Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK VI :

1. SALSABILA PUTRI LUBIS


2. NOVITA RULI FRANSISKA BR MARPAUNG
3. RISCAL BONI TAMARO
4. RATNA KOMALA

Kegiatan Responsi/Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia


Kelas PSPB 2017 B Senin 10.30 – 13.00

=====================================================================

Deskripsi Kegiatan

1. Bacalah penuntun Praktikum Anfisman Lembar Kerja 5 Pengukuran Udara Pernafasan

2. Karena kegiatan praktikum tidak dapat dilakukan di rumah masing-masing maka Sdr
ditugaskan untuk mencari informasi tentang alat Spirometer yang digunakan di laboratorium
Anfisman di PT yang ada di Indonesia.
Informasi yang harus dicari adalah: PT, Fakultas, Jurusan atau Prodi pemakai
alat Nama Alat:
Spesifikasi Alat:
Pabrik Pembuat:
Gambar Alat dan Keterangannya
Cara Kerja:
3. Dengan menggunakan alat tersebut praktikum apa saja yang dapat mereka lakukan, bandingkan
dengan yang dilakukan di Jurusan Biologi FMIPA Unimed.
4. Jawablah pertanyaan dalam Diskusi:
a) Apakah volume udara pernafasan setiap orang sama? Mengapa demikian?
b) Bagaimana volume udara pernafasan laki-laki dan wanita apakah juga sama?
c) Jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada volume udara pernafasan
Jawaban :

1. Fakultas : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas


Airlangga Jurusan :-
Prodi : Teknobiomedik
Nama alat : Spirometer
Spesifikasi Alat :Jenis piezoresistif tranducer berbahan silicon yang
terintegrasi dalam sebuah chip, bekerja pada tekanan 0 kPa sampai
100 kPa (0 psi sampai 14.5 psi) atau 15 kPa sampai 115 kPa (2.18
psi sampai 16.68 psi) dengan tegangan output 0.2 volt sampai 4.7
volt.

Pabrik pembuatan : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas


Airlangga Gambar alat dan Keterangannya

 Gambar alat

 Keterangan
1. Pipa PVC dengan panjang 25 cm dan diameter 1,3 cm.
2. Tutup pipa PVC dengan diameter 1,5 cm.
3. Pentil besi dengan panjang 3 cm dan diameter 1 mm.
4. Rangkaian Sensor MPX5100GP. 5. Arduino UNO sebagai minimum sistemnya.
 Tahap Karakterisasi Sensor
Karakteristik sensor merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur
sesuai dengan rancangannya. Karakterisasi dimaksudkan sebagai tindakan untuk
menyesuaikan tekanan yang di ukur oleh spirometer, sehingga sesuai dengan
ketentuan. Pada gambar 5 merupakan skema karakterisasi sensor MPX5100GP yang
mengubah dari tegangan analog ke tegangan digital.
Gambar.Skema skema karakterisasi sensor MPX5100GP

Cara Kerja :
Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian perangkat lunak yang dirancang
dengan sensor MPX sederhana dengan spirometer yang telah berstandar dan digunakan di
pasaran. Pengujian ini dilakukan dengan cara mengujikan program perangkat lunak spirometer
yang telah dibuat pada penelitian ini ke beberapa sampel manusia.
Selanjutnya sampel tersebut juga diujikan menggunakan spirometer yang telah
berstandar dan digunakan di pasaran pada umumnya yaitu spirometer Schiller yang ada di lab
instrumentasi biomedis. Skema pengujian alat pada hembusan napas manusia akan tampak pada
gambar.

Gambar skema pengujian alat spirometer dengan praktikan


2. Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang

Nama Alat : Spirometri Hutchinson

Spesifikasi Alat: - aspek tanda tangan dari spirometer Hutchinson adalah katrol kembar dan
penyeimbang

- Kontruksi nya menggunakan efek tekanan dan suhu


- Terdapat manometer tabung U
- Dilengkapi dengan thermometer

Pabrik Pembuat : -

Gambar Alat :

Keterangan Gambar :

A. Kapal Silinder
B. Tabung mengandung air untuk penerima
C. Tempat menghirup
D. Skala volume udara

Cara pengukurannya adalah:


1. Air dimasukkan pada tabung Hutchinson sebatas garis merah.
2. Kleb batas disesuaikan dengan suhu air yang terbaca di termometer.
3. Sampel diminta untuk melakukan inspirasi maksimal dengan menarik nafas sedalam dalamnya
kemudian menghembuskan atau memasukkan udara melalui mulut ke selang karet spirometer.
4. Saat udara dimasukkan maka tabung akan naik.
5. Baca hasilnya pada skala pengukuran yang tertera di tabung spirometer hutchinson.
6. Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali
3. Fakultas : Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga Jurusan : Ilmu Kedokteran
Prodi : Ilmu Kedokteran Respirasi
Nama alat : Spirometer
Spesifikasi Alat : Spirometer Elektronik
Pabrik pembuatan : Departemen
Pulmonologi Gambar alat dan Keterangannya :

 Gambar Alat

 Keterangan gambar :
1. Spirometer chamber
2. Kymoghraf
3. Counterpoise
4. Water level
5. Carbon dioxide
6. Mountpiece

