Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN HAMA TERPADU

“Kompleks Asosiasi Agrosistem Kopi II”

Dosen Pengampu:

Irma Wardati, S.P., M.P.

Dyah Nuning Erawati, S.P., M.P.

Teknisi:

Kaidi, S.P.

Disusun Oleh:

1. Conchita Widya Pangestika (A43200787)


2. Dwiky Chandra Prayogi (A43201661)
3. Ervianti Dwi Palupi (A43201046)
4. Muhammad Yusuf Qomarul H (A43201742)
5. Widiyanti Eka Putri (A43201636)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2023
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN

LABORATORIUM PERLINDUNGAN TANAMAN

PERENCANAAN DAN LAPORAN PRATIKUM


PERLINDUNGAN HAMA TERPADU

Acara Praktikum : Kompleks Asosiasi Agrosistem Kopi II

Tujuan : Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengamatan agrosistem


kompleks tanaman kopi secara tepat.

Nama Praktikan : 1. Conchita Widya Pangestika (A43200787)


2. Dwiky Chandra Prayogi (A43201661)
3. Ervianti Dwi Palupi (A43201046)
4. Muhammad Yusuf Qomarul H (A43201742)
5. Widiyanti Eka Putri (A43201636)

Jurusan Produksi Pertanian


Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan

Hari/Tanggal : Jumat, 14 April 2023


Tempat : Laboratorium Perlintan dan Kebun Kopi Politeknik Negeri Jember
Dosen Pengampu : - Irma Wardari, S.P., M.P.
- Dyah Nuning Erawati, S.P., M.P.
Teknisi : Kaidi, S.P.

JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN


FEBRUARI 2023
BAB III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Kompleks Asosiasi Agrosistem Kopi ini dilaksanakan pada hari
Jum’at, 14 April 2023 bertempat di Laboratorium Perlindungan Tanaman dan Kebun
Kopi, Politeknik Negeri Jember.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini, antara lain:
 Lembar kerja
 Buku Pedoman Hama, Patogen, Gulma
 Jaring seranggga
 Kantong plastik
 Alat tulis
Bahan yang digunakan pada praktikum ini, antara lain:
 Areal lahan perkebunan kopi

3.3 Prosedur Pelaksanaan


Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum ini adalah:
1) Menyiapkan alat dan bahan;
2) Melakukan pengamatan dan inventarisasi di areal pertanaman;
3) Mengambil sampel komponen yang dijumpai di lapang;
4) Melakukan identifikasi sampel di laboratorium;
5) Membuat komponen-komponen yang sudah tertera di papan tulis.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


4.1.1 Komponen Biotik

a. Tanaman

Tanaman Utama : Tanaman Kopi

Varietas : Robusta

Umur : ± 15 Tahun

Fase : Tanaman Menghasilkan (TM)

Potensi Produksi : ± 50%

b. Penyakit

Jenis Penyakit Keterangan

Jamur Jenis: Jamur Upas


Gejala: Menyerang ranting, ranting menjadi patah

Karat Daun Jenis: Karat Daun


Gejala: Bercak kuning pada sisi daun
Nekrosis Jenis: Patogen
Gejala: Daun menguning karena rusaknya klorofil

c. Hama

Jenis Hama Keterangan

Belalang Jenis: Belalang Kayu


Sasaran serangan: Daun
Jumlah: 2
Stadia: Imago (Metamorfosis tidak sempurna)

Ulat Jenis: Ulat Kilan


Sasaran serangan: Daun
Jumlah: 5
Stadia: Larva (Metamorfosis sempurna)
d. Predator (musuh alami)

Jenis Predator Keterangan

Semut Stadia: Imago (Metamorfosis sempurna)


Peran: Melindungi tanaman dari hama dan
mengendalikan serangga serta inverteberata
Inang: Kroto

Laba-Laba Stadia: Imago (Metamorfosis tidak sempurna)


Peran: Melindungi tanaman dari hama dan
mengendalikan serangga serta inverteberata
Inang: Jaring laba-laba

e. Bagian Ekosistem
 Kupu-Kupu
Jenis: Papilo polytes
Peran: Membantu penyerbukan

f. Gulma
 Rumput Teki (gulma dominan)
 Rumput Bambu (gulma dominan)
 Jarong
 Pakis Haji
 Rumput Sentana

g. Tanaman Naungan
 Lamtoro
 Mahoni
4.1.2 Komponen Abiotik

Lokasi : Kebun Entres Kopi Robusta Politeknik Negeri Jember


Pukul : 09.43 WIB
Ketinggian : 89 Mdpl
No
Jenis Keterangan
.

