Pengertian
Arsitektur vernakular adalah desain arsitektur yang disesuaikan dengan budaya masyarakat
lokal dan ketersediaan bahan di lingkungan tersebut.
Dulunya, gaya arsitektur ini hanya bergantung pada kemampuan masyarakat lokal dalam
membangun rumah tanpa campur tangan dari arsitek profesional. Karena itu, munculah teori
vernakular ini yang mempelajari struktur dari rumah yang dibangun tersebut.
Desain arsitektur ini bukanlah sebuah konsep baru. Teori mengenai arsitektur ini telah ada sejak
tahun 1800-an, namun para arsitek mulai tertarik untuk menggunakan dan mengembangkannya
pada awal abad ke-20. Ada 3 penjelasan mengenai apa itu vernakular.
Sedangkan konsep vernakular adalah rancangan arsitektur yang bersifat kontekstual dan
berkembang sesuai dengan zaman.
Ciri-ciri
Ciri-ciri utama dari arsitektur gaya ini adalah lokal dan kontekstual, artinya gaya ini
memanfaatkan bahan yang telah tersedia serta mencerminkan kebudayaan setempat. Berikut
ciri-ciri arsitektur vernakular.
Berbagai bangunan dengan konsep vernakular dapat kita lihat dan temukan pada rumah-rumah
tradisional di beberapa wilayah di Indonesia.
Umumnya, rumah-rumah tersebut dibangun dengan desain yang mirip dan senada, hal ini
tentunya menciptakan nilai tradisi lokal yang semakin kuat. Simak contoh bangunan arsitektur
vernakular Indonesia pada daftar di bawah ini.
Rumah Jawa
Arsitektur vernakular Jawa biasanya menggunakan bahan-bahan yang didominasi dengan kayu.
Hingga saat ini, arsitektur vernakular Jawa masih sering tampak pada rumah-rumah Joglo yang
banyak kita temui.
Rumah Joglo memiliki bentuk yang serupa, yaitu bangunan persegi panjang dengan atap
trapesium, dengan ciri khas itu siapapun sudah pasti akan mengenali rumah tradisional Jawa
tersebut.
Rumah Gadang
Rumah Gadang mengadaptasi desain vernakular sejak dahulu hingga sekarang. Bangunna ini
memiliki desain unik yang telah menjadi ciri khasnya yaitu berbentuk runcing menyerupai tanduk
kerbau. Atap tersebut berasal dari material alami seperti ijuk dan dedaunan kering.
Pembangunan rumah Gadang juga disesuaikan dengan iklim di Sumatera Barat, sejak dahulu
wilayah ini rawan akan gempa, karena itu pembangunan rumah Gadang menggunakan bahan-
bahan alami yang tahan gempa.
Rumah Honai
Pembangunan rumah tradisional Papua ini menggunakan gaya vernakular karena materialnya
yang sangat mudah didapatkan di alam sekitar. Material alami tersebut diantaranya jerami, kayu
besi, rotan dan rerumputan.
Sampai saat ini, rumah honai masih menjadi tempat tinggal dan berlindung bagi beberapa suku
di Papua.
Rumah Sasak
Rumah Sasak adalah rumah tradisional yang berasal dari Lombok. Rumah ini memadukan
tradisi Jawa dan Bali.
Rumah Sasak menggunakan gaya vernakular karena menggunakan bahan-bahan alami seperti
bambu dan badek untuk dindingnya, jerami sebagai atapnya dan kotoran kerbau sebagai
campuran pengeras lantai.
Menggunakan desain arsitektur vernakular juga dapat membuat rumah menjadi lebih ramah
lingkungan. Jika Anda ingin desain rumah yang unik, tidak ada salahnya memadukan desain
arsitektur modern dan vernakular untuk hunian Anda. Selamat mencoba!