Anda di halaman 1dari 8

pNama : Amalia Rahmadhani Rahman

Judul : Arahan pengembangan wisata PPLH Puntondo sebagai objek wisata alam dan edukasi berbasis Eco-Tourism di Kecamatan Mangarabombang
Kabupaten Takalar
Nama Variabel
No Tahun Judul Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
1 Ardiana Yuli 2021 Pengembangan 1. Bagaimana Memberikan 1. Untuk mengetahui Metode pendekatan Identifikasi Dengan metodologi penelitian
Puspitasari1, objek wisata arahan/alternatif arahan/alternatif yang digunakan karakteristik campuran, menghasilkan beberapa
Tjoek Suroso embung kledung pengembangan Objek pengembangan dalam penelitian ini objek wisata, hal: 1). Konsep Ekowisata yang
Wisata Embung ledung Objek Wisata
Hadi 2, Dengan konsep adalah metode Perumusan diterapkan memperhatikan 5
berbasis wisata ekologi Embung ledung
Wa Ode Sitti ekowisata berbasis wisata campuran. konsep (lima) unsur yakni, lingkungan,
(ekowisata) yang tetap
Khasanah ekologi (ekowisata) Menurut Creswell, pengembanga masyarakat, pendidikan dan
menjaga kelestarian
Ramli 3 yang tetap menjaga 2010, penelitian n, kebutuhan pengalaman, berkelanjutan, dan
alam sebagai daya tarik
utamanya tetapi dapat kelestarian alam campuran yaitu utilitas/prasar manajemen; 2). Kebutuhan
sebagai daya tarik kombinasi metode ana, prasarana prioritas adalah penataan
memberi manfaat
utamanya tetapi penelitian kualitatif sirkulasi, penambahan kapasitas
ekonomi dan sosial bagi kebutuhan
dapat memberi
masyarakat local. dan kuantitatif. ruang dan listrik, penanganan limbah, dan
manfaat ekonomi
2. Bagaimana mengatasi dan sosial bagi fasilitas, pengelolaan sampah; 3) Ditemukan
permasalahan yang masyarakat lokal. Arahan empat cluster pengembangan yang
terjadi akibat 2. Untuk mengetahui program terbentuk dan perlu dilengkapi 28
keterbatasan akses solusi dari ruang dan jenis fasilitas.
dari jalan utama permasalahan yang
alternatif
menuju objek wisata terjadi akibat
keterbatasan akses perwujudan
dan terbatasnya fisik
dari jalan utama
fasilitas pendukung menuju objek wisata
objek wisata embung dan terbatasnya
kledung fasilitas pendukung
objek wisata
embung kledung
2 Mujib 2020 Upaya 1. Bagaimana Tujuan penelitian Metode pendekatan Pelestarian, Kesimpulan dari penelitian ini yaitu
Hidwan Pelestarian Situ pengembangan ini yaitu untuk dalam penelitian ini Sumber Daya kondisi Situ Binong mengalami
Qulyubi, et Binong dan dan penataan di objek merumuskan menggunakan Air, Kearifan perubahan baik dari kualitas dan
al. Kearifan Budaya destinasi wisata dan pelestarian Kawasan pendekatan Lokal, kuantitas. Berdasarkan hasil
Lokal melalui mengembangkan Situ Binong dan rasionalistik yang Permintaan perhitungan status mutu air
Pengembangan industri kreatif Kearifan Budaya bersumber pada dan dihasilkan kondisi air Situ Binong
Wisata di objek pariwisata Lokalnya melalui kebenaran teori Penawaran, masuk kedalam kategori kelas D
Nama Variabel
No Tahun Judul Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
Situ Binong pengembangan wisata dan berdasarkan Aspirasi (Tercemar Berat).
