang dimana proses pengolahan datanya
berupa data deskripsi dan data statistik.

2. Desain Penelitian
Adapun desain dalam penelitian ini adalah mengacu kepada rancangan penelitian
model spiral refleksi dari Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2007, hlm. 66). Penelitian
tersebut dimulai dengan tahap perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan
(observing), refleksi (reflecting), dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk
suatu perencanaan pemecahan masalah.

Gambar tersebut terlihat jelas alur aktifitas dalam penelitian tindakan kelas yang
diawali dengan tindakan (planing), yaitu rencana tindakan yang akan dilaksanakan untuk
memperbaiki, meningkatkan atau perubahan prilaku sebagai solusi; penerapan tindakan
(action), yaitu sesuatu yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan,
perubahan dan peningkatan yang diinginkan; mengobservasi, yaitu aktifitas mengamati
proses dan hasil dari suatu tindakan yang akan dilakukan; dan melakukan refleksi
(reflection), yaitu suatu kegiatan mengkaji dan melihat serta mempertimbangkan hasil dari
suatu tindakan. Jika hasil refleksi menunjukan perlunya melakukan perbaikan atas tindakan
maka rencana tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya mengulang suatu tindakan
dengan cara memperbaiki atau mengoptimalkan dari suatu tindakan sebelumnya. Demikian
seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.

11
D. Rancangan Penelitian
Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk sebuah
siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus, bergantung pada keberhasilan dan
target yang akan dicapai oleh siswa. Merujuk pada model Kemmis dan Mc.Taggart di atas.
Ada empat komponen yang menjadi konsep PTK, sesuai dengan pendapat Hopkins
(Wiriaatmadja, 2007: 66-67) terdapat beberapa tahapan penelitian tindakan kelas
diantaranya yaitu.
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan
sebelum pelaksanaan tindakan, seperti penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario
pembelajaran, media, bahan dan alat, instrument observasi, evaluasi dan refleksi.
1) Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi masalah yang perlu
diatasi. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi pada proses
pembelajaran menggambar ilustrasi.
2) Membuat rencana pembelajaran (RPP) untuk setiap siklus. Dimana siklus satu
pada saat pembelajaran menerapkan teknik digital
3) Peneliti dan guru mengadakan diskusi mengenai cara melakukan tindakan
mengenai langkah-langkah penerapan memotivasi anak untuk belajar.
4) Meyiapkan alat pembelajaran dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran
Menggambar Ilustrasi.
5) Mendesain alat evaluasi untuk melihat :
a) Apakah kreativitas menggambar ilustrasi siswa meningkat?
b) Apakah melalui teknik digital collage akan menjadikan alat bantu untuk
meningkatkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran menggambar ilustrasi?
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelakanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu
melaksanakan perencanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan yaitu proses
pembelajaran menggunakan teknik digital collage art yang meliputi langkah-langkah
sebagai berikut.
1) Kegiatan awal (±15 menit)
a) Menyiapkan alat-alat pembelajaran.
b) Guru dan siswa berdoa bersama.
c) Siswa dan guru melakukan ice breaking sebelum memulai pembelajaran.
d) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa. Pada
12
kegiatan ini peneliti menerapkan cara teknik digital collage art yang berorientasi pada
keberhasilan.
2) Kegiatan inti (±45 menit)
a) Pada siklus satu peneliti melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuat, dimana pada saat pembelajaran siklus satu melalui teknik manual
Collage art siswa memahami materi mengenai pembuatan Collage art dengan potongan
potongan gambar dari majalah atau koran.
b) Kemudian pada siklus dua peneliti menggunakan teknik digital collage dengan
menggunakan aplikasi dalam handphone seperti canva, pictart dll.
3) Kegiatan akhir (±10 menit)
a) Setelah pembelajaran berakhir, peneliti mencatat segala bentuk kegiatan,
kejadian, kendala-kendala yang muncul selama pembelajaran berlangsung
kedalam lembar observasi yang disiapkan.
b) guru menjelaskan kembali materi yang sudah disampaikan, kemudian
menyampaikan tindak lanjut.
c. Observasi
Observasi menggambarkan objek amatan dan cara pengamatannya. Pengamatan atau
pemusatan perhatian terhadap terhadap suatu objek. Selama pelaksanaan tindakan kelas
tugas peneliti adalah mengobservasi semua kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran
berlangsung. Pelaksanaan observasi dilaksanakan sesuai dengan rencana penelitian obyek
yang diamati adalah seluruh aktivitas siswa pembelajaran dilaksanakan, baik berupa
perubahan yang yang bersifat individu maupun secara klasikal. Peniliti mengobservasi
siswa saat melakukan kegiatan pembelajaran menggambar ilustrasi tema “Diriku” melalui
teknik digital collage art.
d. Evaluasi Refleksi
Tahap kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Dalam tahap
ini di uraikan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan cara analisisnya. Menyiapkan
perangkat pembelajaran RPP, melaksanakan tindakan dalam melakukan teknik digital
colage, alat yang digunakan berupa majalah/ gambar format PNG serta gawai handphone
siswa yang sudah terdapat aplikasi editing foto seperti Canva, pictart dll. .
E. Instrumen Penelitian
Proses pengumpulan data dilakukan dalam peneltian ini adalah melalui.

