Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN OBYEK

WISATA DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN


PARIWISATA YANG BERKELANJUTAN MELALUI
BADAN USAHA MILIK DESA ADAT ( BUMDA ) ( STUDI
KASUS OBYEK WISATA PANTAI PANDAWA KUTA
SELATAN KABUPATEN BADUNG )
Ni Luh Made Suryani1), Piers Andreas Noak2), I Putu Dharmanu Yudhartha3)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana

Email : niluhmadesuryani@yahoo.co.id, andreas.noak@fisip.unud.ac.id,
p.dharmanu@gmail.com

ABSTRAK
Permasalahan sumber daya manusia pada manajemen pengelolaan obyek wisata
pandawa agar pekerjaan dapat dilakukan secara maksimal dan optimal merupakan
permasalahan yang harus ditangani. Permasalahan tersebut diatasi dengan
menerapkan tiga ( 3 ) fungsi manajemen yaitu fungsi strategi, fungsi manajemen
komponen internal, dan fungsi manajemen konstituen eksternal. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang diperoleh
penulis dengan melakukan observasi langsung untuk dapat melihat secara nyata
peristiwa yang terjadi di lapangan dan melakukan wawancara mendalam dengan
narasumber terkait manajemen pengelolaan obyek wisata pantai pandawa dalam
mewujudkan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan melalui BUMDA.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pertama manajemen pengelolaan
yang diterapkan dalam mengelola obyek wisata pantai pandawa ialah dengan
menggunakan tiga ( 3 ) fungsi manajemen pengelolaan. Kedua, sumber daya manusia
yang terlibat dalam manajemen pengelolaan obyek wisata pantai pandawa
pendidikannya tidak merata dan lebih dominan yang pendidikan tamatan SD dan SMP.
Ketiga, untuk dapat meningkatkan kualitas pemahaman pegawai dilakukannya
pelatihan dan adanya evaluasi kerja setiap sebulan sekali.

Implikasi dari penelitian ini adalah untuk dapat meningkatkan manajemen


pengelolaan obyek wisata dalam mewujudkan pembangunan pariwisata yang
berkelanjutan pada obyek wisata pantai pandawa sangat perlu adanya sumber daya
manusia dengan memiliki standar pendidikan yang diharapkan akan mampu bekerja
secara optimal dan maksimal dalam memanajemen pengeloaan obyek wisata pantai
pandawa serta akan berdampak pada pembangunan pariwisata yang dihasilkan.

Kata Kunci : Manajemen dan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan

Pendahuluan yang berkedudukan sebagai Holding


Company ( Perusahaan Induk ) atas
Badan Usaha Milik Desa Adat ( seluruh unit-unit usaha yang dimiliki dan
BUMDA ) merupakan sebuah badan dikelola oleh Desa Adat Kutuh. BUMDA
usaha terintegrasi milik Desa Adat Kutuh juga merupakan satu-satunya badan


 
usaha yang baru ada di Desa Adat mana rata-rata pendidikan dari mereka
Kutuh Kuta Selatan dan yang pertama di ada yang hanya lulusan sekolah dasar (
Kabupaten Badung . BUMDA Desa Adat SD ), dan sedikit yang lulusan dari
Kutuh dibentuk berdasarkan pararem sekolah menengah atas ( SMA ). Maka
desa adat kutuh Nomor.01 Tahun 2014, dari itulah pihaknya melaksanakan
tertanggal 12 Desember 2014. pelatihan dibidang pariwisata dengan
menjalin kerjasama dengan intansi
BUMDA Desa Adat Kutuh memiliki 9 terkait dan pihak Akademisi seperti
unit usaha diantaranya : unit lembaga POLTEK Negeri Bali, UNUD dan STP
perkreditan desa ( LPD), unit daya tarik Negeri Bali.
wisata pantai pandawa, unit daya tarik
wisata Gunung Payung Cultural Park, Melihat manajemen pengelolaan
unit pengelolaan barang dan jasa, unit obyek wisata pantai pandawa yang
piranti yadnya, unit atraksi wisata belum memiliki sumber daya manusia
paragliding, unit atraksi seni dan yang handal, maka peneliti ingin
budaya, unit pandawa mandiri mengetahui manajemen BUMDA pada
transportasi dan unit layanan kesehatan pengelolaan obyek wisata pantai
dan keamanan. fungsi utama dari pandawa dalam pembangunan
BUMDA adalah mengintegrasikan pariwisata berkelanjutan dengan
semua unit usaha yang dimiliki oleh memperhatikan indikator menurut
Desa Adat Kutuh agar dapat berjalan Theresia ( 2014 : 28 ), konsep
dengan sinergi satu sama lainnya, dan pembangunan masyarakat terdiri dari
juga memiliki tugas untuk pembangunan dari atas dan
mengembangkan potensi yang ada pembangunan dari bawah, Sumber
untuk dapat menjadi unit usaha baru. daya lokal untuk pembangunan, dan
Seperti salah satu unit usaha yang Pembangunan berbasis kearifan lokal.
dikembangkan di Desa Kutuh Saat ini Dengan demikian, maka peneliti
yakni obyek wisata Pantai Pandawa, mengambil judul penelitian ini yaitu “
Potensi yang dikembangkan pantai Analisis Manajemen Pengelolaan
pandawa sebagai daya tarik wisatawan Obyek Wisata Dalam Mewujudkan
untuk datang ialah Pantai Pandawa Pembangunan Pariwisata yang
memiliki pemandangan tebing, Berkelanjutan Melalui BUMDA ” (
pemandangan laut, kawasan pesisir Studi Kasus Obyek Wisata Pantai
dengan pasir putih dan kawasan wisata Pandawa Desa Adat Kutuh Kuta
atraksi air. Selatan).

