Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIK UNIT 1

KODE MATA KULIAH : LUHT4310

NAMA MATA KULIAH : Dasar dasar Perlindungan Tanaman

Nama Kegiatan Praktik : Praktikum serangga-hama

NAMA BUDIONO

NIM : 043743449

KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha esa, yang telah melimpahkan rakmat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Dasar – Dasar
Perlindungan Tanaman.
Pada kesmepatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan kegiatan praktikum ini. Penulis
menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan, dan masih perlu banyak
perbaikan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, yang bersiat
membangun, dan edukatif, demi kesempurnaan laporan Praktikum ini, sehingga bermanfaat
dalam pelaksanaan praktikum selanjutnya.

Nama : BUDIONO
NIM :  043743449
Alamat tempat tinggal : UTAM JAYA
Desa/Kecamatan :  SEPUTIH MATARAM
Kota/Kabupatan, Propinsi :  LAMPUNG TENGAH,LAMPUNG
Koordinat GPS tempat tinggal : -4,8318866,105,3333293
Anda
589+68W UTAMA JAYA

Alamat tempat kerja :  UTAMA JAYA


Desa/Kecamatan :  SEPUTIH MATARAM
Kota/Kabupatan, Propinsi :  LAMPUNG TENGAH
Koordinat GPS tempat :
kerjaAnda

BAB I

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang

Serangga adalah binatang terbanyak di dunia. Serangga mempuyai namalain insekta dan
hexapoda. Kata insekta atau insect berasal dari kata insecare.

Kata tersebut mengandung dua arti, yaitu in berarti “menjadi” dan secare berarti “memotong”
atau “membagi”. Jadi, insekta berarti binatang yang

mempunyai tubuh terbagi-bagi atau bersegmen-segmen.Sedangkan hexapoda

terdiri dari dua kata hexa dan poda.Hexa mempunyai arti “enam” dan podamempunyai arti
“kaki” sehingga hexapoda berarti binatang berkaki enam.

Golongan binatang secara berurutan akan terdiri atas beberapa phyila, satu phyila terdiri atas
beberapa klas, demikian seterusnya yang berarti jumlahnya akan terus meningkat dalam setiap
kelompok. Kelompokspesies/ jenis terdiri atas sekitar satu juta nama. Kajian mengenai
perikehidupan serangga disebut entomologi Serangga termasuk dalam kelasinsekta (subfilum
Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lainDiptera (misalnya lalat), Coleoptera
(misalnya kumbang), Hymenoptera(misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera
(misalnya kupu-kupu dan ngengat).Serangan hama tanaman merupakan salah satu kendala yang
sangatmeresahkan para petani. Bagaimana tidak, dalam batas tertentu populasi hamadapat
menyebabkan penurunan produksi pertanian yang akhirnya dapatmenimbulkan kerugian
ekonomi bagi petani. Serangan hama tersebut dapatterjadi pada berbagai komoditas baik itu
komoditas pangan, holtikulturamaupun perkebunan.. Keberadaan hama disuatu daerah sangat
dipengaruhioleh keadaan lingkungan sekitarnya seperti cuaca, factor geografis serta tindakan
manusia, sehingga jenis hama, dominansi, intensitas dan luasserangannya berbeda antar daerah
satu dengan yang lain. (Adhi S. P. , 2009)Dampak yang timbul akibat serangan hama
menyebabkan kerugian baikterhadap nilai ekonomi produksi, pertumbuhan dan perkembangan
tanaman,serta petani sebagai pelaku budiaya tanaman dengan kegagalan panen sertaturunnya
kwalitas dan kuantitas hasil panen. Hal ini disebabkan karena hamamerusak tanaman budidaya
baik secara fisik maupun fisiologisnya.Demikian besarnya dampak yang disebabkan oleh
serangga hama, akansangat penting mengetahui perbedaan dan jenis-jenis ordo serangga
hama,mengerti tentang bentuk dan berbagai jenis serangga yang merugikan, sertacara
pengendalian serangga. sehingga memudahkan pengklasifikasian/identifikasi serangga hama.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah


1.Agar mahasiswa mengetahui macam-macam ordo serangga

2.Agar mahasiswa mengetahui hama pada tanaman cabai

3.Agar mahasiswa mengetahui hama pada tanaman jagung

4.Agar mahasiswa mengetahui hama pada tanaman papaya dan buah naga

1.3 Manfaat

Manfaat dari praktikum ini adalah

1.Mengetahui lebih dalam dan mendetail Mengenai Hama

2.Mengetahui lebih dalam Macam-Macam Ordo Serangga

3.Mengetahui Hama yang menyerang tanaman cabai, jagung, papaya dan buah naga

1.4 Lokasi Praktikum

Pelaksanaan kegiatan Praktikum dilaksanakan di lading/kebun milik kerabat

dekat di Kampung rama indra dan rama yana

1.5 Waktu Pelaksanaan Praktikum

Pelaksanaan kegiatan praktikum dilaksanakan selama 48 hari, dimulai pada

hari Senin, 06 Oktober 2022 s.d Rabu 15 Oktober 2022.

1.6 Pokok Bahasan

Pengenalan hama tumbuhan dari gejala yang Nampak pada tumbuhan dan

keberadaan hama

BAB II

METODE PRAKTIKUM
1. Waktu dan Tempat

Praktikum Pengenalan Morfologi Serangga Secara Umum dilaksanakan pada

hari Minggu, 15 Oktober 2022, pukul 15.00 – 18.00 WIB. Bertempat di

kebun/pekarangan dan ladang milik kerabat/warga sekitar di kampong rama indra dan rama yana

2. Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Camera, Jaring serangga, Kertas
HVS, dan Alat Tulis, beberapa jenis tumbuhan dengan serangan hama dan lokasi berbeda.

3. Cara Kerja

a. Wawancara kepada pemilik kebun / ladang, terkait permasalahan hama tanaman ang dialami.

b. Mencari sample tanaman dengan serangan hama yang ada.

c. Mengambil gambar / dokumentasi gambar tanaman dengan seangan hama yang ditemukan.

d. Melakukan identifikasi jenis hama dan serangga yang menyerang tanaman.

e. Mencari informasi jenis serangga dan hama melalui sumber yang mudah ditemui, dapat
melalui aksen laman internet dan atau buku sumber yang relevan.

f. Membuat gambar pada kertas HVS yang telah disediakan sebelumnya.

g. Membuat Tabel hasil Pengamatan.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Berdasarkan kegiatan pengamatan yang dilakukan pada beberapa jenis

tumbuhan Cabai, Jagung dan papaya di kebun / lading warga, telah ditemukan

beberapa jenis serangga dan hama penyakit pada tanaman tersebut. Serangga

dan hama pada masing-masing tumbuhan / tanaman sebagaimana dimaksud

dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya adalah :

1. Kondisi lahan tanam

2. Perlakuan sebelum tanam

3. Metode penanaman

4. Perlakuan / perawatan tanaman.

Adapun hasil pengamatan / praktikum dapat dilahat pada tabel hasil pengamatan 1.1 dibawah ini.

Data Hasil Pengamatan :

1)       Hama ke-1
Nama Serangga : 1. Nama Serangga: ulat grayak

(Nama lokal, Nama latin)


Tanaman/Komoditas :

Tanaman jagung

Status Serangga :  Ulat grayak yang dijumpai pada daun maupun tongkol jagung
sebenarnya berasal dari vektor pembawa yaitu lalat buah yang
menyuntikkan telur ke dalam tongkol jagung yang masih muda.
Gejala/Tanda Serangan dan : 1. Akibat serangan ulat grayak ini, tanaman jagung sebagai
komoditas tanaman pagan tidak dapat tumbuh dan tongkol tidak akan
terbentuk secara maksimal bahkan dapat membusuk.
2.

