Anda di halaman 1dari 2

Valvular Heart Disease

Tentang farmakologi obat ephedrine:

Tidak dapat digunakan secara intramuskuler (seharusnya dapat digunakan IM)

Memiliki efek kardiovaskuler yang lebih kuat dibandingkan dengan epinephrine (seharusnya
less intense)

Memiliki efek langsung dan tidak langsung terhadap reseptor adrenergic

Pemberian kedua menimbulkan efek yang sama dengan pemberian pertama (seharusnya les
s intense)

Merupakan cathecolamine sintetik bekerja langsung pada reseptor  dan  adrenergik (seha
rusnya non-cathecolamine)

2. Anestesi pada pasien dengan mitral stenosis yang akan menjalani pembedahan non-cardia
c akan memberikan beberapa dampak buruk. Yang buka termasuk dampak tersebut adalah..

Sinus takikardi atau percepatan resnpon ventrikel akan mengakibatkan atrial fibrilasi

Peningkatan voume darah sentral akibat transfusi berlebihan

Medikasi akan meningkatkan resistensi vaskular sistemik

Medikasi akan menurunkan resistensi vaskular sistemik

Hipoksemia akan mengeksaserbasi hipertensi pulmonal

(Stoelting hal 112)

3. Manajemen anestesia pada pasien dengan regurgitasi mitral yang akan menjalani pembed
ahan non-cardiac bertujuan untuk mencegah dan sebagai terapi jika terjadi penurunan cardi
ac output. Berikut merupakan cara-cara tersebut, kecuali...

a. Mencegah bradycardia

b. Mencegah penurunan systemic vascular resistance

c. Mencegah peningkatan systemic vascular resistance

d. Meminimalisir depresi miokardium akibat obat-obatan

e. Memonitoring besarnya aliran regurgitasi dengan kateter arteri pulmonal

(Stoelting hal 114)

4. Anastesia volatil yang dapat dijadikan sebagai pilihan anestesi untuk maintenance pada pa
sien regurgitasi mitral karena efek inotropiknya yang minimal adalah..

a. Isoflurane, desflurane, sevoflurane


b. Isoflurane, desflurane, halothane

c. Isoflurane, desflurane, enflurane

d. Isoflurane, desflurane, nitrous oxide

e. Isoflurane, desflurane, methoxyflurane

Anda mungkin juga menyukai