Menurut Hasibuan ( 2009 : 2) Kajian Pustaka


Manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber 1. Pengertian New Public
daya manusia dan sumber-sumber daya Management
lainnya secara efektif dan efisien untuk buku Mahmudi Istilah New Publik
mencapai suatu tujuan tertentu”. Manajemen ( NPM ) awalnya
Adapun permasalahan yang tampak di dikenalkan oleh Christopher Hood
dalam manajemen pengelolaan di pantai tahun 1991, kemudian ia menyingkat
pandawa adalah masih minimnya istilah tersebut menjadi NPM (
sumber daya manusia dalam mengelola Hughes, 1998). NPM merupakan
obyek wisata pantai pandawa. Selain itu, teori manajemen publik yang
sebagian dari masyarakat desa kutuh beranggapan bahwa praktik
sebagai pelaku usaha wisata di Pantai manajemen sektor swasta adalah
Pandawa rata-rata memiliki pendidikan lebih baik dibandingkan dengan
yang tidak memenuhi standar . Yang praktik manajemen sektor publik.


 
1. Tiga Fungsi Manajemen Di Sektor Pembangunan pariwisata
Publik Maupun Swasta berkelanjutan merupakan sebuah proses
Allison dalam ( Mahmudi, 2015 : 39 ) dan sistem pengembangan pariwisata yang
mengidentifikasikan tiga fungsi manajemen bisa menjamin keberkelanjutan atau
yang secara umum berlaku di sektor publik keberadaan sumber daya alam dan
maupun swasta , yaitu : kehidupan sosial-budaya serta memberikan
1. Fungsi Strategi, meliputi : manfaat ekonomi kepada generasi sekarang
a) Penetapan tujuan dan prioritas organisasi hingga generasi yang akan datang guna
b) Membuat rencana operasional untuk memberantas atau mengentasakan
mencapai tujuan kemiskinan (WTO, 2004 : 3-6). Indikator
2. Fungsi Manajemen komponen internal, pembangunan pariwisata berkelanjutan
meliputi : diantaranya lingkungan, produk pariwisata
a) Pengorganisasian dan penyusunan staf dan kemitraan dan partisipasi masyarakat.
b) Pengarahan dan manajemen sumber
daya manusia 3. Metode Penelitian
c) Pengendalian kinerja
3. Fungsi manajemen konstituen eksternal, Dalam penelitian ini penulis
meliputi : menggunakan jenis penelitian deskriptif
a) Hubungan dengan unit eksternal kualitatif, dengan melalui penelitian bersifat
organisasi induktif. Untuk menentukan sampel penulis
menggunakan dua teknik penentuan
B ) Manajemen Pengelolaan Obyek informan yaitu teknik purposive sampling
Wisata dan snowball sampling. Sedangkan jenis
data yang digunakan adalah data primer dan
Menurut Siswanto pengelolaan data sekunder. Teknik pengumpulan data
merupakan suatu aktivitas yang sistematis menggunakan wawancara, observasi dan
saling bersusulan agar tercapai tujuan dokumentasi.
(Siswanto, 2005 : 21), Pengelolaan kawasan
wisata ditujukan untuk melindungi tata nilai 4.Hasil dan Pembahasan
asli saat area dikembangkan. Sarana
akomodasi, SDM, produk jasa, a. Manajemen Pengelolaan Obyek
kepemimpinan, produk dan Wisata Pantai Pandawa
kemasan,seyogyanya secara hati-hati
dikembangkan dengan mengadopsi tata nilai Manajemen pengelolaan yang
asli serta melibatkan penduduk lokal. diterapkan pada obyek wisata pantai
Kegiatan pariwisata ini akan membawa pandawa adalah dengan menggunakan tiga
dampak positif bagi berbagai aspek ( 3 ) fungsi manajemen menurut Allison
dalam ( Mahmudi, 2015 : 39 ) yaitu : fungsi
kehidupan baik pada bidang politik, ekonomi,
strategi, fungsi manajemen komponen
sosial, budaya, dan lingkungan hidup.
Dampak sosial, ekonomi, dan budaya internal dan fungsi manajemen konstituen
eksternal. Pada fungsi manajemen yang
langsung akan dirasakan oleh masyarakat
pertama yaitu fungsi strategi, dimana fungsi
yang memiliki daerah tempat tujuan wisata.
Dampak sosial, ekonomi, dan budaya strategi yang dilakukan oleh manajemen
tersebut antara lain adalah: 1) membuka obyek wisata pantai pandawa diantaranya
penetapan tujuan dan prioritas organisasi
kesempatan kerja dan perluasan lapangan
pekerjaan, 2) menumbuhkan aktifitas dari pengelolaan obyek wisata pantai
ekonomi masyarakat, 3) meningkatnya pandawa dan membuat rencana operasional
pendapatan perekonomian masyarakat. untuk mencapai tujuan agar manajemen
yang dilakukan pada obyek wisata pantai
C ) Konsep Pembangunan Pariwisata pandawa dapat terlaksana dengan baik.
Berkelanjutan Dalam hal ini, pada fungsi strategi yang
dilakukan oleh manajemen pengelolaan


