Anda di halaman 1dari 25

Kajian Pertimbangan Persetujuan Pendirian Klinik

Hasil analisis dan penjelasan kelayakan dari segala aspek yang akan mendasari pendirian
suatu klinik yang terdiri atas:
I. Kajian kebutuhan pelayanan klinik yang meliputi :

a. Kajian Demografi yang mempertimbangkan luas wilayah dan kepadatan penduduk serta
karakteristik penduduk yang terdiri dari umur, jenis kelamin, dan status perkawinan.

1. Luas wilayah

Badung Kabupaten paling selatan dan pulau yang diberkati dengan keindahan alam yang
menakjubkan.Pulau dimana hujan dan panasnya matahari memberikan kemakmuran yang
berlimpah sepanjang musim. Kabupaten Badung yang memiliki luas wilayah 418,52 Km² (7,43 % luas
Pulau Bali) adalah salah satu dari 9 Kabupaten/kota di Bali, merupakan pintu gerbang utama
kepariwisataan Bali, sekaligus juga Indonesia bagian tengah. Secara Geografis, daerah Kabupaten
Badung membelah pulau Bali di tengah-tengah, membentang dari utara hingga selatan berbatasan
dengan Kabupaten Tabanan di sebelah barat, dengan Kabupaten Buleleng di sebelah Utara, di
sebelah timurnya berbatasan dengan Kabupaten Bangli, Gianyar dan Kota Denpasar. Sedangkan
sebelah selatan dengan Samudra Indonesia.

Luas Wilayah badung adalah 418,6 km2 dengan Jumlah penduduk di Kabupaten Badung
sebanyak 471.198 jiwa dimana untuk daerah Kuta Selatan 97.929 jiwa, Kuta 53.689 jiwa, Kuta Utara
76.606 jiwa, Mengwi 20.613 jiwa, Abiansemal 91.618 jiwa, Petang 30.743 jiwa. Dengan jumlah
penduduk yang lumayan tinggi tersebut menunjukan peluang tingginya tingkat keperluan
masyarakat terhadap klinik kecantikan khususnya di daerah Badung.

2. Kepadatan Penduduk

Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia, sedangkan kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur,
pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, dan kondisi kesejahteraan yang
menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk setempat. Oleh
karena itu, perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana
untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada
seluruh dimensi penduduk. Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan
perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan
pembangunan berkelanjutan.
Pemahaman terakhir mengenai perkembangan kependudukan adalah kualitas penduduk.
Berdasarkan UU Nomor 52 tahun 2009 bahwa kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam
aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas,
tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan
kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertakwa, berbudaya, berkepribadian,
berkebangsaan dan hidup layak. Jumlah penduduk Provinsi Bali tahun 2022 berdasarkan data yang
diperoleh dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil(Dukcapil) Kementerian Dalam
Negeri adalah 4,32 juta jiwa, yang terdiri dari laki-laki : 2,17 juta jiwa dan perempuan 2,15 juta jiwa
perempuan.

Kepadatan penduduk merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan tingkat
pemerataan persebaran penduduk di suatu wilayah. Tingkat kepadatan penduduk diukur dengan
membandingkan jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah (jiwa) dengan luas wilayah
tersebut (km2) pada suatu waktu tertentu. Dengan indikator tingkat kepadatan penduduk, dapat
dilihat tingkat penyebaran penduduk menurut wilayah administrasi, sehingga memudahkan
pemerintah dalam menentukan kebijakan dalam rangka pemerataan pembangunan guna
pemerataan kemajuan wilayah. Kepadatan penduduk Kabupaten Badung cukup tinggi dibandingkan
daerah lain di Bali. Kepadatan penduduk Kabupaten Badung terus meningkat dari tahun ke tahun
dan pada tahun 2021 mencapai 1.700 jiwa per km2. Dengan tingginya angka kepadatan penduduk ini
menentukan tingginya angka komersil dalam wilayah tersebut dan ini menjadi keuntungan bagi
Klinik Central Parkir berada di wilayah administratif tersebut.

Hasil proyeksi penduduk menunjukkan jumlah penduduk Kabupaten Badung terus


mengalami peningkatan. Pada tahun 2021 jumlah penduduk Badung diperkirakan mencapai sekitar
711,4 ribu jiwa dengan penduduk laki-laki sekitar 362,2 ribu jiwa dan penduduk perempuan sekitar
349,1 ribu jiwa. Jumlah penduduk terlihat selalu meningkat dari tahun ke tahun, walaupun hasil
proyeksi menunjukkan tren laju pertumbuhan penduduk Badung melambat selama periode 2019-
2021. Laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2021 sebesar 2,35 persen

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Badung menurut hasil proyeksi penduduk pada
periode 2017-2021 memiliki pola yang sama dengan laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali yaitu
cenderung melambat. Namun demikian laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Badung selalu lebih
tinggi dari Provinsi Bali. Tingginya laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Badung dapat disebabkan
oleh faktor pertumbuhan penduduk alamiah dan juga dipengaruhi oleh tingkat migrasi masuk ke
Kabupaten Badung. Hal ini memerlukan perhatian khusus karena dapat berdampak pada masalah
perekonomian dan juga permasalahan sosial.Kabupaten Badung menjadi daerah tujuan migran tidak
terlepas dari perannya sebagai daerah penyangga ibu kota Denpasar. Ini dapat menjadi satu poin
penting dalam pemasaran klinik kecantikan karena dapat menjangkau konsumen migran.

3. Umur

Berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Pulau
Dewata mencapai 3.045 juta Jiwa atau 70,96% dari total populasi. Proporsi itu merupakan yang
tertinggi di bandingkan kelompok umur lainnya. Penduduk Usia belum produktif (0-14) tahun di Bali
sebanyak 893,45 ribu jiwa atau 20.8% dari total populasi. Sedangkan penduduk yang usianya sudah
tidak lagi produktif (65 tahun keatas) sebanyak 353,84 ribu jiwa atau 8,24% dari total populasi.
Menurut kelompok generasi, sebesar 9,51% penduduk Bali merupakan kelahiran tahun 2013 ke atas
atau post-gen z. Sebanyak 26,1% penduduk Bali merupakan generasi z(1997-2012), 23,2% generasi
milineal (1981-1996), dan 24,5% generasi x (1965-1980). Kemudian, 13,97 penduduk Bali masuk ke
Generasi baby boomer yang lahir tahun 1946-1964. Sisanya sebanyak 2,9 % merupakan generasi
pre- boomer yang lahir sebelum tahun 1945.

Rasio jenis kelamin (sex ratio) menyatakan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki
dengan jumlah penduduk perempuan di suatu daerah dan pada waktu tertentu. Beberapa hal yang
bisa mempengaruhi besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah antara lain adalah rasio jenis
kelamin waktu lahir, pola mortalitas antara penduduk laki-laki dan perempuan, dan pola migrasi
antara penduduk laki-laki dan perempuan. Rasio jenis kelamin Kabupaten Badung hasil proyeksi
pada tahun 2019- 2021 berada pada kisaran 104 persen, artinya dari setiap 100 penduduk
perempuan di Kabupaten Badung, terdapat sebanyak 104 penduduk laki-laki. Rasio jenis kelamin
Kabupaten Badung lebih tinggi dibandingkan dengan rasio jenis kelamin di Provinsi Bali yang pada
tahun 2018-2020 sekitar 101 persen. Dengan jumlah penduduk perempuan yang demikian tinggi ini
bisa menunjukan ketertarikan perempuan kepada klinik kecantikan Unicare di wilayah Badung.

