A. Pengertian
Perkataan Mu'tazilah berasal dari kata “I’tizal” yang artinya memisahkan diri.
Mu’tazilah adalah salah satu aliran pemikiran dalam islam yang banyak terpengaruh dengan
filsafat barat sehingga berkecenderungan menggunakan rasio sebagai dasar argumentasi.
Sebutan yang lebih disenangi oleh kaum Mu’tazilah sebenarnya dalah Ahlul Adli wat
tauhid (golongan keadilan dan tauhid). Golongan Ahlu Sunnah menyebutkan Aliran
Mu’tazilah dengan sebutan Al-Mu’attilah. Mula-mula sebutan itu diberikan kepada aliran
Jahamiah, karena aliran ini mengosongkan tuhan dari sifat-sifatnya. Karena sifat-sifat Tuhan
dipersoalkan keberadaannya oleh aliran Mu’tazilah, maka mereka juga disebut Mu’attilah.
2. Al-Adl (Keadilan)
Bagi Mu’tazilah paham ini mereka munculkan karena ingin mensucika perbuatan Tuhan
dari persamaannya dengan perbuatan makhluk. Hanya tuhan yang berbuat adil seadil-
adilnya.Tuhan tidak mungkin berbuat zalim.
Dalam menafsirkan keadilan mereka mengatakan bahwa “Tuhan tidak menghendaki
keburukan dan tidak menciptakan perbuatan manusia.Manusia bisa mengerjakan sendiri
segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya dengan kekuasaan (kodrat) yang
dijadikan oleh Tuhan pada diri mereka. Ia hannya memerintahkan apa yang dikehendaki-nya.
Ia menghendaki kebaikan-kebaikan yang Ia perintahkan dan tidak campur tangan dalam
keburukan-keburukan yang dilarang”.
5 Amar Ma’ruf Nahi Munkar (Menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat buruk)
Mengenai hal ini kaum Mu’tazilah berpendapat sama dengan pendapat golongan-
golongan umat Is;am lainnya. Kalaupun ada perbedaan hanya dari segi pelaksanaannya,
apakah seruan untuk berbuat baik dan larangan berbuat buruk itu dilakukan dengan lunak
atau dengan kekerasan.