Anda di halaman 1dari 7

TUGAS HUKUM PERUNDANG UNDANGAN

RELEVANSI PERUNDANG UNDANGAN DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA DI


INDONESIA

Dosen Pengajar : Prof. Dr. Yohanes Usfunan, S.H., M.Hum.

Nama : Cokorda Gde Putra Kinandana

NIM : 2104551364

Kelas : Hukum Perundang Undangan (X2)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya, saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Relevansi perundang undangan dalam
kehidupan bernegara di Indonesia”. Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas dari
mata kuliah Hukum Perundang Undangan. Dengan selesainya makalah ini, saya mengucapkan
limpah terimakasih kepada Prof. Dr. Yohanes Usfunan, S.H., M.Hum. selaku dosen mata kuliah
Hukum Perundang Undangan atas bimbingan dan arahannya. Semoga makalah ini membawa
manfaat bagi pembaca untuk pengembangan ilmu dan pengetahuan. Saya memahami bahwa
makalah ini tidak luput dari kesalahan maka dari itu saya membuka diri untuk segala saran dan
kritik dari pembaca yang nantinya dapat menjadi pedoman bagi saya dalam penyusunan makalah
di masa yang akan ating.

Denpasar, 19 September 2022

Cokorda Gde Putra Kinandana


BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Undang-undang atau legislasi adalah hukum yang telah disahkan oleh badan legislatif
atau unsur ketahanan yang lainnya. Sebelum disahkan, undang-undang disebut sebagai
rancangan Undang-Undang. Undang-undang berfungsi untuk digunakan sebagai otoritas, untuk
mengatur, untuk menganjurkan, untuk menyediakan (dana), untuk menghukum, untuk
memberikan, untuk mendeklarasikan, atau untuk membatasi sesuatu. Suatu undang-undang
biasanya diusulkan oleh anggota badan legislatif (misalnya anggota DPR), eksekutif (misalnya
presiden), dan selanjutnya dibahas di antara anggota legislatif. Undang-undang sering kali
diamendemen (diubah) sebelum akhirnya disahkan atau mungkin juga ditolak. Undang-undang
dipandang sebagai salah satu dari tiga fungsi utama pemerintahan yang berasal dari doktrin
pemisahan kekuasaan. Kelompok yang memiliki kekuasaan formal untuk membuat legislasi
disebut sebagai legislator (pembuat undang-undang), sedangkan badan yudikatif pemerintah
memiliki kekuasaan formal untuk menafsirkan legislasi, dan badan eksekutif pemerintahan
hanya dapat bertindak dalam batas-batas kekuasaan yang telah ditetapkan oleh hukum
perundang-undangan.

1.2 Rumusan masalah

 Membuat makalah terkait Relevansi Perundang Undangan dalam kehidupan bernegara di


Indonesia.

1.3 Tujuan

 Agar Mahasiswa dapat menjelaskan terkait Relevansi Perundang Undangan dalam


kehidupan bernegara di Indonesia.
BAB II
Pembahasan

2.1 Relevansi Perundang undangan dalam kehidupan bernegara di Indonesia

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari senantiasa diatur oleh peraturan, baik tertulis
dan tidak tertulis. Semua kegiatan warga negara diatur oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Di Indonesia terdapat hukum tidak tertulis dan hukum tertulis. Keduanya berfungsi
untuk mengatur warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hukum tidak tertulis adalah norma atau peraturan tidak tertulis yang telah dipakai oleh
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya sudah turun temurun dan tidak dibuat secara
resmi oleh lembaga yang berwenang, contohnya norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma
adat. Hukum tertulis adalah aturan dalam bentuk tertulis yang dibuat oleh lembaga yang
berwenang, seperti peraturan perundang-undangan. Peraturan perundangan-undangan nasional
merupakan peraturan tertulis yang telah dibuat oleh lembaga yang berwenang.

Di mana peraturan tersebut sebagai pedoman warga negara dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pemerintah (Presiden) dan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) merupakan lembaga yang berwenang dalam membentuk perundang-undangan nasional.
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dalam masyarakat
peraturan tersebut sangat penting. Karena berfungsi untuk mengatur kehidupan warga negara
dalam menciptakan keamanan dan ketertiban bermasyarakat. Peraturan perundangan ditujukan
untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka warga negara wajib menaati
peraturan perundang-undangan yang sudah dibuat oleh pemerintah dengan penuh kesadaran.
Contoh dalam penerapan undang-undang berlalu lintas. Ketika masyarakat tidak mentaati
peraturan berlalu lintas, maka akan terjadi ketidak tertiban, kemacetan bahkan akan terjadi
tabrakan. Namun, sebaliknya ketika masyarakat tertib dan mentaati peraturan maka akan tercipta
keteraturan dan kenyamanan.