Provinsi Bali menjadi provinsi di luar Pulau Jawa yang memiliki kepadatan penduduk
tertinggi. Dengan kepadatan penduduk sebesar 729 jiwa/km2. Adapun, Buleleng merupakan
kabupaten/kota di Bali dengan jumlah penduduk terbanyak, yakni 791,81 ribu jiwa. Rinciannya,
sebanyak 398,16 ribu jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 393,68 ribu jiwa perempuan. Sementara,
Klungkung wilayah yang memiliki penduduk paling sedikit di Pulau Dewata, yakni hanya 206,93 ribu
jiwa.

Isu kependudukan saat ini yang sangat sering dibahas adalah Bonus Demografi, yaitu suatu
kondisi dimana jumlah penduduk dengan usia produktif lebih besar dibanding dengan usia non
produktif. Penduduk usia produktif (15-64 tahun) dianggap mampu bekerja dan berkarya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Ini berarti banyak usia produktif yang akan
menggunakan klinik Aesthetic Unicare Central Parkir. Namun demikian, tempat di didirikannya klinik
ini masih berada pada area maju dan berkembang yaitu di area Central parkir Badung. Artinya masih
banyak peluang terkait kondisi kependudukan daerah Badung dan dapat mempercepat proses
pembangunan daerah Badung.

Tabel I. Hubungan Demografi dengan ketertarikan terhadap Klinik

Penggolongan Parameter Ketertarikan Penduduk Total


Demografi
Tertarik Tidak Tertarik
Umur 18-32 tahun 28 9 37
33-47 tahun 32 12 44
48-62 tahun 25 13 38
Lebih dari 62 23 8 31
tahun
Total 108 42 150

Jenis Kelamin Laki- laki 41 23 64


Perempuan 52 34 86
Total 93 57 150

Status Lajang 62 16 48
Perkawinan Menikah 57 15 44
Total 119 31 150

Dari tabel diatas menunjukan bahwa dari segi umur usia 33-47 tahun paling tertarik
terhadap klinik central parkir, dan yang paling tidak tertarik adalah usia 48-62 tahun. Dari segi jenis
kelamin perempuan lebih banyak tertarik terhadap klinik aesthetic central parkir, dan dari segi
Status perkawinan masyarakat dengan status lajang sangat banyak tertarik terhadap klinik
kecantikan Unicare.
b. Kajian Sosio Ekonomi yang mempertimbangkan kultur/kebudayaan,tingkat pendidikan,
angkatan kerja, lapangan pekerjaan, pendapatan domestik rata- rata bruto

