Anda di halaman 1dari 8

EKONOMI

BAB ETIKA PROFESI AKUNTANSI


8. Etika Profesi Akuntansi
Etika Profesi Akuntansi adalah seperangkat standar sikap yang dirancang secara
praktis, realistis, dan idealis bagi para anggota profesi yang bersangkutan.
Adapun 8 kode etik akuntan yaitu:
a. Tanggung jawab profesi.
Menggunakan pertimbangkan moral, melakukan peningkatan jasa, menjaga
kepercayaan klien, dan mengembangkan ilmunya.
b. Kepentingan publik.
Mendahulukan kepentingan pihak pemakai informasi akuntansi dan menjaga
kepercayaannya.
c. Integritas.
Menyelesaikan seluruh tugasnya dengan bertanggung jawab dan profesional.
b. Objektivitas.
Menjaga objektivitasnya dengan bersikap independen dan netral, bebas dari
benturan kepentingan.
c. Kompetensi dan kehati-hatian professional.
Mengamati standar teknis dan etika profesi, meningkatkan kompetensi dan mutu
pelayanan.
d. Kerahasiaan.
Menjaga kerahasiaan informasi yang diperolehnya, tidak mengungkapkan
informasi tanpa persetujuan dari pihak pemilik informasi.
e. Perilaku profesional.
f. Standar teknis.
1. Prinsip Akuntansi
Dalam menyusun informasi akuntansi, kita harus berpegang pada prinsip dasar
berikut ini:
a. Basis Akrual (Accrual Basic)
b. Kelangsungan Usaha (Business Continuity)
c. Kesatuan Usaha (Business Entity)
d. Pengaitan Biaya (Relevancy)
e. Harga Perolehan (Historical Cost)
Sejarah Perkembangan Akuntansi
Pada tahun 1494 Luca Pacioli mempublikasikan buku, Summa de Arithmetica
Geometria Proportioni et Proportionalita yang berisi ilmu-ilmu pasti. Namun dalam
buku ini terdapat bagian yang berisi pembukuan untuk para pengusaha. Bagian itu
berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Yang menggambarkan pembukuan
berpasangan. Luca Pacioli dikenal sebagai Bapak Akuntansi Dunia
Kualitas Informasi Akuntansi
Informasi keuangan akan bermanfaat bila kita memenuhi tujuh kualitas berikut ini:
a. Relevan
b. Dapat dimengerti
c. Daya uji
d. Netral
e. Tepat waktu
f. Daya banding
g. Lengkap
akuntansi bermanfaat karena dapat mengetahui status dan kondisi keuangan
perusahaan, mendapatkan gambaran dari tingkat laba perusahaan, dasar penentuan pajak
dan peraturan perusahaan.
Makna akuntansi sebagai sebuah sistem informasi adalah sebagai proses
pengindentifikasian, pengukuran, serta pelaporan informasi ekonomi, yang menimbulkan
kemungkinan akan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas
oleh para pengguna informasi keuangan tersebut.
Sistem perekonomian adalah suatu tata cara yang akan diterapkan untuk
mengkoordinasi perilaku masyarakat.
Kegiatan ekonomi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi berbagai
kebutuhan hidup manusia guna mencapai kesejahteraan, kemakmuran, dan kepuasan lahir
dan batin.
BAB PASAR
Menurut kajian ilmu ekonomi, pasar merupakan suatu tempat atau proses interaksi antara
permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang atau jasa tertentu.
Proses interaksi tersebut dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah
yang diperdagangkan.
Berikut beberapa pengertian pasar dari para ahli:
William J Stanton
Pasar adalah sekumpulan orang yang memiliki keinginan untuk puas, uang yang
digunakan untuk berbelanja, dan memiliki kemauan untuk membelanjakan uang.

Kotler dan Amstrong


Pasar merupakan seperangkat pembeli aktual dan juga potensial dari suatu produk atau
jasa.
Fungsi pasar Pasar tidak hanya sebagai tempat untuk pelayanan jual beli saja, melainkan
ada beberapa fungsi lainnya yaitu:
Segi ekonomi Tempat transaksi antara produsen dan konsumen yang merupakan
komoditas untuk mewadahi kebutuhan sebagai demand dan suplai.