13
1. Silabus
Seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengolaan kelas,
serta penilaian hasil belajar.
2. Rencana Pembelajaran
Merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam
mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masig RP berisi kompetensi dasar,
indicator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajran khusus dan kegiatan belajar
mengajar
3. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
a. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran, untuk mengamati kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran.
b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru untuk mengamati siswa dan guru selama
proses pembelajaran.
4. Lembar Observasi Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar adalah ujian secara lisan dan ujian yang berkaitan dengan
keterampilan untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seorang
indvidu. Tes hasil belajar ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar
siswa sesudah pemberian tindakan. Tes yang diberikan berupa keterampilan seperti ide
kreatif, komposisi warna dan bentuk gambar, penguasaan tools pada saat pembelajaran
menggambar ilustrasi dengan teknik digital collage Art.

14
Descriptor pengamatan terhadap aktivitas siswa

a. Ide kreatif
1. Bentuk dan visual unik
2. Originalitas tanpa melihat contoh dari internet
3. Penggabungan antara bentuk yang di gabungkan menarik
b. Komposisi warna
1. Warna menarik
2. Warna menarik serasi dan harmoni
3. Warna menarik,serasi, harmoni serta sesuai tema
c. Bentuk gambar.
1. Pemilihan bentuk dan gambar orisinil
2. Pemilihan bentuk dan gambar bermakna dan menarik
3. Pemilihan bentuk dan gambar sesuai tema
c. Penguasaan tools
1. Menguasai tools aplikasi yang dipakai.
2. Menempelkan setiap objek gambar dengan baik.
3. Mengoperasikan seperti menyimpan ke dalam bentuk format PNG.

F. Teknik Pengelolahan Analisis Data


Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui tiga tahap, yaitu
reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses
penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstrakan data
mentah menjadi informasi yang bermakna. Paparan data adalah proses penampilan data
secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, termasuk dalam format matrik,
representatif grafik dan sebagainya.
Sedangkan penyimpulan data adalah proses pengambilan intisari dari penyajian data
yang telah diorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat dan atau formula yang singkat
dan padat tetapi mengandung arti yang luas.
Selain proses analisis data di atas, proses analisis data dalam penelitian ini dapat
dimulai dengan menelaah dan mempelajari seluruh data yang terkumpul dari berbagai
sumber, kemudian data tersebut direduksi dengan jalan membuat abstraksi yaitu
dengan merangkumnya menjadi intisari yang terjaga keabsahannya. Kegiatan akhir
yang dilakukan adalah dengan mengadakan pemeriksaan validasi data.
15
Teknik yang digunakan dalam penelitian tentang menggambar ilustrasi dengan teknik
digital collage art adalah teknik pengolahan data kualitatif, dilakukan saat pelaksanaan
refleksi dari setiap siklus pemerolehannya berdasarkan setiap tindakan. Pengolahan
data ini dilakukan setelah data terkumpul yang diperoleh dari seluruh instrumen
penelitian hasil observasi, tes praktek dan data hasil dibaca, dipelajari, dan ditelaah.