 
obyek wisata pantai pandawa tersebut menyerahkan 25% dari penjualan tiket ke
sudah tertata dengan baik seperti penetapan Kabupaten Badung dan Kabupaten Badung
pengelolaan itu dikelola secara baik dan memberikan bantuan melalui perbaikan
terorganisir. infrastruktur jalan di pandawa.
Sehingga dalam pengelolaannya ada Dari ketiga fungsi manajemen
semacam organisasi yang terdiri dari ada pengelolaan obyek wisata pantai pandawa
ketua, sekretaris, bendahara, dan ada tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
kepala-kepala divisi yang tujuannya untuk ketiga fungsi yang diterapkan dalam
dapat menuntaskan pekerjaan yang lebih manajemen pengelolaan obyek wisata
optimal. Serta membuat rencana operasional pantai pandawa sudah terlaksana dengan
dalam mencapai tujuan, dimana pada baik namun ada salah satu fungsi
manajemen pengelolaan obyek wisata manajemen yang masih perlu ditingkatkan,
pantai pandawa setiap awal tahun wajib yaitu fungsi manajemen komponen internal.
membuat rencana kerja tahunan baik itu Dimana pengarahan dan manajemen
rencana kerja penggunaan anggaran sumber daya manusia ( SDM) pada fungsi
maupun rencana kerja untuk pembangunan manajemen komponen internal masih belum
fisik di pantai pandawa dan hal itu sudah berjalan secara optimal.
dilakukan dengan baik setiap tahunnya. b. Konsep Pembangunan
Fungsi kedua yakni fungsi manajemen Pariwisata yang Berkelanjutan
komponen internal, yang mana Dalam jurnal ( Nurhidayati : 2000 )
pengorganisasian dan penyusunan staff terdapat tiga indikator tentang pembangunan
yang dilakukan oleh manajemen pariwisata berkelanjutan yaitu lingkungan,
pengelolaan obyek wisata pantai pandawa produk pariwisata dan kemitraan dan
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan partisipasi masyarakat. Ketiga indikator
disesuaikan dengan kemampuannya inilah yang akan mempengaruhi berhasil
masing-masing. Sedangkan pengarahan dan atau tidaknya suatu pembangunan
manajemen sumber daya manusia ( SDM ) pariwisata yang berkelanjutan di pantai
yang dilakukan setiap bulan sekali semacam pandawa. Oleh sebab itu, konsep
evaluasi. Dan pengawasan yang dilakukan pembangunan pariwisata berkelanjutan
sehari-hari diserahkan kepala divisi masing- Nurhidayati ini dijadikan sebagai parameter
masing, sedangkan untuk pengawasan dalam penelitian ini.
bulanan diadakannya rapat evaluasi dengan 1. Lingkungan. Dengan menjaga
memberikan pengarahan dan penilaian kebersihan lingkungan tentunya
kinerja pegawai selama sebulan. Untuk menjadikan kawasan obyek wisata
pembinaan manajemen dan pedagang itu pantai pandawa lebih menarik dan
disediakan dana khusus dan pelatihan yang indah dipandang. Untuk menjaga
dilakukan sudah terjadwal. lingkungan di kawasan obyek wisata
Fungsi yang terakhir yaitu fungsi pantai pandawa agar tetap terjaga
manajemen konstituen eksternal, yang mana dengan baik, pihak yang bertanggung
pada fungsi ini manajemen pengelolaan jawab tidak hanya dari pemerintah
obyek wisata pantai pandawa menjalin setempat namun masyarakat juga turut
kerjasama dengan pihak ketiga yakni swasta ikut menjaga kebersihan lingkungan
dan Pemerintah Daerah. Kerjasama yang pantai pandawa. Dalam hal ini
dilakukan dengan pihak swasta yaitu dengan lingkungan juga merupakan acuan
para guide, leider, dan pengusaha- untuk mewujudkan pembangunan
pengusaha seperti hotel dan villa. pariwisata yang berkelanjutan pada
Sedangkan kerjasama dengan Pemerintah obyek wisata pantai pandawa.
Daerah yaitu dimana sekarang pantai 2. Produk pariwisata. Pada produk wisata
pandawa masuk ke dalam obyek daya tarik yang ditawarkan oleh obyek wisata
wisata ( ODTW ) sehingga pihak manajemen pantai pandawa diantaranya ada atraksi
pengelolaan obyek wisata pantai pandawa air seperti kano, dan kecak dance.