1. Kultur/ Kebudayaan
A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn dalam bukunya yang berjudul “Culture : A Critical
Review of Concepts and Definitions“ (1952), telah mencatat 179 definisi tentang kebudayaan
dari berbagai perspektif ilmu, seperti sosiologi, sejarah, filsafat, antropologi, psikologi,
etnologi, dan lainnya. Dalam definisi-definisi tersebut tersirat pengertian kebudayaan yang
yang mencakup : nilai, akhlak, adat, tradisi, kesenian, pengetahuan, way of life, kelakuan,
artefact, dan lain sebagainya.
Definisi kebudayaan yang kerap diacu dalam studi-studi tentang kebudayaan di
Indonesia adalah definisi kebudayaan yang diajukan oleh pakar ilmu antropologi
Indonesiayakni Koentjaraningrat dan Parsudi Suparlan. Menurut Koentjaraningrat (1997),
kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan dari sistem nilai, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam kehidupan masyarakat yang diperoleh melalui proses belajar. Sementara
Parsudi Suparlan(1986), mendefinisikan kebudayaan sebagai seperangkat model
pengetahuan yang digunakanmanusia sebagai pedoman dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
Dalam rangka memperoleh pemahaman tentang kebudayaan Bali, maka definisi
tentangkebudayaan Bali yang dirumuskan di analisis ini merupakan sebuah definisi
operasional dengan mensintesakan kedua definisi di atas. Dengan demikian, kebudayaan
Bali dapat disefinisikan sebagai keseluruhan dari sistem nilai, perilaku, dan hasil karya
manusia Bali yangterbentuk dari proses interaksi manusia Bali dengan lingkungannya.
Dalam definisi kebudayaan di atas terdapat tiga konsep penting yang perlu dijabarkan lebih
lanjut. Konsep yang dimaksud mencakup konsep :
(1) sistem nilai,
(2) tindakan, dan
(3)hasil karya.
Sistem nilai, tindakan, dan hasil karya sesungguhnya merupakan tiga wujud dari
kebudayaan. Kebudayaan dalam wujud sistem nilai (atau sering pula disebut kebudayaan
dalamwujud idea), antara lain mencakup nilai, norma, aturan, hukum, dan adat-istiadat.
Sifatnya sangat abstrak (tidak dapat dilihat, atau diambil) dan tersimpan di setiap kepala
individu warga masyarakat. Meskipun bersifat abstrak, namun ia ada dan berfungsi sebagai
pedoman yang menata tindakan atau tingkah laku manusia. Kebudayaan dalam wujud
sistem tindakan atau perilaku terdiri dari berbagai tindakan atau tingkah laku manusia yang
berpedoman atau ditata oleh nilai-nilai, norma-norma, aturan- aturan, hukum, dan adat-
istiadat yang berlaku.
Setiap tindakan manusia yang berpedoman pada nilai, norma, aturan, hukum, dan
adat-istiadat disebut “tindakan berpola” atau action. Sebagai mahluk berbudaya, sebagian
besar tindakan manusia tergolong tindakan berpola dan hanya sebagian kecil saja yang
bukan tergolong tindakan berpola atau behavior (seperti gerak refleks dan gerakan naluriah
lainnya). Contoh tindakan berpola, misalnya dalam banyak kebudayaan dijumpai perilaku
memberi atau menerima sesuatu kepada atau dari orang laindengan menggunakan tangan
kanan. Tindakan tersebut bukanlah tergolong tindakan naluriah,melainkan tindakan berpola,
yakni tindakan yang ditata atau dipedomani oleh seperangkat nilai,aturan, atau norma
tertentu yang memandang kanan lebih hormat atau sopan daripada kiri. Begitu pula dalam
kebiasaan tidur orang Bali dengan kepala cenderung mengarah “kadia/kaja” (gunung) atau
“kangin” (mata hari terbit). Hal tersebut jelas merupakan tindakan berpola, karena
dipedomani atau ditata oleh nilai budaya yang menganggap arah “kaja” dan “kangin” lebih
berharga atau lebih sakral daripada “kelod” dan “kauh”.
Kebudayaan dalam wujud hasil karya adalah berupa benda-benda material (fisik)
sehingga sering pula disebut material culture atau phisical culture. Kebudayaan material ini
bersifat sangat kongkrit dan dapat dilihat, dan diobservasi secara langsung. Contoh
kebudayaan material : arsitektur, lukisan, patung, dan lain sebagainya yang diciptakan
olehmanusia secara terpola dan berpedoman pada nilai-nilai tertentu.
Kebudayaan Bali sesungguhnya merupakan ekspresi dari hubungan interaksi orang
Bali dengan lingkungannya. Dalam kosmologi orang Bali, lingkungan dibedakan atas dua
macam, yakni lingkungan sekala (nyata) dan lingkungan niskala (tidak nyata). Lingkungan
sekalameliputi lingkungan sosial (masyarakat) dan lingkungan fisik (alam sekitarnya).
Sedangkan lingkungan niskala merupakan lingkungan spiritual yang dihuni oleh kekuatan-
kekuatan supernatural atau adikodrati yang diyakini dapat menimbulkan pengaruh positif
maupun negatif terhadap kehidupan manusia.
Ekspresi dari interaksi antara orang Bali dengan lingkungan spiritual (niskala)
melahirkan sistem religi lokal atau “agama Bali” yang di dalamnya mencakup emosi
atausentimen keagamaan, konsepsi tentang kekuatan-kekuatan dan mahluk-mahluk gaib,
upacara ritual keagamaan, fasilitas keagamaan, kelompok atau komunitas keagamaan.
Dalam perkembangan selanjutnya keberadaan religi lokal tersebut bercampur dengan unsur-
unsur agama Hindu yang disebabkan oleh adanya proses perjumpaan kebudayaan pada
masa lampau.
Ekspresi dari interaksi antara orang Bali dengan lingkungan sosial antara lain
melahirkan Basa Bali (Bahasa Bali), norma-norma, peraturan-peraturan, hukum (sima,
dresta,awig-awig), pranata-pranata sosial seperti pranata kekerabatan (nyama, braya, dadia,
soroh),dan pranata kemasyarakatan (sekeha, banjar, desa, gumi) dan sebagainya.
Ekspresi dari interaksi orang Bali dengan lingkungan fisik antara lain melahirkan
sistem pengetahuan tentang alam (seperti penanggalan sasih, pawukon, pramatamangsa),
sistemsubak, dan lain sebagainya. Di samping itu, orang Bali juga mengenal berbagai jenis
peralatan dan teknologi yang digunakannya untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik
(Pujaastawa,2001).
Pada hakikatnya kebudayaan Bali tergolong tipe kebudayaan ekspresif yang
mengedepankan nilai religius (agama Hindu) dan juga estetika (seni) sebagai nilai
dominan,sehingga unsur-unsur religi dan seni menjadi begitu menonjol dan selalu hadir
menyertai unsur- unsur lainnya. Hal tersebut menimbulkan kesan bahwa hampir tidak ada
gejala atau peristiwa yang secara totalitas betul-betul bersifat profan atau sekuler,
melainkan selalu mengandung nuansa-nuansa religius dan seni. Kentalnya nuansa religius
dalam kebudayaan orang Bali tidak terlepas dari adanya konsepsi tentang lingkungan sekala
dan niskala.
Setiap gejala atau peristiwa yang bersifat kasat mata di samping memiliki aspek
sekala juga diyakini memiliki aspek niskala. Sehubungan dengan itu berbagai persoalan
hidup tidak saja diselesaikan atau diatasi dengan cara-cara sekala, tetapi juga niskala.
Sebagai contoh, dalam hal mengatasi berbagai persoalan penyakit, di samping dilakukan
dengan menjalani sistem pengoibatan biomedis (sekala), juga dilakukan dengancara-cara
niskala, yakni dengan nunasica, mapinunas, maluasang, malukat, dan lain sebagainya. Dalam
hal mengatasi masalah-masalah dalam bidang pertanian misalnya, di samping dilakukan
dengan cara-cara teknis yang bersifat rasional (sekala), juga dibarengi dengan ritual yang
bersifat religius magis (niskala), seperti ngendag, magpag toya, nangluk merana,
mabiyukukung, mantenin, dan lain sebagainya. Dalam kaitannya dengan perkebunan dikenal
adanya ritual tumpek bubuh atau tumpek uduh, dalam kaitannya dengan bidang peternakan
dikenal adanya ritual tumpek kandang; dalam kaitannya dengan sistem peralatan dan
teknologi dikenal adanya tumpek landep, dan lain sebagainya. Semua hal tersebut
dimaksudkan agar kehidupan manusia dan mahluk-mahluk lainnya memperoleh
kesejahteraan sekala dan niskala (lahir batin). Sedangkan keberadaan aspek kesenian terkait
erat dengan sistem religi orang Bali.
Seni arsitektur, seni ukir, seni tari, seni tabuh, seni suara, dan lainnya adalah
persembahan mulia terhadap Sang Pencipta. Kedua unsur tersebut (religi dan kesenian)
saling terkait dansaling melengkapi satu dengan lainnya. Unsur kesenian memancarkan
nuansa estetika atau keindahan bagi sistem religi, sebaliknya unsur religi memberikan
nuansa religius bagi kesenian.
Ketiga unsur Tri Hita Karana merupakan satu kesatuan yang bersifat integral. Oleh
karenanya ketiga unsur tersebut hampir selalu dapat dijumpai dalam setiap aspek kehidupan
orang Bali. Dalam sistem bercocok tanam misalnya, dikenal adanya sistem pemujaan
denganpura subak atau ulun suwi sebagai unsur parhyangan, krama subak sebagai unsur
pawongan, dan lahan pertanian sebagai unsur palemahan. Dalam sistem kesatuan hidup
setempat dikenal adanya kayangan tiga sebagaiu unsur parhyangan, krama desa sebagai
unsur pawongan, dan tanah wilayah sebagai unsur palemahan.
Di tingkat keluarga dikenal adanya sanggah atau pamerajan sebagai unsur
parhyangan, anggota keluarga sebagai unsur pawongan, dan tanahpekarangan sebagai
unsur palemahan. Dalam sistem pasar, terdapat sistem pemujaanterhadap Dewi Melanting
sebagai unsur parhyangan, pelaku pasar sebagai unsur pawongan, dan lingkungan pasar
sebagai unsur palemahan. Demikian pula dalam bidang pariwisata terdapat sistem pemujaan
terhadap Dewi Laksmi sebagai unsur parhyangan, para pelakupariwisata sebagai unsur
pawongan, serta fasilitas akomodasi dan obyek wisata sebagai unsur palemahan.
Dalam hal nuansa estetika dan keindahan ini tentunya manusia sebagai unsur
pawongan memerlukan keindahan dan estetika di sini klinik aesthetic membantu
masyarakat dalam hal meningkatkan keindahan dan kecantikan masyarakat sebagai unsur
pawongan. Tampil cantik secara fisik menjadi bagian paling penting bagi perempuan
modern. Salah satu yang dilakukan oleh perempuan untuk tampil lebih cantik adalah
memberi perhatian pada masalahkulit. Tidak sedikit perempuan yng takut kulitnya menjadi
keriput. Serangkaian upaya dilakukan untuk menjaga keindahan kulit. Kulit menjadi faktor
penting untuk mempresentasikan kecantikan. Oleh karena itu Klinik Unicare hadir untuk
memberikan pelayanan terbaik di dalam masalah kulit dan kecantkan untuk masyarakat
Badung.

