Anda di halaman 1dari 5

Al Anfal 72 Al Hujurat 10

“Orang2 beriman itu sesungguhnya nersaudara, sebab itu damaikanlah


(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap
Allah, supaya kamu mendapat rahmat”

KANDUNGAN

 Orang2 mukmin itu bersaudara yg diikat olh tali keimanan yg sma


 Sebagai makhluk social, umat islam dalam kehidupan sehari-hari
tetap berkomunikasi dan berbuat baik kpd non-islam
 Apabila 2 saudara berselisih hendaklah didamaikan
 Orang2 yg bertakwa akan mendapat rahmat Allah
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad  Terhadap saudara, kita wajib melaksanakan hakhaknya scr adil
dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang
memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Al Hujurat 12
Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap)
orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada
kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah.
(Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan
pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali
terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka.
KANDUNGAN
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
 Larangan berprsangka buruk dan sebaliknya bersikap husnuzan
KANDUNGAN
 Larangan berlaku ghibab kecuali dalam berbuat kebaikan
 Kaum Muhajirin ; umat islam yg hijrah ke Madinah baik bersama  Larangan mencari-cari keburukan org lain
Nabi Muhammad SAW, maupun yg menyusul. Mereka berhijrah  Orang yg suka ghibab dan menggunjing hendaklah tobat
dan berjihad utk memperjuangkan agama Allah SWT. Baik di
PENGENDALIAN DIRI,PERSAUDARAAN,dan PRASANGKA BAIK
Mekkah maupun di Madinah
 Kaum Ansar ; orang2 Madinah yg memeluk agama Islam, beriman 1. PENGENDALIAN DIRI
kepada nabi Muhammad SAW, dan mereka berjanji akan sama2
berjuang di jalan Allah, bersedia menanggung resiko dan akibat yg Mujahadh an-nafs = perjuangan sungguh2 / jihad melawan ego / nafsu
terjadi dari perjuangan pribadi, terdapat pada : al-Ankabut 59 dan Yusuf 53
 Kaum Muslimin yg tidak berhijrah ke Madinah. Mereka tinggal di
negeri yg dikuasai kaum musyrikin baik di Mekah maupun di Hikmah :
beberapa tmpt skitar Madinah
 Dapat meminimalasi akibat negative dari perbuatan yg dilakukan
 Umat Islam harus siap berjuang dgn jiwa dan hartanya demi taat
krn dipertimbangkan dengan matang
kpd Allah SWT
 Berusaha berbuat baik dan terbaik, sebaik perbuatan itu
 Membenarkan apa saja yg diajarkan
dipertanggungjawabkan dihadapan Allah
 Saling memberikan pertolongan yg didasari takwa kpd Allah SWT
 Tidak cepat bereaksi terhadap berbagai permasalahan yg timbul
 Memenuhi janji apabila tlah berjanji dan tdk mengingkarinya
 Mengetahui dan mengamalkan hokum warisan Cara Mujahadah an-nafs
 Sesama Muslim harus saling melindungi
 Bersabar / menyisihkan waktu yg lama utk mengambil keputusan
TAJWID dari perbuatan yg akan dilakukan
 Memikir akibat dari perbuatan yg akan kita lakukan
 Innalladzina = Ghunnah Musyaddah (dibaca berdengung)
 Berzikir kpd Allah
 Wahajaru = Mad Thabi’I (Ha dibaca panjang 2 harakat )
 Berdoa kpd Allah
 Wa ang fusihim = Ikhfa’ ( nun mati dibaca samar)
 Sabilillah = muraqqaqah (lafaz jalalah dibaca tipis)
 Auliyau = Mad Wajib Muttashil (dibaca panjang 3 alif atau 6
harakat) 2. Ukhuwah (Persaudaraan)
 Bainakum wabainahum = Idzhar safawi (mim mati dibaca jelas)
 Syai’in hatta = Idzhar halqi (kasrah tanwin dibaca jelas) Berasal dari “akhun” = berserikat/persaudaraan. Ukhuwah Islamiyah =
persaudaraan yg bersifat islami / yg diajarkan oleh Islam, Bentuk2 Ukhuwah;
 Fa’alaikumunnashru = Al syamsiyah (alif-lam tidak dibaca, dan di
idghomkan dengan huruf dzal)
 Ukhuwah Ubudiyyah = persaudaraan krn sesame makhluk yg
 Qoumim bainakum = iqlab ( kasrah tanwin dibaca seperti bunyi tunduk kpd Allah swt
huruf mim)
 Ukhuwah Insaniyyah (basyariyyah) = bersaudara krn berasal dri
 Wabainahummitsaqun = Idgham mutamatsilain ( mim mati ayah ibu
dipadukan dengan mim didepannya)
 Ukhuwah Wathaniyyah = bersaudara krn keturunan & kebangsaan
 Waallahu = mufakhkhamah (lafaz jalalah dibaca tebal)
 Ukhuwah Fi Din Al-Islami = persaudaraan antarsesama Muslim