Pemeriksaan spirometri tidak hanya digunakan untuk menentukan diagnosis tetapi


juga untuk menilai beratnya obstruksi, restriksi, dan efek dari pengobatan. Ada beberapa
penderita yang tidak menunjukkan adanya keluhan namun pada pemeriksaan spirometri
menunjukkan adanya obstruksi atau restriksi. Hal ini dapat dijadikan sebagai peringatan
awal terjadinya gangguan fungsi paru yang mungkin dapat terjadi sehingga kita dapat
menentukan tindakan pencegahan secepatnya.
Pemeriksaan spirometri adalah pemeriksaan untuk mengukur volume paru statik dan
dinamik seseorang dengan alat spirometer. Spirometri sederhana biasanya memberikan
informasi yang cukup. Sejumlah spirometer elektronik yang murah dapat mengukur
dengan tepat parameter-parameter tertentu seperti kapasitas vital, volume ekspirasi paksa
dalam detik pertama (FEV1) dan peak expiratory flow. Spirometer tidak dapat membuat
diagnosis spesifik namun dapat menentukan adanya gangguan obstruktif dan restriktif
serta dapat memberi perkiraan derajat kelainan.

Pemeriksaan spirometri dapat menilai faal paru statik dan faal paru dinamik. Faal paru
statik yaitu volume udara pada keadaan statis yang tidak terkait dengan dimesi waktu,
terdiri atas: Pemeriksaan spirometri dapat menilai faal paru statik dan faal paru dinamik.
Faal paru statik yaitu volume udara pada keadaan statis yang tidak terkait dengan dimesi
waktu, terdiri atas: Tidal volume (TV), Inspiratory reserve volume/volume cadangan
inspirasi (IRV/VCI), Expiratory reserve volume/ volume cadangan ekspirasi (ERV/VCE),
Residual volume (RV), Inspiratory capacity/ kapasitas inspirasi (IC/KI), Functional
residual capacity/ kapasitas residu fungsional (FRC/KRF), Vital capacity/ kapasitas vital
(VC/KV), Forced vital kapasity/ kapasitas vital paksa (FVC/KVP), Total lung capacity/
kapasitas paru total (TLC/KPT).

Cara Kerja :
1. Alat harus dikalibrasi minimal 1 kali seminggu. Penyimpangan tidak boleh melebihi

% dari kalibrator.
2. Mouth piece sekali pakai atau penggunaan berulang 1 buah.
3. Sediakan wadah berisi savlon yang telah diencerkan dengan air untuk merendam
mouth piece yang digunakan berulang.
4. Persiapan penderita
Penderita harus mengerti tujuan dan cara pemeriksaan. Sebelum dilakukan
pemeriksaan, operator harus memberikan petunjuk yang tepat dan benar serta
memberikan contoh cara melakukan pemeriksaan spirometri. Selama pemeriksaan
penderita harus merasa nyaman. Syarat sebelum melakukan pemeriksaan spirometri
antara lain: harus bebas dari rokok minimal 2 jam sebelum pemeriksaan, tidak boleh
makan terlalu kenyang sebelum pemeriksaan, tidak boleh berpakaian ketat,
penggunaan bronkodilator terakhir minimal 8 jam sebelum pemeriksaan untuk aksi
singkat dan 24 jam untuk aksi panjang.
5. Ruang dan fasilitas
Ruangan yang digunakan harus mempunyai sistem ventilasi yang baik. Suhu udara
tempat pemeriksaan tidak boleh < 17° C atau > 40° C. Pemeriksaan terhadap pasien
yang dicurigai menderita penyakit infeksi saluran napas dilakukan pada urutan
terakhir dan setelah itu harus dilakukan tindakan antiseptik pada alat.
6. Informasi data-data demografi subyek yang akan diperiksa (untuk seterusnya akan
disebut sebagai subyek saja). Informasi ini meliputi: nama, nomor, umur (dalam
tahun),

tinggi badan (tanpa alas kaki dalam inci atau cm), berat badan (dalam pon atau kg)
dan suku bangsa.
7. Persiapan subyek, menerangkan kepada subyek tentang cara bekerjanya alat,
beberapa perintah yang harus dilaksanakan, menegaskan bahwa pemeriksaan tidak
menyakitkan dan pemeriksaan dilakukan dengan berdiri.
8. Demonstrasi
kepada subyek Agar pemeriksaan dapat dikerjakan dengan baik dan benar,
pemeriksa memberi contoh terlebih dahulu.
9. Perhatikan subyek, selama pemeriksaan
a. apakah penjepit hidung terpasang dengan baik?
b. apakah tidak ada kebocoran di mulut?
c. apakah subyek telah melakukan inhalasi maksimum?
d. setelah selesai satu manuver perhatikan grafik yang tergambar.
10. Mengenal manuver yang tak diterima (unacceptable) Ada 3 manuver yang dianggap
gagal yaitu: 1). Terlambat waktu memulai manuver; 2) Batuk; 3) Mengakhiri
sebelum saatnya selesai. Paling sedikit diperlukan 3 manuver yang baik
11. Menentukan ”reproducible” Setelah ada 3 grafik yang ”acceptable”, kemudian
ditentukan 2 yang ”reproducible”. Ciri-cirinya menurut rekomendasi ATS adalah
(Enright PL):
a. 2 FVC yang terbesar perbedaannya kurang dari 5%
b. 2 FEV1 yang terbesar perbedaannya kurang dari 5% c. 2 PEFR perbedaannya
kurang dari 5%.

Anda mungkin juga menyukai