Anda di halaman 1dari 6

Keefektivan Layanan Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Role Playing

Untuk Mengurangi Perilaku Bulliying

1. Layanan Bimbingan Kelompok

2. Teknik Role Playing

Menurut Hackey & Cormier ( Erford, 2017) Role Playing adalah sebuah teknik yang
merupakan campuran antara terapi conditioned reflex (reflek terkondisi) dari Salter, teknik
psikodrama dari Moreno, dan fixed role therapy (terapi peran tetap) dari Kelly. Teknik bermain
peran atau role play merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan dalam penyelenggaraan
bimbingan dan konseling kelompok. Pada kebanyakan role play, seseorang memainkan
peranannya sendiri, peran orang lain, sejumlah keadaan atau reaksi-reaksinya sendiri. Kemudian
klien/ konseli melalui role playing menerima umpan balik dari konselor atau dari para anggota
kelompok.

Bullying ialah perilaku berulang-ulang yang seseorang maupun sekelompok orang


lakukan yang memiliki kuasa terhadap orangorang yang tidak berdaya dan perilaku tersebut
menyebabkan kesakitan yang luar biasa, baik sakit fisik maupun mental. Menurut Coloroso (Adit
et al., 2019) bullying bertujuan untuk menyakiti, melukai, mengancam dengan membuat terror
pada seseorang atau sekelompok orang yang dianggap lebih lemah, yang dilakukan secara sadar

3. Pengertian Bulliying

Bullying merupakan sebuah kata serapan dari bahasa inggris. Bulliying berasal dari kata
bully yang artinya penggertak, orang yang mengganggu orang yang lemah. Beberapa istilah
dalam bahasa Indonesia yang seringkali dipakai masyarakat untuk menggambarkan fenomena
bullying di antaranya adalah penindasan, penggencetan, perpeloncoan, pemalakan, pengucilan
atau intimidasi (Susanti, 2016).

Ada 5 kategori yang termasuk perilaku bullying menurut Riauskina, Djuwita, dan Soestio
yakni: 1)Melakukan kontak fisik secara langsung (memukul, mendorong, menggigit,
menjambak, menendang, mengunci sesorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, memeras, dan
merusak barang-barang orang lain); 2)melakukan kontak verbal secara langsung (mengancam,
mempermalukan, merendahkan, menggangu, memanggil nama dengan sebutan buruk, mencela,
mengejek, mengintimidasi, memaki, dan menyebarkan gosip); 3) perilaku non-verbal langsung
(melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan,
mengejek atau mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal) 4) perilaku non-
verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi
retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirim surat kaleng); dan 5) pelecehan seksual
yaitu dikategorikan sebagai perilaku agresi fisik atau verbal (Levianti, 2017)
DAFTAR PUSTAKA

Levianti, Konformitas Dan Bullying Pada Siswa,(26 April 2017):56.


http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Journal-4987-Levianti.pdf

Susanti. 2016. Persepsi pada B4S Stander terhadap Intensitas Bullying pada Siswa SMP.
UNM: Makasar

Erford, Bradley T. 2017. 40 Teknik yang Harus Diketahui Setiap Konselor. Jogjakarta :
Pustaka Pelajar

Adit, G. N., Hendriana, H., & Rosita, T. (2019). Bimbingan Kelompok dengan Teknik Role
Playing Untuk Mengurangi Perilaku Bullying Pada Peserta Didik SMP “X” di Kota Bandung. FOKUS
(Kajian Bimbingan & Konseling Dalam Pendidikan), 2(6), 213–227.
Instrument Untuk Mengukur Tingkat Perilaku Bullying
(OLWEUS BULLY/VICTIM QUESTIONNAIRE-REVISED)
PETUNJUK PENGISIAN:
Berilah jawaban atas item pernyataan berikut dengan memberi tanda centang () pada
kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat Anda. Apa yang Anda isi tidak ada kaitannya
dengan nilai Anda, oleh karena itu isilah setiap item pernyataan dengan jujur sesuai dengan
yang Anda alami dan rasakan selama mengikuti proses pembelajaran.

Nama :
Kelas :
Waktu:

Pertanyaan Saya sangat Saya Tidak Saya Saya


tidak tidak kedua- menyukai sangat
menyukai menyukai duanya sekolah menyukai
sekolah sekolah sekolah
1. Apakah Anda
menyukai sekolah?

Pertanyaan Tidak 1 2 atau 3 4 atau 5 6 atau lebih


ada teman teman teman teman
dekat dekat dekat dekat
2. Ada berapa banyak teman
dekat Anda di kelas?

Pertanyaan Saya tidak Hanya 2 atau 3 Sekitar Beberapa


pernah dibully terjadi kali sekali kali
selama sekali sebulan seminggu seminggu
beberapa bulan atau dua
terakhir kali
3. Seberapa sering
Anda dibully di
sekolah selama
beberapa bulan
terakhir?
4. Saya memiliki nama
panggilan yang
kasar, dijadikan
sebagai suatu hal
yang lucu, atau
diejek dengan cara
yang menyakitkan
5. Siswa lain
meninggalkan saya
dengan tujuan
tertentu,
mengeluarkan saya
dari kelompok, dan
sama sekali
mengabaikan saya
6. Saya dipukul,
ditendang, didorong,
atau dikunci di
dalam ruangan
7. Siswa lain
menyebarkan
kebohongan atau
fitnah tentang saya
dan mencoba
membuat orang lain
tidak menyukai saya
8. Uang atau barang-
barang saya diambil
dan dirusak
9. Saya diancam atau
dipaksa untuk
melakukan sesuatu
yang tidak saya
inginkan
10. Saya dibully dengan
cara diejek atau
dikomentari tentang
ras saya secara kasar
11. Saya dibully dengan
ejekan, komentar,
atau gerakan kasar
yang bermakna
seksual

Anda mungkin juga menyukai