HIKMAH

 Menciptakan wihdah (persatuan) quwwah (kekuatan) dan


mahabbah (cinta dan kasih saying)
CARA UKHUWAH, HAL YG DIHINDARI  Al-Mu’minu (Memberi Keamanan)
Allah SWT al-mu'min artinya Dia Maha Pemberi rasa
 Mencari-cari kesalahan org lain aman kepada semua makhluknya, terutama manusia.
 Berburuk sangka Keamanan dan rasa aman yang kita peroleh tidak
 Memanggil org lain dgn gelar yg tidak disukai terlepas dari kekuasaan Allah. Al-An'am ayat 82
 Menghina org lain  Al-Wakiilu (Memelihara)
 Bergunjing Allah SWT yang memelihara dan mengurusi segala
kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia
CARA MENCIPTAKAN UKHUWAH SESAMA MUSLIM maupun urusan akhirat. Az-Zumar ayat 62
 Al-Matiinu(Maha Kokoh)
 Menegakkan shalat berjamaah
Makna “al-Matîin” adalah Yang Maha sangat kuat. Dia
 Menebarkan salam dan tidak sling tak acuh
Maha Mampu memberlakukan perintah dan
 Membantu sesame
ketentuan-Nya kepada semua makhluk-Nya (tanpa ada
 Saling memaafkan
satupun yang mampu menghalangi). Az-Zariyat ayat 58
 Saling mendoakan dgn kebaikan
 Al-Jami’ (Mengumpulkan)
 Menjauhi perbuatan maksiat
bahwa Allah SWT Maha Mengumpulkan/Menghimpun
segala sesuatu yang tersebar atau terserak. Allah SWT
Maha Mengumpulkan apa yang dikehendaki-Nya dan
3. Husnuzan di manapun Allah SWT berkehendak. Penghimpunan
Berprasangka baik ini ada berbagai macam bentuknya, diantaranya
 Husnuzan Terhadap Allah ta’âla adalah mengumpulkan seluruh makhluk yang beraneka
-Bersyukur dengan hati ialah mengakui dan menyadari ragam, termasuk anusia dan lain-lainya, di permukaan
bahwa segala nikmat yang diperoleh manusia bumi ini dan kemudian mengumpulkan mereka di
merupakan karunia Allah ta’âla semata padang Mahsyar pada hari kiamat. Ali Imran ayat 9
-Bersyukur dengan lisan dengan melafalkan hamdalah  Al-Adil (Maha Adil)
pun melafalkan zikir-zikir lainnya. Membaca Al-Qur’an, Al-'Adl artinya Maha Adil. Al-‘Adl bearasal dari kata
membaca berbaga ibuku ilmu pengetahuan, dan ‘adala yang berarti lurus dan sama. Keadillan Allah SWT
melaksanakan amar makruf nahi mungkar bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apapun dan
-Bersyukur dengan amal perbuatan oleh siapapun. Keadilan Allah SWT juga didasari
-Bersyukur dengan harta benda dengan ilmu Allah SWT yang Maha Luas. Sehingga tidak
-Sabar dengan cara;Ketika ditimpa musibah/cobaan mungkin keputusan-Nya itu salah. Al-An’am ayat 115
yakin bahwa ada kebaikan di balik musibah itu  Al-Akhir (Maha Akhir)
 Husnuzan terhadap Diri Sendiri Al Akhir artinya yang maha akhir yang tidak ada
-Percaya Diri. Percaya terhadap kemampuan diri sesuatupun setelah Allah SWT. Dia Maha Kekal tatkala
sendiri semua makhluk hancur, maha kekal dengan kekekalan-
-Gigih. Bekerja keras, tabah, dan rajin. Bisa diterapkan Nya. Adapun kekekalan makhluknya adalah kekekalan
ketika Menuntut ilmu & Mencari rezeki yang halal yang terbatas, seperti halnya kekekalan surga, neraka,
-Berinisiatif & Rela berkorban dan apa yang ada di dalamnya. Surga adalah makhluk
 Husnuzan Terhadap Sesama Manusia yang Allah SWT ciptakan dengan ketentuan, kehendak,
Kehidupan Berkeluarga dan perintahnya. Q.S AL-Hadid ayat 3
=Terwujud keluarga yang sakinah yang saling mencari
ridha Allah swt HIKMAH ASMAUL HUSNA
Kehidupan Bertetangga
 Memperoleh keberkahan hidup sehingga dimudahkan segala
=Saling menghormati
urusan yg sedang dihadapi
Berbuat baik kepada tetangga
 Mendatangkan segala hajat yg dinginkan jika memohon dengan
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan
kesungguhan hati
Bernegara
 Memperoleh ketenangan jiwa, hati dan pikiran
=Generasi tua menyayangi yang muda
 Memperoleh kelapangan rezeki yg halal dan berkah
=Sesama anggota masyarakat saling tolong menolong
 Mampu mewujudkan aura kharisma dan wibawa sehingga
dalam kebaikan
dihormati dan dihargai org banyak
=Pemerintah dan msyarakat bersama-sama untuk
menghilangkan kemiskinan  Dapat digunakan sebagai pengobatan baik diri sendiri maupun org
=Pemerintah dan masyarakat bekerjasama dalam lain
memberantas kejahatan  Akan mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani

