Anda di halaman 1dari 9

BAB III

RENCANA KEBUTUHAN SDM KESEHATAN

3.1. Metode Perhitungan Kebutuhan SDM Kesehatan


Dalam dokumen ini, rencana kebutuhan SDM Kesehatan
disusun menggunakan metode standar atau rasio terhadap nilai
tertentu. Perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan didasarkan atas
standar sebagai berikut
3.1.1. Metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (Permenkes No. 33 Tahun
2015/ Permenpan RB No. 1 Tahun 2020)
Berdasarkan Permenkes No. 33 Tahun 2015 tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan
langkah menyusun ABK adalah:
1. Persiapan data
a. Data Institusi
b. Data Jenis dan Jumlah SDMK yang ada (tahun terakhir)
c. Informasi hari kerja ( 5 hari kerja per minggu, dalam 1
tahun 235 hari kerja)
d. Informasi WKT (Waktu Kerja Tersedia) sebesar 1.300 per
jam atau 79.200 menit per tahun
2. Menghitung kebutuhan SDMK
Metode ABK menghasilkan ketersediaan, kebutuhan, dan
kesenjangan jenis dan jumlah SDMK di Puskesmas
3. Menganalisis data dan Informasi
4. Menyusun dokumen perencanaan kebutuhan SDMK
5. Tindak lanjut
3.1.2. Metode Standar Ketenagaan Minimal (Permenkes No. 43 Tahun
2019 Tentang Puskesmas Point Metode SKM

15
16
3.2. Hasil Perhitungan Kebutuhan SDMK
3.2.1. Berdasarkan Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK)
Tabel 3.1
Hasil Perhitungan ABK di UPT Puskesmas Labruk Kidul tahun 2021

NO JENIS SDMK PNS NON PERHITUNGAN KESENJANGAN KEADAAN KETERANGAN


PNS
Jabatan Fungsional
1 Terapis gigi dan 1 0 1 0 S Sesuai
Mulut
2 Asisten Apoteker 1 0 1 0 S Sesuai
3 Penyuluh 0 1 1 -1 K Kurang
Kesehatan
Masyarakat
4 Administrator 0 1 1 -1 K Kurang
Kesehatan
5 Perawat Penyelia 3 0 6 -3 K Kurang
Perawat Mahir 1 0 4 -3 K Kurang
Perawat Terampil 2 13 15 -13 K Kurang
Perawat Ahli 0 0 1 -1 K Kurang
6 Dokter 2 0 2 0 S Sesuai
7 Bidan Mahir 6 0 5 1 L Lebih
Bidan Terampil 3 1 9 -6 K Kurang
Bidan Penyelia 3 0 5 -2 K Kurang
Bidan Ahli 0 0 1 -1 K Kurang
8 Perekam Medis 0 1 1 -1 K Kurang
9 Dokter Gigi 2 0 1 1 L Lebih

16
10 Apoteker 0 1 1 -1 K Kurang
11 Pranata 0 1 1 -1 K Kurang
Laboratorium
Kesehatan
12 Sanitarian 1 1 2 0 S Sesuai
13 Nutrisionis 1 1 2 0 S Sesuai