16
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data Penelitian


1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Dalam membuat perencanaan ini dibantu oleh mitra peneliti dalam hal menyiapkan
data atau instrumen yang diperlukan. Berikut langkah- langkah kegiatan membuat
perencanaan :
1) Peneliti menyiapkan indikator dan tujuan pembelajaran yang harus
ditempuh oleh siswa.
2) Peneliti menyiapkan rencana tindakan pada siklus I ini menggunakan
penerapan manual collage dalam belajar menggambar ilustrasi, ditetapkan pula waktu
pelaksanaan tindakan.
3) Peneliti menyiapkan alat dan media pembelajaran seperti contoh gambar karya dan
video pembelajaran serta bahan-bahan seperti koran dan majalah bekas, karton dan lem.
4) Peneliti menyiapkan instrumen pengumpul data sebagai bahan
observasi berupa lembar observasi perencanaan pembelajaran, lembar observasi kinerja
guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan format tes.
5) Peneliti menyiapkan format penilaian dalam bentuk blanko kolom.
6) Merencanakan teknik pengolahan data, data yang diperoleh kemudian diolah untuk
mengetahui peningkatan pada siklus I
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini sesuai dengan rumusan perencanaan tindakan penelitian
yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di SMP Al Biruni Cerdas
Mulia yang diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 16 siswa. Pada tindakan
ini, fokus pembelajaran pada menggambar ilustrasi dengan teknik digital collage Art.
Pembelajaran bersifat klasikal dalam alokasi waktu 2 x 35 menit. Adapun susunan
langkah pembelajaran sebagai berikut :

Kegiatan awal ( 10 menit )


Guru menyapa siswa dengan salam, kemudian mengajak memulai berdo’a yang di
pimpin oleh ketua kelas. Saat berdoa ada sebagian siswa yang masih mengobrol.

17
Selanjutnya guru mengecek kehadiran siswa, sebelum memulai guru memberikan ice
breaking dengan menebak gambar “what is wrong”.

Kegiatan inti ( 50 menit )


Masuk kedalam kegiatan inti kemudian guru memberikan arahan untuk melihat
video tayangan mengenai materi, kemudian siswa menanggapi dan bertanya terhadap
tayangan video. Siswa diberikan pertanyaan mendasar terkait materi yang akan di ajarkan.
Kemudian guru memberi penentuan projek terhadap materi yang akan dilakukan Setelah
itu masuk ke kegiatan mendesain proyek guru dan mendemonstrasikan langkah-langkah
arahan pembuatannya oleh guru. Setelah itu guru dan siswa menyusun jadwal pengerjaan
proyek selama 45 menit kedepan yang akan dilakukan siswa selama 20 menit menentukan
objek gambar pada majalah dan koran sampai dengan pengguntingan, 20 menit berikutnya
siswa siap menempel dan finishing untuk penyajian. Siswa melakukan kegiatan sesuai
langkah-langkah yang di berikan guru. Mereka menyiapkan alat dan bahan yang sudah
mereka siapkan, kemudian memilih beberapa gambar yang mereka sesuaikan dengan tema
“diriku”, lalu mereka gunting beberapa gambar kemudian menyusunnya satu per satu
diatas media kertas yang sudah disediakan lalu ditempel. Beberapa siswa ada yang masih
kebingungan untuk mencari gambar gambar yang mereka inginkan, dikarenakan gambar
pada majalah dan koran terbatas. saat berlangsungnya kegiatan, Guru memantau,
membimbing selama siswa mengerjakan proyek yang mereka lakukan, pada tahap ini ada
beberapa siswa yang belum paham, guru menerangkan kembali. Guru menilai keaktifan
lewat penilaian jurnal observasi.
Setelah 40 menit berlalu ada beberapa siswa ada yang sudah selesai mengerjakan
ada juga yang belum Karena masih bingung menentukan., kemudian diberikan tambahan
waktu agar semua bisa menyelesaikannya. Guru mengarahkan kepada siswa untuk bersiap
siap mempersiapkan penyajian hasil karyanya, karena hasil karya akan dipresentasikan di
depan teman temannya. Setelah waktu selesai karya gambar ilustrasi yang mereka buat
dikumpulkan. Guru mengajak siswa dna bertanya mengenai siapa yang berani akan
mempresentasikan hasil karya collage artnya dan memberikan penilaian. Kegiatan
presentasi berlangsung dari siswa yang berani tampil di di depan, guru mengajak siswa lain
untuk menanggali dan memilih karya siapa yang menurutnya terbaik. Setelah kegiatan
presentasi selesai, guru mengevaluasi pembelajaran terhadap kinerja siswa dan
memberikan penguatan karya terbaik versi guru.