Kepadatan/Intensitas Serangan :  Serangan ulat pada jagung sebenarnya sudah dimulai ketika jagung
mulai tumbuh pada usia 7 – 14 hari dan pada saat jagung
mengeluarkan tongkol.
Lokasi temuan dan karakteristik : Lokasi temuan di Desa Ramayana kecamatan seputih raman
lokasi kab.lampung tengah

Cara Pengedalian yang telah : Penyemprotan menggunakan pestisida berbahan aktif betasifultrin
dilakukan cukup ampuh untuk memberantas hama ulat pada daun jagung
Hama ke-2

Nama Serangga :  Kutu Daun (Myzus persicae )

(Nama lokal, Nama latin)


Tanaman/Komoditas : 1. CABAI

 
Status Serangga :  Berpotensi sebagai penyakit

Gejala/Tanda Serangan dan :  Dilakukan Pemotongan pada ranting / daun yang terserang
komoditas penyakit, untuk mengurangi resiko penularan.

Kepadatan/Intensitas Serangan :  10 / 100 Batang

Lokasi temuan dan karakteristik :  Kebun Cabai dengan lokasi berdekatan dengan jenis tanaman
lokasi lain ( jagung dan palawija lainya )

Cara Pengedalian yang telah : Dilakukan Pemotongan pada ranting / daun yang terserang
dilakukan penyakit, untuk mengurangi resiko penularan.

Keterangan (misal : kearifan lokal)


Hama ke-3

Nama Serangga :  Tungau (Kutu Aphis gossypii Glov)

(Nama lokal, Nama latin)


Tanaman/Komoditas :

Status Serangga :  Berpotensi sebagai penyakit

Gejala/Tanda Serangan dan :  Daun menjadi Keriput dan lamakelamaan akan menjadi keriting
komoditas

Kepadatan/Intensitas Serangan :  10 / 100 Batang

Lokasi temuan dan karakteristik :  Ladang Pepaya Milik warga, dengan system tumpang sari dengan
lokasi Jagung..

Cara Pengedalian yang telah : Dilakukan penyemprotan Insektisida secara Ruting.


dilakukan

Keterangan (misal : kearifan lokal)

Hama ke-4
Nama Serangga :  Tungau (Tetranychus sp.)

(Nama lokal, Nama latin)


Tanaman/Komoditas :

Status Serangga :  Berpotensi sebagai penyakit

Gejala/Tanda Serangan dan :  Hama tungau menyerang kulit cabang, gejalanya pada jaringan klorofil
komoditas pada permukaan kulit cabang berubah warna menjadi cokelat.

Kepadatan/Intensitas Serangan :  10 / 100 Batang

Lokasi temuan dan karakteristik :  Kebun buah naga milik warga


lokasi

Cara Pengedalian yang telah :  Pengendalian dengan menyemprotkan Omite berkonsentrasi 1-2 g/liter
dilakukan air pada bagian cabang atau batang, dilakukan tujuh hari sekali sebanyak
2-3 kali penyemprotan.

Keterangan (misal : kearifan lokal)