Fungsi Peraturan Perundang-undangan

Ada sejumlah fungsi dalam peraturan perundang-undangan, yakni

1. Mengatur hubungan antar manusia dalam hidup bermasyarakat.


2. Menjaga dan melindungi hak-hak warga Negara.
3. Menyelesaikan masalah-masalah atau sengketa-sengketa secara adil.
4. Mengatur jalannya pemerintahan Negara.

Dalam buku Penuntun Perundang-Undangan Negara Republik Indonesia (2006) karya Muchtar
Rosyidi, perundang-undangan bersifat mengikat atau memaksa bagi semua warga negara untuk
menaati. Sebab, dengan sudah diundangkan suatu peraturan perundangan dalam Lembaga
Negara, maka setiap orang dianggap mengetahui. Dengan demikian maka harus mematuhi dan
melaksanaan seluruh norma atau kaidah yang ada. Apabila melanggarnya, dapat dituntut di
depan pengadilan untuk dikenaik sanksi. Sanksi yang paling ringan dapat berupa denda dan yang
paling berat dapat berupa hukuman seumur hidup atau hukuman mati. Pada buku Ilmu
Perundang-Undangan Yang Baik Untuk Negara Indonesia (2019) karya Laurensius Arliman
Simbolon, dalam pembentukan peraturan perundang-undangan harus berdasarkan pada asas
pembentukan peraturan perundang-undangan, yakni:

1. Kejelasan tujuan
2. Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat
3. Kesesuaian antara jenis dan materi muatan; dapat dilaksanakan
4. Kedayagunaan dan kehasilgunaan
5. Kejelasan rumusan
6. keterbukaan
BAB III
Kesimpulan

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari senantiasa diatur oleh peraturan, baik tertulis
dan tidak tertulis. Semua kegiatan warga negara diatur oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Di Indonesia terdapat hukum tidak tertulis dan hukum tertulis. Keduanya berfungsi
untuk mengatur warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Di
mana peraturan tersebut sebagai pedoman warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pemerintah (Presiden) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
merupakan lembaga yang berwenang dalam membentuk perundang-undangan nasional. Karena
berfungsi untuk mengatur kehidupan warga negara dalam menciptakan keamanan dan ketertiban
bermasyarakat. Peraturan perundangan ditujukan untuk mengatur kehidupan berbangsa dan
bernegara. Maka warga negara wajib menaati peraturan perundang-undangan yang sudah dibuat
oleh pemerintah dengan penuh kesadaran. perundang-undangan bersifat mengikat atau memaksa
bagi semua warga negara untuk menaati. Sebab, dengan sudah diundangkan suatu peraturan
perundangan dalam Lembaga Negara, maka setiap orang dianggap mengetahui. Dengan
demikian maka harus mematuhi dan melaksanaan seluruh norma atau kaidah yang ada. Apabila
melanggarnya, dapat dituntut di depan pengadilan untuk dikenaik sanksi. Sanksi yang paling
ringan dapat berupa denda dan yang paling berat dapat berupa hukuman seumur hidup atau
hukuman mati.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Maria Farida Indrati, S.H., M.H. 2021, Apa Itu Peraturan Perundang-Undangan.
Diakses pada tanggal 19 September 2022, dari https://www.uii.ac.id/yuk-kenali-apa-itu-
peraturan-perundang-undangan/

Gede Marhaendra Wija Atmaja, 2016. ILMU PERUNDANG UNDANGAN. Diakses


pada tanggal 19 September 2022, dari https://simdos.unud.ac.id/

Khalid S.Ag., M.Hum 2014. Ilmu Perundang Undangan. Diakses pada tanggal 19
September 2022, dari http://repository.uinsu.ac.id

Sony Maulana Sikumbang, S.H., M.H., Fitriani Ahlan Sjarif, S.H., M.H., M. Yahdi
Salampessy, S.H, M.H., Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang-undangan. Diakses pada
tanggal 19 September 2022, dari http://repository.ut.ac.id/4111/1/HKUM4403-M1.pdf

Made Nurmawati , SH.MH; Dr, I Gde Marhaendra Wija Atmaja, SH.M.HUM. JENIS,
FUNGSI DAN MATERI MUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN. Diakses
pada tanggal 19 September 2022, Dari https://simdos.unud.ac.id

Anda mungkin juga menyukai