Jabatan Pelaksana
1 Analis Tata Usaha 0 0 0 -1 K Kurang

2 Pengemudi 0 1 1 -1 K Kurang
Ambulan
3 Pengelola Data 0 2 2 -2 K Kurang

4 Bendahara 0 0 2 -2 K Kurang

5 Pengelola Akutansi 0 2 1 -1 K Kurang

6 Pengadministrasi 0 1 1 -1 K Kurang
Kepegawaian
7 Pramu Kebersihan 0 3 3 -3 K Kurang

17
Berdasarkan tabel 3.1 Hasil Perhitungan ABK di UPT Puskesmas Labruk Kidul tahun 2020 diatas diketahui
bahwa terdapat kesenjangan jumlah dan jenis tenaga yang ada dengan hasil perhitungan berdasarkan beban kerja
diantaranya:
1. Kekurangan 1 orang Apoteker  1 orang yang ada adalah tenaga kontrak daerah
2. Kekurangan 1 orang tenaga Penyuluh Kesehatan Masyarakat  1 orang yang ada adalah tenaga kontrak
daerah
3. Kekurangan 1 orang Administrator Kesehatan  1 orang yang ada adalah tenaga kontrak daerah
4. Kekurangan 20 orang perawat
5. Kekurangan 11 orang Bidan
6. Kekurangan 1 orang Perekam Medis  1 orang tenaga kontrak sukarela
7. Kekurangan 1 orang Pranata Laboratorium Kesehatan 1 orang yang ada adalah tenaga kontrak BLUD
8. Kekurangan 1 orang tenaga analis tata usaha
9. Kekurangan 1 orang pengemudi ambulan 1 orang yang ada adalah tenaga kontrak daerah
10. Kekurangan tenaga 2 orang pengelola data  2 orang tenaga kontrak pelayanan di loket
11. Kekurangan tenaga 2 orang bendahara karena 2 orang tenaga yang ada adalah tenaga fungsional 1
bendahara penerimaan merangkap Sanitarian dan 1 bendahara pengeluaran merangkap Perawat
12. Kekurangan tenaga 2 orang pengelola akutansi  1 orang pengelola akuntansi 1 orang pengelola aset
13. Kekurangan tenaga 1 orang pengadministrasi kepegawaian  1 orang yang ada adalah tenaga kontrak daerah

18
14. Kekurangan tenaga 3 orang pramu kebersihan komposisi tenaga yang ada adalah 1 orang kontrak daerah dan
2 orang kontrak sukarela
Perhitungan kebutuhan SDMK hanya dipenuhi dari tenaga PNS. Tenaga Non PNS baik dari kontrak daerah dan
kontrak Puskesmas tidak dihitung dalam pemenuhan SDMK.

3.2.2. Berdasarkan Standar Ketenagaan Minimal (SKM)


Tabel 3.2
Hasil Perhitungan SKM di UPT Puskesmas Labruk Kidul tahun 2021

NO JENIS SDMK JUMLAH SDMK SAAT INI SDMK KESENJANGAN KEADAAN


PNS NON TOTAL STANDAR
PNS
1 Dokter atau 2 0 2 2 0 -
dokter
pelayanan
primer
2 Dokter gigi 2 0 2 1 1 Lebih
3 Perawat 5 14 19 8 11 Lebih
4 Bidan 12 1 13 7 6 Lebih

5 Promosi 0 1 1 1 0 -
Kesehatan dan
Ilmu Perilaku
6 Sanitasi 1 1 2 1 1 Lebih
Lingkungan

19
NO JENIS SDMK JUMLAH SDMK SAAT INI SDMK KESENJANGAN KEADAAN
PNS NON TOTAL STANDAR
PNS
7 Nutrisionis 1 1 2 2 0 -

8 Tenaga 1 1 2 1 1 Lebih
Kefarmasian
9 Ahli Teknologi 0 1 1 1 0 -
Laboratorium
Medik
10 Tenaga Sistem 0 0 0 1 -1 Kurang
Informasi
Kesehatan
11 Tenaga 0 2 2 1 1 Lebih
Administrasi
keuangan
12 Tenaga 0 0 0 1 -1 Kurang
Ketatausahaan
13 Pekarya 0 1 0 1 0 -

Berdasarkan tabel 3.2 Hasil Perhitungan SKM di UPT Puskesmas Labruk Kidul tahun 2021 diatas diketahui bahwa
terdapat kesenjangan jumlah dan jenis tenaga yang ada dengan hasil perhitungan berdasarkan Standar Ketenagaan
Minimal diantaranya:
1. Kekurangan 1 orang tenaga Tenaga Sistem Informasi Kesehatan
2. Kekurangan 1 orang tenaga Ketatausahaan

20
3.3. Analisa Perencanaan dan Pemenuhan Kebutuhan SDM Kesehatan
1. Analisis Beban Kerja untuk menghitung pemenuhan SDM Kesehatan tidak memperhitungan jumlah tenaga PNS
untuk memenuhi beban kerja sehingga banyak terdapat jumlah kekurangan tenaga kerja bila dibandingan
dengan beban kerja yang ada di Puskesmas.
2. Pemenuhan kebutuhan SDMK berdasarkan ABK ditindak lanjuti dengan membuat usulan formasi pengadaan
CPNS Tahun 2021
3. Pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan dengan metode SKM (Standar Ketenagaan Minimal) adalah
perencanaan pemenuhan kebutuhan tenaga yang memperhitungkan jumlah tenaga non PNS (Kontrak daerah,
kontrak sukarela, PTT, Internship, residen, PGDS, BLUD)
4. Pemenuhan kebutuhan SDMK berdasarkan analisis SKM dipenuhi dengan mengusulkan tenaga kontrak melalui
Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang

21
1

Anda mungkin juga menyukai