2. Tingkat pendidikan
Kualitas sumber daya manusia di suatu wilayah salah satu dapat dikaji dari tingkat
pendidikan yang berhasil ditamatkan. Meningkatnya tingkat pendidikan penduduk dapat
menjadi gambaran meningkatnya kualitas sumber daya manusia. Indikator yang digunakan
adalah tingkat pendidikan yang telah ditamatkan/ STTB tertinggi yang dimiliki.
Tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendapatan individu,
dimana semakin tinggi tingkat pendidikan, tingkat pendapatan juga akan meningkat. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa baik secara parsial tingkat pendidikan tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian, sedangkan motivasi dan promosi secara parsial
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Secara umum penduduk di Kabupaten Badung memiliki tingkat pendidikan yang
cukup tinggi. Hal ini dapat disebabkan karena kesadaran penduduk akan pentingnya
pendidikan dan usaha pemerintah Kabupaten Badung yang berkomitmen untuk
meningkatkan pendidikan. Penduduk yang memiliki ijazah SMA ke atas sekitar 58,55 persen.
Sementara itu 16,84 persen memiliki ijazah SMP, 18,00 persen memiliki ijazah SD dan hanya
6,61 persen yang tidak memiliki ijazah.
Dilihat dari jenis kelamin penduduk dapat dikatakan penduduk laki-laki memiliki
pendidikan yang lebih tinggi. Penduduk laki-laki yang memiliki ijazah SMA ke atas sekitar
62,53 persen dan penduduk perempuan sekitar 54,25 persen. Sedangkan untuk penduduk
yang memiliki ijazah SD ke bawah lebih dominan penduduk perempuan sekitar 29,68 persen
dan penduduk laki-laki 19,90 persen.
Besar kecilnya pendapatan seseorang berpengaruh kepada kemampuan daya beli
seseorang. Semakin tinggi pendapatan semakin beragam pula keinginan konsumen. Melihat
tingginya pendidikan masyarakat Badung maka tinggi pula tingkat pendapatan masyarakat
Badung, dengan tingginya tingkat pendapatan tentu akan menjangkau banyak keperluan
salah satunya masalah kecantikan. Oleh karena itu besar kemungkinan Klinik Unicare
Aesthetic akan laku di pasaran.

3. Angkatan kerja.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penduduk dibagi ke dalam dua


kelompok yaitu penduduk usia kerja dan bukan usia kerja. Penduduk usia kerja adalah
penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. Berdasarkan kegiatan utamanya, penduduk usia
kerja ini terbagi lagi menjadi penduduk yang termasuk angkatan kerja dan bukan angkatan
kerja.
Pada tahun 2021, jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Badung
diperkirakan sebanyak 489,69 ribu orang. Sebanyak 344,88 ribu orang di antaranya
merupakan angkatan kerja baik yang pada saat ini sedang bekerja maupun
menganggur. Sedangkan sisanya sebanyak 144,81 ribu merupakan bukan angkatan
kerja yang terdiri dari penduduk yang sedang bersekolah, mengurus rumah tangga
dan lainnya.
Keterlibatan penduduk yang aktif dalam kegiatan ekonomi diukur dari
banyaknya penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang masuk dalam pasar kerja,
baik mereka yang statusnya bekerja atau yang mencari pekerjaan (menganggur).
Indikator yang digunakan untuk mengukur besaran tersebut adalah Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). TPAK memberikan gambaran tentang penduduk
yang aktif secara ekonomi. Indikator ini diperoleh dari perbandingan angkatan kerja
terhadap penduduk usia kerja.
Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Badung tahun 2021 sebanyak 394,94
ribu orang, menurun sekitar 2,40 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya
walaupun jumlah angkatan kerja menurun, tetapi tingkat partisipasi angkatan
kerja (TPAK) di Kabupaten Badung sedikit meningkat. Pada Agustus 2021 sebesar
72,69 persen atau lebih tinggi dibanding tahun 2020 yang sebesar 72,52 persen.
Peningkatan TPAK ini mengindikasikan kecenderungan penduduk yang lebih aktif
untuk mencari atau melakukan kegiatan ekonomi mengingat pada masa pandemi.
Secara umum, angka TPAK Kabupaten Badung pada Agustus 2021 yang
sebesar 72,69 persen menunjukkan bahwa sebanyak 72,69 persen penduduk Badung
yang berusia 15 tahun ke atas memutuskan untuk ikut aktif di pasar kerja, atau
terlibat/berusaha untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi produktif, 29,57 persen
sisanya memutuskan untuk fokus sekolah, mengurus rumah tangga ataupun memiliki
kegiatan di luar kegiatan ekonomi seperti kaum lanjut usia (lansia). Dengan tingginya
minat masyarakat Badung untuk bekerja maka tinggi pula kesempatan penduduk
untuk mendapatkan upah sesuai UMR Badung, tingkat konsumsi dan daya beli juga
akan meningkat, ini menjadi peluang untuk Klinik Unicare Aesthetic untuk membuka
usaha kecantikan di area dengan angka angkatan kerja yang tinggi.

4. Lapangan pekerjaan

Distribusi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha merupakan salah satu
ukuran untuk melihat potensi ekonomi suatu daerah dalam hal penyerapan tenaga kerja.
Ukuran ini memberikan gambaran sektor mana yang dominan dalam menyerap tenaga kerja
dan sebaliknya. Distribusi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha pada publikasi ini
dikelompokkan menjadi 17 kategori lapangan usaha.
Penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha dikelompokkan menjadi 3 sektor
lapangan usaha, yaitu Sektor Pertanian (pertanian, kehutanan, dan perikanan), Sektor
Manufaktur (pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas, dan air serta
konstruksi) dan Sektor Jasa-Jasa (perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel,
angkutan, pergudangan, komunikasi, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah, dan jasa
perusahaan, serta jasa kemasyarakatan).

Mayoritas pekerja yang ada di Kabupaten Badung dari total 343,23 ribu
pekerja bekerja pada sektor jasa, yaitu sebesar 67,74 persen atau sebanyak 255,15
ribu orang. Sedangkan, penduduk yang bekerja di lapangan usaha pertanian sebesar
9,08 persen atau sekitar 34,21 ribu orang dan pada lapangan usaha manufaktur
sebesar 23,17 persen atau sebanyak 87,28 ribu orang.
Indikator untuk melihat gambaran tentang status/kedudukan pekerja dalam aktivitas
pekerjaan yang dijalani adalah distribusi tenaga kerja menurut status pekerjaan utama.
Berdasarkan status pekerjaan utama pada tahun 2021, mayoritas penduduk yang bekerja di
Kabupaten Badung berstatus sebagai buruh/karyawan, selanjutnya berstatus berusaha
sendiri, dan yang ketiga yakni berstatus pekerja tak dibayar

Persentase penduduk Kabupaten Badung yang bekerja sebagai


buruh/karyawan/pegawai pada tahun 2021 masih lebih besar dibandingkan status
pekerjaan yang lain. Penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai
mencapai 46,84 persen, kemudian diikuti status pekerjaan berusaha sendiri sebesar
15,94 persen, dan di posisi ketiga yakni status pekerja tak dibayar atau pekerja
keluarga dengan persentase 15,02 persen. Dengan tingginya angka penduduk yang
bekerja sebagai karyawan/pegawai dan membuka usaha sendiri maka tinggi pula
pendapatan penduduk, dengan tingginya pendapatan maka penduduk dapat
melakukan perawatan kecantikan yang tergolong kebutuhan tambahan.