HUKUM ISLAM
ASMAUL HUSNA
Hukum Islam berarti seperangkat peraturan yang berdasarkan wahyu Allah
Menurut bahasa artinya nama-nama yang baik. SWT; dan sunnah Rasulullah saw; yang mengatur tentang tingkah laku
manusia yang dibebankan kepada setiap mukallaf dan mengikat semua orang
Menurut istilah ilmu tauhid ialah nama-nama yang baik yang hanya dimiliki yang beragama Islam. Sumber hukum dalam Islam, ada yang disepakati
oleh Allah SWT akan keagungan-Nya. Terdapat pd al-A’raf 180 (muttafaq) para ulama dan ada yang masih dipersilisihkan (mukhtalaf).
Adapun sumber hukum Islam yang disepakati jumhur ulama adalah :
 Al-Kariimu (Mahamulia) Al Qur’an, Hadits, Ijma’, Qiyas.
Allah SWT Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah yang
memberi anugrah atau rezeki kepada semua makhluk- Menurut bahasa Al-Qur'an berarti "bacaan" (dari asal kata " ‫) قرأ‬.
Nya (QS An Naml: 40)
Menurut istilah Al-Qur'an ialah "kumpulan wahyu Allah SWT, yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, dengan perantaraan malaikat Jibril
yang dihimpun dalam sebuah kitab suci untuk menjadi pedoman hidup bagi b. Haram, ialah sesuatu yang apabila dilakukan pelakunya mendapat
manusia dan membacanya termasuk ibadah". Al-Qur'an merupakan sumber dosa dan bila ditinggalkan pelakunya mendapat pahala. Macam
hukum Islam yang pertama dan utama. Sebagaimana firman Allah SWT Q.S. haram : Haram li-dzatihi, dan Haram li-ghairi/aridhi
An Nisa: 59. Al-Qur'an mengandung 3 pokok pengetahuan hukum yang c. Mubah, ialah sesuatu yang apabila dilakukan dan ditinggalkan
mengatur tentang kehidupan umat manusia yaitu : tidak berdosa.
d. Sunat atau Mandub, ialah sesuatu yang apabila dikerjakan
1. Hukum yang berkaitan dengan aqidah, yakni ketetapan tentang pelakunya mendapat pahala dan bila ditinggalkan tak berdosa.
wajib beriman kepada Allah SWT, Malaikat, kitab-kitab-Nya, para Macam sunat : Sunat Muakkad , Sunat Ghoiru Muakkad , Sunat
Rasul, hari akhir dan takdir. Ab’at
2. Tuntunan yang berkaitan dengan akhlaq (budi pekerti), yaitu e. Makruh, ialah sesuatu yang apabila dikerjakan pelakunya tidak
ajaran agar seorang muslim memiliki sifat mulia dan menjauhi berdosa tetapi bila ditinggalkan pelakunya mendapat pahala
sifat tercela.
3. Hukum yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia yang RASULULLAH SAW PERIODE MEKAH
terdiri dari ucapan, perbuatan, perjanjian dan lain-lain.
Masyarakat di zaman Rasulullah SAW disebut jahiliah karena berada dalam
Hadits menurut bahasa artinya "perkataan". Menurut istilah hadits ialah kebodohan dalam bidang agama, moral, dan hokum. Masyarakat Arab
segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik berupa Jahiliah Periode Mekah :
perkataan, perbuatan atau ketetapan (taqrir) Nabi. Kualitas Hadis :
 Di bidang agama keyakinan mereka sudah menyimpang jauh dari
a. Hadits maqbul (dapat diterima sebagai pedoman) yangmencakup ajaran tauhid yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim AS
hadits shoheh dan hadits hasan.  Di bidang moral kebiasaan mereka dalam berjudi dan meminum
b. Hadits mardud (tidak dapat diterima sebagai pedoman) yang minuman keras sudah dianggap biasa
mencakup hadits dhaif (lemah) dan hadits maudlu' (palsu).  Di bidang hukum kabilah yang kalah menjadi budak dari kabilah
yang memenangkan pertempuran
Kedudukan dan Fungsi Hadits Sebagai Sumber Hukum Islam.
Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul :
a. Memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Al-Qur'an.
b. Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-ayat Al-Qur'an  Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul pada usia 40
yang masih bersifat umum. tahun, 13 tahun sebelum hijrah
c. Menetapkan hukum atau aturan-aturan yang tidak didapati dalam  Wahyu pertama yang diturunkan kepada beliau adalah Al-Qur’an
Al-Qur'an. Surah Al-‘Alaq ayat 1--5
 Surah-surah yang diturunkan di Mekah dinamai surah makiyah
Ijtihad ialah berusaha keras atau bersungguh-sungguh untuk memecahkan
(meliputi 89 surah)
suatu masalah yang tidak ada ketetapannya baik dalam Al-Qur'an maupun
Al-Hadits, serta berpedoman kepada cara-cara menetapkan hukum yang Ajaran Islam Periode Mekah
telah ditentukan.
Keesaan Allah ta’âla
Bentuk-bentuk Ijtihad.
 Islam mengajarkan bahwa pencipta dan pemelihara alam
a. Ijma’, yaitu kesepakatan pendapat para ahli mujtahid dalam semesta adalah Allah ta’âla
segala zaman mengenai hukum syari'ah.  beribadah selain kepada Allah ta’âla termasuk syirik yang
b. Qias, yaitu menetapkan suatu hukum terhadap suatu masalah hukumnya haram dan dosa yang paling besar
yang tidak ada hukumnya dengan kejadian lain yang ada
hukumnya karena keduanya terdapat persamaan illat (sebab- Hari Kiamat Sebagai Hari Pembalasan
sebabnya).
c. Istikhsan, yaitu menetapkan suatu hukum terhadap masalah  Kematian adalah sesuatu yang pasti adanya
ijtihadiyah berdasarkan prinsip-prinsip kebaikan.  Kematian merupakan awal dari kehidupan di alam kubur dan alam
d. Masholihul Mursalah, yaitu menetapkan suatu hukum terhadap akhirat
suatu masalah ijtihadiyah atas dasar kepentingan umum.  Bagi yang beramal saleh di alam akhirat memperoleh kenikmatan
 Bagi yang beramal buruk/durhaka kepada Allah ta’âla mendapat
Hukum taklifi ialah khitab (titah) Allah SWT atau sabda Nabi Muhammad siksa
SAW yang mengandung tuntutan, baik perintah melakukan atau larangan.
Hukum taqlifi ada lima bagian yaitu : Kesucian Jiwa = Kesucian jiwa diperoleh ketika menjaga keimanan dan
ketakwaan disertai menghindari perbuatan dosa
a. Ijab, artinya mewajibkan atau khitab (firman Allah) yang meminta
mengerjakan dengan tuntutan yang pasti. Persaudaraan dan Persatuan = “Tidak dianggap beriman seorang Muslim di
b. Nadab (anjuran), artinya menganjurkan atau khitab yang antara kamu, sehingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya.”
mengandung perintah yang tidak wajib dituruti. (H.R. Bukhari, Muslim, An-Nasai, dan Ahmad)
c. Karohah (memakruhkan) yaitu titah/ khitab yang mengandung
larangan, tetapi tidak harus dijauhi. Strategi Dakwah Rasulullah SAW Periode Mekah
d. Ibahah (membolehkan), yaitu titah/khitab yang membolehkan
Dakwah sembunyi-sembunyi selama 3-4 tahun
sesuatu untuk diperbuat atau ditinggalkan.
Orang-orang pertama yang menyambut ajakan Rasulullah SAW adalah:
Dari kelima hukum tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Khadijah binti khuwailid
a. Wajib, ialah suatu yang harus dikerjakan dan pelakunya mendapat
 Ali bin Abi Thalib
pahala, bila ditinggalkan maka pelakunya mendapat dosa. Adapun
 Zaid bin Haritsah
macam-macam wajib adalah : Wajib Syar’I, Wajib Aqli, Wajib
 Abu Bakar Shidiq ra.
‘Aini, Wajib kifayah, Wajib Mu’ayyanah, Wajib Aqli Nadzari
Yang diajak oleh Abu Bakar ra:
 Abdurahman bin Auf  Amal yang utama
 Abu Ubaidillah bin Jarrah  Tidak termasuk org munafiq
 Utsman bin Affan  Janji yg teguh terhadap Allah SWT
 Zubair bin Awwam  Menjadikan hati tenang
 Sa’ad bin Abi Waqqas  Termasuk hamba Allah yg baik
 Thalhah bin Ubaidillah  Memberi manfaat kepada pelakunya di hari kiamat