2. Bagaimana yang bertujuan fakta empirik Masyarakat Hasil analisis Kearifan Lokal di
pelestarian Kawasan mengarahkan Masyarakat masih kurangnya
Situ Binong dan pengambangan rangkulan dan pengakuan terhadap
Kearifan Budaya Kawasan Situ Binong nilai kearifan lokal yang ada, yang
Lokalnya melalui yang berwawasan seharusnya itu dapat di
pengembangan lingkungan dan kolaborasikan dalam pengembangan
wisata yang bertujuan berkelanjutan dan pembangunan objek wisata Situ
mengarahkan Binong.
pengambangan Hasil dari analisis Supply Demand
Kawasan Situ Binong didapatkan hasil bahwa 13
yang berwawasan komponen dari 21 komponen masih
lingkungan dan memiliki GAP yang ini harus
berkelanjutan dilakukan perbaikan dan
pengembangan untuk mendukung
wisata Situ Binong yang selaras
dengan pelestarian lingkungan.
Atraksi Situ Binong saat ini masih
kurang bervariasi dan tidak berjalan
dengan baik seperti perahu air dan
pesta rawa binong event tahunan
yang kurang terkelola dan tidak
memberikan keuntungan dalam
perekonomian masyarakat dan
wisata.

3 1
Media Artha 2019 Kajian Bagaimana Tujuan penelitian analisis yang Wisata Berdasarkan data yang
Bimantari, Pengembangan pengembangan dan ini yaitu untuk untuk dilakukan untuk Bahari, Pantai diperoleh, ditemukan dan hasil dari
2
Hilwati Wisata Bahari di pengelolaan wisata menentukan dan menyelesaikan Turun Aban, analisa. Maka rumusan masalah
Hindersah. Pantai Turun bahari di Pantai Turun menyusun arahan kajian ialah analisis Site Plan penelitian yaitu Bagaimana
Aban Aban? pengembangan wisata kesesuaian daya pengembangan dan pengelolaan
bahari di Pantai Turun dukung, analisi Site wisata bahari di Pantai Turun Aban
Plan (Tapak), menunjukkan bahwa belum adanya
Nama Variabel
No Tahun Judul Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
Analisis pengelolaan dan pengembangan di
Oseanografi, Pantai Turun Aban. Berdasarkan
prediksi penduduk hasil analisa dan pembahasan, Pantai
dan wisatawan, Turun Aban ini memiliki potensi
analisis kebutuhan wisata bahari, yang berdasarkan
sarana dan analisis daya dukung lahan, pantai
prasarana, analisis turun aban bisa menampung hilngga
sosial budaya, dan 5121 orang, berdasrkan analisis
analisis sdeskriptif siteplan juga best view yang
kualitataif dimilikinya juga bagus serta
mempunyai view pemandangan yang
indah dan alami. Mempunyai
kemiringan 00-02 % dan ketinggian
0- 200 meter diatas permukaan laut
dengan kedalaman 0-6,5 meter
dilengkapi dengan keindahan
dibawah laut. Berdasarkan hasil
analisis Oseanografi pantai turun
Aban ini dapat dijadikan Wisata
Bahari dengan nilai yang sangat
sesuai jika dijadikan wisata
snorkeling dan diving.
Berdasarkan Analisis Oseanografi,
Pantai Turun Aban memiliki indeks
kesesuaian wisata berada pada S3-S1
yang artinya S1- sangat Sesuai, S2-
Cukup Sesuai, dan S3-Sesuai
Bersyarat. Berdasarkan Analisis
Kebutuhan Sarana Prasarana dan
Deskripstif Kualitatif, Pantai Turun
Aban ini masih memiliki kekurangan
yaitu kurang lengkapnya fasilitas
dan
Nama Variabel
No Tahun Judul Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
ada sebagian fasilitas yang tidak
terdapat di Pantai Turun Aban
dikarenakan pantai ini baru mulai
dikenal oleh masyarakat pada tahun
2017 begitupula dengan akses jalan
yang belum dilakukan pengerasan
jalan.