5. Pendapatan domestik rata- rata bruto

Pertumbuan ekonomi Provinsi Bali menunjukkan kinerja yang semakin baik. Nilai
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) semakin meningkat seiring dengan berkembangnya
kegiatan perekonomian di Kabupaten Badung.
Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang
cukup luas cakupannya, dimulai dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga
profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain sampai kegiatan perawatan di
rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan kesehatan sampai kegiatan sosial yang
tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional.
Kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencakup: Jasa Rumah
Sakit; Jasa Klinik; Jasa Rumah Sakit Lainnya; Praktik Dokter; Jasa Pelayanan Kesehatan yang
dilakukan oleh Paramedis; Jasa Pelayanan Kesehatan Tradisional; Jasa Pelayanan Penunjang
Kesehatan; Jasa Angkutan Khusus Pengangkutan Orang Sakit (Medical Evacuation); Jasa
Kesehatan Hewan; Jasa Kegiatan Sosial.
Metode penghitungan untuk jasa pemerintah atas dasar harga berlaku
menggunakan pendekatan pengeluaran, sedangkan swasta menggunakan pendekatan
produksi. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial pemerintah atas dasar harga konstan 2010
menggunakan pendekatan deflasi, sedangkan jasa kesehatan dan kegiatan sosial swasta
menggunakan pendekatan revaluasi. Data diperoleh dari Realisasi APBN/APBD; Kementerian
Kesehatan;
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menimbulkan berbagai Survei Khusus yang
dilakukan Direktorat Neraca Produksi dan Direktorat Neraca Pengeluaran BPS, Subdirektorat
Statistik Harga Konsumen Nilai PDRB pada tahun 2016 mencapai 100,54 triliun dan ini
menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2013 yang sebesar 71,10 trilyun. Pertumbuhan
ekonomi didorong oleh tingginya aktivitas investasi infrastruktur yang dilakukan oleh
pemerintah dan swasta, salah satunya adalah pembangunan Kawasan Wisata dan juga
pembangunan serta ekonomi serta dengan diadakanya G20 Hal-hal tersebut memberi
peluang yang besar terhadap perkembangan sarana kesehatan juga termasuk
pengembangan Klinik Aesthetic Unicare Badung. Berbagai penduduk di wilayah
kabupaten/kota di Badung akan semakin mudah akses pelayanan kesehatan kecantikan
khususnya masyarakat Kabupaten Badung karena dampak dari pembangunan Klinik
Aesthetic Unicare tersebut.
Pengembangan Klinik Aesthetic Unicare sebagai klinik kecantikan akan menjadi salah
satu fasilitas kesehatan terbaik di dalam pelayanan kesehatan khususnya kecantikan. Klinik
ini akan fokus memberikan pelayanan kecantikan kepada masyarakat yang memerlukan
penanganan kecantikan.
c. Kajian Morbiditas dan Mortalitas yang mempertimbangkan sekurang-kurangnya 10
penyakit utama angka kematian (GDR, NDR) dang angka persalinan

Indikator lain yang digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan penduduk adalah
Angka Kesakitan (Morbiditas). Angka Kesakitan dimanfaatkan untuk mengukur tingkat
kesehatan masyarakat secara umum yang dilihat dari adanya keluhan yang mengindikasikan
terkena suatu penyakit tertentu. Pengetahuan mengenai derajat kesehatan masyarakat
dapat menjadi pertimbangan dalam pembangunan bidang kesehatan yang bertujuan agar
semua lapisan memperoleh kesehatan secara mudah, murah, dan merata. Melalui upaya
tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Angka Kesakitan (Morbiditas) merupakan persentase penduduk yang mengalami
keluhan kesehatan dan membuat terganggunya kegiatan sehari-hari. Pada umumnya
keluhan kesehatan utama yang banyak dialami penduduk adalah panas, sakit kepala, batuk,
pilek, diare, asma/sesak nafas, dan sakit gigi.
Orang yang menderita penyakit kronis dianggap mempunyai keluhan kesehatan
walaupun pada waktu survei (satu bulan terakhir) yang bersangkutan tidak kambuh
penyakitnya. Angka Kesakitan penduduk Kabupaten Badung pada tahun 2021 sekitar 8,0
persen. Angka Morbiditas pada penduduk perempuan lebih tinggi dibandingkan penduduk
laki-laki yaitu sekitar 8,26 persen sedangkan penduduk laki-laki sekitar 7,77 persen
Angka kesakitan penduduk diperoleh dari beberapa sumber seperti laporan program
khusus penyakit khususnya penyakit menular termasuk didalamnya laporan penyakit
menular terpilih yang dilaporkan melalui Surveilans Terpadu Puskesmas (STP)
Kabupaten/Kota.
Sepanjang tahun 2016, 10 penyakit menular terbesar di Provinsi Bali antara lain
(Seksi Surveilans dan Litbangkes, 2017)antara lain :Influenza, Hipertensi, Diare, TBC Paru,
Diabetes Militus, TBC Paru BTA+, Demam Berdarah Dengue, Pneumonia, Malaria Klinis, dan
Malaria Falsifarum.
Sepanjang tahun 2017 10 penyakit terbesar adalah Demam berdarah dengue,
diare(gastroenteristis), pneumonia,bronchitis,empisema, dan penyakit paru,demam thipoid
dan parathipoid, penyakit appendiks, gagal ginjal lainya, infark serebral, gagal jantung,
penyakit hipertensi lainnya.
Masalah penyakit menular seperti malaria dan TB masih relative tinggi. Namun,
situasi tersebut juga diiringi dengan tingginya kasus penyakit tidak menular. Secara umum,
disimpulkan bahwa situasi penyakit tidak menular sudah menjadi tantangan yang sangat
besar dalam kesehatan Provinsi Bali. Oleh karena itu, pengembangan RSUD selayaknya
dapat memberikan pelayanan unggulan terkait pola penyakit tersebut seperti
pengembangan Pusat Pelayanan Stroke Terpadu dan pelayanan jantung serta pembuluh
darah.
Penyebab kematian jika dilihat dari usia bayi dapat bersumber dari 2 sisi penyebab,
yaitu pada bayi kurang dari 1 bulan, umumnya disebabkan oleh faktor yang dibawa anak
sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama
kehamilan atau yang dikenal sebagai faktor endogen. Kematian bayi eksogen adalah
kematian bayi yang terjadi setelah usia 1 bulan sampai menjelang 1 tahun yang disebabkan
oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
Tingginya angka pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah mencerminkan kondisi
kesehatan penduduk Badung yang memiliki kemampuan bertahan hidup atau umur lebih
lama karena kesehatannya lebih baik. Tetapi ini juga menjadi tantangan, karena jumlah
penduduk pada kelompok lanjut usia akan semakin bertambah. Hal itu juga akan
berimplikasi terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan. Salah satu permasalahan akibat AHH
yang semakin baik adalah aging population. Aging population terjadi jika persentase
penduduk lanjut usia atau penduduk berumur 60 tahun ke atas mencapai 10%.
Permasalahan kesehatan pada kelompok usia lanjut tentu berbeda dengan kelompok usia
muda. Hal ini menjadi peluang bagi pengembangan RSUD dan ranah fasilitas pelayanan
kesehatan lain. Pendirian Klinik Aesthetic Unicare ini merupakan layanan kesehatan yang
membantu masyarakat dalam bidang kesehatan kecantikan. Dengan didirikannya klinik
Aesthetic Unicare ini maka menambah fasilitas kesehatan baru di daerah Badung dan dapat
meningkatkan kesehatan warga Bdung khususnya kesehatan kulit.
Persentase Wanita Berumur 15–49 Tahun yang Pernah Kawin dan Melahirkan Hidup
dalam Dua Tahun Terakhir berdasarkan Penolong Persalinan Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Bali, 2021 untuk wilayah Badung persentase dokter sebagai penolong persalinan
sebesar 73,96%, sedangkan yang ditolong oleh bidan sebesar 24,80%, dan di tolong oleh
tenaga kesehatan lain sebesesar 1,24%.
Ibu- ibu yang bersalin tentunya memiliki keluhan dengan berat badan dan masalah
kulit, dengan di dirikannya klinik aesthetic Unicare ini maka dapat membantu Ibu- ibu seusai
persalinan untuk mengembalikan tubuhnya menjadi cantik seperti sedia kala.