Dakwah Terang-terangan Sebagai seorang pendidik

Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan sebagai berikut:  Kompetensi pedagogilk
 “ kepribadian
 Mengundang kaum kerabat Bani Hasyim untuk menghadiri  “ Profesional
jamuan makan dan mengajak mereka masuk Islam  “ social
 Rasulullah SAW mengumpulkan penduduk kota Mekah terutama
yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Kakbah untuk AKIBAT DARI TIDAK JUJUR
berkumpul di bukit Shafa
 Rasulullah SAW menyeru umat-umat di luar penduduk kota  Dinyatakan tidak beriman
Mekah  Dinyatakan sebagai pembohong dan akan dimasukkan dlm neraka
 Akan menyebabkan terjerumus ke lembah kemaksiatan
Reaksi kaum kafir Quraisy terhadap dakwah Rasulullah SAW  Dusta bisa menyebarkan keraguan kepada dan di antara manusai
 Terjerumusnya seseorang ke dalam salah satu tana munafiq
 Kaum kafir bangsawan sangat keberatan masuk Islam karena di
 Hilangnya kepercayaan
Islam diajarkan persamaan derajat manusia. Yang membedakan
 Terkucilkan
hanyalah ketakwaan
 Mereka menyadari akan siksa kubur tetapi mereka enggan KELEBIHAN ILMU DENGAN HARTA
menerima ajaran Rasulullah SAW tentang kehidupan di akhirat
nanti  Ilmu adlah warisan para Nabi alaihumus salam, sedangkan harta
 Kaum kafir Quraisy merasa berat meninggalkan ajaran nenek warisan Fir’aun dan Qarun
moyang mereka  Ilmu lebih mulai, karena ilmu menjaga manusia, harta dijaga
 Mereka menolak untuk menghentikan menyembah berhala manusaia
 Orang berilmu banyak kawannya, berharta bnyk musuhnya
 Ilmu bile diberikan akan bertambah, harta berkurang
 Ilmu tidak bisa dicuri, harta bisa
 Ilmu tidak akan habis, harta bisa
PELAJARAN YG BERHARGA DARI CARA MUHAMMAD  Ilmu tidak bisa dihitung jumlahnya, harta bisa