18
Kegiatan akhir ( 10 menit )
Pada akhir pembelajaran dilaksanakan diskusi untuk membahas kesalahan-
kesalahan siswa dalam praktik menggambar ilustrasi dengan teknik manual Collage Art. .
Guru memberi kesempatan demonstrasi perbaikan yang dipraktikkan beberapa siswa.
Setelah melaksanakan KBM, maka pelaksanaan tindakan siklus I ini langsung dinilai oleh
observer. Berikut ini data hasil penilaian observer terhadap pelaksanaan tindakan.

19
Keterangan : Nilai
a : Tudak baik
b : Kurang Baik
c : Cukup Baik
d : Baik

Berdasarkan tabel diatas aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik


adalah memotivasi siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, pengelolaan waktu dan
siswa antusias. Keempat aspek yang mendapat penilaian kurang baik di atas, merupakan
suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I. dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi
dan revisi yang akan dilakukan pada siklus II

Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti tabel berikut

20
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang paling dominan pada
siklus I adalah menjelaskan materi yang sulit, membimbing dan mengamati siswa dalam
menemukan konsep yaitu 21,7 %. Aktivitas lain yang persentasenya cukup besar adalah
memberi umpan balik/evaluasi/Tanya jawab, menjelaskan materi yang sulit dan
membimbing siswa merangkum pelajaran yitu masing-masing sebesar18,3 % dan13,3 %.
Sedangkan aktivitas siswa yang paling dominant adalah mengerjakan/memperhatikan
penjelasan guru yaitu 22,5 %. Aktivitas lain yang persentasenya cukup besar adalah
bekerja dengan sesama anggota kelompok, diskusi antar siswa dengan guru, dan membaca
buku yaitu masing-masing 18,8 % dan 11,5 % pada siklus I, secara garis besar kegiatan
belajar mengajar dengan teknik Collage Art sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun
peran guru masih cukup dominan untuk memberikan penjelasan dan arahan karena teknik
tersebut masih dirasakan baru oleh siswa.
Hasil berikutnya adalah tes praktik siswa seperti terlihat pada tabel berikut

21
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan teknik Manual
Collage Art diperoleh nilai rata-rata presentasi belajar siswa adalah 79 dan ketuntasan
belajar mencapai 79 % atau ada 9 siswa dari 16 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena
siswa yang memperoleh nilai 75 hanya sebesar 79 % lebih kecil dari persentase ketuntasan
yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru
dan belum mengerti mencari gambar yang diinginkan karena terbatasnya gambar pas A
koran dan majalah serta masih kebingungan apa yang dimaksud dan digunakan guru
dengan menerapkan teknik manual Collage art.

c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan
sebagai berikut:
1. Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu
3. Siswa kurang bisa antusias selama pembelajaran berlangsung
d. Revisi

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan,
sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa an lebih jelas
dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak
untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
2. Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan
informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.
3. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa
lebih antusias.

