bagian dari berbagai jenis desain arsitektur berbeda yang ada di dunia. Desain arsitektur merupakan salah satu ilmu yang terus mengalami perkembangan dan perubahan dalam waktu yang singkat. Setiap tahun yang Anda lewati tentunya mempunyai ciri khas tampilan desain yang berbeda-beda pula dan menjadikan perubahan properti sangat menarik untuk Anda ikuti perkembangannya. Menurut Para Ahli •Menurut Turan Arsitektur vernakular tumbuh dan berkembang dari arsitektur rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan berjangkar pada tradisi etnik, serta dibangun oleh tukang berdasarkan pengalaman (trial and error), menggunakan teknik dan material lokal serta merupakan jawaban atas setting lingkungan tempat bangunan tersebut berada dan selalu membuka untuk terjadinya transformasi.
•Menurut Romo Manguwijaya
Arsitektur vernakular itu adalah pengejawentahan yang jujur dari tata cara kehidupan masyarakat dan merupakan cerminan sejarah dari suatu tempat Apa Itu Arsitektur Vernakular ?
arsitektur vernakular merupakan sebuah
kegiatan arsitektur yang masih memanfaatkan berbagai jenis bahan tradisional yang ada di daerah sekitar dan umumnya pembangunan akan dilakukan tanpa adanya pengawasan dari seseorang yang berpengalaman di bidang arsitektur. Tampilan desain arsitektur vernakular yang sederhana bisa menjadi sebuah pilihan bagi Anda yang menginginkan sebuah bangunan dengan desain yang klasik dan terbuat dengan bahan-bahan yang alami. Selain itu, bagi Anda yang mencintai keharmonisan juga Anda bisa memiliki sebuah rumah yang senada dengan rumah-rumah yang ada di sekitar Anda. Ciri-ciri Arsitektur Vernakular 1. Menggunakan bahan lokal 2. menggunakan pengetahuan lokal 3. menggunakan teknik yang sederhana 4. Suatu produk dari masyarakat lokal 5. suatu yang berkaitan dengan budaya Ciri-ciri Arsitektur Vernakular Arsitektur model ini membangun sebuah bangunan dengan menggunakan bahan- bahan tradisional yang ada di sekitarnya dan sama sekali tidak mengandalkan bahan bangunan yang berada di luar daerahnya. Dalam proses pembangunannya memanfaatkan teknologi tradisional yang ada dan tidak menggunakan mesin- mesin berat untuk membangunnya. Ciri-ciri Arsitektur Vernakular Bangunannya juga dibuat berdasarkan iklim lokal yang ada. Sebagai contoh, apabila berada pada iklim dingin maka rumah akan dibuat dengan mengandalkan insulasi alami seperti jerami dan kayu agar rumah bisa menjadi hangat dan nyaman untuk ditinggali.
Bangunan yang dibangun juga umumnya mempunyai
nilai-nilai tradisional yang kuat dan merangkul budaya lokal yang sangat kuat.
Membangun rumah dengan mengikuti arsitektur
vernakular sangatlah hemat biaya karena memanfaatkan bahan-bahan alami dan tidak membutuhkan bahan lainnya. Perbedaan
Arsitektur Vernakuler Arsitektur Tradisional
arsitektur vernakular tidak menggunakan arsitektur tradisional memanfaatkan teknologi terbadu dan lebih memilih untuk perkembangan teknologi yang sudah ada memanfaatkan sistem teknologi sejak dulu kala dan mengadopsinya agar pembangunan seadanya. pembangunannya bisa menjadi lebih baik. ‘CONTOH BANGUNAN ARSITEKTUR VERNAKULAR’ Rumah Gadang Minangkabau Bangunan Rumah Gadang memiliki desain yang unik dengan bentuk atap runcing menyerupai tanduk. Material atap juga menggunakan bahan-bahan alami dan lokal, seperti ijuk dan dedaunan kering. Pemilihan material itu bukan tanpa alasan. Kondisi wilayah Sumatera Barat yang rawan gempa membuat masyarakat lokal membangun rumah dengan material atap yang ringan dan tahan gempa. Rumah Batak Rumah tradisional Batak ditemui di daerah pegunungan di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir di Provinsi Sumatra Utara. Tradisi arsitektur vernakular Batak terdapat pada bangunan komunal (bale), lumbung padi (soro), dan bangunan untuk menggiling beras, serta rumah untuk orang menyimpan jenazah (joro). Melalui proses adaptasI, tercipta suatu bangunan arsitektur berciri lokal dengan menggunakan teknologi sederhana dan tepat guna berbentuk khas sebagai arsitektur vernakular dan tradisional, serta menggunakan material secara wajar dan tidak berlebihan. Rumah Joglo Rumah Joglo merupakan salah satu bengunan Rumah Jawa yang menerapkan prinsip vernakular dan masih sering ditemui hingga sekarang. Rumah ini memiliki bentuk dasar persegi panjang dengan ciri khas atap trapesium berlapiskan genteng tanah liat. Material yang digunakan dan mendominasi bangunan biasanya merupakan material kayu yang mudah ditemui. Rumah Sumba Rumah Adat Sumba masih terbagi-bagi menjadi beberapa jenis. Namun, secara umum memiliki bentuk dasar persegi dengan bentuk atap berpuncak dan menjulang tinggi ke atas menyerupai menara. Struktur atap menara memanfaatkan bambu sebagai kasau yang kemudian dilapisi dengan rangkaian ikatan alang-alang yang ditumpuk dari bagian bawah sampai ke atas atap. Material bambu dan alang-alang tersebut merupakan material lokal yang sangat mudah ditemui di Pulau Sumba. Rumah Aceh Gaya rumah tradisional masyarakat Aceh merupakan sebuah contoh percampuran tradisi arsitektural dan langgam bangunan Austronesia dengan tradisi dan langgam bangunan masyarakat melayu. Bentuk luar rumah merupakan bentuk rumah Austronesia, yaitu struktur tegak berupa tiang kayu, lantai yang ditinggikan sebagai ruang keluarga, dan bentuk atap pelana yang meruncing tinggi. Rumah Bali Ada dua tipe rumah tradisional Bali; tipe rumah kelompok pemukiman masyarakat Bali yaitu percampuran bentuk tradisi antara fitur lama dan baru. Dan yang kedua yaitu tipe rumah tradisional Bali Aga yang masih berpegang pada tradisi vernakular dan langggam bangunan kuno. Rumah Sasak Masyarakat Sasak mendiami pulau Lombok di bagian timur dan selatan. Contoh bangunan yang dapat diklasifikasikan sebagai arsitektur vernakular yaitu rumah tradisional Sasak dan gudang padi atau lumbung. Kesimpulan
Dari beberapa contoh bangunan tradisional,
dapat dilihat bahwa di beberapa tempat di Indonesia konsep arsitektur vernakular masih sangat melekat pada bangunan-bangunan adat. Bentuk dan desain serta nilai-nilai yang dimiliki arsitektur vernakular juga telah menjadi ciri khas bagi arsitektur negara ini. THANK YOU FOR YOUR ATTENTION