 Nabi Muhammad derdakwah dengan keteladanan HADITS MANFAAT BERILMU


 Disampaikan dengan penuh kehati-hatian, sabar dan
 Memperoleh pahala seperti orang berjihad di jalan Allah
menggunakan bahasa yg halus dan lemah lembut serta yg mudah
 Memiliki kebaikan melibihi shalat seratus kali kebaikannya
dipahami
 Menimbulkan rasa simpati yg luar biasa, karena dlm Islam nyata2  Dimudahkan jalannya masuk surge
diterapkan kesetaraan  Menambah pengetahuan yg belum diketahui
 Terjalin persatuian, kesatuan, dan solidaritas umat Islam yg sangat
KEUTAMAAN BERILMU
kuat
 Memperoleh derjat tinggi disisi Allah
KEJUJURAN
 Memiliok bekal dunia dan akhirat
JUJUR = “as-sidqu” / “siddiq” yg berarti benar, nyata, atau berkata benar.  Dipahamkan agamanya
Jujur adalah kesesuaian antara ucapan dan perbuatan, kesesuaian antara  Memperoleh sholawat dari semua mahluk
informasi dan kenyataan, ketegasan dan kemantapan hati, dann sesuatu  Menjadi pewaris nabi
yang baik yg tidak dicampuri kedustaan  Memperoleh keselamatan dari laknat Allah
 Mempunyai rasa takut kpd Allah krn mengetahui kekuasaanya
Pembagian Sifat Jujur  Jasanya menjadi amal jariyah
 Mendapat pahala seperti yg menirunya / yg dididiknya
 Jujur dalam niat = tiada dorongan bagi seseorang dalam segala
 Mampu menerima pelajaran dari wahyu Allah
tindakan dan gerakannya selain dorongan karena Allah SWT
 Jujur dalam perkataan = sesuatu berita yg diterima dengan yg MANFAAT ORANG BERILMU
disampaikan. Setiap orang harus dapat memellihara perkataannya
 Jujur dalam perbuatan = beramal dengan sungguh-sungguh  Sebagai tempat bertanya berbagai masalah
sehingga perbuatan dhahirnya tidak menunjukan sesuatu yg ada  Sebagai sarana kesejahteraan manusia hidup di dunai dan akhirat
dalam batinnya dan menjadi tabiat bagi dirinya.  Sebagai sarana diterimanya amal
 Sebagai dinamisator bagi masyarakat
KEUTAMAAN BERSIKAP JUJUR

Sebagai orang Muslim

 Nilai agamanya baik


 Dinilai orang yang jujur dan masuk surge
 Dinilai tidak berdusta
 Termasuk mempertahankan ketakwaan seseorang
TOKOH-TOKOH

 Ibnu Sina = tuj. Pend, kurikulum, metode pengajaran, guru


pelaksana hukum
 Al-Ghazali = tuj. Pend, kurikulum, metode pengajaran, etika guru
dan murid
 Burhanuddin Az-Zarnuji = pengertian ilmu, rezeki, hafal lupa, masa
belajaar, mengambil pelajaran, tawakkal kpd Allah, ketekunan
 Ibnu Jama’ah = kewajiban guru trhdp peserta didik, mata ” Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging
pelajaran, etika peserta didik, etika dalam menggunakan literartur babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.
 Ibnu Taimiyah Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia
 Abdullah Ahmad tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada
dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
 K.H. Ahmad Sanus
Penyayang.”
 K.H. Imam Zarkasyi
An-Nahl 66
Q.S Al'Mu'minun ayat 12-14

Surat ke 23 dari Al-Quran ini dinamakan Al Mu'Minun karena bagian


permulaan menerangkan bagaimana seharusnya sifat-sifat orang mukmin
yang menyebabkan keberuntungan mereka di akhirat dan kemenangan jiwa
mereka di dunia. Nama Al-Mu'minun sendiri diambil dari salah satu kata yang
terdapat dalam ayat pertama, yang artinya orang-orang yang beriman. Surah
Al-Mu'Minun terdiri atas 118 ayat, dan termasuk golongan ssurat Makkiyah. “Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada
dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang
mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya”

As-Syam 7-10

“Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan


kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya
beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah
orang yang mengotorinya.”

Huud 7

Al-Zumar 6

“Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan
‘arsyi(singgasana)-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu
yang lebih baik amalnya. Jika engkau berkata (kepada penduduk Mekah),
"Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan setelah mati[,” niscaya orang kafir
itu akan berkata, "Ini hanyalah sihir yang nyata.”

“Dia menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam) kemudian darinya Dia Ar Rahman 33
jadikan pasangannya dan Dia menurunkan delapan pasang hewan ternak
untukmu. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan
kamu, Tuhan yang memiliki kerajaan. Tidak ada tuhan yang berhak
disembah selain Dia; maka mengapa kamu dapat dipalingkan”

” Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)
penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya
kecuali dengan kekuatan.”

Al-Baqarah 173

Anda mungkin juga menyukai