NPM: 10020221011
Tugas 12 Ilmu Kalam
“Bukan demikian! Barang siapa berbuat keburukan, dan dosanya telah menenggelamkannya,
maka mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya” (QS Al-Baqarah ayat 81).
Padahal, menurut mayoritas ulama ahli tafsir redaksi perbuatan dosa (sayyi’ah) yang dimaksud
ayat ini adalah dosa kekafiran bukan sekadar perbuatan dosa besar (Syekh Muhammad Thahir
Ibnu Asyur, At-Tahrir wa at-Tanwir, Tunisia: Dar Sahnun, 1997, vol. I, h. 581). Keempat,
menetapkan bahwa salah satu dari dua kelompok sahabat Nabi yang bertikai di perang jamal
sebagai orang fasik yang akan kekal di neraka selama mereka tidak mau bertaubat dan menyesali
perbuatannya. Mereka berpendapat bahwa tidak ada dua kebenaran yang wujud dalam satu
pertikaian.
Pasti ada satu kelompok yang salah dan berdosa dan ada satu kelompok yang benar. Selain itu,
mereka juga meyakini salah satu di antara dua golongan yang bertikai di antara pengikut Ali bin
Abi Thalib dan Mu’awiyyah sebagai orang yang tidak pantas sebagai pemimpin umat Islam.
Oleh karena itu, mereka tidak mendukung salah satu dari keduanya sebagai pemimpin umat
Islam. (Lihat kitab al-Milal wa an-Nihal karya Abu Fattah Muhammad Abdul Karim asy-
Syahrasytani, Kairo: Muassasah al-Halabi, 1968, vol. I, h. 49).
Tentu hal ini tidak sesuai dengan pendapat Ahlussunnah wal Jama’ah yang meyakini para
sahabat sebagai orang-orang yang mulia karena dari pengajaran para sahabatlah guru-guru kita
terdahulu mempelajari agama Islam. Menuduh para sahabat seperti sahabat Ali bin Abi Thalib
dan sahabat Mu’awiyah sebagai orang fasik berakibat fatal sebagaimana dalam Hadits
disebutkan
قال رسول هللا ال تسبوا أصحابي لعن هللا من سب أصحابي
Rasulullah bersabda, “Jangan kalian mencaci para sahabatku, Allah melaknat orang yang
mencaci para sahabatku” (HR ath-Thabrani).
Sumber: https://islam.nu.or.id/ilmu-tauhid/aliran-mu-tazilah-pemikiran-dan-sanggahannya-4biQc
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3506/4/4105012%20%20_%20Bab
%203.pdf#:~:text=Aliran%20Mu%E2%80%99tazilah%20%28memisahkan%20diri
%29%20muncul%20di%20Basra%2C%20Irak%2C,dari%20gurunya%20Imam%20Hasan
%20al-Bashri%20karena%20perbedaan%20pendapat