2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Dalam membuat perencanaan ini dibantu oleh mitra peneliti dalam hal menyiapkan
data atau instrumen yang diperlukan. Berikut langkah- langkah kegiatan membuat
perencanaan :
22
1) Peneliti menyiapkan indikator dan tujuan pembelajaran yang harus
ditempuh oleh siswa.
2) Peneliti menyiapkan rencana tindakan pada siklus I ini menggunakan
penerapan Digital collage dalam belajar menggambar ilustrasi, ditetapkan pula waktu
pelaksanaan tindakan.
3) Peneliti menyiapkan alat dan media pembelajaran seperti contoh gambar karya dan
video pembelajaran serta bahan-bahan seperti handphone untuk siswa yang tidak punya
handphone yang sudah teraplikasi pictart dan canva..
4) Peneliti menyiapkan instrumen pengumpul data sebagai bahan
observasi berupa lembar observasi perencanaan pembelajaran, lembar observasi kinerja
guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan format tes.
5) Peneliti menyiapkan format penilaian dalam bentuk blanko kolom.
6) Merencanakan teknik pengolahan data, data yang diperoleh kemudian diolah untuk
mengetahui peningkatan pada siklus I.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan


Tahap pelaksanaan ini sesuai dengan rumusan perencanaan tindakan penelitian
yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di SMP Al Biruni Cerdas
Mulia yang diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 16 siswa. Pada tindakan
ini, fokus pembelajaran pada menggambar ilustrasi dengan teknik digital collage Art.

Pembelajaran bersifat klasikal dalam alokasi waktu 2 x 35 menit. Adapun susunan langkah
pembelajaran sebagai berikut :

Kegiatan awal ( 10 menit )


Guru menyapa siswa dengan salam, kemudian mengajak memulai berdo’a yang di
pimpin oleh ketua kelas. Saat berdoa ada sebagian siswa yang masih mengobrol.
Selanjutnya guru mengecek kehadiran siswa, sebelum memulai guru memberikan ice
breaking dengan “dengan tepuk semangat”. Mengecek kesiapan alat dan bahan siswa
terlebih dahulu agar terciptanya pembelajaran sesuai tujuan yang diinginkan.

Kegiatan inti ( 50 menit )


Masuk kedalam kegiatan inti kemudian guru memberikan arahan karena materi ini
hampir sama seperti pertemuan di siklus 1, guru mengajak siswa untuk melihat video
23
tayangan mengenai materi Digital Collage Art kemudian siswa menanggapi dan terjadi
tanya-jawab terhadap tayangan video. Siswa diberikan pertanyaan mendasar terkait materi
yang akan di ajarkan. Kemudian guru memberi penentuan projek terhadap materi yang
akan dilakukan Setelah itu masuk ke kegiatan mendesain proyek guru dan
mendemonstrasikan langkah-langkah arahan pembuatannya oleh guru. Setelah itu guru dan
siswa menyusun jadwal pengerjaan proyek selama 45 menit kedepan yang akan dilakukan
siswa selama 20 menit menentukan objek yang mereka pilih di internet dengan format
PNG , 20 menit berikutnya siswa siap menyajikan di canva dan finishing untuk penyajian.
Siswa melakukan kegiatan sesuai langkah-langkah yang di berikan guru. Mereka
menyiapkan alat dan bahan yang sudah mereka siapkan, kemudian memilih beberapa
gambar di internet berbentuk PNG yang mereka sesuaikan dengan tema “diriku”, lalu
mereka susun merangkainya menggunakan aplikasi pictart atau canva. Siswa terlihat
antusias dan mulai mengerjakannya dalam keadaan percaya diri, Guru memantau,
membimbing selama siswa mengerjakan proyek yang mereka lakukan, pada tahap ini ada
beberapa siswa yang belum paham, guru menerangkan kembali. Guru menilai keaktifan
lewat penilaian jurnal observasi.
Setelah 40 menit berlalu siswa sudah menyelesaikan karya dengan telat waktu
tanpa diberikan tambahan waktu karena dalam pemilihan gambar melalui internet
mempermudah pengerjaan karena jumlah gambar yang diinginkan tidak terbatas. Guru
mengarahkan kepada siswa untuk bersiap siap mempersiapkan penyajian hasil karyanya,
karena hasil karya akan dipresentasikan di depan teman temannya. Setelah waktu selesai
karya gambar ilustrasi yang mereka buat dikumpulkan melalui link Googledrive yang
diberikan guru.. Guru mengajak siswa dan bertanya mengenai siapa yang berani akan
mempresentasikan hasil karya digital collage artnya dan memberikan penilaian. Kegiatan
presentasi berlangsung dari siswa yang berani tampil di di depan, guru mengajak siswa lain
untuk menanggali dan memilih karya siapa yang menurutnya terbaik. Setelah kegiatan
presentasi selesai, guru mengevaluasi pembelajaran terhadap kinerja siswa dan
memberikan penguatan karya terbaik versi guru.