4 1
heru widodo, 2019 Arahan 1. Bagaimana arahan Untuk menyelesaikan metodologi yang Penerimaan Hasil dari penelitian ini adalah
2
weishaguna Pengembangan Pengembangan permasalahan digunakan adalah dan pelayanan membuat sebuah arahan
Kawasan Kawasan Ekowisata di kawasan mangrove metode analisis ,pusat pengembangan kawasan ekowisata
Ekowisata Mangrove Pantai dan pantai Tanjung komparatif, dimana kegiatan mangrove di pantai Tanjung Pasir
Mangrove Pantai Tanjung Pasir Pasir yang tidak sesuai akan ekowisata ,ko yang mempunyai visi agar kawasan
Tanjung Pasir Kabupaten dengan prinsip-prinsip membandingkan nservasi ekowisata mangrove pantai Tanjung
Kabupaten Tangerang ekowisata. Untuk antara kriteria mangrove, Pasir ini memiliki konsep yang
Tangerang 2. Bagaimana menyelesaikan yanga da di teori lanskap ramah lingkungan sertabterintegrasi
Kesesuaian permasalahan tersebut dengan eksisting pantai. antar objek wisatanya. Arahan
karakteristik maka dibutuhkan pengembangan yang direncanakan
kawasan, konservasi, sebuah arahan adalah arahan pengembangan
ekonomis, edukasi, mengenai atraksi, aksesibilitas, fasilitas serta
kepuasan pengalaman pengembangan kelembagaan. Selain arahan
wisata, serta kawasan pengembangan hasil dari penelitian
menampung kearifan ekowisata mangrove ini hadalah berupa penataan kawasan
lokal dalam pantai Tanjung Pasir yang berbentuk site plan.
keberlangsungannya di Kabupaten
di Kabupaten Tagerang.
Tangerang
5 Arniati 2021 strategi Bagaimana strategi Penelitian ini Metode yang Komponen Hasil yang didapat dari penelitian ini
kurniasih pengembangan pengembangan wisata bertujuan untuk digunakan dalam Utama adalah strategi pengembangan yang
wisata taman taman nasional zamrud di merumuskan strategi penelitian ini Pengembanga dilakukan adalah konservasi alam,
nasional zamrud kecamatan dayun pengembangan wisata adalah n Wisata TN edukasi seni-budaya dan sosial-
di kecamatan kabupaten siak Taman Nasional pengumpulan data Zamrud, ekonomi dari potensi yang ada
dayun kabupaten Zamrud. primer dan data Terumusnya dibuat program kegiatan ekowisata
siak sekunder. Analisis Strategi serta manajemen oraganisasi yang
Nama Variabel
No Tahun Judul Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
data menggunakan pengembanga mengelola.
deskriptif kualitatif n TN Zamrud
dan analisis swot
digunakan dalam
merumuskan
strategi
pengembangan
ekowisata.
6 Selma Mutia¹ 2014 konsep Bagaimana konsep tujuan dari Metode penelitian Aktivitas Berdasarkan hasil analisis yang telah
dan Mardwi pengembangan pengembangan ekowisata penelitian ini adalah yang digunakan terkait dilakukan yaitu Kegiatan
Rahdriawan² ekowisata hutan hutan mangrove desa untuk merumuskan adalah metode dengan masyarakat yang termasuk
mangrove desa mojo, kecamatan ulujami, konsep kualitatif. atraksi kedalam kegiatan ekowisata, yaitu
mojo, kecamatan kabupaten pemalang pengembangan Teknik ekowisata kegiatan mengupayakan konservasi
ulujami, ekowisata hutan pengumpulan data hutan lingkungan dan kegiatan dalam
kabupaten mangrove di Mojo, yang dilakukan mangrove, peningkatan kesejahteraan. Karena
pemalang terkait dengan adalah teknik Upaya menjaga ekowisata sangat menaruh perhatian
pelestarian pengumpulan data kelestarian besar terhadap kelestarian
lingkungan primer melalui lingkungan sumberdaya pariwisata.
dan peningkatan observasi lapangan, Mayoritas usaha yang pernah
ekowisata, Promosi
kesejahteraan wawancara serta dan publikasi masyarakat lakukan untuk menjaga
masyarakat setempat penyebaran ekowisata hutan kelestarian hutan mangrove antara
kuesioner. Teknik lain yaitu dengan menjaga, merawat,
mangrove, Sebagai
pengumpulan data sumber informasidan tidak merusak tanaman
sekunder melalui mangrove sebesar 55%,. Usaha
pencarian pelestarian hutan mangrove juga
data di lembaga, tidak terlepas dari peran KKMD
artikel media Kabupaten Pemalang (Dinas
massa, internet Pertanian dan Kehutanan,
maupun dari Dinas Kelautan dan Perikanan,
penelitian yang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,
telah dilakukan KLH, dan Bappeda) serta kelompok
sebelumnya. penghijauan ‘Pelita Bahari’.