B. PEMBAHASAN
Seperti yang dikemukakan oleh (Levin,1990)Kelas insecta dikenalsebagai hama tanaman, namun
ada beberapa yang bertindak, sebagai musuhalami hama (parasitoid dan predator).Sesuai yang
dikemukakan oleh (Falahudin, 2015)Serangga (Insekta)digolongkan dalam phylum
Arthropoda.Serangga sebagai salah satu golongan hewan penghuni terbesar dimuka bumi.
Diperkirakan bahwa jumlah seluruhserangga menduduki tiga perempat bagian dari semua hewan
yang ada, dandari jumlah tersebut 750.000 spesies telah berhasil diketahui dan diberi
nama.Jumlah tersebut merupakan lebih kurang 80% dari phylumnya sendiri Ulat bulu, sesuai
dengan namanya, memiliki ciri fisik yang khas, yaknirambut-rambut pada bagian dorsal
(punggung) di sepanjang tubuhnya.Rambut-rambut tersebut sering menyatu membentuk berkas
dibeberapa bagian tubuh. Umumnya, pada bagian dorsal, ada 4 buah berkas rambutsekunder
berwarna terang yang tebal dan dua kelenjar berwarna padaabdomen (perut) ruas ke-6 dan 7.Ulat
bulu merupakan hama yang rakusmengkonsumsi daun sehingga banyak merugikan petani. Asal-
usul etimologiulat bulu berasal dari awal abad 16. Nama ulat bulu atau caterpillars berasaldari
bahasa Prancis lama yaitu catepelose yang berarti kucing (cattus: bahasaLatin) dan pelose yang
artinya bulu. Ulat bulu juga memiliki nama sebutanyaitu geometrids atau inchworms karena cara
hewan ini bergerak seolahmengukur bumi. Ulat bulu memiliki tubuh lunak yang bisa
menumbuhkan bulu dengan cepat Serangga (disebut pula Insecta) adalah kelompok utama dari
hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang) karena itulah mereka disebut
pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti “berkaki enam”). Serangga termasuk kedalam
kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera
(misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah dan
tabuhan) dan memiliki sayap. Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang
sangat tinggi. ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi
(Pracaya, 2004). Bentuk dan ukuran antena pada setiap jenis serangga berbeda beda. Beberapa
bentuk antena tersebut adalah : filiform yaitu bentuknya menyerupai benang dan pada setiap ruas
mempunyai ukuran bentuk silindris yang sama. Adapun fungsi antena pada setiap jenis serangga
sangat beragam, namun pada umumnya fungsi utama dari antena tersebut adalah sebagai alat
peraba dan pencium.pada bagian-bagian mulut serangga diklasifikasikan menjadi dua tipe,
yaitu : Mandibulata (pengunyah) dan haustelata (penghisap), tipe alat mulut pengunyah dan
Mandibel bergerak secara transversal dari sisi ke sisi. Serangga tersebut biasanya mampu
menggigit dan mengunyah makanannya.Tipe mulut penghisap memiliki bagian-bagian dengan
bentuk seperti probosis yang memanjang atau paruh dan melalui alat itu makanan cair
dihisap.Tipe mulut penggigit yaitu Mulut tipe penggigit dilengkapi dengan rahang atas dan
bahwa yang sangat kuat, contohnya mulut belalang dan jangkrik. Tipe mulut penusuk-penghisap
yaitu Mulut tipe penusukpenghisap mempunyai rahang yang panjang dan runcing

C. Pengendalian Serangga Hama


Seperti yang dikemukakan oleh (Levin,1990)Kelas insecta dikenal sebagai hama tanaman,
namun ada beberapa yang bertindak, sebagai musuh alami hama (parasitoid dan predator).
Pengendalian hama tanaman merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam
usaha tani. Pada belakangan tahun ini ada anggapan bahwa pengendalian hama yang paling
efektif adalah dengan penyemprotan dengan menggunakan pestisida maupun insektisida.
Namun, setelah terasa dampak negatif dari penggunaan pestisida maupun insektisida ini maka
para ahli hama tidak lagi menganjurkan secara besar-besaran dalam penggunaan racun pestisida
maupun insektisida. Sesuai dengan tuntutan zaman, strategi dan teknik pengendalian hama harus
memenuhi persyaratan yang ada hubungannnya dengan keamanan lingkungan dan
keefektifannya yang lestari tanpa efek samping yang membuat masalah perlindungan tanaman
itu lebih kompleks. Pengaruh samping pada lingkungan akibat kegiatan usaha tani kini mendapat
perhatian yang lebih besar dari pengambil kebijakan (pemerintah) umum dan petani sendiri.
(Soekirman, 1990).

