OLEH
ROBIANSYAH
042659743
UNIVERSITAS TERBUKA
A. Data Pribadi :
Nama : Robiansyah
NIM : 042659743
Alamat tempat tinggal : Dusun 7 Pulau Kangkung Jalan Pagar
Alam RT05 RW02
Desa/Kecamatan : Kampung Rengas/Kecamatan Bekri
Kota/Kabupatan, : Kabupaten Lampung Tengah
Propinsi
Koordinat GPS tempat : 5.13028088S 105.15446644E
tinggal Anda
Gejala/Tanda Serangan : 1. Gejala kerusakan yang ditimbulkannya mengakibatkan anakan mati, daun
dan komoditas menguning, mengering, dan mati serta anakan kerdil
Kepadatan/Intensitas : Terdapat 20 an ekor serangga ngengat penggerek batang pada satu rumpun
Serangan tanaman padi
Lokasi temuan dan : Karakteristik lokasi dekat dengan sumber air, udara panas
karakteristik lokasi 1)
2) -5°8’13,398”S 105°8’25,982”E
3) Kampung BInjai Agung, Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah
Cara Pengedalian yang : Pengendalian untuk hama ini yaitu dengan cara:
telah dilakukan
1. Tanam serempak.
2. Pengumpulan kelompok telur.
3. Aplikasi pestisida secara tepat.
4. Spot treatment pada tanaman bergejala.
5. Aplikasi agen hayati parasitoid telur (Trichogramma sp.).
Keterangan (misal : Jika ada catatan tertentu ataupun kearifan lokal atas hama tersebut, tuliskan di
kearifan lokal) sini
Alamat/Link Video-Klip :
1)..
2) ..
Jika memungkinkan gunakan suara/narasi Anda
2) Hama ke-2
Nama Serangga : Walang sangit/Leptocorixa acuta
(Nama lokal, Nama latin)
Gejala/Tanda Serangan dan komoditas : Walang sangit menghisap cairan tanaman dari tangkai bunga
(paniculae) sehingga menyebabkan tanaman kekurangan
hara dan menguning (klorosis), pada bagian buah padi yang
terserang buah padi menjadi hampa dan berubah warna
menjadi kecoklatan
Kepadatan/Intensitas Serangan : Terdapat 14 an ekor walang sangit pada satu rumpun
tanaman padi
Lokasi temuan dan karakteristik lokasi : Karakteristik lokasi dekat dengan sumber air, udara panas,
ternaungi
3) Hama ke-3
Nama Serangga : Kepik Renda/Nezara viridura L
(Nama lokal, Nama latin)
Cara Pengedalian yang telah dilakukan : Pengendalian kultur teknis hama kepik hijau bisa dilakukan
dengan cara, seperti berikut: Tanam serempak. Pergiliran
tanaman dengan tanaman lain yang bukan inang kepik hijau.
Sanitasi lahan. Penggunaan varietas tahan. Pembuatan
perangkap. Pengumpulan kepik hijau secara mekanis.
Alamat/Link Video-Klip :
1)..
2) ..
Jika memungkinkan gunakan suara/narasi Anda
4) Hama ke-4
Nama Serangga : Wereng hijau/Nephotettix virescens
(Nama lokal, Nama latin)
POPT dan Para Petani
Tanaman/Komoditas : Tanaman/komoditas Padi
Gejala/Tanda Serangan dan komoditas : Wereng hijau membawa penyakit tungro/Rice Tungro
Bacilliform Virus (RTBV). Penyakit ini bisa ditularkan oleh
beberapa jenis hewan serangga, tetapi yang paling cepat
menularkan dan menyebarkannya adalah spesies wereng
hijau. Sementara itu, penyebaran tungro sangat dipengaruhi
oleh populasi wereng hijau. Dengan kata lain, semakin padat
dan luas populasi wereng hijau, maka semakin luas
penyebaran penyakitnya.
Kepadatan/Intensitas Serangan : Terdapat 27 an ekor wereng hijau pada satu rumpun
tanaman padi
Lokasi temuan dan karakteristik lokasi : Karakteristik lokasi dekat dengan sumber air, udara panas,
ternaungi
Cara Pengedalian yang telah dilakukan : Mengendalikan populasi wereng hijau sekaligus mencegah
penyebaran virus tungro, yaitu sebagai berikut.
Alamat/Link Video-Klip :
1)..
2) ..
Jika memungkinkan gunakan suara/narasi Anda
5) Hama ke-5
Nama Serangga : Hama Putih palsu/Chaphalocrosis medinalis Guen
(Nama lokal, Nama latin)
POPT dan Para Petani
Tanaman/Komoditas : Tanaman/komoditas Padi
Gejala/Tanda Serangan dan : kerusakan yang terjadi ditandai dengan adanya warna putih pada daun
komoditas di pertanaman
Kepadatan/Intensitas Serangan : Terdapat 8 an ekor hama putih palsu pada satu rumpun tanaman padi
Lokasi temuan dan : Karakteristik lokasi dekat dengan sumber air, udara panas, ternaungi
karakteristik lokasi
Cara Pengedalian yang telah : Untuk menghindari kerugian akibat serangan hama putih palsu dapat
dilakukan dilakukan pengendalian dengan berbagai cara seperti berikut ini ;
1. Lakukan pembersihan lahan dan pemupukan berimbang (hindari
penggunaan pupuk urea yang berlebih) sebagai langkah awal
pencegahan.
2. Menjaga populasi musuh alami untuk menekan berkembangnya
populasi hama putih palsu.
3. Menggunakan mikroorganisme seperti parasit ulat Melcha
maculiceps dan parasit pupa Brachymeria sp.
4. Menggunakan insektisida berbahan aktif fipronil (Agent 50 SC),
emamektin benzoate (Siklon 5.7 WG) ataupun flubendoamide
(Katana 200 SC) terbukti mampu mengendalikan hama putih
palsu.