Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa :

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211/Hukum Agraria

Kode/Nama UPBJJ : 10 / UPBJJ Sorong

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Tidak adanya basis data yang valid mengenai tanah secara detail di Kantor Badan
Pertanahan Nasional. Sehingga apabila tanah tersebut didaftarkan lagi maka dapat
diketahui tanah tersebut sudah bersertipikat. Diterbitkannya sertifikat ganda dapat
menimbulkan antara lain:terjadi kekacauan kepemilikan;terjadi sengketa hukum;
terjadi ketidakpastian hukum; terjadi tindak pidana atas pemakaian sertifikat yang
palsu yang merugikan pemilik sertifikat asli ataupun pihak lainnya; ketidakpercayaan
masyarakat terhadap sertifikat.

2. Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerapkan program reforma agraria


dengan tujuan untuk memperbaiki tata kelola pertanahan di Indonesia. Salah satu
kebijakan yang diambil dalam rangka landreform adalah pemberian sertifikat tanah
secara massal kepada masyarakat.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kepastian hukum atas tanah dan
mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perbaikan akses pembiayaan dan investasi.
Selain itu, pemerintah juga melakukan redistribusi tanah kepada petani yang lebih
membutuhkan.

Namun, meskipun pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk menerapkan


reforma agraria, terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam implementasinya,
seperti kesulitan dalam menentukan status kepemilikan tanah yang tidak jelas dan
adanya konflik lahan.

Selain itu, program pemberian sertifikat tanah juga masih menghadapi kendala dalam
hal anggaran dan keterbatasan tenaga kerja. Dalam implementasi landreform,
pemerintah juga melakukan kebijakan restitusi tanah bagi korban kekerasan dan
pengambilalihan tanah yang tidak sah.

Pemerintah juga memberikan insentif untuk mendorong pemilik tanah agar


mengembangkan lahan mereka. Program ini dilakukan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketimpangan sosial di bidang pertanahan.

Namun, implementasi program landreform masih dihadapkan pada banyak kendala,


seperti permasalahan administratif, penegakan hukum yang lemah, dan
kecenderungan korupsi di sektor pertanahan.

3. Mengenai permasalahan dalam pengadaan tanah yang terjadi pada umumnya yaitu (1)
Permasalahan harga ganti rugi yang ditawarkan, (2) Permasalahan status tanah, (3)
Permasalahan perbedaan hasil ukur lahan dan penetapan batas bidang tanah/sengketa
batas, (4) Adanya perbedaan besaran ganti rugi antar bidang tanah, (5) Permasalahan
pada proses pembayaran, (6) Adanya beberapa prasarana umum yang terkena
pembebasan tanah seperti Gereja dan Mesjid. Selain itu juga adanya dinamika kasus
yang cukup menyita perhatian khalayak yaitu adanya sumber mata aerujang yang
dilintasi proyek Selain itu permasalahan pada pengadaan tanah yaitu keluhan
mengenai proses pemberian ganti rugi. Pemberian ganti rugi memang sudah
dilakukan melalui musyawarah tetapi yang dikeluhkan oleh warga yaitu besaran ganti
rugi yang dianggap terlalu rendah.

Anda mungkin juga menyukai