 
Namun, dari pihak Direktur utama memanajemen kawasan obyek
BUMDA bersama manajemen wisata pantai pandawa menjadi
pengelola obyek wisata pantai pandawa pokok persoalan utama.
akan membuatkan paket liburan di Sehingga ke depannya pun
Desa Kutuh yang dinamakan dengan pihknya akan lebih mencari SDM
paket four in one ( 4 in 1 ) Adanya yang handal sesuai dengan
paket ini akan mempermudah kemampuan yang dimiliki dan
wisatawan yang berliburan sehari di didukung pula dengan latar
Desa Kutuh karena tidak hanya pantai belakang pendidikannya.
pandawa saja yang akan didatangi. 3. Untuk dapat mewujudkan
Tetapi juga dapat melihat obyek wisata pembangunan pariwisata yang
lain yang ada di Desa Kutuh seperti berkelanjutan pada obyek wisata
obyek wisata pantai gunung payung, pantai pandawa, pihaknya
dan atraksi paragliding. memperhatikan tiga ( 3 )
3. Kemitraan dan Partisipasi indikator diantaranya
Masyarakat. Dalam pembangunan lingkungan, produk wisata dan
pariwisata keterlibatan masyarakat kemitraan dan partisipasi
sangat berpengaruh terhadap kemajuan masyarakat. Ketiga indikator
obyek wisata di Desa Kutuh terutama inilah yang akan menjadi acuan
obyek wisata pantai pandawa. Dengan obyek wisata pantai pandawa
adanya partisipasi masyarakat desa untuk dapat terus eksistensi
setempat tentunya akan mempermudah dalam dunia pariwisata.
jalannya program yang dibuat oleh 5. Saran
BUMDA. Seperti dikembangkannya Untuk Bendesa Adat Kutuh yang
obyek wisata pantai pandawa kemitraan mana beliau juga merupakan petinggi di
dan partisipasi yang terjalin dengan desa adat kutuh sekaligus Direktur
masyarakat setempat sangat utama BUMDA. Mengingat BUMDA
berpengaruh pada peningkatan masih terbilang badan usaha yang baru
perekomian desa dan secara khusus di desa kutuh maka penyerapan tenaga
meningkatkan perekonomian kerjanya pun masih kurang dan dari
masyarakat itu sendiri. segi fasilitas kantor juga masih belum
memadai. Sehingga dalam hal ini pihak
Bendesa harus cepat dalam
4. Kesimpulan dan Saran mengatasinya agar BUMDA dapat
1. Terdapat tiga ( 3 ) fungsi berjalan dengan lancar dan dapat
manajemen yang digunakan berkembang ke arah yang lebih maju
dalam pengelolaan obyek wisata dengan memiliki sumber daya manusia
pantai pandawa diantaranya yang handal. masyarakat desa kutuh
fungsi strategi, fungsi Keterlibatan masyarakat sangat penting
manajemen komponen internal dalam keikutsertaannya memajukan
dan fungsi manajemen desa kutuh, seperti ikut
konstituen eksternal. Namun dari mempromosikan desa kutuh terutama
ketiga fungsi manajemen obyek wisata pantai pandawa dan ikut
tersebut nyatanya masih ada menjadi bagian dari BUMDA itu sendiri.
yang lemah yaitu pada fungsi
manajemen komponen internal, Daftar pustaka
yang mengarah masih Hasibuan. ( 2001 ). Manajemen Dasar,
kurangnya sumber daya Pengertian, dan Masalah : Edisi
manusia yang handal. Revisi. Jakarta : PT Bumi Aksara.
2. Permasalahan kurangnya SDM
yang handal dalam