Segi sosial budaya Merupakan kontrak sosial secara langsung yang menjadi tradisi suatu
masyarakat yang merupakan interaksi antara komunitas pada sektor informal dan formal.
Segi arsitektur Menunjukkan ciri khas daerah, yang menampilkan bentuk-bentuk fisik
bangunan dan artefak yang dimiliki.
Ciri-ciri dari pasar Berdasarkan dari pengertiannya, pasar memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Terdapat calon pembeli dan penjual
2. Terdapat jasa ataupun barang yang akan diperjualbelikan
3. Terdapat proses permintaan serta penawaran oleh kedua pihak
4. Terdapat interaksi di antara pembeli dan penjual baik itu secara langsung atau
tidak langsung.
BAB KOPERASI
Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli

Mohammad Hatta menjelaskan bahwa koperasi merupakan suatu usaha bersama yang
mempunyai tujuan untuk memperbaiki nasib kehidupan ekonomi yang didasari asas
gotong royong.

Munker menjelaskan bahwa koperasi merupakan organisasi tolong-menolong yang


menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berasaskan konsep tolong-menolong.

 Arifinal Chaniago menjelaskan bahwa koperasi merupakan suatu perkumpulan yang


beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan kepada
anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan dalam
menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
 R.S. Soeraatmadja menjelaskan bahwa koperasi merupakan suatu badan usaha yang
secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggan
dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nirlaba atau dasar biaya.  
 Rudianto menjelaskan bahwa koperasi merupakan perkumpulan orang yang secara
sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi
mereka melalui pembentukan sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis.
 P.J.V. Dooren menjelaskan bahwa koperasi bukanlah hanya kumpulan orang-orang,
akan tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum (corporate).

Tujuan Koperasi

Koperasi memiliki tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya, pada khususnya, dan


masyarakat, pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan
perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.

Asas Koperasi

Koperasi memiliki dua bentuk asas atau nilai, yaitu:

 Asas atau nilai yang mendasari kegiatan koperasi adalah kekeluargaan, demokrasi,
bertanggung jawab, menolong diri sendiri, persamaan, berkeadilan, dan kemandirian.
 Asas atau nilai yang diyakini para anggota koperasi adalah kejujuran, tanggung jawab,
keterbukaan, dan kepedulian kepada orang lain.

Prinsip Koperasi
Koperasi memiliki tujuh prinsip. Ketujuh prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

 Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.


 Pengelolaan oleh anggota yang diselenggarakan secara demokratis.
 Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota.
 Pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
 Kemandirian.
 Pendidikan perkoperasian.
 Kerja sama antarkoperasi.

Ciri-Ciri Koperasi

 Koperasi merupakan kumpulan orang-orang atau badan hukum koperasi.


 Koperasi berjuang untuk mencapai kepentingan ekonomi para anggota dan masyarakat
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup bersama.
 Koperasi mengabdi kepada kepentingan perikemanusiaan.
 Koperasi merupakan kepentingan bersama seluruh anggota dan seluruh anggota turut
menyumbangkan karya serta jasanya dalam rangka mencapai tujuan bersama.
 Koperasi merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial.

Fungsi dan Peran Koperasi

 Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat;
 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya;
 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Jenis Koperasi di Indonesia

Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi yang ada di


Indonesia terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

 Koperasi Primer yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang.


 Koperasi Sekunder yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi primer.

Karakteristik Perusahaan Dagang


Adapun karakteristik khusus yang dimiliki oleh perusahaan dagang adalah:

1. Memiliki aktivitas utama beruba membeli, menjual, menyimpan di gudang penyimpanan


dan kembali menjual.
2. Tidak melakukan proses produksi barang
3. Perhitungan total  keuntungan berpatokan dengan total hasil penjualan dikurangi biaya
pembelian dan biaya operasional.

Bukti transaksi tersebut terdiri dari faktur, nota, kwitansi dan cek, nota kontan, bukti
setoran bank, bilyet giro, nota debet, nota kredit, rekening koran, bukti memo, bukti kas
masuk, bukti kas keluar .

BAB JURNAL UMUM

Pengertian Jurnal Umum


Jurnal (the book of entry) merupakan buku yang berfungsi untuk mencatat transaksi

keuangan secara berurut atau kronologis. Jurnal umum adalah bentuk paling dasar dari

aneka ragam jurnal yang ditemui dalam dunia akuntansi.

