1. Observasi Proses Peradilan Kasus Pidana a. Jenis Kasus Tindak pidana pencurian yang melanggar pasal Pasal 363 KUHP kualifikasi 365 KUHP b. Uraian Persidangan Susunan peserta yang mengikuti persidangan : Terdakwa I : Agus Terdakwa II : Fahmi Hakim Ketua Majelis : H. Teguh Harissa, S.H., M.H Hakim Anggota : Ade Irma Susanti, SH., MH Panitera Pengganti : Rendra Ariyanta Putra, SH., M.Hum Jaksa I : Nur Siti Ningtyas, SH Kuasa hukum terdakwa : Nasution Pangaribuan, SH Setelah sidang dibuka dan terbuka untuk umum, hakim ketua majelis memerintahan kepada jaksa penuntut umum untuk menghadapkan terdakwa ke muka persidangan. Terdakwa maju ke depan persidangan dalam keadaan bebas. Atas pertanyaan hakim ketua, terdakwa menyatakan dalam keadaan sehat serta bersedia mengikuti persidangan dan penuntutan perkaranya pada hari itu. Selanjutnya atas pertanyaan hakim ketua terdakwa mengaku Terdakwa 1 Nama : Agus Tempat Tanggal Lahir : Madiun, 03 Juli 1993 Umur : 30 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pekerjaan : Wiraswasta Terdakwa 2 Nama : Fahmi Tempat Tanggal Lahir : Madiun, 17 April 1995 Umur : 28 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pekerjaan : Wiraswasta Atas pertanyaan hakim ketua, terdakwa menyatakan bahwa dalam menghadapi perkara tersebut didampingi penasehat hukum. Selanjutnya hakim ketua memberikan kesempatan kepada jaksa penuntut umum untuk membacakan surat tuntutannya tertanggal 27 April 2023, yang menyatakan bahwa terdakwa telah melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang melanggar pasal 363 KUHP kualifikasi 365 KUHP. Berdasarkan keterangan saksi yaitu saudara Arif yang merupakan kerabat dekat dari korban Agung yang merupakan anggota TNI bahwa pada 02 Januari 2023 sekira pukul 02.00 WIB telah hilang sepeda motor Yamaha Aerox di Kafe KMM Jiwan. Korban pada saat itu sedang berada di Kafe KMM bersama saksi dan baru mengetahui jika motornya hilang saat akan pulang. Korbang bingung karena kunci sepeda motor masih dibawa korban, dan motor saat sebelum hilang tidak dikunci ganda. Dari keterangan terdakwa Agus mengakui telah melakukan pencurian pada malam itu berupa sepeda motor Yamaha Aerox di Kafe KMM dibantu terdakwa Fahmi. Dalam melancarkan aksinya terdakwa Fahmi bertugas mengambil barang bukti tersebut (Yamaha Aerox) dan terdakwa Agus bertugas mengawasi lokasi serta membantu mendorong barang bukti tersebut hingga disembunyikam dirumah Agus. Barang bukti telah dijual oleh kedua terdakwa di wilayah Kabupaten Ponorogo melalui market place senilai Rp 5.000.000,00-, dan hasil penjualannya dibagi kepada terdakwa Fahmi Rp 2.500.000,00-, dan terdakwa Agus Rp 2.500.000,00-,. Terdakwa mengaku uang tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan membuka usaha angkringan. Dari pengakuan terdakwa, motor tersebut dijual tanpa dilengkapi kunci dan surat-surat kelengkapan. Dari keterangan jakssa bahwa terdakwa Agus adalah residivis, dimana dia pernah mencuri sebanyak delapan kali seorang diri dan lima kali dibantu dengan orang lain. Dimana pencurian tersebut dilakukan di indekos Jl Ciliwung Kota Madiun dan di beberapa titik lain di Kota Madiun dengan total barang curian sebanyak delapan motor. Dimana hasil curian tersebut telah dijual