d. Kajian kebijakan dan regulasi, yang mempertimbangkan kebijakan dan regulasi


pengembangan wilayah pembangunan sektor non kesehatan dan kesehatan
Penataan ruang diyakini sebagai pendekatan yang tepat dalam mewujudkan
keterpaduan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya buatan secara berdaya
guna dan berhasil guna. Diharapkan dengan berpedoman pada kaidah penataan ruang,
kualitas ruang wilayah nasional dapat terjaga keberlanjutannya demi terwujudnya
kesejahteraan umum dan keadilan sosial sesuai dengan landasan konstitusional UUD
NRI Tahun 1945.1
Penyelenggaraan tata ruang di Indonesia telah diatur dengan Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR). UUPR mengatur bahwa masing-
masing daerah harus menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
maupuan kabupaten/kota. Penetapan RTRW ini sangat terkait dan mempengaruhi
masalah perlindungan lahan pertanian pangan yang berkelanjutan, serta penyelamatan
kawasan hutan.
Penyelenggaraan penataan ruang yang komprehensif, holistik, terkoordinasi,
terpadu, efektif, dan efisien dengan memperhatikan faktor politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan, keamanan, dan kelestarian lingkungan hidup
Meningkatkan pembinaan kelembagaan penataan ruang, untuk mendukung
pengendalian pemanfaatan ruang. Kebijakan tersebut dicapai melalui strategi:
(a) pembangunan sistem informasi penataan ruang yang terintegrasi;
(b) pembentukan perangkat Peraturan Pemerintah yang handal dengan menyusun
pedoman perlindungan Peraturan Pemerintah Bidang Tata Ruang; serta
(c) membuka partisipasi publik melalui pembentukan forum masyarakat dan dunia
usaha untuk pengendalian pemanfaatan ruang yang optimal sesuai dengan amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran
Masyarakat Dalam Penataan Ruang.
Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional 2015-2019
merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang bidang Kesehatan
(RPJPK) 2005-2025, yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara
Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam
lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya di seluruh wilayah Republik lndonesia.
Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025 adalah
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan oleh meningkatnya Umur
Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian Bayi, menurunnya Angka Kematian Ibu,
menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita. Untuk mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan kesehatan, maka strategi pembangunan kesehatan 2005- 2025 adalah:
1) pembangunan nasional berwawasan kesehatan;
2) pemberdayaan masyarakat dan daerah;
3)pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan;
4) pengembangan dan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan; dan
5) penanggulangan keadaan darurat kesehatan.

Dalam RPJMN 2015-2019, sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan
kesehatan.
Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan upaya kesehatan
dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama melalui peningkatan jaminan
kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang
didukung dengan penguatan sistem kesehatan dan peningkatan pembiayaan kesehatan.
Kartu Indonesia Sehat menjadi salah satu sarana utama dalam mendorong reformasi
sektor kesehatan dalam mencapai pelayanan kesehatan yang optimal, termasuk
penguatan upaya promotif dan preventif.
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
Pendirian Klinik Unicare Aesthetic ini merupakan suatu momentum pelayanan
kesehatan dalam bidang kesehatan kulit dimana ini akan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat wilayah Badung.

e. Kajian aspek internal klinik merupakan rancangan sistem-sistem yang akan


dilaksanakan atau dioperasionalkan yang terdiri dari sistem manajemen organisasi
termasuk sistem manajemen unit- unit pelayanan, sistem unggulan pelayanan, alih
teknologi peralatan, sistem tarif, serta rencana kinerja dan keuangan.
Sistem Manajemen atau Management System adalah suatu kerangka Proses dan
Prosedur yang digunakan untuk memastikan apakah suatu perusahaan atau organisasi
dapat memenuhi standard dan menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan
organisasi.
Ketika suatu organisasi tidak menerapkan prinsip-prinsip menajemen maka
dikhawatirkan dapat menghambat proses pencapian visi-misi dan tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya
Sistem manajemen organisasi secara umum terdapat 4 fungsi manajemen yaitu
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan
pengendalian (controlling). 4 Fungsi tersebut penting dan saling tumpang tindih. Setiap
fungsi menyatu satu sama lain & masing-masing mempengaruhi kinerja yang lain.
Banyak dari fungsi perencanaan seseorang terdiri dari bekerja secara mandiri untuk
menentukan tanggung jawab apa yang harus diberikan kepada karyawan mana dan
menetapkan tingkat prioritas untuk tugas tertentu dan komunikasi juga memegang
peranan penting.
Setelah itu menetapkan proses dan struktur internal hingga mengetahui karyawan
atau tim mana yang paling cocok untuk tugas tertentu, harus secara konsisten
memantau kinerja karyawan, kualitas kerja, dan efisiensi proyek yang telah diselesaikan.
kontrol kualitas dalam manajemen adalah tentang memastikan tujuan akhir bisnis
terpenuhi secara memadai, serta membuat perubahan yang diperlukan jika tidak
mencapai tujuan akhir bisnis. membentuk suasana kerja yang nyaman. Karena dengan
suasana yang nyaman maka kemungkinan akan berdampak baik untuk kinerja anggota.
Manajemen waktu juga sangat penting, Karena dengan memanajemen waktu,
diharapkan dapat menghasilkan kinerja yang efektif dari para anggota. Selain itu, supaya
tujuan dari sebuah organisasi tercapai tepat pada waktunya. Tentunya juga melatih
anggota agar menjadi pribadi yang tepat waktu.
Pendirian atau pengelolaan sebuah klinik, tentu membutuhkan adanya manajemen
yang baik dan benar. Manajemen klinik sangat dibutuhkan supaya operasional atau
keberjalanan klinik bisa lebih terstruktur.
Pemantauan dimaksudkan untuk mensinkronkan kembali keseluruhan proses
kegiatan agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan dengan perbaikan segera agar
dapat dicegah kemungkinan adanya penyimpangan ataupun ketidaksesuaian yang
berpotensi mengurangi bahkan menimbulkan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.
Untuk itu, pemantauan diarahkan guna mengidentifikasi jangkauan pelayanan, kualitas
pengelolaan, permasalahan yang terjadi serta dampak yang ditimbulkannya.

Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk manajemen klinik yang
optimal. Di antara cara-cara manajemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Edukasi Informasi Riil Pasien Kepada Staf

Cara pertama dalam manajemen untuk klinik yang bisa dilakukan adalah
menerapkan edukasi terkait informasi riil pasien kepada staf. Mulai dari beberapa
tahapan pengobatan pasien hingga perkiraan biaya tagihan yang nantinya harus
dibayarkan.

Hal tersebut perlu dilakukan dan diperhatikan sebab pemberian informasi kepada
para pasien secara awal merupakan sebuah tugas penting yang harus dilakukan oleh
setiap staf medis.

2. Menggunakan Analisis Data

Cara selanjutnya dalam mewujudkan manajemen klinik yang optimal adalah dengan
menggunakan adanya analisis data terkait siklus pendapatan klinik. Tindakan ini
memiliki dampak positif bagi klinik. Salah satunya adalah terkait keberjalanan finansial
klinik yang menjadi lebih terlihat dan terstruktur.

Pembuatan laporan yang terkandung di dalam analisis data mengelola siklus


pendapatan. Oleh sebab itu, melakukan pengukuran terkait analisis data dengan benar,
mengatur siklus keuangan, melacak kesehatan pendapatan yang ada di dalam klinik
secara berkala.

3. Metode Pembayaran Online


Pembayaran secara online menjadi bentuk adanya perkembangan teknologi di era
seperti sekarang ini. Semua proses transaksi bisa berlangsung menjadi lebih mudah dan
praktis. Oleh sebab itu, membuat operasional klinik menjadi lebih nyaman di mata
masyarakat, menggunakan sistem pembayaran online di dalamnya dengan
mencantumkan via transfer, e-money, visa, dan sistem pembayaran online lainya.
Kemudahan-kemudahan tersebut akan diterima masyarakat dengan senang sebab
dapat mempermudah transaksi yang dilakukan.

Selain menguntungkan pasien dari segi kenyamanan transaksi, adanya metode


pembayaran secara online juga dapat menguntungkan pihak klinik. Yakni akan
memudahkan pengelolaan finansial yang dapat diurus dengan lebih cepat. Dengan
demikian, proses pelayanan medis tetap berjalan dengan optimal dan sesuai dengan
harapan pasien.

4.Menciptakan Jangka Waktu Pembayaran Tagihan yang Tepat

Cara yang bisa dilakukan selanjutnya dalam mewujudkan manajemen klinik yang
baik adalah dengan menciptakan jangka waktu pembayaran tagihan dengan setepat
mungkin. Kenapa demikian, hal tersebut dilakukan sebab jangka waktu ini menjadi salah
satu bagian dari manajemen siklus terkait pendapatan klinik itu sendiri.

Untuk mewujudkannya, Klinik Unicare Aesthetic melibatkan kecanggihan teknologi


yang ada. Dengan begitu, hal-hal yang berkaitan dengan jangka waktu pembayaran
seperti nilai kredit dan data keuangan bisa terekam dengan sangat baik. Bahkan, dengan
bantuan teknologi atau sistem yang mumpuni, dapat membuat rekaman tagihan dari
pasien akan terjaga keamanannya.

5. Pembaharuan Proses yang Teratur dan Terstruktur


Selanjutnya, melibatkan pembaharuan proses yang lebih teratur dan terstruktur
dalam manajemen untuk klinik. Peninjauan proses yang dilakukan secara teratur dapat
mewujudkan manajemen yang lebih optimal.

Adanya pembaharuan proses ini tentu akan melibatkan pekerjaan baru. Nah, untuk
mengamankannya, Anda bisa menjalankan proses pembaharuan dengan pendekatan
preventif. Yakni dengan memeriksa maupun memperbaharui semua proses di dalam
klinik dengan lebih berhati-hati dan terstruktur.
Dengan begitu, permasalahan yang terjadi di dalam klinik bisa diatasi dengan lebih
mudah akibat ditemukannya solusi paling tepat dari pembaharuan yang Anda lakukan.

Sistem unggulan pelayanan

1. Pendaftaran Mandiri Untuk Pasien

Pada software klinik Aesthetic Unicare, terdapat fitur on-line. Pada fitur ini, pasien dapat
melakukan pendaftaran mandiri. Selain itu, pasien dapat memilih jenis kunjungan yang akan
dilakukan serta dapat memilih poli secara mandiri dan menentukan dokter sesuai dokter
yang tersedia di fasilitas kesehatan. Hal ini tentu dapat meningkatkan kepuasan pasien,
karena pasien tidak perlu lagi mengantri berlama-lama di klinik. Pasien hanya perlu datang
sesuai jadwal yang sudah di dapatkan.

2. Sistem Pendaftaran yang Sudah Terintegrasi dengan Jadwal Dokter

Adanya informasi yang terintegrasi dan mudah diakses kapan saja oleh tenaga kesehatan
pada klinik, tentu membuat pengelolaan juga bisa dilakukan dengan lebih praktis dan
terintegrasi. Kita dapat melakukan pendaftaran pasien sesuai dengan jadwal dokter yang
tersedia dengan mudah. Itu sebabnya, dokter bisa menjadi lebih mudah dalam melayani
pasien yang sedang membutuhkan layanan kesehatan.

Alih Teknologi Peralatan

Masih banyak kendala pengembangan teknologi kesehatan di negara berkembang,


oleh karena itu pilihan yang rasional adalah teknologi kesehatan tepat guna dengan langkah-
langkah sebagai berikut :

(1) Mengenali kebutuhan teknologi dimasyarakat dengan melakukan riset pasar di rumah
sakit pemerintah maupun swasta dan sektor-sektor upaya pelayanan kesehatan yang lain
untuk memperoleh gambaran yang nyata tentang teknologi kesehatan apa saja yang
diperlukan saat ini,

(2) Pemahaman dan perumusan masalah teknologi dengan membuat


perencanaanperancanaan dan mengembangkan desainnya,
(3) Mengupayakan pemecahan masalah. Dalam upaya pemecahan masalah dibuat suatu
model atau prototip. Model adalah citra bayangan mengenai kenyataan yang tergantung
dari obyek atau proses yang digambarkan serta tujuan penggunaannya,

(4) Perencanaan dan evaluasi alternatif-alternatif,

(5) Memilih alternatif yang sesuai dengan kebutuhan,

(6) Membuat produk atau proses teknologi diikuti dengan difusi dan distribusinya

Sistem Tarif ,Rencana Kinerja Dan Keuangan

Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang diukur secara
berkala dan di evaluasi Sasaran kinerja dihitung secara kumulatif Sasaran Klinik Unicare
Aesthetic dalam rencana aksi kegiatan ditetapkan dengan merujuk pada sasaran yang
ditetapkan dalam rencana strategis dan petunjuk kegiatan serta memperhatikan tugas pokok
dan fungsi Klinik Unicare Aesthetic
Sasaran yang ditetapkan tersebut adalah :
1. Meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya pada kesehatan kulit.
2. Meningkatkan penanganan dalam spesifikasi kecantikan kulit

II. Kajian kebutuhan lahan, bangunan, prasarana, sdm dan peralatan sesuai kriteria klasifikasi
klinik meliputi:

a. Rencana cakupan, jenis pelayanan kesehatan dan fasilitas lain

1. Facial
Merawat kulit sama pentingnya dengan konsumsi makanan yang seimbang dan
cukup tidur. Melakukan perawatan wajah berupa facial di klinik kecantikan dapat
bermanfaat bagi kulit. Selain meningkatkan relaksasi, facial juga memberikan
perbaikan nyata pada warna kulit, tekstur, dan penampilan kulit. Facial juga
membantu meningkatkan sirkulasi untuk mengoptimalkan kesehatan sel dan
meningkatkan produksi kolagen.