Fungsi Jurnal Umum


1. Fungsi pencatatan: bermakna bahwa jurnal menentukan ke akun mana dan dengan jumlah
berapa suatu transaksi dicatat.
2. Fungsi historis: pencatatan dalam jurnal dilakukan sesuai urutan waktu terjadinya
transaksi.
3. Fungsi analisis: bukti transaksi dianalisa untuk menentukan nama akun, jumlah, dan di
sisi mana (debit atau kredit) suatu akun dicatat.
4. Fungsi instruktif: untuk instruksi suatu pencatatan yang harus sesuai, agar pengisian akun
tidak salah.
5. Fungsi informatif: jurnal menyajikan informasi tentang tanggal, nama akun, keterangan
singkat transaksi, dan nominal uang dalam transaksi.

Bentuk Jurnal Umum:


1. Kolom tanggal untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya transaksi.
2. Kolom nomor bukti untuk mencatat nomor bukti transaksi.
3. Kolom keterangan untuk mencatat nama akun yang didebit atau dikredit sesuai transaksi
yang terjadi.
4. Kolom ref (referensi) untuk mencatat nomor kode akun saat jurnal diposting ke buku
besar.
5. Kolom debit dan kredit untuk mencatat nilai transaksi.
6. Halaman untuk referensi pada buku besar.
Langkah-langkah Membuat Jurnal
1. Catat tanggal pada kolom tanggal sesuai bukti transaksi.
2. Isi kolom bukti dengan nomor bukti transaksi.
3. Tulis akun yang mengalami perubahan akibat transaksi pada kolom keterangan.
4. Akun kredit lebih menjorok ke kanan agar kedua akun tidak sejajar.
5. Isi kolom debit dan kredit sesuai nominal yang terjadi dalam transaksi.

BAB TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA


Transaksi Keuangan Pada Perusahaan Dagang
Transaksi merupakan kegiatan yang umum dilakukan oleh semua manusia tidak
terkecuali juga dilakukan oleh sebuah bisnis atau perusahaan. Perbedaan karakteristik
antar jenis perusahaan juga menyebabkan adanya perbedaan untuk beberapa transaksi
yang dilakukannya.

Pada dasarnya, jenis transaksi pada perusahaan dibagi menjadi:

 Pembelian barang dagangan. Dilakukan ketika membeli suatu produk. Adapun pihak


penyedia barang atau penjual dapat berupa perusahaan, perorangan, maupun toko.
Transaksi pembelian dibedakan menjadi dua, yaitu dilakukan secara tunai dan secara
kredit.
 Penjualan barang dagangan. Kegiatan penjualan adalah Anda sebagai pihak penjual
menyerahkan barang dagangan kepada konsumen di mana pembayarannya dapat
dilakukan secara tunai dan kredit.
 Retur pembelian & pengurangan harga. Kegiatan pengembalian barang yang sudah
dibeli kepada penjual karena terdapat kerusakan, kecacatan produk, atau ketidaksesuaian
produk dengan pesanan.
 Retur penjualan & pengurangan harga. Pada transaksi ini maka sudut pandang dari
penjual. Jadi di sini perusahaan mengambil kembali barang dagangan yang sudah dibeli
atau dipesan oleh konsumen yang mengalami kerusakan, kecacatan, ataupun
ketidaksesuaian pesanan.
 Potongan penjualan & pembelian. Perusahaan atau penjual memberikan potongan
harga atau diskon atas penjualannya kepada konsumen yang telah melunasi piutangnya
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sedangkan potongan pembelian adalah
potongan atau diskon yang diperoleh pembeli jika pembeli melunasi utang dengan waktu
yang lebih cepat dari waktu yang ditetapkan atau waktu sesuai dengan perjanjian atau
kontrak dan pembayaran dilakukan secara tunai.
 Beban angkut pembelian & penjualan. Beberapa supplier biasanya tidak mau
menanggung biaya angkut dari gudang ke tempat pembeli, karenanya timbul biaya
angkut pembelian. Sedangkan beban angkut penjualan adalah biaya angkut yang
ditanggung oleh pihak penjual pada saat mengirimkan barang dagangannya.
 Persediaan barang dagangan. Merupakan bahan atau barang yang akan digunakan
oleh perusahaan untuk kegiatan operasionalnya dan penjualan.
 Pembayaran utang. Jika perusahaan mempunyai utang maka Anda atau pembeli wajib
melakukan pelunasan utang kepada pihak kreditor.
 Penerimaan piutang. Adanya penjualan yang dilakukan secara kredit menimbulkan
adanya piutang. Sebab itu, jika perusahaan atau pihak penjual menerima pelunasan
piutang maka harus dicatat.

Anda mungkin juga menyukai