Agar Ekowisata Hutan Mangrove
Nama Variabel
No Tahun Judul Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
bisa tetap berjalan, maka harus
dilakukan usaha atau kegiatan untuk
menjaga kelangsungan kondisi
atraksi ekowisata. Dan juga Hasil
dari penelitian ini adalah
peningkatan kualitas ekowisata
hutan mangrove yang bertanggung
jawab dalam cara untuk melestarikan
lingkungan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat lokal yang
dapat digunakan sebagai
pembelajaran bagi desa-desa lain
yang memiliki karakteristik serupa
dengan pengembangan wisata Mojo
7 Nana Novita 2021 Analisis Bagaimana Analisis Tujuan dari analisis ini Pendekatan Partisipasi Hasil analisis menyimpulkan
Pratiwi partisipasi partisipasi masyarakat untuk mengetahui penelitan yang Masyarakat, bahwa bentuk partisipasi masyarakat
masyarakat dalam Pengembangan bentuk-bentuk digunakan adalah Kampung yang terbesar adalah tenaga dan
dalam kampung wisata kreatif partisipasi fenomenologis Wisata keahlian dengan persentase
Pengembangan desa sekida Kecamatan masyarakat dalam dengan metoda Kreatif, Desa masingmasing sebesar 82% dan
kampung wisata jagoi babang mendukung deskribtif kualitatif Sekida. 72%. Berdasarkan karaktersitiknya,
kreatif desa pengembangan masyarakat yang dominan
sekida Kampung Wisata berkontribusi dalam mendukung
Kecamatan jagoi Kreatif Desa Sekida pengembangan Kampung Wisata
babang Kreatif melalui partisipasinya adalah
golongan masyarakat dewasa tua
dengan tingkat pendidikan SD.
8 Myrna 2018 Kajian objek Bagaimana menganalisis Tujuan penelitian ini Teknik analisis Atraksi dan Dari hasil skoring didapatkan Kawah
Sukmaratri wisata sejarah potensi objek wisata adalah untuk yang digunakan kegiatan- Tengkurap dan Kampung Kapitan
berdasarkan sejarah berdasarkan menganalisis potensi dalam penelitian ini kegiatan termasuk dalam kategori rendah.
Kelayakan kelayakan lanskap objek wisata sejarah adalah Teknik wisata, Museum Sultan Mahmud
lanskap sejarah di sejarah. berdasarkan kelayakan analisis skoring Akomodasi, Badaruddin II, Makam Ki Gede Ing
kota palembang lanskap sejarah. digunakan untuk Fasilitas dan Suro, dan Kampung Assegaf
mengevaluasi nilai pelayanan termasuk dalam kategori sedang.
Nama Variabel
No Tahun Judul Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
kelayakan lanskap wisata, Sedangkan, objek wisata yang
sejarah sebagai Pelayanan termasuk dalam kategori
objek wisata Transportasi, tinggi yakni Benteng Kuto Besak,
sehingga Elemen Kampung Al Munawar, Taman
didapatkan klas Kelembagaan Purbakala Kerjaan Sriwijaya, Bukit
potensi Siguntang, Museum Balaputra
Dewa, dan JembatanAmpera.
9 Syarifah Dina 2014 Pengembangan 1. bagaimana Tujuan dari penelitian Dalam penelitian sarana dan Berdasarkan hasil analisis yang
Fajriah1, Sarana dan Pengembangan ini yaitu : ini, metode prasarana dilakukan kawasan wisata pesisir
Mussadun2 Prasarana untuk Sarana dan Prasarana 1. mengetahui komparatif periwisata Pantai Wonokerto memiliki
Mendukung untuk Mendukung pengembangan digunakan dalam pantai , banyak potensi tetapi sarana dan
Pariwisata Pantai Pariwisata Pantai sarana dan analisis jumlah pariwisata prasarana pendukung aktifitas wisata
yang yang Berkelanjutan prasarana untuk sarana dan pesisir, masih membutuhkan peningkatan
Berkelanjutan (Studi Kasus: mendukung prasarana pengelolaan kualitas maupun kuantitasnya.