2. Chemical Peeling
Chemical peeling adalah solusi pengelupasan kulit menggunakan bahan kimia yang
diterapkan pada wajah, leher, atau tangan untuk kulit yang halus dan bersih. Teknik
ini populer karena mampu mengatasi berbagai masalah kulit. Perawatan wajah ini
mengobati garis-garis halus, kerutan, kerusakan akibat sinar matahari, pori-pori
besar, jerawat, pigmentasi, dan berbagai masalah kulit lain.

3.Laser
Perawatan laser dapat dengan cepat dan relatif mudah memberikan Anda kulit
terbaik. Perawatan yang sangat serbaguna ini terdiri dari banyak jenis berbeda,
artinya ada banyak kondisi kulit yang dapat ditangani oleh laser. Laser juga dapat
dikombinasikan dengan perawatan lain dan digunakan pada semua jenis kulit.
Perawatan laser aman dan efektif untuk mengobati bintik matahari, pigmentasi tidak
merata, hingga garis halus dan kerutan.

4.Microneedling
Prosedur dermaroller yang menggunakan jarum kecil untuk menusuk kulit ini
bertujuan menghasilkan kolagen dan jaringan kulit baru agar kulit tampak lebih
halus dan kencang. Microneedling banyak digunakan pada wajah dan dapat
mengobati berbagai bekas luka, kerutan, dan pori-pori besar.

Salah satu perawatan wajah di klinik kecantikan ini relatif aman bagi kebanyakan
orang. Namun, orang yang menggunakan obat jerawat tertentu atau wanita yang
sedang hamil tidaklah disarankan untuk menggunakan prosedur ini, karena mungkin
akan mengalami sedikit kemerahan dan iritasi selama beberapa hari.

5. Totok Wajah
Salah satu pengobatan tradisional Tiongkok ini diyakini membuat tubuh menjadi
lebih sehat dan wajah lebih glowing. Perawatan akupuntur tanpa menggunakan
jarum ini dapat membuat kulit wajah bercahaya karena mampu meningkatkan aliran
darah, membantu merangsang pembentukan kolagen, dan memperlancar
pengiriman nutrisi dan oksigen ke kulit wajah..

6.Mesotherapy
Dengan teknik memasukkan obat alami dan vitamin ke dalam lapisan kulit memakai
jarum khusus berukuran kecil, mesotherapy menjadi salah satu jenis perawatan
wajah untuk kulit glowing yang paling efektif. Mesotherapy memiliki banyak
manfaat, mulai dari menghilangkan kelebihan lemak di wajah, memudarkan kerutan
dan garis halus, hingga memudarkan pigmentasi kulit (flek hitam dan noda hitam).

7.Filler
Filler adalah zat seperti gel yang disuntikkan di bawah kulit untuk meningkatkan
kontur wajah dengan mengembalikan volume yang hilang, mengisi kerutan, dan
menghaluskan kulit. Setelah Anda menjalani injeksi filler, perbaikan kontur wajah
akan segera terlihat.

Efek samping perawatan wajah ini cukup minim, seperti kemerahan, bengkak, dan
memar ringan di tempat suntikan. Namun, tenang saja, efek samping ini secara
bertahap akan hilang selama beberapa hari. Untuk ketahanannya tergantung pada
jenis filler yang digunakan, area perawatan, dan kondisi Anda. Filler alami biasanya
bertahan selama 6-18 bulan dan beberapa filler sintetis dapat bertahan hingga
beberapa tahun.

8.Intense Pulse Light

Intense Pulse Light (IPL), alias photofacial, adalah cara untuk memperbaiki warna
dan tekstur kulit Anda tanpa operasi. Perawatan ini dapat memperbaiki beberapa
kerusakan terlihat yang disebabkan oleh paparan sinar matahari (photoaging).
Sebagian besar photoaging tampak di leher, wajah, tangan, atau dada. IPL juga dapat
membantu jika Anda memiliki kulit merah, cokelat, atau bernoda karena kondisi
kesehatan.

Fungsi sarana dan prasarana dapat berbeda sesuai lingkup dan penggunaannya,
misalkan sarana dan prasarana unit pelayanan keperawatan, unit gawat darurat, unit
kerja keuangan berbeda-beda, namun memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mencapai
hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.

Pengertian sarana dan prasarana secara etimologi memiliki perbedaan, namun


keduanya saling terkait dan sangat penting sebagai alat penunjang keberhasilan suatu
proses yang dilakukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008 dikatakan bahwa
sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat untuk mencapai makna dan
tujuan. Sebagai contoh: sarana pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan
diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pelayanan, misalkan alat tulis kantor,
komputer, mesin cetak, treasur/outguide, kartu indeks utama pasien, dll. Sedangkan
pengertian prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses. Sebagai contoh, prasarana pelayanan rekam medis dan
informasi kesehatan berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pelayanan,
misalnya lokasi, bangunan, ruang penyimpanan rekam medis, ruang rapat, dll. Dengan
kata lain, secara umum dari pengertian sarana lebih ditujukan untuk alat atau benda-
benda yang bergerak, sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk alat atau benda-benda
yang tidak bergerak

Jumlah, spesialisasi dan kualifikasi SDM

Perekrutan SDM mencangkup spesialis kecantikan dan spesialis kulit yang


memahami dan memiliki sertifikasi terkait penanganan kulit dan kecantikan.

Jumlah, jenis dan spesifikasi peralatan

Untuk jenis-jenis sarana yang dibutuhkan di unit rekam medis dan informasi kesehatan
antara lain:

1. Alat penyimpanan dan penjajaran:

▪ Rak terbuka (open self file unit)

▪ Lemari lima laci (five-drawer file cabinet)

▪ Rak statis dan dinamis (Roll O’Pack)

▪ Lemari arsip (Filing Cabinet)

▪ Lemari arsip standar : 2,4,5, dan 6 laci

▪ File tegak berputar (vertical rotary file)

Perlengkapan penyimpanan (Filing Supplies) :

- Penyekat

- Map (folder)

- Penunjuk (guide)

- Kata tangkap (caption)

- Alat bantu kearsipan


- Tangga dengan alas karet pada kaki

Paket Klinik Kecantikan

Bed

Skin Analyzer/Skin cek

Facial Steamer

Lampu Facial

Lipo Laser

Mesotherapy

Microdermabrasi

Alat Facial

Waxing & Parafin

Galvanic

Masker Wajah

Serum Wajah

Aksesories

Handuk Besar

Dispossable Facial Tissue Kotak Putih

Pot Cream White

Bandana

Tissue Facial Disposable Roll

Disposable Hair cup

Facial Tissue mask

Sparepart Gagang Facial Ultrasound

Ear Canddle

Anda mungkin juga menyukai