Pengendalian hama tanpa pestisida/insektisida lebih diarahkan pada teknikteknik budidaya, cara
mekanik/fisik, dan cara biologi yang dapat menekan populasi hama. Dengan demikian,
pengendalian hama bebas racun pestisida/insektisida merupakan suatu alternatif yang perlu
disebarluaskan dan dikembangkan. Serangga merupakan hama yang banyak jenisnya dan paling
banyak menyerang tanaman pertanian. Serangga banyak menyerang tanaman Cabai, palawija,
dan buah-buahan dari benih, bibit, pucuk, akar, bunga, dan buah. Oleh karena itu, pengendalian
hama utama umumnya merupakan pengendalian serangga sehingga obat-obatan kimia yang
paling banyak diproduksi adalah insektisida. (Kusnaedi, 1999)

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

Serangan ulat pada jagung sebenarnya sudah dimulai ketika jagung mulai tumbuh pada usia 7 –
14 hari dan pada saat jagung mengeluarkan tongkol. Umumnya ada 2 jenis hama ulat grayak
yang menyerang tanaman jagung, yaitu Spodeptera Frugiperda dan Spodotera Litura. Kedua
jenis ini sama-sama berbahaya, namun sebenarnya dapat dikendalikan dengan metode, cara, dan
waktu yang tepat.

Penyemprotan menggunakan pestisida berbahan aktif betasifultrin cukup ampuh untuk


memberantas hama ulat pada jagung dan padi, namun yang menjadi masalah adalah pada saat
apa penyemprotan itu efektif. Kebanyakan penyemprotan yang dilakukan pada sore atau siang
hari kurang efektif, karena pada kondisi panas, ulat akan bersembunyi, dan intensitas angin pada
saat itu cenderung tinggi. Sebenarnya penyemprotan paling efektif dilakukan pada malam hari,
namun sepertinya tidak mungkin petani malam-malam ke sawah. Jadi yang daat dilakukan yaitu
lakukan penyemprotan pada saat setelah subuh sebelum matahari terang menyinari bumi.

B. Saran

Adapun saran dari praktikum mikrobiologi adalah sebagai berikut: Sebaiknya dalam praktikum
kali ini agar lebih detail menjelaskan tentang Ordo serangga, karena saya rasa terlalu singkat
penjelasannya sehingga praktikan kurang dapat memahami materi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/5493760/Laporan_Akhir_Dasar_Dasar_Perlindungan_Tanaman

file:///C:/Users/DEWA/Downloads/Laporan_Akhir_Dasar_Dasar_Perlindungan_T.pdf

https://www.academia.edu/31895434/LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGENDALIAN_HAMA_
DAN_PENYAKIT

https://www.academia.edu/40398687/
LAPORAN_PRAKTIKUM_DASAR_DASAR_PERLINDUNGAN_TANAMAN_PENGENAL
AN_SERANGGA_HAMA_

Hidayat, Sri Hendrastuti , Materi pokok dasar-dasar perlindungan tanaman ; 1-9 LUHT4310 / 3
sks ; Tangerang selatan : universitas terbuka, 2021.
LAMPIRAN

SURAT PERNYATAAN PLAGIARISME


Lampiran : Surat Pernataan Bebas Plagiat

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : I DEWA PUTU ARISTIA

Tanggal Lahir : 13-01-1988

NIM : 043743345

Fakultas : Sains dan Teknologi

Program Studi : Agribisnis minat penyuluh pertanian

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan hasil Praktikum I Mata Kuliah Dasar
dasar perlindungan Tanaman yang berjudul “ Serangga dan Hama “ benar benar
saya buat sendiri tanpa ada unsure Plagiat, dan apabila pernyataan ini tidak benar
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang beraku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Seputih raman, 20 Oktober 2022

Yang memuat pernyataan,

I DEWA PUTU ARISTIA

Anda mungkin juga menyukai