(Studi Kasus: Kawasan Pesisir periwisata pantai pariwisata pesisir wisata pesisir, Pembangunan Sarana dan Prasarana
Kawasan Pesisir Pantai Wonokerto 2. mengetahui yang ada di Pantai Pariwisata Pesisir yang
Pantai Kabupaten pengelolaan dan Wonokerto berkelanjutan harus berpedoman
Wonokerto Pekalongan) pemeliharaan Kabupaten dengan empat elemen penting yang
Kabupaten 2. Bagaimana kawasan wisata Pekalongan, menjadi acuan dalam teori
Pekalongan) pengelolaan dan pesisir Pantai metode analisis beberlanjutan yaitu: aspek sosial
pemeliharaan Wonokerto deskriptif kualitatif dimana dibutuhkan peningkatan
kawasan wisata dengan cara digunakan untuk kesadaran akan pemeliharaan,
pesisir Pantai menggabungkan mendeskripsikan diberikan pengetahuan dan
Wonokerto kerjasama antara kondisi eksisting melibatkan penduduk asli dalam
pemerintah dan sarana dan engembangan sarana dan prasarana
swasta dan dengan prasarana yang untuk menunjang aktifitas pariwisata
melibatkan akan pantai yang berkelanjutan, aspek
masyarakat dianalisis .dalam ekonomi pengembangan sarana dan
penelitian ini prasarana pariwisata untuk
melakukan metode mendukung pariwisata pantai maka
analisis triangulasi. secara tidak langsung menarik
pemeriksanaan wisatawan berkunjung, mengajak
keabsahan data organisasi lokal untuk
Nama Variabel
No Tahun Judul Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
yangmemanfaatkan meningkatkan kesejahteraan
sesuatu yang lain di masyarakat melalui aktivitas
luar data itu ekonomi, aspek lingkungan
untuk keperluan dibutuhkan kesadaran bahwa
pengecekan atau pemanfaatan sumber daya manusia
sebagai dan alam secara berlebihan akan
pembanding mengganggu
terhadap data itu. keseimbangan lingkungan dan
aspek kelembagaan.
10 A.Romadhon 2013 Perencanaan 1. Bagaimana Tujuan dari Dalam penelitian Pembangunan Hasil dari penelitian ini
1
, F. Yulianda pembangunan Perencanaan penelitian ini yaitu ini menggunakan gugus menunjukkan bahwa kepulauan
2
, DG. gugus pulau pembangunan gugus untuk mengetahui analisis Kesesuaian Kepulauan Sapeken memiliki wilayah yang
Bengen2, Sapeken secara pulau Sapeken secara Perencanaan Kawasan, dan Sapeken, cocok untuk wisata selam (164,42
L.Adrianto2 berkelanjutan: berkelanjutan dan pembangunan gugus Analisis Daya Analisis ha), snorkeling (361,56 ha),
penilaian penilaian Daya dukung pulau Sapeken Dukung Kawasan Kesesuaian, memancing pariwisata (1.493,38 ha),
Daya dukung kawasan bagi secara berkelanjutan Daya dukung, pariwisata bakau (3.927,09
pengembangan Wisata
kawasan bagi dan penilaian Daya pemanfaatan ha) Dan pantai pariwisata (39,77 ha).
2. Bagaimana
pengembangan dukung kawasan ekosistem Kapasitas kepulauan Sapeken yaitu
Pemanfaatan ekosistem
Wisata bagi pengembangan 4260 orang / hari untuk wisata
bagi kegiatan wisata di
Wisata, dan juga selam, 3590 orang/hari untuk
gugus Pulau Sapeken
mengetahui snorkeling, 14 900 orang / hari untuk
pemanfaatan pariwisata
ekosistem bagi perikanan; 321. 000 orang / hari
kegiatan wisata di untuk wisata mangrove, dan 199
gugus pulau sepeken orang / hari untuk wisata
. pantai.

Anda mungkin juga menyukai