1. Tanah Jenis: Tanah Humus

pH: 6

2. Drainase Bentuk: Cekung

Ukuran: 50 cm

Lokasi: Di tengah Kebun Entres Kopi

3. Lingkungan Suhu: 27℃

Intensitas Cahaya:

RH: 89%

Kecepatan Angin: 6 km/jam

4. Kegiatan Kultur Teknis Pupuk: PGPR dan pupuk kimia


(SOP)
Penyiraman: Tidak ada

Pemangkasan: Ada

Pnyiangan: Tidak ada

Taksasi prod: Tidak ada

Pengendalian HPG kimia: Tidak ada

Panen: Ada
4.2 Pembahasan
Kopi merupakan komoditas perkebunan Indonesia yang termasuk ke
dalam tanaman keras (perennial crops). Komoditas ini memiliki peranan penting
khususnya sebagai sumber devisa, penyediaan lapangan kerja, dan sumber pendapatan
bagi petani ataupun pelaku ekonomi lainnya yang berhubungan dengan kopi.
Dari pengamatan dilapang menunjukan bahwa pada lingkungan Abiotik hama yang
banyak menyerang tanaman kopi adalah ulat daun(planacoccus spinosus), penggerek buah
kopi (Hypothenemus hampei), belalang (Oxya Serville). Adapun penyakit yang menyerang
pada tanaman kopi tersebut seperti penyakit bercak daun, karat daun dan jamur. Tujuan
akhir dari penyakit penyakit tersebut adalah menularkan kepada daun yang lain sehingga
bisa menyebabkan tanaman kopi tersebut tidak mempunyai daun yang akhirnya mati.

Berdasarkan pengamatan tersebut didapatkan pembahasan dari varietas tanaman kopi


robusta terdapat enam data yang didapatkan melakukan pengamatan pada tanggal 14 April
2023, pukul 09.30 WIB. Dengan Drainase Buatan yang terbuka di keliling dan Drainase
Tengah kedalaman 30cm dan Lebar 50 cm Lokasi di kebun koleksi kopi robusta Politeknik
Negeri Jember. Pada saat pengamatan suhu disekitar 27oC, Rh : 89%, Ic matahari : 50%,
Kecepatan Angin = 6 km/ja. Melakukan uji pH tanah diperoleh urutan ke 6 dengan jenis
tanah humus. Kegiatan Kultur Teknis Pupuk = Ada, Penyiraman = Tidak ada, Pangkas =
Ada, Penyiangan = Tidak Ada, Taksasi Produksi = Tidak Ada, Pengendalian = Ada, Panen
= Ada.

Penelitian di atas dapat di golongkan ke dalam lingkungan abiotik, karena termasuk


faktor alam atau yang tidak hidup.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di lapang dapat ditarik disimpulkan bahwa Ekosistem
memiliki sistem komponen-komponen tertentu yang memiliki fungsi masing- masing,
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain abiotik dan biotik.
Faktor abiotik itu faktor yang tidak hidup seperti suhu, kelembaban, iklim, curah hujan dan
lain-lain. Faktor biotik adalah makhluk hidup di bumi seperti manusia, hewan dan
tumbuhan.

Ekologi terdiri dari beberapa indikator yang menunjukkan keadaan sistem waktu dan
tempat tertentu. Kehidupan semua jenis makhluk hidup sering berpengaruh, sastra
berhubungan dengan alam membentuk kesatuan disebut ekosistem. Fungsi ekosistem
menggambarkan hubungan sebab akibat yang terjadi dalam sistem. Ekosistem juga
menunjukkan adanya hubungan timbal bolak balik antar makhluk hidup (biotik) dengan
alam (abiotik).

5.2 Saran
Dalam waktu praktikum harus menggunakan SOP agar yang sudah ada agar praktikum
berjalan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Alam, M. (2023, Januari 3). AGROEKOSISTEM: Pengertian, Komponen, Contoh, hingga


Pengaplikasiannya! Retrieved Februari 27, 2023, from lindungihutan:
https://lindungihutan.com/blog/pengertian-agroekosistem-dan-contohnya/
Evizal, R., & Dkk. (2012). Indikator Dan Indeks Keberlanjutan Agroekosistem Kopi
Bernaungan. Prosiding SNSMAIP III , 282.

Anda mungkin juga menyukai