Kegiatan akhir ( 10 menit )


Pada akhir pembelajaran dilaksanakan diskusi untuk membahas evaluasi dan
mengapresiasi kinerja siswa dalam praktik menggambar ilustrasi dengan teknik Digital
Collage Art tema “Diriku” .Setelah melaksanakan KBM, maka pelaksanaan tindakan siklus

24
II ini langsung dinilai oleh observer. Berikut ini data hasil penilaian observer terhadap
pelaksanaan tindakan.
Setelah melaksanakan KBM, maka pelaksanaan tindakan siklus II ini langsung
dinilai oleh observer. Berikut ini data hasil penilaian observer terhadap pelaksanaan
tindakan siklus II:

25
Berdasarkan tabel diatas aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik
adalah memotivasi siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, pengelolaan waktu dan
siswa antusias. Keempat aspek yang mendapat penilaian kurang baik di atas, merupakan
suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I. dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi
dan revisi yang akan dilakukan pada siklus II
Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti tabel berikut:

26
Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa aktivitas guru yang paling dominan pada
siklus II adalah membimbing dan mengamati siswa melakukan latihan yaitu 25%. Jika
dibandingkan dengan siklus I aktivitas ini mengalami peningkatan. Aktivitas guru yang
mengalami penurunan adalah memberi umpan balik (16,6%), menjelaskan/melatih
menggunakan alat (11,7). Meminta siswa mendiskusikan dan menyajikan hasil kegiatan
(8,2%) dan membimbing siswa memperbaiki kesalahan (6,7%). Sedangkan untuk aktivitas
siswa yang paling dominan pada siklus II adalah praktik menggunakan digital Collage
yaitu (21%). Jika dibandingkan dengan siklus I, aktivitas ini mengalami peningkatan .
aktivitas siswa yang mengalami penurunan adalah mendengarkan/memperhatikan
penjelasan guru (17,9%). Diskusi antar siswa / antara siswa dengan guru (13,8%),
mempraktekkan yang relavan dengan KBM (7,7%) dan merangkum pembelajaran (6,7%).
Adapun aktivitas siswa yang mengalami peningkatan aalah memperhatikan peragaan
(12,1%) menyajikan hasil pembelajaran (4,6%), menanggapi/mengajukan pertanyaan/ide
(5,4%) dan berlatih bersama siswa lain (10,8%). Hasil berikutnya adalah tes praktik siswa
seperti terlihat pada tabel berikut

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan penerapan teknik
digital Collage Art diperoleh nilai rata-rata presentasi belajar siswa adalah 87 dan
ketuntasan belajar mencapai 93 % atau ada 14 siswa dari 16 siswa sudah tuntas belajar.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas
belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 75 hanya sebesar 93 % lebih kecil dari
persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena
siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksud dan digunakan guru
dengan menerapkan teknik digital Collage Art.

27
c. Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang
masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan teknik digital collage
art. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi
persentasae pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.
2. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar
berlangsung.
3. Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan
sehingga menjadi lebih baik.
4. Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan
5. Teknik Digital Collage Art lebih me peningkatan kreativitas siswa dibanding dengan
manual. Karena kemudahan mencari gambar yang tidak terbatas di internet memudahkan
siswa mengkontruksi ide terhadap bahan gambar yang didapat.
d. Revisi
Pada siklus II guru telah menerapkan teknik digital Collage art dengan baik dan
dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar
sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu
diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa
yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya
penerapan teknik digital dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.

B. Pembahasan
1. Ketuntasan Hasil belajar siswa
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penerapan
permainan engklek memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, dan II) untuk ranah
psikomotor yaitu 79 %, 93% pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah
tercapai.