 
Theresia, Andini, Nugraha, dan Mardikanto ( 1923-4007 E-ISSN 1923-4015,
2014 ). Pembangunan Berbasis Department of Management &
Masyarakat. Bandung : CV. Accounting, Tonekabon Branch
Alfabeta. Islamic Azad University. // Tanggal
6 Maret 2016
Mahmudi. ( 2015 ). Manajemen Kinerja Gede, Mahsun, Gadu. ( 2015 ), Pengelolaan
Sektor Publik : Edisi Ketiga. Manajemen Objek Dan Daya Tarik
Yogyakarta : Unit Penerbit dan Wisata Dikabupaten Lombok
Percetakan : Sekolah Tinggi Ilmu Barat, Jurnal Vol. 9. No.1, Akademi
Manajemen YKPN. Pariwisata Mataram. // Tanggal 6
Maret 2016
Sutoro Eko ( 2014). Desa Membangun
Indonesia. Yogyakarta : Australian Yudasuara. ( 2015 ), Pengelolaan Daya
Community Development and Civil Tarik Wisata Berbasis Masyarakat
Society Strengthening Scheme Di Desa Pecatu, Kuta Selatan,
(ACCES ) tahap II. Kabupaten Badung, JUMPA Vol .2.
No. 1. // Tanggal 8 Maret 2016
Pasolong, Harbani. ( 2002 ). Metode
Penelitian administrasi publik. Subadra, Nadra. ( 2006 ). Dampak
Bandung : CV Alfabeta. Ekonomi, Sosial-Budaya, dan
Lingkungan Desa Pengembangan
Moleong, Lexy.J. (2013). Metode Penelitian
Desa Wisata di Jatiluwih- Tabanan,
Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung :
Jurnal Vol 5. No.1, Dosen Akpar
PT. Remaja Rosdakarya.
Triatma jaya, Dosen Politeknik
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Negeri Bali. // Tanggal 10 April 2016
Pendidikan: Pendidikan Kuantitatif,
Wuryani, Purwiyastuti. ( 2013 ),
Kualitatif, dan R&D. Bandung : CV.
Pengelolaan Obyek Wisata
Alfabeta.
Kawasan Candi Berbasis Kearifan
Karya Ilmiah / Jurnal Lokal, Pendidikan Sejarah FKIP-
UKSW. // Tanggal 10 April 2016
Sakolnakorn, Naipinit, Kroeksakul. ( 2013 ),
Sustainable Tourism Development Panglipur. ( 2012 ), Pendekatan Masyarakat
and Management in the Phuket Untuk Perencanaan Pariwisata
Province, Thailand. Asian Social Sanggiran : Integrasi Pembangunan
Science,, ISSN 1911-2017 E-ISSN Pariwisata Berkelanjutan Dan
1911-2025, University Bangkok, Pelestarian Situs, Jurnal Sanggiran,
Thailand. // Tanggal 5 Maret 2016 No.1. // Tanggal 12 April 2016
Oyebamiji. ( 2015 ), Sustainable Tourism
Development as Determinant of
Economic Transformation in Rural
Communities of South Eastern
Nigeria. International Journal of
Human Resource Studies : ISSN
2162-3058, University of Port
Harcourt, Nigeria. // Tanggal 5 Maret
2016
Taleghani. ( 2011 ), Tourism Management
as an Economic Development Tool
in Iran. International Journal of
Business Administration : ISSN


 

Anda mungkin juga menyukai