28
2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar
dengan menerapkan permainan engklek dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal
ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan
meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.
3. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran
dengan penerapan teknik Digital Collage Art paling dominan adalah belajar dengan sesama
anggota kelompok tutor sebaya, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru dan
diskusi antara siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa
dapat dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-
langkah pembelajaran dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di
antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mempraktikkan hasil
pembelajaran, menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan balik dalam
presentase untuk aktivitas di atas cukup besar.
4. Tanggapan siswa terhadap penerapan Digital Collage Art
Berdasarkan analisis angket siswa dapat diketahui bahwa tanggapan siswa
termasuk positif. Ini ditunjukkan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa
siswa tertarik, memudahkan menggambar ilustrasi digital dan berminat dengan penerapan
teknik Digital Collage . Hal ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respopn positif
terhadap pembelajaran, sehingga siswa menjadi termotivasi untuk belajar lebih giat. Jadi
dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya teknik digital collage Art dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.

29
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran menggambar ilustrasi dengan melalui
teknik digita Collage Art yang dilakukan di SMP Al Biruni Cerdas Mulia dapat
disimpulkan bahwa :
Pembelajaran menggambar ilustrasi pada prosesnya meliputi perencanaan, kinerja
guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas pembelajaran yang meliputi kinerja guru dan aktivitas siswa,
menunjukkan hasil yang nyata, mampu melampaui KKM yang telah ditentukan.
Peningkatan pembelajaran menggambar digital Collage Art terbukti dari peningkatan
setiap siklus dimana pada siklus I jumlah siswa yang tuntas melakukan praktik
menggambar ilustrasi 9 orang atau 79%, pada siklus II jumlah siswa yang tuntas
melakukan gerak dasar tolakan lompat jauh meningkat menjadi 14 siswa atau 93% dan
hanya 2 siswa kelas VIII dalam pembelajaran menggambar ilustrasi dengan teknik digital
Collage Art yang belum tuntas, sisanya semua siswa tuntas dalam pembelajaran tersebut.
2. Penerapan teknik Digital Collage Art mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat
meningkatkan motivasi dan kreativitas belajar siswa yang ditunjukkan dengan rata-rata
jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat saat pembelajaran
berlangsung.

B. Saran
Pembelajaran menggambar ilustrasi dengan teknik digital collage art merupakan
suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
kreativitasnya. Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah
dilaksanakan peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan penerapan teknik digital Collage art perlu persiapan yang baik
untuk merencanakan proses pembelajaran sehingga saat pelaksanaan memperoleh hasil
yang maksimal. Dan perlu observasi terlebih dahulu apakah siswa sudah mahir
mengoperasikan aplikasi editing Photo seperti pictart atau canva.

30
2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering
menerapkan model ataupun pendekatan belajar yang lebih variatif lagi, sehingga siswa
lebih termotivasi dalam belajar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena penelitian ini hanya dilakukan pada
siswa kelas VIII SMP Al Biruni Cerdas Mulia.
4. Untuk penelitian yang serupa, hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh
hasil yang lebih baik.

31
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Male, Alan. 2007. Illustration: A Theoretichal and Contextual Perspective.


London: Thames and Hudson.

Sagala, Sofian. 2012. Digital Collage Art. Universitas Negeri Medan:


UNIMED Press.

Siswanto, Tri Budi. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Siswa Pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif SMK di Kota Yogyakarta. Jurnal
Pendidikan Vokasi, Universitas Negeri Yogyakarta, 6
(1) 111-120.

Solihin, A. (2013). Metode Penelitian. [Online]. Tersedia di: http://asep-


solihin.blogspot.com/2012/11/metode-penelitian_2.html. diakses 10 november 2021.

Suherman, Ayi. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Bintang warla Artika

Sumber Internet:
______. 2016. Seni Karya. http://SenKarya.blogspot.co.id/Pengertian,-Sejarah-Gambar-Ilustrasi-
Indonesia.html (03 November 2016 : 16:50).

Al-Maqassary, Ardi. 2016. Pengertian Ilustrasi. http://www.e-jurnal.com/2013/04/pengertian-


ilustrasi.html (03 Nopember 2016 : 16:22).

32

Anda mungkin juga menyukai